Minggu, 25 Juni 2023

MENGIKUT YESUS DAN MEMIKUL SALIB

Kotbah Minggu III Stlh Trinitatis

Minggu, 25 Jun


i 2023

Nas: Matius 10:32-39


MENGIKUT YESUS DAN MEMIKUL SALIB


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati kotbah minggu ini pengajaran Yesus tentang bagaimana syarat menjadi murid sejati. Menjadi seorang murid Kristus tidaklah mudah atau murahan, tetapi sangat berharga dan bernilai, berkomitmen dan tahan uji. Yesus memberitahukan bahwa murid-murid akan diutus seperti domba di temgah-tengah serigala. Matius 10:16 (TB)  "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.


Dalam melaksanakan missi pengutusan inilah Yesus membekali dan mempersiapkan murid-muridNya agar tidak kuatir tentang hidup mereka, Allah sendiri akan memelihara hidup mereka. Murid harus berani menghadapi tantangan dan setia menyaksikan Yesus Kristus sekalipun ditolak bahkan dianiaya oleh pembenci Injil. 


Dalam mempersiapkannmurid-murid inilah Yesus menyampaikan pesan penting l, jikankita baca teks kotbah Minggu ini setidaknya ada empat yang harus dilakukan oleh seorang murid Kristus, yakni: 


1. Menjadi saksi Kristus: mengakui Yesus dengan setia


Dalam Kisah 1:8 Yesus mengutus murid menjadi saksi dimulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria dan sampai ke ujung bumi. Tugas ini mengingatkan kita kembali sebagai murid Kristus. 


Sebagai umat Kristen, kita harus percaya dan beriman kepada Allah Bapa dan Percaya juga kepada Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus dan Roh Kudus. Tentu kita harus mengakui bahwa Tuhan adalah Bapa kita, dan Dia adalah Juruselamat kita yang hidup dan kekal serta yang menuntun langkah hidup kita. Pengakuan iman ini sangat penting bagi umat percaya, sebab dalam pengakuan ini kita mengetahui segala sesuatu yang dapat kita harapkan dan terima dari Allah. Pengakuan iman ini mengajar kita untuk mengenal Dia sepenuhnya. Firman Tuhan pada hari ini berkata: “Sebab barangsiapa menyangkal Anak, ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengaku Anak, ia juga memiliki Bapa.” 


Dalam hal ini, kita mau diingatkan agar jangan menyangkal Anak yaitu Yesus Kristus, tetapi kita harus percaya dan mengakui iman kita bahwa Dia adalah Anak Allah, sehingga dengan demikian kita juga beroleh status menjadi anak-anak Allah karena pengakuan iman percaya kita dan anugerah keselamatan yang diberikan-Nya. Seperti yang tertulis dalam Matius 10: 33  “Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."


2. Pembawa pedang pemisah


Matius 10:34 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.


Sepintas teks ini mungkin sulit kita terima, anggapan kita bahwa Yesus datang membawa damai, membuat semua orang teduh dan tenang. Itu benar demikianlah adanya karena Yesus menghendaki kita semua menjadi pembawa damai. 


Namun coba anda bayangkan bagaimana jika terjadi di dalam satu rumah tangga,terjadi perselisihan, isteri dan anak-anak orang yang taat dan setia kepada Tuhan, memikirkan kehidupan rohaninya namun sang suami sama sekali tidak perdulia. Sudah berulang kali dinasihati, dibujuk bahkan mendatangkan majelis atau pendeta agar bisa memperbaiki perilakunya namun toh tak kunjung baik. Saat keadaan seperti itu Kristus datang? 


Satu contoh lainnya, beberapa kali saya membuat pengajaran khusus bagi yang memilih pasangan beda agama. Seorang perempuan memutuskan hidup bersama dengan pasangannya yang Kristen dan bersedia dibimbing menjadi murid Kristus. Akhirnya kita ajari dan dengan suka rela bersedia dibaptis. Dia sayang sama keluarganya namun keluarganya tidak menerima bahkan telah dianggap bukan anak dan namanya telah dicoret dari ahli waris orang tuanya. 


Pergumulan seperti itulah kita membuka pikiran untuk menafsirkan teks ini. Kristus hadir untuk membawa damai dan keselamatan, tetapi pada akhirnya bagi yang tidak menerima damai dan keselamatan harus terpisah. Damai sejahtera dan keselamatan selalu terbuka sampai kedatangan Kristus. Namun saat Kristus telah datang dalam kemuliaan, Kristus akan menghakimi setiap orang. 


Apa yang mau disampaikan disini, mari sambut dan terima damai dan keselamatan dari Yesus Kristus selagi masih kesempatan. Jangan sampai kesempatan itu tertutup pemyesalan datang.  Kristus menghendaki kita semua selamat di dalam penebusanNya.


3. Memikul salib dan rela menderita


Matius 10:38 (TB)  Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku.


Pemuridan adalah suatu hal yang terus menerus kita lakukan. Mengasah dan menguji kesetiaan kita sebagai murid Tuhan Yesus. Berbicara tentang pemuridan memang sepenuhnya Yesuslah yang memanggil, memperlengkapi, mengutus dan memelihara murid-muridNya menjalankan misi. Dari catatan-catatan Injil setidaknya ada 3 syarat menjadi murid Yesus: 

- menyangkal diri

- memikul salib 

- dan mengikut Yesus

Hal itu kita temukan dalam Matius 16:24 (TB)  Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.


Satu dari syarat itu disebutkan Yesus dalam renungan hari ini. Bahwa seorang yang tidak mau memikul salib tidak layak menjadi murid Tuhan Yesus. 


Apa arti dari kata memikul salib? Berangkat dari kata "memikul", suatu aktifitas seseorang yang membawa beban di bahunya. Beban yang dibawa dibahu biasanya berat, bukan ringan. Kalau ringan bisa ditenteng seperti orang kantoran menenteng tas. Atau seorang petani yang menenteng rantang nasi sebagai bekal baginya. Menjadi murid Yesus harus bersedia memikul salib berarti mengikut Yesus tidak gampang dan tidak mudah. Memikul salib harus bersedia menderita dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya sampai tuntas. 


Mengikut salib, berarti bertanggung jawab memilikul beban yang harus dipikul.   Sekalipun berat namun harus dibawa, jika tidak maka perjalanan akan sia-sia. Memikul salib ini suatu tugas dan tanggung jawab yang besar, jika tidak dilakukan maka missi akan gagal. Jika boleh kita gambarkan seperti seseorang yang harus memikul sebatang pohon yang hendak digunakan sebagai jembatan penyeberangan kali. Jika kayunya dipotong agar lebih ringan, maka sia-sia juga, karena kayunya tidak sampai menyeberangkan dia. Maka kayu yang akan dipikul sudah diperhitungkan dan sanggup menjadi jalan menyeberangkan sungai.


Memikul salib tarmaktub juga di dalamnya ketaatan. Taat sampai mati seperti Kristus taat sampai mati di kayu salib. Berat memang, kita dari diri sendiri tidak akan kuat melakukannya, namuntugas ini hanya mampunkita lakukan karena dimampukan Yesus. Di dalam Yesus kuk yang kita pikul menjadi  ringan (Band Mat 11:28)


4. Jangan takut kehilangan nyawa


Matius 10:39 (TB)  Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.



Nyawa adalah segalanya; tidak ada seorang pun dapat bernegosiasi dengan taruhan nyawa. Apapun kita lakukan jika sudah nyawa menjadi taruhannya. Lihatlah misalnya jika  terjadi hal  buruk, seseorang mengancam  hidup kita opsi nyawa  atau  uang, orang rela kehilangan harta  yang penting  nyawanya selamat. Demikian dengan penyakit, tidak sedikit orang rela menghabis uang yang dia cari selama hidupnya untuk kesembuhan dari sakit. Namun ada  juga orang karena terus bekerja mengabaikan kesehatannya. Dalam kasus lain manusia ini sangat unik, manusia tidak rela dihina dan ditindas, maka untuk mengembalikan hak, harga diri orang mau menyabung nyawa. Dalam pandangan demikian Alkitab menyapa: U)untuk apa  kita  memperoleh segala sesuatu di  dunia kalau kehilangan nyawanya?


Alkitab mengajarkan bahwa nyawa kita sangat berharga. Nyawa adalah pemberian Allah  pada manusia. Ketika manusia diciptakan Allah segambar dengan rupa Allah, maka Tuhan menghembuskan nafas  kehidupan. Kejadian 2:7 (TB)  ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

Kita disebut makhluk hidup  karena  nyawa.

Allah2 menempatkan  manusia di Taman Eden dan memelihara hidup mereka dengan satu  ketentuan  menuruti perintah Allah.


Namun sangat disayangkan manusia tidak menuruti  perintah Allah, sehingga harus kehilangan nyawanya.  Bukankah Allah telah berfirman, sekali engkau memakannya kamu akan mati. (Bac Kej 2:17). Sekalipun demikian, Tuhan tidak menghendaki manusia kehilangan nyawanya karena itulah Allah sendiri mengutus anakNya yang tunggal ke dunia ini dan rela  mati  di kayu salib untuk menyelamatkan nyawa kita. Tidak ada pengorbanan yang lebih  berharga dari itu; rela mati untuk  menyelamatkan orang lain. Roma 14:7, 9 (TB)  Sebab tidak ada seorang pun di antara kita yang hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada seorang pun yang mati untuk dirinya sendiri.

Sebab untuk itulah Kristus telah mati dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan, baik atas orang-orang mati, maupun atas orang-orang hidup.


Dengan penebusan Kristus,  nyawa kita adalah milik Allah. Keselamatan kita dijamin oleh Allah. Satu-satunya cara memelihara  keselamatan nyawa kita adalah melakukan kehendak Allah. Tidak yang  lain; menyelamatkan nyawa kita tidak dapat dilakukan dengan memiliki harta di dunia ini. Tak ada alat pernafasan apapun yang dapat kita beli untuk memperpanjang nafas kita. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat memperpanjang nyawanya, menambah hari-hari hidupnya.   Semuanya atas kuasa dan kehendak Allah. Maka memelihara nyawa kita adalah hidup di dalam iman. Orang yang mempertahan iman sekalipun harus kehilangan nyawanya dia tidak kehilangan nyawanya karena yang dipertahankan adalah imannya.


Yesus telah memberikan nyawanya demi menyelamatkan kita. Bukan hanya menyelamatkan nyawa kita, tetapi telah menyelamatkan kita dari hukuman atas dosa-dosa kita. 


Sekarang, yang menjadi perenungan bagi kita, apakah kita rela kehilangan nyawa kita demi menyaksikan iman kita kepada Yesus Kristus? Apakah kita rela dibenci oleh oranglain, bahkan nyawa kita terancam dan kita menjadi dekat dengan kematian demi menyaksikan kebenaran Kristus? Marilah kita menjawabnya di dalam hati kita masing-masing. Yang jelas, ada banyak orang yang takut kehilangan nyawanya. Bahkan ia rela kehilangan nyawa orang lain, yang penting nyawanya dapat diselamatkan. Ia hanya mementingkan dirinya sendiri, yang penting ia hidup, senang dan bahagia dan tidak memperdulikan oranglain. Hal ini disebut sebagai egosentris (hanya berpusat pada diri sendiri dan kepentingannya sendiri).


Dalam Alkitab, kita dapat menemukan beberapa tokoh yang  bertindak hanya mempertahankan nyawanya sendiri. Misalnya: Istri Lot. Ia berusaha mempertahankan nyawa dan hartanya dengan menoleh kembali ke belakang, ketika Allah akan menghancurkan Sodom dan Gomora. Akhirnya, dia sendiri kehilangan nyawanya dan menjadi tiang garam. Demikian dengan Yudas Iskariot yang berusaha menyenangkan hati demi uang ia rela menghianati Yesus. Mari kita menyaksikan akhir hidup Ananias dan Safira, pasangan suami istri yang akhirnya mati karena berusaha mendustai Allah atas hasil penjualan tanahnya. Dan masih banyak tokoh lainnya yang bertindak hanya untuk menyelamatkan diri sendiri, akhirnya ia kehilangan nyawanya sendiri. 


Namun, marilah kita menyaksikan bagaimana akhir hidup orang-orang percaya yang rela kehilangan nyawanya demi Kristus. Bagaimanakah akhir hidup mereka? Rasul Paulus, Petrus, Stefanus, Timotius, dan para penginjil lainnya bahkan para Missionaris yang datang ke tanah Batak untuk membawa kabar sukacita, Injil Kristus. Mereka berani mati martir, kehilangan nyawa mereka demi memberitakan injil. Misanya: Samuel Munson dan Henry Lyman (1834), kedua missionaris tersebut terbunuh saat memberitakan injil di Lobu Pining, Tapanuli Utara. Memang mereka kehilangan nyawa mereka dan  mati. Namun, sebagai orang percaya kita yakin mereka akan memperoleh upah yang terbaik dalam Kerajaan Sorga yang telah disediakan oleh Tuhan Allah. Mereka akan memperoleh mahkota kemenangan bersama Yesus. 


Benar apa yang dikatakan oleh Bapak Gereja Tertulianus: "darah martir adalah benih dari gereja". Tulisan ini juga kita temukan dalam Monumen Munson dan Lyman di Lobu Pining. Kiranya kotbah Minggu ini menyemangati kita menjadi murid Kristus. Amin.


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak 



Selasa, 20 Juni 2023

BOTO LUNGUN: Marningot Dangol, Mangeahi Hamajuon

 BOTO LUNGUN:

Marningot Dangol, Mangeahi Hamajuon

Nantuari torop do angka dongan na paboahon na lulus angka iakhonna masuk tu Perguruan Tinggi Negeri hombar tu pengumuman na pinamasa ni pamarentanta. Selamat ma tu angka inakhonta anggiat ma sai tulus parsikolaannasida be di tingkina. Di angka naso lulus, sai dipatongon ma parsikolaan na ude di nasida, di angka na mamillit karejo sai di patongon ma parkarejoan di nasida.

Di ombas na ulinon ni gurithon taringot tu boto lungun, asa songon dia pe anakhonta asa diboto lungun. Sipasingot boto lungun on marharoroan do sian pengalaman ni halak Israel.

Adong do sada panindangion ni bangso Israel na dimemehon sian sundut tu sundut, ima asa diingot dangol ni ompu nasida uju di Misir dope. Jala ganup natoras mangajarhon jala mamodahoni tu angka ianakhonna be ganup ari dohot tingki pe. Digoari mai Credo Israel, lapatanna: panindangion asa diboto nasida lungun ni roha, unang ginjang roha nasida molo nunga maduma. Angkupnii asa unang masa muse songon na diae ni ompung nasida tingki di parhatoban di Tano Misir.
On ma Credo ni halak Israel na taraurat di 5 Musa 6:21-23 (TOBA) "Jadi dohononmu ma tu anakmu: Hatoban ni si Firaun do hami na jolo di Misir, gabe ditogihon Jahowa hami ruar sian Misir marhite sian tangan na gogo. Jala dibahen Jahowa do tanda dohot halongangan angka na bolon jala na rahat di Misir, tu si Firaun dohot tu sandok isi ni bagasna di adopannami.
Alai anggo hami ditogihon Ibana do ruar sian i, asa boanonna hami masuk jala lehononna tu hami tano naung niuarihonna tu ompunami."

Panindangion on dihangoluhon nasida tujuanna asa sude bangsoi marsundutsundut marningot sejarah, diboto lungun jala asa unang masa be pangalaho songon na diae ni ompunasida. Arga pambahenan ni Debata di ngoluna.

Lam dirimangan ma songon dia ngolu ni halak Batak, tarlumobi sundut parjolo dohot paduahon mangaranto tu parserahan torop doi nionjar ni na lungun. Adong doi na borhat ala mangalului pandaraman, manombang, adong doi na borhat marsikola dohot angka motivasi na asing pe. Alai hira sude marpanindangi molo borhat pe sian bona pasogit ala nionjar ni na lungun. Memang adong do na borhat naung Amtenaar manang pegawai di masa ni Bolanda, alai tong hira bilangan jari dope. Suang songoni nang angka na pinatujolo ni missionaris marsikola, angka guru sending dohot na asing.
Tontu sai dimemehon do tu anak ro di pahompuna asa diboto lungun, asa boi tong adong parsitutuon mangeahi ngolu ma dumenggan. Jala molo tung jumpang pe angka hadumaon dohot hamajuon unang madabu tu ginjang ni roha marhite na mamodai boto lungun.

Adong do ende nauli na ginurithon ni amanta seniman Batak: Tagor Tampubolon domu tu "Boto Lungun" on didok songon on:

Boto lungun anakku.
Di masa ni haleon on.
Unang be sai todo hasian.
na so tolap gogoki.

Bereng anggi ibotomi.
Ba torop so piga i.
Sotung sumolsol bagi i.
Molo so marsikkolai.

Burjuhon damang na marsikkolai, ido na boi tarbahen au, nalao pauseangmi.
Ai soada hauma hasian, na lao panjaeanmi.
Burjuhon ma parhaseang ma, hinorus ni hodokki.

Ganup binege jala diendehon lagu on, tung sihol roha tu natuatuai, sipata ro ilu gabe niingot bohina, podana nang hatana na lambok mamodai asa burju marsikola. Ai ido na boi taebahensa, so adong tutu teanteanan na boi tadingkonon na lao pauseang manang panjaean ni angka inakhonna. Nang pe torop do ra angka ianakhon ni halak Batak naeng mangido marsikola, alai ala ni keterbatasan ni natoras gabe diboto lungun, sotung putus di tongan dalan manang diparalangalangan gabe torop halak mangaranto manjalahi ngolu. Adong doi na diboan ni donganna, tondongna, manang dongan sahuta naung parjolo mangaranto. Gabe sitotas nambur nasida tu angka na dihutana.

Na naeng dohonon ima lungun ni roha ni na toras maradophon angka ianakhonna, rade paborhathon angka anakhonna intap ni gogona. Molo timbo sitasita ni ianakhonna, ndang diorai alai didok boto lungun, unang sai todo na so tolap gogo. Nang pe, toho na didok ni halak Batak: Anakhonhi do hamoraon diau, digogo pe mansari, arian nang botari, lao pasingkolahon gelengna. Alai intap na tolap gogo do. Alai realistis do marpikir, na hansit do mandanggurhon na soada, songoni ma na paborhat inakhon mandungdung sitasita na boi doi intap ni tardungdung. Margogo ijur bari lao mansari, mangggutgut sira pe diula asa adong bohal papunguonna sitongoson tu inakhonna jala rade sahat tu na manggade asal sahat ianakhonna tu na tinuju ni roha.

Disi do porlu naeng ma angka ianakhon mamboto lungun ni natorasna. Ndang olo manjua na toras molo mangido marsikola inakhonna, tudia pe taho, aha pe jurusan na pinangido intap ni gogona sai na bahenonna do, maminjam, manggade sahat tu padondonhon hauma nang ladang pe diula asal ma sikola jala marhite parsikolaan i boi mandungdung hamajuon inakhonna.

Mansai porlui dipodahon, adong do anak naso umboto lungun ni roha. Adong jumoanghu natoras na paborhat anakna marsikola. Parjolo, jumpanghu do sahalak na toras di Bandara, huboto sian huta do natorasna, tudia hamu inang ningku, naeng pataruhon sikola do tu Universitas, holan uang masuk nunga saratu juta lobi, asing dope uang semester dohot parkosanna dohot haporluan na asing. Ido ninna pangidoanna. Hudodo roha ni inantai marungkil do natorasna mangoloi pangidoan ni anaknai alai ala tanggung jawab ni natorasi ingkon oloan asa sikola satimbotimbona. Jala adong haporseaonna mandok sai pasingkopon ni Debata do bohalna.

Adong du muse jumpanghu sada keluarga, nunga talu dua hali mambuat tu Akmil, sai talu godang do biaya tusi latihan ninna dohot angka na asing alai ala ingkon tusi ninna bah diparduketduketi natorasna. Pola targade hamu asa boi masuk Akmil hape so tulus.

Marragam ma tutu hamaolon ni adopan ni natoras laho mangoloi sitasita ni ianakhon, alai sada do na hinirim ni natoras ima siboto lungun nian anakhonna. Ndang hea mangholit manang manjua natoras dipangidoan ni iakhon laho mandungdung sitasita ni rohana.

Poda on na mandok: boto lungun tondingku, poda na mangjitim di pangantusion dohot partohaon na na patut sian inakhon maradophon na toras. Ai aha pe tutu pangidoan ni ianakhon intap na tolap ulahonon ni natoras doi. Alai marhita pandohan boto lungun, diigil sian ianakhon roha na roalistis jala roha mangantusi. Angkup nii molo dipodahon boto lungun na manungguli doi asa unang masa sogot ginjang nintoha songon panindangion ni halak Israel na manonahon: ai hatoban do ompunasida na jolo di Misir, alai ala ni tangan ni Jahowa dilehon di nasida tano na napu, diargahonnasidai jala diingot nasida mangaradoti Patik ni Debata, asa martua jala leleng mangolu di tano na ni lehon ni Jahowa tu nasida. Gabe bangso na tarpasupasu jala gabe pasupasu tu portibion. Molo halak Israel marpanindangi marsundutsundut, tama do ra nang halak Batak mamodahon jala mamemehon panindangion ganup natoras asa diboto inakhonta lungun, parjuangan dohot angka pangalaman ni natoras asa ingot nasida, adong gogo mangarahi hamajuon jala unang masa be songon parnaliahapan na paet na dibolus ni natorasna.

Tabe sian panurat
Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 17 Juni 2023

MENJADI UMAT KESAYANGAN

 KOTBAH MINGGU II STELAH TRINITATIS, 

Minggu, 18 Juni 2023

Nas: Keluaran 19:1-8


MENJADI UMAT KESAYANGAN


Selamat hari Minggu! Kotbah minggu ini dari keluaran 19:2-8 mengingatkan kita akan rencana Allah terhadap umatNya Israel. Allah membebaskan mereka keluar dari perbudakan Mesir dengab tujuan membentuk Israek umat yang kudus, milik kesayangan dan umat pilihan. Sebagaimana janji Tuhan kepada Abraham akan menjadikan keturunannya menjadi bangsa yang besar. Seluruh perbuatab Allah yang besar telah mereka saksikan, dan mereka akan memasuki pendidikan baru dalam pelajaran kehidupan di padang gurun sebelum memasuki tanah Kanaan. Untuk memelihara mereka menjadi umat Allah, Tuhan memberikan Perintah di Sinai.


Langkah pertama telah mereka lalu, yaitu pembebasan dari Mesir. Pembebasan dari Mesir bukanlah suatu yang mudah, namun melalui pergulatan besar hingga 10 kali tulah. Firaun bukanlah pemimpin yang mudah tunduk dan menyerah, tetapi keras kepala dan tak kenal ampun. Namun atas kuasa Allah yang kuat  semuanya itu mereka lalui hingga menyeberangi laut Tiberau.


Nats kotbah ini adalah awal memasuki tahap kedua, umat Israel akan berjalan menuju tanah Kanaan, mereka harus menelusuri pada gurun yang gabas; ganas dari cuaca ekstrim, ganas dari binatang buas dan ganas dalam ketidak pastian. Musa sebagai pemimpin menghimpun seluruh umat Israel agar benar-benar mempersiapkan diri dalam mengikuti rencana Allah atas umat pilihannya. 


1. Bagai Rajawali

Jika kita telusuri makna Rajawali dalam Alkitab menggambarkan kecepatan terbang, kuasa, kekuatan dan ketangkasan.(Amsal 23:5: Ayub 9:26; 2 Sam 1:23; Yeremia 4:13). Selain itu kelebihan burung rajawali panjang umur (Mzm 103:5). Penglihatannya tajam, cakarnya kuat mampu mencabik-cabik mangsanya.  Dalam membimbing anaknya, burung raja wali terbang menempatkan anaknya diatas sayapnya (Ulangan 32:11-12). Sehingga anak raja wali begitu aman dalam bimbingan dan perlindungan induknya.


Umat Israel telah menyaksikan sendiri kekuasaan Tuhan dalam pembebasan mereka dari mesir hingga perjalanan mereka menyeberangi laut Tiberau. Demikian juga Tuhan akan membimbing dan memelihara  umat Israel sampai ke tujuan yaitu tanah Kanaan, tanah Perjanjian. Tuhan akan melindungi dan memelihara mereka. Dengan demikian tidak ada alasan meragukan Tuhan dalam tantangan perjalanan mereka.


Ungkapan itu menandakan kecepatan yang tinggi. Allah tidak hanya datang dengan sayap-Nya untuk membebaskan mereka (ketika waktu yang ditetapkan telah tiba, Ia mengendarai kerub, lalu terbang), tetapi juga Ia bergegas membawa mereka keluar, seolah-olah, di atas sayap. Ia juga melakukannya dengan sangat mudah, dengan kekuatan dan kecepatan rajawali. Orang-orang yang tidak lelah dan lesu, dikatakan naik terbang dengan kekuatan sayapnya seumpama rajawali (Yes. 40:31).


2. Harta Kesayangan Tuhan

Bangsa Israel bukan hanya menjadi bangsa yang besar dari segi jumlah namun menjadi bangsa yang memiki kwalitas. Hal ini ditunjukkan dengan istilah harta kesayangan.  Bernilai dan dan berharga di mata Tuhan.  Sebagai contoh jika seseorang memiliki harta kesayangan tentu merupakan kebanggaan, selalu diingat dan membahagiannya bahkan akan menceritakannya kemana-mana. Tuhan juga demikian menjadikan Israel harta kesayangan; mereka adalah kebanggaan kesayangan dan sukacita bagi Allah asalkan tetap setia pada perjanjian dan memelihara perintah Tuhan. Syarat ini penting, kalau tidak akan sebaliknya yang terjadi.  Sama seperti seorang kekasih, akan selalu bahagia dan bersuka cita, namun ketika berubah dan tidak setia akan berdampak lain, bisa marah, murka dan duka mendalam.


Kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri. Tidak berarti bahwa Allah diperkaya oleh mereka, seperti manusia diperkaya oleh hartanya, tetapi Ia berkenan menilai dan menghargai mereka seperti manusia menilai dan menghargai hartanya. Mereka berharga di mata-Nya dan mulia (Yes. 43:4). Hati-Nya terpikat oleh mereka (Ul. 7:7).


Tuhan menjadikan bangsa Israel sebagai harta kesayangannya, mengharapkan mereka menjadi kebanggaan dan kesukaannya. Atas sikap ini Tuhan mengaunerahkan segala kebaikan dan kemurahan bagi umatNya.


3. Umat Yang Kudus:

Kudus dalam bhs Ibrani Qados artinya terpisah dari atau berbeda dari; sesuatu yang dikhususnya. Demikian Allah memilih umat kesayangannya berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Allah memisahkan umatnya dari berbagai bangsa yang ada dindunia ini. Tuntukan ini ada karena Allah adalah kudus. Imamat 11:44-45 (TB)  Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi. 

Sebab Akulah TUHAN yang telah menuntun kamu keluar dari tanah Mesir, supaya menjadi Allahmu; jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.


Dengan demikian umat kesayangannya juga harus kudus. Dalam hukum levirat jika seseorang berdosa atau dianggap tercemar maka harus ditahirkan, memberikan qurban penghapusan dosa dan syarat lainnya. Apapun ceritanya manusia tidak bisa kudus dari dirinya sendiri karena dosa. Namun Kristus telah menguduskan kita melalui pengorbanan darahNya di Golgata. Sekalipun dosa kita merah seperti kirmizi atau kain kesumba akan menjadi putih seperti salju. Inilah tindakan Allah untuk menguduskan umatNya.


Minggu ini mangajak kita Menjadi umat yang kudus, yang memelihara janji dan perintah Tuhan. Jauhkan perbuatan yang mengotori dan mencemari diri sebagai umat Tuhan. Roh Kudus memberi kekuatan dan menolong kita.


4. Kerajaan Imam

Kerajaan imam ini membedakan umat Allah dengan kerajaan dunia. Kerajaan dunia berorientasi kepada kekuasaan. Kerajaan imam adalah kerajaan yang berdauat sepenuhkan kepada Tuhan; kuasa untuk mengajak orang untuk beribadah kepada Tuhan. Kerajaan imam ini adalah mendaulat bahwa umatNya bertanggung jawab untuk memelihara seluruh anggota keluarganya menjadi manusia yang beribadah kepada Tuhan. Seperti Josua yang mengajak umatnya membuat keputusan: Aku dan seisi rumahku beribadahnkepada Tuhan (Yosua 24:15).


Pelantikan umat Allah menjadi harta kesayangan, umat yang kudus dan kerajaan imam. Identitas baru ini adalah identitas yangbakan mereka sandang. Syaratnya adalah mereka harus memelihara perjanjian dan memelihara perintah Allah.  Oleh sebab itu sebelum memasuki padang gurun,  Musa meminta jawaban seluruh umat Israel. Mereka menjawab bersedia memelihara janji dan perintah Tuhan.


Menjadi harta kesayangan, umat yang ludis dan imamat yang rajani, ketiga identitas umat Israel diwariskan kepada orang percaya itulah rasul Petrus menyampaikan: 1 Petrus 2:9 (TB)  Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:


Tuhan memberkati kita semua untuk tetap setia memelihara taurat dan perintah Tuha  pada kita. Amen


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Sabtu, 10 Juni 2023

IMANMU TELAH MENYELAMATKANMU

 KOTBAH MINGGU I STELAH TRINITATIS,

Minggu, 11 Juni 2023

Nas: Matius 9:18-26


IMANMU MENYELAMATKAN ENGKAU


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah Minggu ini berbicara tentang kekuatan iman. Percaya dan beriman kepada Yesus menerima dan mendapatkan kasih karunia. Seperti kisah putri Yairus yang dibangkitkan dan seorang perempuan yang telah sakit pendarahan selama 12 tahun.  Mereka percaya kepada Yesus dan mereka menyelamatkan mereka karena iman. 


Ada dua kejadian sebenarnya di dalam perikop kotbah Minggu ini: pergumulan pemimpin agama dimana putrinya telah meninggal dunia. Menurut versi Lukas dan Markus pemimpin agama itu disebut namanya Yairus. Yairus adalah pemimpin agama Yahudi di satu synagoge di daerah Galilea. Dia datang menyembah dan memohon kepada Yesus agar Yesus berkenan memberikan apa yang bisa diperbuatNya kepada putrinya. Yairus percaya kepada Yesus dan kuasa yang dimilikiNya dengan meletakkan tangan Yesus ke putrinya dia percaya dia akan bisa hidup.


Debagai seorang pemimpin agam tentu dia memgetahui bahwa dalam sejarah YIstael nabi pernah melakukan itu  seperti nabi Elia yang menghidupkan anak seorang jandi di Sarfat. Keyakinan swperti itulah yangbada pada Yairus terhadap Yesus. Yesus penuh kuasa seperti nabi yang dapat menghidupkan orang mati. Yesus bersedia dan mau datang ke rumah Yairus. 


Kisah kedua terjadi di selah perjalanan menuju rumah Yairus. Ada seorang perempuan yang telah 12 tahun menderita penyakit pendarahan. Dia berkeyakinan jika dia menjamah jublai jubah Yesus dia akan sembuh. Mungkin dia sudah berdesak hendak meminta tolong pada Yesus namun karena sesak dan tidak ada kesempatan memohon maka dalam niat di hatinya. Hanya memegang jumbai jubah Yesus saja saya sembuh. Yesus mengetahui niat di dalam hati perempuan itu dan Yesus pun menyembuhkannya. Kemudian sukacita berikutnya putri seorang pemimpin agama itu dihidupkan kembali oleh Yesus. 


Dari apa yang kita lihat satu cerita namun ada dua klimaks cerita kesembuhan yang pendarahan dan hidupnya kembali putri Yairus. Satu yang dicatatkan oleh Injil Matius: kesembuhan dan hidup lnyanputri Yairus didasarkan pada satu yaitu: iman. Kesembuhan dan buah yang kita raih bukanlah karena kuat usaha kita, atau buah dari kepintaran dan kehebatan kita tetapi didasarkan pada iman. Imanmu menyelamatkanmu.


1. Pergumulan dan iman seorang pemimpin agama.


Dalam nas kotbah ini seorang pemimpin agama, dalam versi Markus dan Lukas bernama Yairus. Dia mengalami pergumulan berat, dia harus kehilangan seorang putrinya. Tentu duka yang sangat mendalam. Dalam cerita ini tidak disebutkan apa penyakitnya, namun dalam usia yang masih muda pemimpin agama ini kehilangan putrinya.


Umumnya kita memiliki pemahaman, semakin dekat seseorang kepada Tuhan semakin kuat pula imannya. Tidak jarang awam menilai bahwa tokoh agama akan jauh dari ujian. Namun berbeda dengan kenyataan yang dialami Yairus, dia tokoh agama, pimpinan synagoge dan pastilah posisi demikian memiliki hubungan baik dengan Tuhan. Hari-hari hidupnya berkaitan dengan pelayanan agama dan mungkin pemberi penghiburan dan penguatan bagi jemaatnya tetapi dalam kotbah ini dia yang berduka dan butuh penguatan. Mungkin juga dia terpikir mengapa harus menghadapi kenyataan pahit ini? Apa gunanya dekat dengan Tuhan kalau toh menghadapi pencobaan dan ujian yang memilukan hati? 

 

Ini jugalah yang harus kita terima,  semakin dekat kepada Tuhan dan aktif dalam berbagai pelayanan tidak membuat ujian dan cobaan tidak ada dalam hidup. Namun orang yang dekat dengan Tuhan memiliki iman dan kekuatan untuk menjalani ujian dalam hidup. 


Yairus datang kepada Yesus, dia menyembah Yesus dan percaya Yesus dapat menghidupkan putrinya kembali. Yesus adalah maha pemurah dan datang untuk memberi jawaban terhadap pergumulan yang dialami. Yairus sebagai pemimpin agama memiliki keyakinan. Apalagi seorang pemimpin Yahudi pasti mengetahui cerita-cerita nabi yang menghidupkan orang mati. Nabi Elia menghidupkan anak seorang janda di Sarfat. Yairus datang kepada Yesus dan memohon agar Yesus berkenan meletakkan tanganNya kepada putrinya yang sudah meninggal. 


Yesus yang murah hati berkenan datang ke rumah Yairus dan memberikan pertolongan.


2. Asal kujabah jumbai jubahNya, aku akan sembuh.


Di selah perjalanan menuju rumah Yairus disinilah juga terjadi suatu peristiwa menarik. Seorang perempuan yang telah 12 tahun penyakit pendarahan memiliki iman yang kokoh, di dalam hatinya berkata asal kujabah jubahNya aku akan sembuh. 


Semua kita tahu bahwa kebutuhan orang sakit adalah sembuh.   Sekalipun harus diakui semangat dan kemampuan seseorang untuk memperoleh kesembuhan berbeda-beda namun kebutuhan mereka adalah sama yaitu sembuh dari penyakit yang diderita. Tidak sedikit orang sakit melakukan pengobatan terbaik di dunia untuk memperoleh kesembuhan, semahal apapun itu pasien akan meminta penanganan terbaik, apapun resep obat yang diberikan pihak medis akan dimakan, terapi apapun yang dianjurkan oleh terafis akan dijalani asalkan dia sembuh. 


Prinsip inilah yang terjadi pada seorang perempuan yang sakit pendarahan duabelas tahun. Waktu yang begitu lama tentu dia telah berulang kali mencoba ke tabib untuk memperoleh kesembuhan namun tak kunjung sembuh.  Mungkin pula perempuan ini telah mengeluarkan biaya yang sangat banyak untuk memperoleh kesembuhan. Hasilnya bukan membaik malah keadaannya semakin memburuk. Segala sesuatu ada waktunya, dia mendengar nama Yesus, banyak berita yang telah sampai kepadanya akan kuasa Yesus yang mampu menyembuhkan. Kisahbini dapat juga kita baca dalam Markus 5:25-26 (TB)  Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan.  Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. (Band Lukas 8:43-45)


Saat berjumpa dengan Yesus merupakan kesempatan baginya. Mungkin dia sudah berusaha untuk memohon, namun keramaian itu membuat dia tak punya kesempatan. Karena kemana Yesus pergi akan selalu ada orang banyak berkerumun  (crown). Dia terus berjuang, dan meyakinkan dirinya setidaknya dalam hatinya hanya menjamah jubahnya saja aku akan sembuh. Dengan motivasi yang kuat untuk sembuh perempuan itupun memegang jubah Yesus. 


Yesus maha tahu, Yesus mengetahui pergumulan perempuan itu. Yesus tahu niat dan prinsipnya dan Yesus tahu dia memegang jubahnya dengan satu tujuan untuk beroleh kesembuhan. Akhirnya Yesus bertanya siapa yang memegang jubahnya? Perempuan itu sempat ketakutan namun Yesus yang murah hati dan punya kuasa akhirnya menyembuhkan perempuan itu. 

Band Markus 5:34 (TB)  Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"


Jawaban Yesus ini sangat mengubah ketakutannya perempuan tersebut dan mendapatkan kesembuhan.  Imanmu telah menyelamatkan engkau dan pergilah dengan selamat. Itulah kebaikan Yesus yang peduli terhadap setiap orang, dalam perjalanan melayani orang lain tetap melayani orang yang datang kepadanya.


Sahabat yang baik hati, semangat yang dimiliki perempuan ini menjadi contoh motivasi yang kuat bagi iman kita. Ada keyakinan, percaya bahwa Yesus dapat memberikan apa yang diharapkan. Bukan hanya percaya tapi ada upaya yang dilakukannya berjuang untuk menjamah jubah Yesus. Memang bisa saja ada keraguan atau ketakutan dalam hidup ini seperti pengalaman perempuan ini, namun harus diingat bahwa kesembuahnNya adalah karena kemurahan hati Yesus. 


3. Yesus membangkitkan Putri Yairus.


Di kampung di Sumatera utara setiap ada anggota jemaat yang meninggal dunua selalu dibunyikan dentang lonceng gereja. Dentang lonceng gereja  ada yang 7 kali, ada yang 13 kali dan ada yang di atas 20 kali. Jumlah lonceng biasanya berkaitan dengan usi orang yang meninggal. Jika lonceng hanya 7 kali sampai 13 kali maka yang meninggal itu masih belia, namun jika dentang lonceng agak banyak itu pertanda orang yang meninggal sudah lanjut usia atau saur matua.


Tanda kematian kepada putri Yairus sudah dibunyikan, dengan bunyi seruling yang ditiup di sekitar rumah. Mungkin tradisi Yahudi memberitahukan kematian dengan membunyikan seruling. Baca Matius 9:23 (TB)  Ketika Yesus tiba di rumah kepala rumah ibadat itu dan melihat peniup-peniup seruling dan orang banyak ribut.


Saat Yesus datang mereka yang tinggal.di rumah Yairus seolah berkata sudah terlambat, dia sudah mati. Mereka menyarankan Yesus agar pulang aaja, karena sudah terlambat, dia sudah mati. Benarkan dia sudah mati? Yesus sang pemilik kehidupan berkata, dia bukan mati, tetapi dia tidur. Selengkapnya Matius 9:24 (TB)  berkatalah Ia: "Pergilah, karena anak ini tidak mati, tetapi tidur." Tetapi mereka menertawakan Dia. 


Orang yang menyaksikan kematian tertawa atas penyataan Yesus. Ini gambaran orang yang tidak percaya, menertawakan kebenaran. Mereka hanya melihat kematian, tidak percaya pada Yesus yang memberikan kehidupan. 


Matius 9:25 (TB)  Setelah orang banyak itu diusir, Yesus masuk dan memegang tangan anak itu, lalu bangkitlah anak itu. 

Apa yang disebutkan dalam ayat 25 penting untjk dioerhatikan. Dimana orang orang banyak yang tidak percaya itu diusir dan orang yang berkata kehadiran Yesus sudah terlambat disuruh pergi. Selagi ada orang yang tidak percaya dalam suatu komunitas sulit untuk melakukan suatu kebaikan. Maka harus ditertibkan dulu. Dalam ayat ini disebut diusir. Disuir disini mungkin menunjukkan kondisi rumah, mungkin terlalu banyak orang di dalam rumah sehingga Yesus tidak bisa masuk. 


Setelah mereka diusir disinilah Yesus melakukan mujizat dan membangkitkan putri Yairus. Yesus memegang tangannya dan anak itu bangkit. 


Kebangkitan Putri Yairus tersebar keseluruh daerah itu. Orang yang sudah mati bisa bangkit kembali. Dalam catatan Injil selain putri Yairus,  Yesus membangkitkan  Pemuda di Nain (Lukas 7:14) dan Lazarus (Yohanes 11:43). 


Yesus membangkitkan orang mati memyakinkan kita bahwa pada Yesus ada kehidupan. Yohanes 11:25-26 (TB)  Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati,

dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?"


Dua tokoh dalam kotbah ini menunjukkan pelajaran penting. Percaya kepada Yesus adalah kunci utama. Yairus datang kepada Yesus karena percaya Yesus dapat menghidupkan putrinya. Seorang perempuan yang sakit pendarahan dalam hatinya ada dorongan kuat, hanya menjamah jublai jubah Yesus dia akan sembuh. Keduanya menerima apa yang mereka harapkan dari Tuhan Yesus. 


Inilah iman Ibrani 11:1 (TB)  Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.


Selamat hari minggu, Tuhan memberkati!


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak



Sabtu, 03 Juni 2023

ALLAH TRINITATIS PENCIPTA SEGALA SESUATU


 Kotbah Minggu Trinitatis, 4 Juni 2023

Nas: Kejadian 1:1-2, 26-28


ALLAH TRINITATIS PENCIPTA SEGALA YANG ADA


Selamat Hari Minggu bagi kita semua! Sahabat yang baik hati, tanpa terasa kita sudah memasuki minggu Trinitatis. Ajaran Tritinatis bagi umat Kristen sangat penting untuk mengenal karya keselamatan Allah atas manusia dan ciptaanNya. Allah yang Esa kita saksikan melalui karya dan perbuatanNya yang besar. 


1.Allah Trinitatis Pencipta

ALLAH Tritunggal dapat kita pahami pada rumusan Pengakuan Iman Rasuli yang tersusun dengan baik. Ajaran Trinitatis bukan tritheis, karena triteis adalah keliru yang mengajarkan seolah ada Allah tiga. Kelristenan memahami ajaran Trinitatis, Allah yang tunggal dipahami lewat karya keselamatan. Ajaran trinitatis adalah ajaran untuk mempermudah orang percaya memahami karya keselamatan Allah. Karya keselamatan Allah sejak semula hingga akhir jaman yang dirumuskan di dalam formula percaya kepada Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Percaya kepada Allah Bapa meyakini Allah pencipta dan pemelihara kehidupan umat manusia dan umatNya serta seluruh ciptaan. Percaya kepada Allah yang menyelamatkan manusia dari kuasa dosa dan maut dengan mengutus AnakNya Tuhan Yesus Kristus dan missiNya di dunianini. Dan percaya Allah di dalam Roh Kudus yang menyertai dan menuntun orang percaya sampai akhir zaman.


Kotbah pada Minggu Trinitatis ini sangat menarik karena diawali dengan awal narasi penciptaan dalam Alkitab. Pada mulaNya Allah menciptakan langit dan bumi. Atas kuasaNya Allah mengendalikan dan menata gelap gulita menjadi tatanan yang sempurna dengan Firman Allah yang mencipta, berurutan secara sempurna dari hari pertama serta segala ciptaan Allah itu baik adanya.


Kemudian dilanjutkan dengan penciptaan manusia, tindakan Allah memberkati manusia serta pemberian mandat Allah kepada manusia untuk menguasai, mengelola dan melestatikan alam (26-28). Allah menciptakan manusia segambar dengan rupa Allah (imago dei). Dari urutan penciptaan, Allah menempatkan manusia sebagai ciptaan yang istimewa. Jika Allah menciptakan ciptaan lainnya lewat berfirman, berbeda dengan manusia. Allah mencipta manusia dengan membentuk manusia segambar dengan rupa Allah. Bahkan diawal dengan percakapan rapat ilahi:Kejadian 1:26 (TB) Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." 


Teksi ini menjadi dasar yang digunakan dalam menafsirkan tentang Trinitatis. Demgan kata "baiklah kita", Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus mengadakan rapat ilahi untuk merencanakan manusia yang segambar dengan rupa Allah, memberi akal budi agar dapat mengelola dan diberi mandat untuk melestaeikan alam. Allah Trinitatia bermusyawarah untuk merencanakan yang terbaik bagi manusia. 


