Sabtu, 19 Oktober 2019

BERIBADAH DI DALAM ROH DAN KEBENARAN

Kotbah Minggu XIX Stlh Trinitatis Minggu, 20 Oktober 2019 Nas: Yohanes 4:21-26 BERIBADAH DI DALAM ROH DAN KEBENARAN Selamat hari Minggu bagi kita semua, Syalom! Perjumpaan Yesus dengan perempuan Samaria, merupakan perjumpaan kreatif yang memiliki sarat makna. Bagi saya kotbah ini sangat penting untuk mengajak membangun spiritualitas. Beragama bukanlah ditunjukkan dengan penyembahan (relasi vertikal) membangun manusia dengan Allah ansih, tetapi penyembahan itu nyata dalam sikap hidup terhadap sesama (relasi horinsontal). Hal itu ditujukkan oleh Yesus dalam percakapannya dengan perempuan Samaria. A. Yesus mengubah warisan cara berpikir Yahudi memandang orang Samaria. Yahudi umumnya sangat membenci orang Samaria, menganggap mereka kotor, berdosa dan tak layak dijadikan sebagai sahabat maupun saudara. Kebencian itu tidak diwarisi Yesus, Yesus memberikan contoh, datang ke Samaria dan bercakap-cakap dengan orang Samaria. Yesus memutuskan mata rantai warisan kebencian dan memulainya dengan membangun berdialog, sikap harmoni dan perdamaian. 2. Perjumpaan Yesus dengan perempuan Samaria menghentikan hidupnya yang penuh sandiwara. Ada banyak misteri yang ada pada diri perempuan Samaria ini, dia datang siang hari ke sumur itu tak biasa bagi perempuan umumnya yang datang pagi atau sore hari, dia tinggal dengan laki-laki dengan status yang tidak jelas, berlagak pula seolah punya leluhur hebat, punya timba dll. Percakapan Yesus dengan perempuan Samaria menjadi perjumpaan yang mengubah kehidupannya. 3. Percakapan Yesus dengan perempuan Samaria menemukan arti peribadahan yang benar yang membangun spiritualitas. Salah satu permasalahan Yahudi dan Samaria adalah pusat peribadahan. Sejak memisahkanndiri dari Yehuda Samaria memusatkan peribadahan di Bethel. Sementara Yehuda meneruskan warisan Daud yang menetapkan Yerusalem sebagai pusat pemerintahan dan pusat ibadah. Itulah sebabnya Daud mencanangkan pembangunan Bait Allah. Sekalipun bukan Daud mendirikan Bait Allah tetapi dia yang memindahkan Tabut Perjanjian ke Yerusalem. Ini suatu tanda bahwa Allah hadir dan berkenan berdiam di Yerusalem dan Yerusalem menjadi pusat Ibadah Setelah Salomo meninggal Israel terbagi dua, Yehuda dan Utara. Utara berpusat di Samaria dan Yehuda di Sion menuruti dinasty Daud. Bagaimana Yahudi mengagungkan Yerusalem, maka demikianlah orang Samaria mengungkan Bethel Dan Sumur Yakub dan warisan leluhurnya. Bethel tempat bersejarah, disinilah Yusup malaikat Tuhan turun naik. Maka bagi Samaria penyembahan di Bethel lebih diagungkan mereka ketimbang Yerusalem. Di pihak lain Yahudi menganggap Samaria Beribadah yang tidak murni. Dari argumentasi perempuan Samaria, tampak mengagungkan warisan Yakub. Sumur Yakub yang terkenal suatu warisan sejarah yang tak ternilai. Namun apakah dengan menyembah disitu otomatis berjumpa dengan yang ilahi? Penjelasan Yesus dalam kotbah ini kita mengerti sesungguhnya bahwa bukan manusia yang mencari Allah tetapi Allah yang mencari manusia. Itulah sebabnya Yesus mengatakan akan tiba saatnya bukan di Yerusalem atau bukan di gunung ini orang menyembah Allah. Tetapi menyembah Allah di dalam Roh dan kebenaran. Pada bahagian terakhir ini baiklah kita mendalami tema Minggu jni. Bagaimana menyembah Allah di dalam Roh dan kebenaran? Menurut saya mari kita gumuli ketiga hal berikut ini: A. Mengenal Allah dengan menanggalkan segala kebencian dan membangun persaudaraan yang rukun dan menghadirkan damai sejahtera bagi semua orang. Bagaimana mungkin mengatakan aku menyembah Allah yang maha tinggi, tetapi membangun tembok pemisah dengan sesama, menebar kebencian dan mewariskan akar pahit kepada sesamanya. Menyembah Allah adalah membangun damai sejahtera bagi sesama di bumi (Band Luk 2:14). Bagaimana kita membangun spiritualitas diri kita sendiri tetapi membenci orang lain? B. Menyembah Allah dengan Roh dan Kebenaran harus membuang kesombongan rohani dan menempa diri rendah hati. Sikap eksklusifisme dalam agama harus dikikis. Sebagaimana Yesus mengatakan bukan di Yerusalem atau di Betel. Mereka mengagungkan tempat sucinya, agamanya dan keunggulannya. Bukan ditempat yang dibangun manusia Allah hadir, tetapi dihati yang membuka diri dimasuki oleh Roh Allah. Yesus berkata: berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka akan melihat Allah (Mat 5:8). Ibadah yang benar bukanlah menempatkan diri lebih mulia, lebih agung lebih suci dan lebih benar sementara yang lain tidak. Penyembahan yang benar adalah kerelaan menempa hati yang semakin murni dan sucidi hadapan Allah. C. Menyembah Allah di dalam Roh dan Kebenaran adalah berpusat pada Kristus. Sama seperti perempuan Samaria, beragama dan menyembah tapi tak mengenal Allah tetapi perjumpaanNya dengan Yesus mengenal Allah sumber kehidupan. Kita mengenal Allah dalam segala rencananya melalui pengenalan kita kepada Yesus Kristus. Yesus Kristuslah kita dapat mengenal Allah secara benar dan mengetahui rancanganNya untuk keselamatan manusia. Sama seperti perempuan Samaria ini sebelum berjumpa dengan Yesus; dia keliru, menutupi dirinya dengan praktek ibadahnya. Tetapi perjumpaanNya dengan Yesus menjadikan dia berubah mengenal Allah, mengenal sumber kehidupan yang kekal. Selamat hari Minggu bagi kita semua, mari beribadah kepada Tuhan dengan Roh dan Kebenaran. Tuhan memberkati Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 18 Oktober 2019

JADILAH TERANG

JADILAH TERANG Selamat pagi, sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Sabtu, 19/20/2019 Kejadian 1:3 (TB) Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Genesis 1:3 (RWV) And God said, Let there be light: and there was light. Kisah penciptaan memiliki banyak makna yang dapat diaplikasikan bagi kehidupan kita dalam konteks kekinian. Steven R Covey misalnya penulis buku yang sangat terkenal 7 Habit Dan Buku lainnya, menjadikan kisah penciptaan sebagai inspirasi dalam ilmu management. Allah adalah ahli management yang luar biasa menyelesaikan pekerjaanNya dngan baik selama enam hari dan beristirahat pada hari ketujuh. Steven R Covey telah banyak melatih pemimpin-pemimpin dunia, pemimpin perusahaan dan lembaga sosial lainnya terinspirasi dari narasi Alkitab. Pemikirannya banyak terispirasi dari narasi Alkitab. Dalam renungan hari ini, informasi yang sangat berharga dari narasi penciptaan. Tuhan menciptakan: "terang" pada hari pertama. Mengawali pekerjaan enam hari penciptaan di awali dengan terang, mengapa ini yang pertama? Penciptaan terang ini adalah bahagian utama dari perencanaan keseluruhan pekerjaan Allah. Apalagi diberitahukan bahwa dunia belum berbentuk apa-apa, kosong dan kegelapan menguasai. Jadi mengawali penciptaan ini, Allah mengelola dunia yang kacua balau dan kosong. Allah menciptakan terang. Suatu informasi berharga Allah menciptakan terang suatu tindakan Allah mengalahkan kegelapan. Disini Allah menciptakan terang sebagai bukti Allah menang atas kegelapan. Selain makna kemenangan, Allah menciptakan terang di hari pertama merupakan bahagian dari perencanaan yang strategis dimana Allah mengelola pekerjaannya mengawalinya dengan terang. Dengan terang segala sesuatu akan terlihat, sehingga memastikan pekerjaan berjalan dengan baik. Itulah sebabnya dalam setiap urutan penciptaan selalu disebutkan, Allah melihat yang diciptakan itu adalah baik adanya. Tanpa terang dunia ini gelap dan kosong, tak dapat bekerja dan tak dapat melihat mana yang baik. Penciptaan terang di hari pertama semakin kita mengerti ketika Yesus berkata: Akulah terang dunia (Mat 5:14 Dan Yoh 8:12). Kuasa dunia yang meliputi kegelapan telah diterangi oleh Yesus Kristus. Yesus Kristus sebagai terang dunia telah mengalahkan kuasa maut dan kegelapan. Selanjutnya Yesus berkata dalam Yohanes 12:46 (TB) "Aku telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan." Jadilah terang, harus juga kita sambut sebagai perintah bagi orang percaya agar menjadi terang kepada lingkungan sekitar. Menjadi terang merupakan status baru yang kita terima di dalam Yesus Kristus. Dulu.memangnkita ada dalam kegelapan namun di dalam Kristus kita telah menjadi anak-anak tersng. Maka kita harus berperilaku sebagai anak-anak terang (Ef 5:8). Sahabat yang baik hati! "Jadilah terang!" Demikian Firman Tuhan menciptakan terang dan terang itu jadi mengalahkan kegelapan. jadilah terang! Harus kita terima juga sebagai perintah Allah kepada anak-anakNya, dimanapun kita berada, pekerjaan dan professi apapun yang kita geluti jadilah terang disekitar anda. Itulah pangggilan kita di jaman kekinian, sehingga oleh kita nama Tuhan dimuliakan. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 16 Oktober 2019

MANUSIA DI HADAPAN TUHAN

MANUSIA DI HADAPAN TUHAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Rabu, 16/10/2019 Roma 9:20 (TB) Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" Romans 9:20 (RWV) Nay but, O man, who art thou that repliest against God? Shall the thing formed say to him that formed it, Why hast thou made me thus? Apakah ada hak manusia untuk menggugat keputusan Tuhan? Berhakkah kita protes jika Tuhan memberkati orang lain? Ada perenungan yang mendalam dari Paulus tentang siapakah manusia dihadapan Allah? Terkhusus dia membongkar kesombongan rohani Israel yang disebut sebagai umat pilihan Allah. Umumnya ada perasaan superioritas atau sikap exclusif - merekalah umat pilihan dan tidak berterima orang lain memperoleh pengasihan Tuhan. Paulus menguraikannya secara mendalam bahwa yang paling baik dilakukan manusia adalah dengan rendah hati menerima belas-kasihan dan anugerah Tuhan. Untuk memahaminya ada baiknya membaca pasal 9 secara keseluruhan. Sehingga kesombongan Israel sebagai umat pilihan Allah berubah menjadi manusia baru yang menyadari bahwa mereka dipilih karena bukan karena perbuatan mereka tetapi karena pengasihan Allah. Paulus mengakui bahwa Israel adalah benar mereka umat pilihan Allah. Namun apakah mereka dapat menjadi benar di hadapan Allah karena mereka keturunan Abraham? Paulus menyatakan tidak karena yang disebut keturunan Abraham pewaris janji adalah Ishak. Bagaimana dengan keturunan Abraham lainnya? Baiklah Ishak pewaris janji, namun anak Ishak ada dua, Esau dan Yakub. Apakah Yakub diberkati dan Esau dikutuki? Yakub memang diberkati tetapi Esau juga memperoleh hidup oleh belas kasihan? Tidak semua orang Israel menjadi Israel, dari kenyataannya tak semua Israel bensr-benar Israel. Jika demikian apakah Allah gagal? Selengkapnya Paulus berkata dalam Roma 9:6-7 (TB) Akan tetapi firman Allah tidak mungkin gagal. Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel, dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: "Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu." Jadi bukan karena keturunan Abraham orang beroleh keselamatan tetapi belaskasihan dari Allah, perjanjian kekal dari Allah. Penetapan Allah sebagai umat pilihan adalah bentuk pengasihan Allah kepada Israel. Roma 9:18 (TB) Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya. Demikianlah bagi bangsa-bangsa memeroleh kesematan bukan karena pekerjaan atau Budi baik mereka tetapi karena pengasihan Allah. Maka baik Israel maupun bangsa-bangsa sama-sama keturunan Adam yang telah jatuh kedalam dosa, tetapi ditebus dan dipulihkan melalui pengasihan Tuhan Yesus Kristus. Maka orang Israel tak boleh membatah kenyataan ini, manusia tidak berhak melawan kehendak Allah mengapa orang lain dikasihani kamilah Anak Abraham? Manusia tidak dapat membantah Allah. Manusia memperoleh keselamatan sepenuhnya otoritas Allah. Allah mengasihi manusia umat pilihanNya di dalam diri Yesus Kristus. Tugas kita semua adalah hidup di dalam pengasihan Allah yang murah hati. Sahabat yang baik hati! Dengan renungan hari ini ada satu hal yang harus kita kikis dari sifat pribadi kita, superioritas diri dan merendahkan orang lain. Kita merasa layak yang lain tak pantas, kita kudus mereka berdosa, kita umat pilihan yang lain layak dikutuk. Siapapun kita seharusnya hidup dalam rendah hati, manusia berdosa yang memperoleh pengasihan Allah di dalam diri Yesus Kristus. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

