TUHAN MENYELAMATKAN NYAWAKU (Pengalaman Yunus)
Sahabat yang baik hati! Marilah sejenak memgambil waktu di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 13/03/2018
Yunus 2:6 (TB) di dasar gunung-gunung. Aku tenggelam ke dasar bumi; pintunya terpalang di belakangku untuk selama-lamanya. Ketika itulah Engkau naikkan nyawaku dari dalam liang kubur, ya TUHAN, Allahku.
Jonah 2:6 (RSV) at the roots of the mountains. I went down to the land whose bars closed upon me for ever; yet thou didst bring up my life from the Pit, O LORD my God.
Kisah Yunus merupakan kisah unik dalam sekian banyak kisah menakjubkan dalam Alkitab. Mudah diingat karena sangat jarang kisah seperti ini terjadi. Fakta yang sagat mengejutkan Yunus ditelan ikan besar selama tiga hari dan dimuntahkan ke darat dan hidup sehingga dapat melanjutkan panggilan Allah baginya menyampaikan pesan pertobatan ke Ninive. Kisah ini sebagai pelajaran atas Yunus yang tidak mau memberitakan kotbah pertobatan kaum Ninive. Pengalaman hidup Yunus demikian sungguh berarti seratus duapuluh ribu jiwa bertobat dan diselamat atas kotbah Yunus di Ninive
Nats renungan pagi ini merupakan bahagian dari doa Yunus dalam perut ikan. Coba anda bayangkan bagaimana keadaan Yunus dalam perut ikan besar itu; gelap, sesak dan mungkin penuh dengan perjuangan, antara harapan dan kepasrahan. Bercampur baur dengan apa saja yang ada dalam perut ikan serta cairan lainnya yang sangat menjijikkan. Tak mungkin berpikir akan jijik bagaimana seseorang hidup dalam ruang terbatas dan kadar oksigen yang terbatas pula. Dalam keadaan yang sesak demikian Yunus berdoa kepada Tuhan. Jika kita baca isi doa Yunus ini sebenarnya dia menyadari keadaannya yang telah memasuki dunia orang mati, Yunus 2:2 (TB) katanya: "Dalam kesusahanku aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku, dari tengah-tengah dunia orang mati aku berteriak, dan Kaudengarkan suaraku.
Yunus menyadari betul bahwa dirinya sudah memasuki dunia orang mati. Lingkaran kematian sudah meliputinya: dilemparkan ke pusaran laut, diliputi air samudera raya, rangkuman air menelannya seperti mati megap tenggelam tak bisa bernapas. Dirinya terkurung oleh palang belang maka tak mungkin baginya mundur. Dalam keadaan demikian Yunus memiliki keyakinan bahwa Tuhan akan menolong dan menyelamatkan nyawanya. Dia percaya bahwa Tuhan akan mengangkatnya dari dunia orang mati. Inilah satu kehebatan Yunus, bahwa dalam ketidak mungkinan ada ruang pengharapan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.
Dari isi doa Yunus 2:2-9, Yunus memiliki pengetahuan yang baik akan ilmu alam, sebutan dasar laut dan akar gunung. Akar gunung itu terletak di dasar laut. Di bahagian terdasar dalam laut Yunus bersandar pada pengharapan bahwa Tuhan akan mengangkat dan menyelamatkan nyawanya. Sekalipun Yunus sudah menyentuh titik terendah alam kehidupan, tetapi percaya Tuhan akan mengangkatnya dan menyelamatkan nyawanya.
Pengalaman Yunus di perut ikan, menjadi prototipe akan apa yang dialami oleh Yesus Kristus yang memasuki dunia orang mati namun dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga (Band Mat 16:4). Kematian dan kebangkitan Kristus menjadi keselamatan bagi kita.
Sahabat yang baik hati. Doa Yunus menjadi inspirasi bagi kita. Mungkin kita pernah memasuki suatu keadaan dalam keadaan tersesak dan tidak ada jalan keluar atas keadaan sulit yang kita alami. Jangan berputus asa, tetaplah berpengharapan. Di dalam Tuhan ada jalan keluar. Dia menolong kita.
Sahabatku, kiranya Tuhan memberkati saudara dengan segala kebaikan.
Salam
#Nekson M Simanjuntak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH KEKAL
Kotbah Minggu Akhir Tahun Gerejawi - Peringatan Orang Meninggal Minggu, 24 Nopember 2024 Ev. Daniel 7:9-14 KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH YA...
-
Sermon Jamita Minggu 7 Okt 2018 Turpuk : 2 Timoteus 4:1-5 SAHAT ULA TOHONANMI - TUNAIKANLAH TUGAS PELAYANANMU Patujolo/Pendahuluan ...
-
MENIADAKAN MAUT DIGENAPI DALAM KEBANGKITAN KRISTUS Yesaya 25:6-9 Selamat Paskah II...! Sahabat yang baik hati, dalam gereja Batak Hari in...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar