Jumat, 23 Maret 2018

MARI NAIK KE RUMAH TUHAN

MARI NAIK KE RUMAH TUHAN

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untum berdoa, membaca dan merwnungkan firman Tuhan sdbagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 24/03/2018

Mazmur 122:1 (TB)  Nyanyian ziarah Daud. Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku: "Mari kita pergi ke rumah TUHAN."

Mazmur 122:1-2 (RSV)  A Song of Ascents. Of David. I was glad when they said to me, "Let us go to the house of the LORD!"

Salah satu keunggulan kaum Yahudi adalah ketaatan terhadap keagamaan. Lihatlah misalnya  hal beribadah, mereka sangat taat melaksanakan ibadah Sabath. Mereka memeliharanya dengan datang beribadah ke Bait Allah atau ke Synagoge terdekat. Bagi Yahudi diaspora atau perantauan mereka berkewajiban melakukan ziarah dengan beribadah di Yerusalem setiap Paskah setiap tahun.   Masing-masing punya kerinduan agar beribadah di Bait Allah, Yerusalem. Kerinduan itulah yang diungkapkan oleh pemazmur dalam nyanyian ziarah. Ibadah ziarah itu semacam ibafah kollektif, adanyankerinduan bersama agar mereka bersama-sama naik ke Rumah Tuhan. Bait Allah adalah nama lain dari Rumah Tuhan. Disebut rumah Tuhan karena dipahami Tuhan berdiam di sana. Bagi seorsng Yahudi Rumah Tuhan adalah tempat kudus dari segala tempat yang ada di bumi ini. Sebab di tempat inilah Tuhan bersemayam.

Penentuan Yerusalem sebagai pusat ibadah dimulai oleh Daud. Daud membangun istana di Yerusalem, kemudian berencana membangun Bait Allah. Sebelum membangun Bait Allah Daud memindahkan Tabut Perjanjian ke Yerusalem di kemah Daud. Sepanjang pemindahan Tabut Perjanjian itu tidak ada mara bahaya, bagi Daud ini adalah bukti bahwa Tuhan berkenan di Sion.   Daud sangat bersukacita kegirangan dengan menari-nari karena Tuhan berkenan diam di Sion (2 Sam 6:17-19). Pemindahan tabut itu membuat Yerusalem sebagai pusat Ibadah bagi seluruh suku-suku Israel. 1 Raja-raja 6:13 (TB)  yakni bahwa Aku akan diam di tengah-tengah orang Israel dan tidak hendak meninggalkan umat-Ku Israel."
Sukacita itu lebih lagi ketika Bait Allah rampung jaman Salomo Tabut perjanjian dimasukkan ke ruang yang Maha Kudus. Seluruhnya bersyukur karena Tuhan berkenan hadir di tengah-tengah umatNya. Pada saat yang sama seluruh umat Allah berjanji untum datang dan beribadah ke Bait Allah. Bait Allah adalah rumah doa, tempat menyampaikan syukur dan kurban persembahan, menerima pengajaran dan berkat (1 Raj 8). Dengan pemahaman itulah setiap orang Yahudi sangat merindukan Bait Allah .

Aku bersukacita: Mari kita naik ke rumah Tuhan. Mazmur ini menceritakan sukacitanya jika orang mengajaknya bersama-sama naik ke rumah Tuhan. Berziarah dan berjumpa dengan Tuhan di BaitNya yang kudis. Ibadah itu tidaklah dilakukan sendiri, tetapi ada kebersamaan. Ibadah tidaklah individual, tetapi kolektif atau persekutuan. Seorang dengan yang lain untuk mengajak sahabat dan handai tolan bersama-sama menikmati hadirat Tuhan.  Pemazmur melihat inilah suatu sikap ramah dan saling mengarahkan yang satu dengan yang lain agar bersama-sama beribadah kepada Tuhan.

Bagaimana dengan kita apakah ajakan ini masih ada di kalangan umat Kristen yang mengatakan: Mari kita pergi ke rumah Tuhan! dalam setiap ibadah minggu? Adakah masih di antara kita yang saling mengingatkan da  saling mengajak untuk sama-sama beribadah di rumah Tuhan? Sahabat yang baik hati. Renungan pagi ini mengajak kita untuk menempa diri kita sebagai orang yang rindu beribadah kepada Tuhan. Kedua, kita diingatkan beribadah kepada Tuhan itu adalah hidup persekutuan. Maka ajaklah seluruh keluarga, handai tolan dan siapa saja yang dekat dengan anda agar sama-sama naik ke rumah Tuhan menyampaikan doa dan syukur, memohon bimbingan dan pengajarannya serta   berkat dalam hidup ini.

Sahabatku! Kiranya Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan kepadamu. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...