TAK BERCACAT HINGGA AKHIR

TAK BERCACAT HINGGA AKHIR Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 17/10/2019 1 Korintus 1:8 (TB) Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. 1 Corinthians 1:8 (RSV) who will sustain you to the end, guiltless in the day of our Lord Jesus Christ. Setiap perusahaan yang menghasilkan produk barang pasti terlebih dahulu melakukan seleksi kualitas sebelum produknya dipasarkan. Hal itu dilakukan agar jangan sampai ada barang yang cacat terjual. Produk yang cacat akan berpengaruh kepada nama baik perusahaan tersebut. Dalam hal iman juga harus demikian, setiap orang percaya harus menjaga dan memelihara kwalitas hidup kita sampai akhir, jangan sampai bercacat di hadapan Tuhan. Renungan hari ini merupakan harapan Paulus kepada jemaat Korint agar seluruh jemaat kuat dan menjaga kualitas imannya masing-masing menunggu kedatangan Kristus. Apalagi jemaat Korintus yang terpecah-belah dan ada gap-gap diantara mereka karena penginjil yang mereka favoritkan. Bagi Paulus, bukan penginjil yang memberikan pertumbuhan iman tetapi Kristus. 1 Korintus 1:10 (TB) Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir. Harapan Paulus, jangan sampai pada saat kedatangan Tuhan mereka ditemukan hidup bercacat oleh karena gap-gap diantara mereka yang tidak berguna. Tapi setiap anggota jemaat memelihara dirinya hidup kudus dan tidak bercacat hingga kedatangan Kristus. Hidup kudus berarti berdala di dalam Yesus dan tetap dalam persekutuan orang Kudus. Dalam PL istilah tak bercacat berkaitan dengan istilah ibadah. Setiap orang Yahudi diwajibkan mempersembahkan korban berupa ternak namun kurban itu harus baik adanya jangan yang bercacat (baca Imamat 22:21). Demikianlah orang percaya harus mempersembahkan hidupnya menjadi dupa yang harum bagi Tuhan (Rom 12:1). Maka sebagai kurban persembahan "tak bercacat pada hari Tuhan" sangat penting dipelihara. Mungkin kita berpikir saya adalah manusia berdosa dan tak layak menjadi dupa yang harum bagi Tuhan? Inilah yang harus kita sadari bahwa bahwa Tuhan Yesus telah menyelamatkan kita dari segala dosa dan pelanggaran. DarahNya yang kudus menguduskan Kita dari dosa dan pelanggaran. Jika oleh dosa kita yang diciptakan segambar dengan rupa Allah telah bercacat, maka di dalam penebusan Yesus Kristus, Tuhan telah mengembalikan citra manusia yang segambar dengan rupa Allah melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Pengorbanan Kristus yang telah memulihkan kita harus kita jaga sampai Maranatha. Sekalipun kita tidak layak namun telah dilayakkan Kristus, sekalipun kita bernoda oleh dosa namun Kristus telah menguduskannya. Oleh penebusan Kristus di kayu salib sebagaimana dituliskan dalam syair lagu KJ No 35:1 Tercurah darah Tuhanku di bukit Golgata Yang mau bertobat ditebus Terhapus dosanya, terhapus dosanya Yang mau bertobat ditebus Terhapus dosanya Sahabat yang baik hati! Inilah tugas kita yang telah ditebus oleh Yesus Kristus bagaimana supaya kita senantiasa memelihara iman jangan sampai jatuh lagi. Kristus menghendaki kita menjadi kurban yang harum, yang kudus dan tak bercacat hingga kedatanganNya. Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 14 Oktober 2019

KEBAIKAN TABITA (DORKAS)

KEBAIKAN TABITA (DORKAS) Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Selasa, 15/10/2019 Kisah Para Rasul 9:36 (TB) Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita — dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. Acts 9:36 (RWV) Now there was at Joppa a certain disciple named Tabitha, who by interpretation is called Dorcas: this woman was full of good works and almsdeeds which she did. Dua tahun lalu, pernah dalam suatu acara penghiburan jemaat bertanya kepada saya: amang pendeta, mengapa orang baik sering mendapat ujian? Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang sangat sulit saya jawab selama 21 tahun menjadi pendeta. Pertanyaan ini semakin menggugah karena kebetulan kami duduk bersama berduka mengenang kebaikan almarhum yang masing tergolong muda, dikenal baik, memberikan perhatian kepada pelayanan gereja. Jika ditanya pasti semua orang yang mengenalnya akan menyaksikan bahwa dia orang yang baik. Tapi mengapa umurnya meninggal tak sampai 50 tahun. Saya terdiam dan untuk menjawab ini tentu kembali kepada Tuhan. Tuhanlah pemilik kehidupan dan Tuhan pula yang menentukan umur kematian kita. Kematian memang menentukan umur kita, namun berbuat baik bukan ditentukan oleh umur. Maka sangat penting direnungkan selagi ada waktu mari berbuah baik karena kita tidak tahu kapan hari Tuhan akan tiba. Dalam renungan hari ini, ada seorang anak Tuhan yang berbhakti bernama Tabita (Dalam Bahasa Yunani disebut "Dorkas"), seorang yang dikenal baik, memberikan sedekah dan amalnya tidak tanggungtanggung. Pada jaman ini, orang yang mau Kristen masih dari para kalangan yang miskin dan budak, namun Tabita seorang berbeda dia sudah dari kalangan berada dia bersedia mengikut Tuhan Yesus. Tabita mengabdikan dirinya untuk pelayanan jemaat. Kehadiran Tabita di persekutuan sangat membantu banyak orang, bersedekah dan ikut dalam pelayanan kasih. Tabita ahli dalam menjahit dan membagi-bagikan pakaian kepada pra janda (Baca Kis 9:39). Namun seperti disambar petir, jemaat di Yope tiba-tiba merasa kehilangan. Tabita meninggal begitu cepat. Tabita tokoh panutan dan teladan dalam berbuat baik. Pada saat kematianNya Petrus dkk sedang berada di kota Lida dekat Yope, maka jemaat di Yope mengutus dua orang untuk menjemput rasul Petrus untuk datang membesuknya. Petrus pun segera datang dan membesuknya. Petrus memerintahkan agar mereka keluar dan dia berlutut berdoa memohon kepada Tuhan dan berkata: “Tabita, bangkitlah.” Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihatPetrus, lalu ia bangun dan duduk.Tabita bangkit oleh kuasa doa Rasul Petrus, suatu karunia yang luar biasa. Kejadian itu membuat seluruh negeri itu tercengang, ratap dan air mata akhirnya berubah menjadi sukacita. Seluruh negeri itu akhirnya percaya kepada Tuhan Yesus. Ada catatan yang menarik dari kisah ini, keteladanan perbuatan baik Tabita memang sudah dikenal dan perbuatannya itu dikenang oleh orang lain pantas harus kita tiru. Namun hal yang sangat menarik dicatat oleh Kitab Kisah Para Rasul ini adalah mujizat yang dialami oleh Tabita yang bangkit dari kematian membuat banyak orang percaya kepada Tuhan Yesus. Sahabat yang baik hati! Apa yang terjadi pada Tabita mungkin bisa saja terjadi pada kita, kita menimpa kehilangan orang yang kita kasihi atau mungkin pengalaman buruk dan pahit. Jangan bersedih, Tuhan akan menolong. Hal yang harus kita lakukan adalah tetaplah berbuat baik dan teladan dalam iman. Keteladanan iman itu akan menjadi warisan yang berharga kepada anak cucu dan generasi berikutnya. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 12 Oktober 2019