Selain makna segambar, urutan penciptaan manusia dibagian akhir membuat manusia istimewa dibandingkan ciptaan lainnya. Allah mempersipakan segala sesuatu langit bumi, terang dan gelap, laut darat, tumbuh-tumbuhan dan hewan serta ciptaan lainnya yang dapat menopang kehidupan manusia. Allah memberi mandat kepada manusia untuk memelihara dan melestarikan seluruh ciptaan.


2. Tanggungjawab manusia sebagai Imago Dei

Dalam meneguhkan tugas dan tanggung jawab orang percaya Kotbah di Minggu Trinitatis ini tertulis dari Kejadian 1: 26-28 teks penting yang menjadi rujukan untuk menjelaskan rencana Tuhan pada manusia atas segala ciptaan. Allah menjadikan manusia setelah menciptakan ciptaan lainnnya selama enam hari. Urutan-urutan penciptaan ini menjadi dasar bagaimana alam dan ciptaan ini benar-benar direncanakan. Allah adalah perencana ulung yang tiada taranya, dan ciptaan yangbsatu dengan lainnya memiliki mata rantai kehidupan yang berkesinambungan dan berkelanjutan. 


Dalam mengelola semua ciptaan ini, Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah, Allah memberkati dan memberikan mandat bagi manusia untuk memelihara ciptaan Tuhan yang diciptakan baik adanya. Disebutkan dalam Kejadian 1:26b (TB) " ....supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."


Allah menjadikan manusia menurut "gambar dan rupa Allah". Segambar dengan rupa Allah disebut sebagai Imagio Dei. Makna kesegambaran Allah untuk mengangkat harkat dan martabat manusia yang mulia, agaung dan punya akal budi. Manusia tidak boleh merendahkan sesamanya karena di dlam manusia melekat makna kesegambaran dengan rupa Allah. Makna kesegambaran ini menilak segala tindakan yang merendahkan umat manusia, mwnolak rasisme dan diskriminasi karena manusia diciotakan segambar dengan rupa Allah.


Segambar dengan rupa Allah juga menjadi dasar teologi untukemgingatkan tugas dan tanggung jawab manusia terhadap ciptaan lain. 


Berikut ini marilah kita maknai beberapa tanggungjawab manusia sebagai ciptaan yang segambar dengan rupa Allah:


2.1. Manusia memiliki citra Ilahi di dalam dirinya karena diciptakan segambar dengan rupa Allah. Hal ini mengangkat harkat dan martabat manusia yang mulia. Arti kesegambaran ini hendak melawan segala tindakan yang merendahkan martabat manusia. Manusia harus mempertangungjawabkan hidupnya untuk menghargai dan memuliakan sesama manusia.


2.2. Manusia diciptakan Allah menurut pertimbangan yang sempurna, lewat musyawarah ilahi dan diciptakan berbeda dengan ciptaan lain. Jika pada penciptaan langit, laut, bumi dan segala isinya diciptakan lewat firman, namun manusia dibentuk segambar dengan rupa Allah. Manusia diciptakan lewat suatu karya Allah yang menghendaki manusia berbeda dengan ciptaan lainnya. Allah memenuhi kebutuhan manusia lewat tersedianya apa yang dibutuhkan manusia dan didalamnya ada tanggung jawab untuk melestarikannya.


2.3. Manusia yang diciptakan segambar dengan rupa Allah, diberi akal budi dan dihembuskan nafas sehingga dia hidup. Manusia memiliki akal, manusia memiliki budaya; membudi bhaktikan ilmu, pengetahuan dan potensi yang ada pada dirinya untuk memelihara dan menjaga kelangsungan kehidupan. Ini yang membedakan manusia dengan ciptaan lain yang hanya memiliki daya adaptasi karena hanya punya feeling tetapi manusia memiliki akal budi, daya kreasi, berbudi daya, data adaptasi dan antisipasi.


2.4. Manusia sebagai mahkota ciptaan; bertugas dan bertanggung jawab melakukan penatalayanan dunia ini. Allah menciptakan segala sesuatu baik adanya dan manhsia menikmati apa yang baik. Tuhan memberikan mandat kepada manusia untuk mengelola alam yang baik ini agar tetap terpelihara dengan baik. Dunia dan segala isinya diciptakan Tuhan baik adanya. Manusia memiliki tugas dan jangung jawab menjaga, memelihara dan melestarikan ciptaan Tuhan.


3. Penebusan Kristus: menjadi ciptaan baru

Pertanyaan adalah manusia telah jatuh ke dalam dosa. Bagaimana mungkin manusia berdosa dapat mempertahankan kesegambaran Allah? Benar manusia telah jatuh ke dalam dosa, oleh dosa semua tugas dan tanggunjawab itu gagal dilakukan. Namun Kristus telah memperbaharuinya, makna kesegambaran Allah yang dirusak oleh dosa, ditebus, diperbaharui dan diperbaiki di dalam Kristus. Roma 5:15 (TB) Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.


Penebusan Kristus menjadikan kita menjadi manusia baru. Ada hubungan penciotaan dan penebusan. Jika.pada penciotaan manusia di tempatkan istimewa namun akhirnyabteraaing oleh karena dosa Syukurlah di dalam Yesus Kristus, manusia yang terasing dan diperhamba oleg dosa ditebus dan dijadikan sebagai manusia batu. Manusia yang lama telah barlalu, di dalam Kristus kesegambaran manusia diperbaiki dan dipulihkan sebagai manusia ciptaan baru. Paulus menjelaskan hal tersebut dalam 2 Korintus 5:17 (TB) Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.


Di dalam Kristus kita adalah manusia baru. Manusia yang memperoleh keselamatan di dalam Yesus Kristus harus melihat tugas dan tanggung jawabnya sebagai ciptaan Allah yang segambar dengan Allah.


Sahabat yang baik hati, marilah kita semua menyadari tugas dan tanggungjawab kita manusia yang diciptakan segambar dengan rupa Allah. Mengangkat harkat dan martabat manusia yang mulia dan agung, berakal budi, mahkota ciptaan Allah demi kelestarian ciptaan Allah dan kelangsungan hidup segala mahkluk. Mari semakin mencintai kehidupan ini. Allah Tritunggal telah menciptakan langit, bumi dan segala isinya. Manusia menerima mandat sebagai penatalayan Allah di dunia ini. Tuhan memberkati. Amin




Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak





ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...