Sabtu, 24 Maret 2018

SEMBAHLAH ALLAH...!

SEMBAHLAH ALLAH...!
(Wahyu 19:6-10)

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kita sekarang memasuki minggu Palmarum. Palmarum berasal dari kata palem artinya mare-mare. Minggu Palmarum ini mengingatkan kita akan suatu periatiwa penting dalam missi Yesus. Ketika Yesus naik ke Yerusalem, orang banyak menyambutnya dengan meletakkan daun palem atau palma (kelapa dan sejenisnya) daun-daun hijau. Jika anda pernah memakan buah korma; itu salah satu jenis dari pohon palm. Penyambutan Yesus dengan daun pohon palm pertanda sukacita (Band Janur kuning pesta di teman kita Jawa). Mereka bergembira menyambut kehadiran Yesus. Jika petinggi istana disambut dengan karpet merah dari halaman menuju ruang istana, maka Raja yang satu ini disambut secara unik dengan daun-daun palma.

Penyambutan Yesus ke Yerusalem sangat antusiasme diikuti dengan seruan: Hosanna, Hosanna asal kata hosia  חושע berarti (keselamatan band. yosua, penyelamat). Kata Hosanna ini mengingatkan kita akan pengharapan Mesianis. Mesias akan datang untuk menyelamatkan umatNya. Mesias itu adalah anak Daud. Sambutan dan teriakan hosanna ini merupakan pengharapan umatNya  pada diri Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan oleh Allah untuk menyelamatkan umatNya.

Yesus adalah Mesias, Anak Allah. Raja yang menyelamatkannumatNya. Itu juga yang kita temukan dalam kotbah minggu ini dari Wahyu 19:6-10. Berisi tentang sukacita penghuni sorgawi merayakan kemenangan bahwa Allah telah bangkit menjadi Raja. Sebelum peristiwa ini pada pasal 18 dijelaskan bahwa Allah telah mengalahkan "Babelonia" sang penguasa dunia yang mendatangkan penderitaan dan kesengsaraan.  Maka pada pasal 19 merupakan nyanyian kemenangan. Sukacita kemenangan karena Allah telah memerintah dan berdaulat atas semesta alam tanta terkecuali. Allah yang telah bangkit menjadi Raja.

Marilah kita lihat beberapa hal pelajaran dari nats kotbah minggu ini:

01. Ajakan Bersukacita:
a) Waktunya akan tiba Penobatan Allah Raja hendak menyatakan bahwa tidak ada lagi kuasa lain yang memerintah, sepenuhnya dibawah pemerintahan Allah. Itulah sukacita dari penghuni sorgawi. Sukacita itulah juga yang akan dimiliki oleh jemaat mula-mula yang mengalami penderitaan. Penjelasan ini sangan penting untuk memberikan penghiburan bagi jemaat mula-mula untuk memiliki pengharapan.

b). Jamuan Perjamuan Anak Domba telah siap sedia.  Perjamuan Anak Domba Allah adalah sebutan akan kedatangan Tuhan Yesus Kristus  ke dunia ini sebagai mempelai laki-laki dan jemaat yang menunggu maranatha sebagai pengantin perempuan. Ini menunjukkan Yesus segera datang untuk menjemput orang percaya. Kedatangan Yesus Kristus merupakan sukacita bagi jemaat yang merindukan kedatanganNya. Kedatangan Yesus akan mengakhiri semua penderitaan yang dialami dan memasuki suasana sukacita sorgawi dalam kerajaan Allah. Sukacita itu melebihi dari sukacita jamuan pesta perkawinan. Dalam jamuan pesta perkawinan biasanya ada hati gembira menikmati segala jamuan makan terbaik/terlezat dan anggur tebaik. Suasana sulacuta dalam jamuan, lebih dari itulah yang dipersiapkan oleh Allah kepada orang percaya.

02.Perbuatan Benar dan Hidup Kudus
Sukacita orang percaya menyongsong Tuhan; harus memelihara hidupanya dengan memelihara hidup dalam kebenaran dan kekudusan.

Pakaian lenan halus yang putih bersih. Jenis pakaian disini adalah simbol bahwa hidup orang percaya dipenuhi dengan perbuatan kenenaran yang memancarkan sinar yang berkilauan. Putih bersih sebagai simbol kehidupan kudus. Itulah sesungguhnya persekutuan orang percaya, yaitu persekutuan orang kudus. Benar dan hidup kudus adalah keharusan dan kewajiban kita yang menerima anugerah keselamatan dan

Seluruh umat menyambut Tuhan yang datang sebagai raja yang menyelamatkan umatNya. Ketika Tuhan datang kita ditemukan tidak bercacat. Sebagaimana pesab Paulus 1 Timotius 6:14 (TB)  Turutilah perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya,03. Sembahlah Allah dan melawan berhala jaman.
Pada ayat 10 ini sangat menarik disampaikan dalam kitab Wahyu ini. Dalam kekaisaran Romawi benar bahwa seluruh penduduk Romawi diwajibkan agar tunduk dan bersujud kepada Kaisar.  Ketaatan  kepada Kaisar itu menjadi ujian terberat bagi gereja mula-mula. Tidak sedikit jumlah orang yang menerima Yesus Kristus harus mati martyr karena menolak untuk menyembah kaisar.

Perlawanan menyembah kaisar itu sangat jelas ketika Yohannes sujud dan tersungkur.
 Wahyu 19:10 (TB)  Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."

Pesan ini penting untuk mensiasi berhala di jaman ini. Bukankah telah banyak roh-roh jaman yang telah mempertuhankan idiologi, IT , materialisme dll? Dalam semua itu kotbah ini mengajak kita hanya Allah saja yang harus kita sembah. Melawan segala bentuk berhala dalam jaman kini.

Sahabat yang baik hari, selamat merayakan palmarum dan berseru: hosana, hosanna. Kemuliaan dan hormat bagi Yesus yang datang  dalam kehidupan kita. Sembahlah Dia satu, satuNya Allah yang menyelamatkan dan memberikan kehidupan bagi kita.

Tuhan memberkati firmannya menjadi sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semia. Kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan. AMIN

Salam
Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH KEKAL

  Kotbah Minggu Akhir Tahun Gerejawi - Peringatan Orang Meninggal Minggu, 24 Nopember 2024 Ev. Daniel 7:9-14 KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH YA...