PELAYAN YANG MENGHIDUPI PELAYANANNYA

Kotbah Minggu XVI Stlh Trinitatis Minggu, 6 Oktober 2019 Nas: Kisah Rasul 20:21-31 PELAYAN YANG MENGHIDUPI PELAYANANNYA Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati kotbah Minggu ini merupakan kesempatan yang baik bagi pelayan (hamba Tuhan) memaknai panggilan dan pengutusan. Sehingga kita sungguh-sungguh menjadi pelayan yang berkenan kepada Tuhan. Pada pihak lain bagaimana jemaatbagar mendukung para hamba Tuhan dapat melaksanakan pelayanannya dengan baik. Sehingga baik jemaat maupun pelayan tetap taat kepada panggilan dan pengutusan, tunduk kepada Raja Gereja dan bersedia mendengar suara Roh Kudus dalam hati maaing-masing. Kisah Para Rasul, lanjutan dari Kitab Injil yang berisi tentang sejarah pemberitaan Injil dan penyebaran kekristenan. Sejak pengutusan Tuhan Yesus kepada rasul, Injil terus bergerak di mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria, Antiokia, Asia Kecil, Eropa dan sampai ke ujung bumi. Dari semua pekerjaan pemberita Injil ini, kitab Kisah Rasul memberitahukan bahwa dibalik semua apa yang dikerjakan rasul ada Roh Kudus yang memanggil, mengarahkan, mengajari, melindungi dan menghibur para rasul sehingga Injil menyebar ke seluruh dunia. Tanpa penyertaan Roh Kudus murid-murid tak dapat melakukan apa-apa. Itulah sebabnya Yesus berpesan dalam Kisah 1:8 "Kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun atas kamu." Kotbah Minggu ini merupakan kata sambutan Paulus pada acara perpisahan kepada penatua dan jemaat di Efesus. Paulus awalnya disambut baik di Efesus dan menerima Injil Yesus Kristus yang mati dan bangkit demi menyelamatkan manusia. Karena Paulus menentang berhala dan melawan menyembah patung buatan manusia, ini ancaman serius bagi Dimetrius dkk sang tukang patung-patung. Mereka bisa kehilangan pekerjaan maka terjadilah kerusuhan di Efesus yang diprovokasi Dimetrius dkk agar Paulus angkat kaki dari kota Efesus (Baca Kis 19:21-40). Paulus tidak meninggalkan Efesus karena provokasibiti, dia tetap melayani dan menyerukan pertobatan sampai Roh Kudus memerintah Paulus untuk berangkat ke Yerusalem. Akhirnya Paulus meninggalkan Efesus bukan karena diusir atau menghindari diri dari kelompok pengacau di Efesus tetapi karena panggilan Roh Kudus yang mendesak Paulus agar kembali ke Yerusalem (Kis 20:22). Paulus sendiri sadar dan mengetahui akan ada ancaman dari kaum Farisi dan Herodian karena bisa saja menangkap dan memenjarakan dia jika dia kembali ke Yerusalem. Tetapi Paulus lebih percaya dan taat kepada Roh Kudus yang memanggil dia kembali ke Yerusalem. Sebelum berangkat, Paulus mengumpulkan penatua menyampaikan pesan perpisahan. Dari apa yang disampaikan Paulus kita menemukan pesan yang sangat berharga dalam memaknai panggilan dan pelayanan. Pesan ini sangat berguna bagi pelayan dan jemaat. Bagi Paulus, pelayan harus menghidupi pelayanannya - parhobas na manghangoluhon panghobasionna, pelayanan adalah pengabdian diri untuk mendatangkan pertobatan, taat kepada pengutusan yang dipimpin Roh Kudus. Pelayan harus menghadirkan dan meninggalkan damai ditempat dia melayani. Paulus tidak menimbulkan keresahan dan seolah dialah satu-satunya hamba Tuhan yang dapat mengatasi pelayanan di Efesus. Paulus berangkat mengabdi dan melakukan pelayanan karena pengutusan Roh Kudus. Dari kotbah Minggu ini pelayan dan jemaat (baca=gereja) hendak mendalami tiga hal ini: 1. Pelayanan adalah pengabdian diri untuk memberitakan pertobatan (ay 21) Tujuan pelayanan adalah membawa orang untuk mengenal Yesus Kristus. Ada dua kelompok yang diinjili oleh Paulus di Efesus, yaitu Yahudi dan Yunani. Bagi Yahudi, biasanya mereka menggangap diri mengenal Allah, melakukan perintah Allah dan bangga dengan sebuat umat pilihan Allah dan keturunan Abraham serta sering merasa lebih Kudus dan lebih dekat kepada Allah ketimbang suku bangsa lain. Sedangkan Yunani, bagi yang Yahudi mereka dianggap tidak mengenal Allah, pagan dan tinggal dalam kegelapan. Paulus tidak membedakan keduanya, mengasihi yang satu dan membenci yang lain. Kepada keduanya Paulus hadir melayani dan merakit mereka menjadi satu di dalam Kristus dan menyerukan pertobatan. 2. Taat pada pengutusan yang dipimpin Roh Kudus. (Ay 22-24) Paulus adalah hamba Tuhan yang taat melakukan pengutusan menurut perintah Roh Kudus. Roh Kudus yang memerintah hatinya untuk bergerak kesana ke mari. Sekalipun Paulus menyadari bahwa sesungguhnya dia masih butuh beberapa lama untuk menyelesaikan permasalahan di Efesus, namun karena panggilan Roh Kudus, Paulus harus kembali ke Yerusalem. Hal ini sangat menarik, sekalipun ada pertimbangan lain menurut analisis baik itu kekuatiran akan sikap kaum Farisi dan Herodian bagi Paulus. Paulus lebih taat kepada perintah Roh Kudus dari pada hasil analisis dan kepentingannya sendiri. Hal ini perlu untuk disadari oleh pelayan dan jemaat dalam pelayananagar tidak menjadi polemik hal mutasi hamba Tuhan. Analisis kita sangat terbatas, tidak sebanding dengan rencana Tuhan yang tak terpikirkan oleh ratio kita. Paulus dengan tulus meninggalkan Efesus dan pergi mengikuti pengutusan Roh Kudus kembali ke Yerusalem. Ketulusan melayani akan membawa dampak yang besar demi kemuliaan Tuhan. 3. Pelayanan adalah meneguhkan penatua dan mempersatukan agar mampu menghadapi guru-gurun palsu. (28-31) Paulus mengumpulkan seluruh penatua di Efesus, sebagai jemaat yang menerima Kristus mereka harus hidup di dalam damai sejahtera. Sebagai pelayan harus melakukan penggembalaan dengan baik, sigap dan jangan lalai. Pelayan harus memberi jalan keluar atas permasalahan yang dihadapi bukan menjadi pembuat masalah - trouble maker. Pelayan harus menjadi pemersatu bukan pemecah belah, pelayan harus mendatangkan damai dan saling menerima dalam kebersamaan. Kesatuan dan kebersamaan akan membawa jemaat kuat menghadapi segala tantangan. Pada bahagian akhir ini Paulus mengingatkan, gereja harus waspada karena guru-guru palsu, pengajar-pengajar sesat dan gembala-gembala upahan akan datang lebih mempesona dari gembala yang tulus mengabdi. Semua itu akan dapat diatasi jika pelayan dan penatua bersama-sama melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai gembala. Tugas pelayan adalah memberdayakan penatua dan seluruh jemaat untuk menumbuhkan iman dan kuat melawan ajaran-ajaran palsu yang menyesatkan. Sahabat yang baik hati! Kiranya Tuhan memberikan kekuatan bagi kita semua melakukan tugas penggembalaan baik dalam kapasitas apapun. Mari kita lakukan pelayanan demi Injil dan pertobatan, tulus dan setia melakukan pengutusan serta memberdayakan jemaat agar mampu bertahan dan mengembangkan diri menghadapi segala tantangan. Mari teladani Paulus; pelayan yang sesungguhnya adalah pelayan yang menghidupi pelayanannya. Amen! Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

MEMULIAKAN NAMAMU SELAMANYA

MEMULIAKAN NAMAMU SELAMANYA Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Senin, 07/10/2019 Mazmur 86:12 (TB) Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya; Psalms 86:12 (RWV) I will praise thee, O Lord my God, with all my heart: and I will glorify thy name for evermore. Jangan pernah melupakan orang-orang berjasa dalam hidup anda. Mengingat orang yang berjasa dalam hidup kita akan menempa diri kita hidup rendah hati dan bersyukur. Sebaliknya jika orang lupa akan kebaikan orang lain dalam hidupnya akan mudah tersandung dan jatuh. Di Indonesia ada banyak cerita rakyat yang memberikan nasihat dan pesan berharga agar jangan lupa kebaikan orang lain apalagi orang tua. Lihatlah kisah Malim Kundang dari Sumatera Barat, Kisah Simardan (Sumatera Utara), jika kita kumpulkan banyak lagi cerita-cerita rakyat semacam itu sebagai nasihat agar jangan melupakan orang baik di sekitar kita. Demikianlah Mazmuri ini, mengatakan: aku hendak bersyukur, memuliakan Tuhan dengan segenap hati dan selama-lamanya. Dengan mengucap syukur, pemazmur mengingat perbuatan Tuhan dalam hidupNya. Ketika dia tersesak, pertolongan Tuhan itu sangat dibutuhkan, karena jiwanya terancam jika Tuhan tak menolong maka dia akan binasa. Tuhan itu baik, Tuhan tak membiarkan orang yang dikasihiNya jatuh, Tuhan segera menolong dan melepaskan dia. Dalam ayat 13 dikatakan pemazmur sudah memasuki dunia orang mati. Suatu kondisi dimana pasrah menunggu kematian. Namun dia berseru dan memohon pengasihan Tuhan.Mazmur 86:3 (TB) Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Tuhan pun menolong dan menyelamatkan nyawanya. Mengingat kasih dan pertolongan Tuhan inilah pemazmur hendak memuji dan memuliakan Tuhan. Pemazmur tidak lupa akan perbuatan Tuhan dalam hidupnya. Pemazmur tidak melupakan kasih dan perbuatan Tuhan di dalam hidupnya. Dalam ayat berikutnya Pemazmur menyampaikan alasan mengapa dia bersyukur kepada Tuhan: Mazmur 86:13 (TB) sebab kasih setia-Mu besar atas aku, dan Engkau telah melepaskan nyawaku dari dunia orang mati yang paling bawah. Sahabat yang baik hati! Apa yang dilakukan Pemazmur ini hendak memberi contoh yang harus kita teladani dalam hidup ini. Bersyukurlah senantiasa di dalam Tuhan. Muliakanlah namanya yang Kudus sepanjang masa. Kiita membutuhkan bukan hanya pada saat kita tersesak. Kita mebutuhkanNya setiap waktu; kala suka dan duka, kala menderita dan bahagia dan kala mujur dan mengalami kerugian. Sehabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara amin. Salam: Pdt Nekson M Aimanjuntak

BERSUKACITA BERSAMA PILIHAN TUHAN

BERSUKACITA BERSAMA PILIHAN TUHAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Selasa, 08/10/2019 Mazmur 106:5 (TB) supaya aku melihat kebaikan pada orang-orang pilihan-Mu, supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu, dan supaya aku bermegah bersama-sama milik-Mu sendiri. Psalms 106:5 (RWV) That I may see the good of thy chosen, that I may rejoice in the gladness of thy nation, that I may glory with thy inheritance. Dalam dunia musik ada yang disebut dengan "golden momories", suatu kumpulan lagu-lagu hitz di waktu lampau yang dianggap menyimpan kenangan manis dan indah. Golden memories secara harafiah dapat diterjemahkan "kenangan emas". Kenangan emas berarti mengingat masa lalu yang indah. Memang orang yang suka golden memories bersifat romantisisme seolah masa lalu yang terindah yang tak terlupakan, tetapi tetap realistis tak mungkin lagi terulang ke sana. Golden memories adalah saat untuk mengingat masa lalu yang indah, kepada suatu kenangan yang menambah kemesraan, kedekatan dan hubungan baik. Kita mengenang orang-orang yang telah melakukan hal yang bersejarah dalam hidup kita, menghantar kan kita bahagia dan memperoleh sukacita. Menurut saya mengapa orang akhir-akhir ini banyak menyukai acara "reuni", hampir dapat dipastikan bahagian dari mengenang masa lalu yang indah. Kebalikan dari kenangan manis, tentu adalah "kenangan pahit", sejarah buruk yang sulit terlupakan, karena telah membuat kita menangis, luka di hati yang membekas dan sulit dilupakan. Kenangan buruk ini, bisa juga menjadi evaluasi diri sehingga ada tekat tak akan mengulangi kembali kesalahan seperti itu. Mazmur 106 jika kita baca sesungguhnya berada diantara keduanya kenangan manis dan kenangan buruk. Nyanyian ini disebut kenangan manis karena mengenang kebaikan Allah yang telah nyata bagi bangsa Israel, mulai dari pembebasan di Mesir dengan berbagai mujizat yang beasar, lepas dari pengejaran Firaun dan meneggelamkan pasukn Firaun di Laut Merah, tuntunann Tuhan di Padang gurun hingga memberikan Kanaan negeri indah dan subur. Semuanya manis dan sungguh indah mengenang semua kebaikan Tuhan atas umatNya. Tetapi sebaliknya jika mengingat perbuatan leluhur Israel akan berubah menjadi kenangan buruk, karena faktanya mereka sering memberontak, bersungut-sungut , susah diatur, tak tahu berterima kasih dll. Mereka tegar tengkuk seolah Tuhan tidak pernah berbuat baik kepada mereka disaat kesulitan terjadi. Inilah yang direview oleh Nyanyian Mazmur 106 ini sungguh bangsa Israel harus bersyukur bahwasanya kasih setia Tuhan untuk selama-lamanya. Mengingat perbuatan Allah atas umat pilihanNya semestinya setiap orang merasakan kasih Tuhan yang teramat baik. Belajar sejarah Israel, kita semakin belajar akan besarnya kemurahan Tuhan yang mereka terima. Tak heran Mazmur ini mengajak kita semua untuk bersukacita bersama umat pilihan Tuhan. Susngut-sungut mereka dan segala pemberontakan mereka hendaklah ditinggalkan. Tuhan itu baik bagi umat pilihanNya. Semestinya yang kata-kata yang harus terucap dari bangsa Israel yang telah menikmati kasih karunia Allah adalah pujian kepada Tuhan sebagaimana diajak dalam Mazmur 106:48 (TB) Terpujilah TUHAN, Allah Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, dan biarlah seluruh umat mengatakan: "Amin!" Haleluya! Sahabat yang baik hati! Ada ungkapan mengatakan "kemarau sepanjang tahun lenyap oleh hujan sehari'. Suatu ungkapan yang memiliki makna yang sangat dalam. Kesalahan masa lalu dapat diperbaiki dengan tindakan memaafkan dan melupakan kesalahan. Sedia memperbaiki diri demi kebahagiaan yang lebih besar. Demikianlah undangan renungan hari ini, yang mengajak melupakan pelanggaran masa lalu mengingat masa depan. Mari pulihkan hubungan yang retak, mari melupakan masa lalu yang buruk, air mata dan luka di hati. Tetapi mari bersama-sama mengenang kebaikan. Mengenang kebaikan jauh lebih berharga dan mengingat keburukan. Mengingat masa depan jauh lebih penting dari pada mengenang pengalaman buruk. Mari kita periksa perjalanan kehidupan kita masing-masing dan temukanlah sukacita bersama orang-orang di dekat anda dan orang-orang yang telah berjasa bagi anda. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara amin. Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

TUHAN PERLINDUNGAN DAN PERTEDUHAN KITA

TUHAN PERLINDUNGAN DAN PERTEDUHAN KITA Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Rabu, 10/10/2019 Mazmur 91:9 (TB) Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaubuat tempat perteduhanmu, Psalms 91:9 (RWV) Because thou hast made the LORD, who is my refuge, even the most High, thy habitation; Peristiwa gempa dan tsunami Banda Aceh Desember 2004 menjadikan masyarakat Indonesia semakin sadar bahwa salah satu ancaman kemanusiaan berasal dari alam yaitu bencana alam. Pemerintah akhirnya menetapkan satu desk pelayanan publik yang disebut dengan Tanggul Bencana Alam baik di pusat, propinsi dan daerah. Kala itu 25 Desember terjadi bencana alam gempa dan tsunami Aceh sekitar 230.000-280.000 tewas dan hilang. Sungguh suatu gempa dan tsunami yang memprihatinkan. Sebelum dan setelah itu sebenarnya masih banyak kejadian berupa banjir bandang, korban angin puting beliung dan lain-lain. Tapi peristiwa tsunami Aceh menggugah kemanusiaan kita bahwa dimana pun sisik bumi ini ditempati akan selalu terbuka adanya bencana yang mengancam jiwa manusia. Manusia semakin takut pada alam, di pinggir pantai takut ada tsunami, tinggal di pegunungan takut ada longsor, di kaki lereng gunung yang subur takut akan banjir bangdang, di tanah datar ada petir dan angin puting beliung. Kalau semua sisik bumi ini tidak aman maka dimanakah tempat belindung paling aman bagi manusia? Inilah keuntungan kita orang beriman, perlindungan dan perteduhan bagi kita ada pada Tuhan. Tuhanlah tempat perlindungan dan perteduhan bagi orang percaya. Memang, Tuhan telah memberikan kepada kita akal dan pikiran untuk menganalisa dan memilih apa yang aman bagi kita. Itu harus digunakan secara optimal untuk memperlengkapi diri manusia aman dari setiap kemungkinan bencana dan bahaya. Hal yang utama adalah perlindungan dari Tuhan sendiri. Kita harus menyadari bahwa sehebat apapun kita membuat proteksi diri dari segala kemungkinan bahaya, sepeuhnya harus kita sampaikan kepada perlindungan Tuhan. Tuhan adalah perlindungan yang paling aman dan perterteduhan terbaik hanya ada pada Allah yang Maha Tinggi. Suatu pengakuan dari Daud. Daud sendiri sudah merasakan, bagaimana dikejar-kejar dan dikepung oleh musuh. Di saat Saul mengejarnya, Daud sudah di kepung dari seluruh penjuru mata angin. Namun lihatlah Tuhan sendiri melindungi dia dari setiap bahaya yang mengancam jiwanya. Disaat Daud di gua EnGedi (1 Sam 24) sesungguhnya Daud berpeluangembunuh Saul, tapi Daud takmelakukannya karena Daud hormat pada Saul, sadar dia yang diurapi Tuhan. Dalam Mazmur banyak kita temukan istilah yang digunakan bagaimana Tuhan sebagai perlindungan, disebut: gunung batu, benteng pertahanan yang kuat, perisai dll. Semua itu sebagai bukti pengalaman orang beriman bahwa Tuhanlah perlindungan paling aman. Demikian halnya di dalam PL akan ada disebut dengan Kota Pelindungan. Jika seseorang melakukan kesalahan dengan berhutang nyawa, maka dia hanya dapat hidup kalau dia dapat mencapai kota Perlindungan. Imam-imam menetapkan ada kota perlindungan bagi seseorang yang berhutang nyawaBilangan 35:15 (TB) "keenam kota itu haruslah menjadi tempat perlindungan bagi orang Israel dan bagi orang asing dan pendatang di tengah-tengahmu, supaya setiap orang yang telah membunuh seseorang dengan tidak sengaja dapat melarikan diri ke sana." Keenam kita itu kita temukan dalam Yosua 20:7 (TB) Lalu orang Israel mengkhususkan sebagai kota perlindungan: Kedesh di Galilea, di pegunungan Naftali dan Sikhem, di pegunungan Efraim, dan Kiryat-Arba, itulah Hebron, di pegunungan Yehuda. Ini adalah suatu cara dalam PL bahwa ada kota yang aman bagi seseorang untuk berlindung dari ancaman maut. Tetapi kita tidak menemukan berbagai keterangan bagaimana kota perlindungan ini beroperasi dalam tatanan sosial Israel. Bagaimana kalau sebelum samapia kesana di ditangkap, bagaiaman kehidupan setelah tiba di kota itu tentulah akan ada kegelisahan dan kekuatiran. Maka benar Mazmur ini, kota perlingungan bagi kita adalah pada Tuhan. Hidup di dalam Tuhan membuat kita tak kuatir apalagi berhutang nyawa. Sahabat yang baik hati. Kembali kepada pertanyaan pokok renungan hari ini: dimanakah tempat perlindungan dan perteduhan paling aman? Hari ini Firman Tuhan menjawab, tempat perlindungan dan oertedukan paling aman hanya ada pada Tuhan. Hidup bergaul dengan Tuhan adalah kondisi paling aman dalam hidup kita. Hati yang teduh hanya dapat kita temukan jika kita benar-benar menyerahkan hidup Hita dan membiarkan Tuhan masuk di dalam hati kita. Maka marilah bina hubungan yang baik kepada Tuhan karena dengan demikianlah kita terlindungi dan merasakan keteduhan. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

YA TUHAN, SIAPAKAH SEPERTI ENGKAU

YA TUHAN, SAPAKAH SEPERTI ENGKAU? Mazmur 35:10 (TB) segala tulangku berkata: "Ya, TUHAN, siapakah yang seperti Engkau, yang melepaskan orang sengsara dari tangan orang yang lebih kuat dari padanya, orang sengsara dan miskin dari tangan orang yang merampasi dia?" Psalms 35:10 (RWV) All my bones shall say, LORD, who is like thee, who deliverest the poor from him that is too strong for him, even the poor and the needy from him that spoileth him? Siapakah Tuhan seperti Engkau? Pertanyaan ini sekaligus juga sebagai pengakuan iman yang harus terus menerus diungkapkan oleh orang percaya. Hal itu cukup beralasan karena pengalaman pemazmur tentang perbuatan Tuhan dalam hidupnya. Allah itu kuat dan perkasa, tiada ada kuasa apapun yang dapat dibandingkan dengan kuasa Allah. Perbuatan Allah itu dapat ditemukan dalam sejarah bangsa Israel, Tuhan telah membuktikan kekuasaanNya atas bangsa-bangsa asing. Siapakah Israel dibandingkan Mesir? Mereka hanyalah komunitas budak namun dapat melepaskan diri dari penindasan Raja Firaun manusia terkuat di zaman itu? Itu semua karena Tuhan melakukan tanda ajaib yang besar bahwa kuasa Tuhan lebih besar dari kuasa Firaun. Selama di padang gurun dan memasuki tanah Kanaan, Kuasa Tuhan memelihara dan memenangkan umatNya melawan suku-suku bangsa yang telah berdiam di Kanaani sehingga mereka berhasil menundukkan dan menduduki Kanaan. Begitu banyak suku bangsa di Kanani, namun kuasa Kanaan dapat dikuasi oleh Israel dan dibagi menurut keduabelas suku-suku Israel. Demikian dengan pengalaman pribadi Daud sendiri sebagaimana dinyanyikan dalam Mazmur 35 ini. Daud telah banyak mengalami perbuatan besar dari Tuhan. Seluruh perjalanan hidup Daud sungguh pengakuan yang mengagumkan. Ketika Samuel disuruh untuk mengurapi Daud, ayahnya dan sanak saudaranya tak memperhitungkanNya. Tapi Tuhan memilih dan menetapkan Duad untuk diurapi menjadi raja atas Israel. Ketika Israel ditantang oleh Goliad orang Filistin, semua bani Israel telah ketakutan dan tak satupun yang berani maju melawan Goliat. Tapi Daud maju dan menjatuhkan Goliad. Demikian dengan pengalaman ketika dikejar dan dikepung oleh Saul, Daud berulang kali lolos dari lubang kematian. Sebelum ayat renungan hari ini pemazmur berkata: Mazmur 35:7-9 (TB) Karena tanpa alasan mereka memasang jaring terhadap aku, tanpa alasan mereka menggali pelubang untuk nyawaku. Biarlah kebinasaan mendatangi dia dengan tidak disangka-sangka, jerat yang dipasangnya, biarlah menangkap dia sendiri, biarlah ia jatuh dan musnah! Tetapi aku bersorak-sorak karena TUHAN, aku girang karena keselamatan dari pada-Nya; Sahabat yang baik hati! Pengalaman pribadi Daud menjadi saksi bahwa sungguh sungguh Allah yang tiada banding dan tiada tanding. Bukan hanya Daud, jika kita renungan berbagai peristiwa dalam hidup kita masing-masing tentu kita akan mengakui perbuatan Tuhan yang menolong, melindungi, mengayomi dan membebaskan kita dari berbagai beban yang menimpa kita. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen. Pdt Nekson M Simanjuntak

MENGHAJAR DENGAN KERAS

MENGHAJAR DENGAN KERAS Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Kamis, 11/10/2019 Mazmur 118:18 (TB) TUHAN telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan aku kepada maut. Psalms 118:18 (RWV) The LORD hath chastened me greatly: but he hath not given me over to death. Saya pernah tonton bagaimana negara Tiongkok mempersiapkan atlet untuk ikut ke Olimpiade. Mereka direkrut dari anak-anak, dilatih, dilatih dan dilatih. Latihannya memang keras dan berat, kadang orang tua tak tega melihat anaknya demikian didik dengan kerasnya. Tapi lihatlah mereka benar-benar menghasilkan atlet-atlet luar biasa hebat dan sering menjadi juara dan pengumpul medali emas terbanyak di event-event dunia. Meraih keberhasilan memang harus didasari belajar keras, usaha keras dan pendidikan yang keras. Hasilnya pun akan luar biasa. Bagaimana mungkin didikan yang biasa-biasa, melahirkan hasil luar biasa? Tak ada yang begitu. Memang kita akui ada unsur lucky atau keberuntungan dalam hidup. Namun dalam budaya kerja, ingin hasil lebih besar maka bekerjalah lebih keras. Jika kita baca Mazmur 118 ini keseluruhan, berisi tentang pengalaman umat Israel dan pengalaman pemazmur sendiri. Hal itu kita lihat dari sejarah perjalanan bangsa Israel. Hingga kini, bangsa Israel menjadi bangsa yang tangguh melebihi tingkat kecerdasan rata-rata masyarakat dunia. Bagaimana mereka bisa seperti itu? Selain mereka umat pilihan, Mazmur hari ini menjawab bahwa Tuhan mendidik umatNya dengan keras. Pendidikan itu kita lihat dari sejarah pembebasan Israel dari Mesir. Bukankah mudah bagi Tuhan membebaskan bangsa Israel dari Firaun? Tetapi mereka harus menyaksikan bagaimana jerih juang dan mujizatnyang besar hingga sepuluh tulah di Mesir. Bukankah jarak Mesir ke Kanaan hanya 600-700 Km? Tetapi Tuhan membentuk mereka menjalani Padang gurun selama 40 tahun, kadang tak ada air namun Tuhan menunjukkannya, gurun yang ganas, binatang berbisa, binatang buas, ancaman suku bangsa sekitar dll. Semua perjalanan menjadi pembentukan Israel sebagai umat Allah yang tangguh. Pengalaman pribadi pemazmur sendiri atas pengalaman menghadapi tingkat kesulitan yang tinggi membuatnya merasakan kuasa Tuhan yang luar biasa hidupnya. Kerasnya kehidupan, bengisnya lawan dan sadisnya musuh-musuh yang menginginkan darahnya. Mazmur 118:12-13, 17 (TB) Mereka mengelilingi aku seperti lebah, mereka menyala-nyala seperti api duri, — demi nama TUHAN, sesungguhnya aku pukul mereka mundur. Aku ditolak dengan hebat sampai jatuh, tetapi TUHAN menolong aku. Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN. Dalam menghadapi pergumulan berat, kita bertanya: mengapa Tuhan membiarkan semua ini terjadi? Jawabnya supaya kita merasa pertolongan Tuhan yang luar biasa. Semakin berat dan kerasnya kehidupan yang kita hadapi, maka pada saat itu juga kita sungguh merasakan besar kuasa dan kasih Tuhan. Sahabat yang baik hati! Apa pengalaman Pemazmur ini sangat berharga bagi kita. Semakin besar tantangan yang kita hadapi, semakin besar pula kasih dan penyertaan Tuhan yang kita alami. Ibarat orang yang berlayar: mereka berlayar bukan mau menantang badai, namun jika badai besar menimpa kesempatan mereka mengalami kuasa yang besar dalam melampauhinya. Sahabatku, TUHAN memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

BERJALAN DI JALAN TUHAN

Kotbah Minggu XVII Stlh Trinitatis Minggu, 13 Oktober 2019 Nas: Mazmur 25:8-15 BERJALAN DI JALAN TUHAN Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kita dikejutkan dengan kejadian yang terjadi pada Bapak Menkopolhukam Jend (purn) Wiranto, suatu upaya pembunuhan kepada beliau hingga luka tusuk dari orang yang diduga terlibat jaringan teroris. Kita berdoa Kiranya Bapak Wiranto dan bapak Kapolsek Wedes yang turut sebagai korban diberi kesembuhan sebagaimana nyanyian Bapak Wiranto dalam nyanyian Natal yang sedang viral: BAGI TUHAN TAK ADA YANG MUSTAHIL. Kita juga berdoa agar Tuhan melindungi para pejabat publik, terkhusus Presiden dan wakil, aparatur negara serta seluruh masyarakat Indonesia dari tindakan terorisme. Tindakan-tindakan yang tak terduga memang bisa saja terjadi dalam hidup kita, namun hal itu tak membuat kita takut dan tak melakukan apa-apa. Mari tetap bejalan dan melakukan aktifitas kita dengan percaya pada jaminan pemeliharaan dan perlindungan Tuhan sebagaimana kotbah Minggu ini yang tertulis dalam Mazmur 25:8-15. Orang percaya berjalan dijalan Tuhan. Jika kita membaca keseluruhan Mazmur 25, thema diatas merupakan salah satu dari topik yang diangkat dari keseluruhan isi Mazmur ini. Pemazmur menyanyikan: Tuhan itu baik dan benar dalam semua jalanNya. Dia pemurah, Dia mengampuni, Dia menyertai orang yang dikasihinya dalam setiap jalan yang ditempuh. Mazmur 25 merupakan sastra Indah dilihat dari isinya dan juga struktur penyusunannya. Jika anda pernah menerima pesan yang dituliskan secara runut menurut abjat Alphabetis perkalimat dimulai dari huruf "A" sampai huruf "Z", kira-kira demikian jugalah Mazmur 25 ini disusun dengan rapi dalam Biblia Hebraica Stuttgartensia (BHS). Dalam teks Ibrani ayat 1 dimulai susunan abjad: א "alef" (abjad pertama dalam Ibrani) hingga ayat 22 dimulai dengan huruf: ת (thaw). Maka dalam teks Ibrani (BHS) akan tampah indah. Disimak dari isinya Mazmur 25 berisi doa permohonan karena Pemazmur mengalami pergumulan iman dan menghadapi berbagai kesusahan. Pergumulan dan kesusahan yang dialami digambarkan bahwa pemazmur berada dalam serangan musuh (ay 2), dijerat oleh jaring musuh (ay 15), sebatang kara dan tertindas (ay 16), sengsara dan mendapat kesukaran (ay 18). Dari semua itu dapat kita bayangkan bahwa dia berada dalam masalah yang besar yang bahkan mengancam nyawanya sendiri. Selain bergumul, Pemazmur memohon pengampunan. Pemazmur menyadari ada kekurangan dan kelemahannya dimasa muda (ay. 7). Dia percaya Tuhan itu baik dan benar dalam segala jalannya. Kesalahan dimasa muda akan diampuni karena Tuhan adalah pemurah dan penyayang. Kotbah Minggu diambil dari ayat 8-15. Syair-syairnya sangat menarik bagaimana dia mengalami kesulitan, berdoa dan merasakan pertolongan Tuhan. Pada kesimpulanNya pemazmur mengakui: "Tuhan itu baik dan benar dalam segala jalannya."(ayat 8). Itulah nyanyian orang yang percaya dan berjalan di jalan Tuhan. Bagaimanakah orang yang menyaksikan dan menyanyikan bahwa Tuhan itu baik dan benar dalam segala jalanNya. 1. Berjalan di jalan Tuhan, bersedia dibimbing dan dituntun Tuhan menurut petunjukNya. Mazmur 25:9 (TB) Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. Ayat ini menyakinkan kita bahwa apapun masalah yang kita hadapi kita tetap percaya Tuhan itu baik dan benar dalam segala jalannya. Tuhan tak membiarkan orang yang dikasihinya tersesat. Jangan pernah menyesali keputusan untuk mengikuti Tuhan. Percayalah bahwa Tuhan akan membimbing dan memberikan petunjuk kepada kita. Jika Dinas Perhubungan membuat marka jalan dan rambu-rambu lalu lintas pada setiap pengguna jalan. Itu adalah suatu cara agar para pengguna jalanntidak tersesat dan terhindar dari berbagai kemukiman kecelakaan lalu lintas. Maka lebih dari itulah Tuhan membimbing dan menuntun perjalanan hidup orang percaya agar kita sampai ke garis finish. Jangan ragu akan kasih dan peyertaanNya. Tuhan itu setia, Dia bersama kita ketika kita berangkat, Dia juga bersama kita sepanjang perjalanan dan Dia bersama kita sampai di garis penghujung perjalanan yang kita tempuh. Dalam semua perjalanan kehidupan ini, Tuhan menghendaki kita tetap rendah hati. 2. Hidup di Jalan Tuhan berarti hidup dalam anugerah dan pengasihanNya. Mazmur 25:10a (TB) "Segala jalan TUHAN adalah kasih setia" Dari ayat ini kita percaya sepenuhnya bahwa Tuhan itu baik, maha pemurah dan pengasih. Dia tidak membalaskan setimpal dengan kesalahan kita. Tuhan itu berkenan mengampuni. Berani karena benar, takut karena salah. Suatu ungkapan, jika kita melakukan kesalahan pasti ada rasa takut, segan dan sungkan karena terlanjur ada kesalahan. Olehnkarwna kesalahan tentu hubungan kita akan terganggu dan ada jarak. Maka bagaimana agar itu puluh kembali? Disilah rekonsiliasi atau perdamaian. Perdamaiannitu terjadi jika ada pengampunan dan orang hang melakukan kesalahan memohon maaf.. Allah pengasih, pemurah dan maha pengampun. Dengan demikian kesalahan dan kelemahan kita tidak menjadi penghalang bagi kita dihadapan Tuhan. Jika Tuhan itu baik akan bersedia mengampuni maka pada pihak manusia harus bersedia mengakui kesalahan dan bersedia memperbaharui diri. 3. Takut Akan Tuhan. Orang yang mengaku Tuhan itu baik dan benar dalam segala jalanNya mendorong kita untuk hidup takut akan Tuhan. Arti takut bukan karena takut dihukum tetapi takut karena rasa kagum dan hormat. Tak mungkin kita mengecewakan orang yang kita kagumi dan yang telah melakukan kebaikan bagi kita. Pada bahagian terakhir ini Pemazmur mengemukakan berkat yang akan diterima oleh orang yang takut akan Tuhan sebagaiamana disebutkan dalam Mazmur 25:12-13 (TB) Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi. Sahabat yang baik hati. Kotbah Minggu ini mengajak kita semua menjadi orang-orang yang menyanyikan bahwa Tuhan itu baik dan benar dalam segala jalanNya. Pengakuan seperti itu akan menghantarkan hidup kita diberkati dalam setiap jalan yang kita tempuh, memperoleh pengasihan dan hidup bahagia. Tuhan memberkati kita semua! Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 11 Oktober 2019

SEMPURNA DI DALAM DIRI YESUS KRISTUS

SEMPURNA DI DALAM YESUS KRISTUS Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Sabtu, 12/10/2019 Kolose 1:28 (TB) Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. Colossians 1:28 (RWV) Whom we preach, warning every man, and teaching every man in all wisdom; that we may present every man perfect in Christ Jesus: Apakah tujuan dari seluruh aktifitas penginjilan dan pelayanan gereja? Paulus menyebutkan dalam kata pengantar surat Kolose ini. Tujuan dari seluruh pelayanan gereja diantaranya pengajaran, nasihat, nyanyian, pujian, kotbah, persekutuan dll semuanya harus bertujuan kepada mempersiapkan pertumbuhan iman jemaat di dalam Yesus Kristus. Itulah dasar Missi gereja. Jika bergeser dari itu, maka gereja telah kehilangan dasarnya. Apa yang disampaikan Paulus ini hendaknya dihayati oleh setiap pelayan, pekerja dan aktivis gereja. Kita hadir oleh karena Kristus dan pemberitaan tentang Kristus agar setiap orang sempurna di salam Kristus: "we may present Avery man perfect in Christ Jesus." Bagi jemaat hal ini juga sangat penting, agar kita lebih mengasah lagi apa dampak kehadiran kita di lingkungan kerja, keluarga dan masyarakat? Pelayan hadir untuk memberitakan Kristus, bukan pada diri pelayan atau keberhasilan apa yang telah dilakukan dengan pujian diri sendiri. Pengajaran gereja harus berpusat pada Kristus, bukan pada pandangan filsafat dan pandangan yang mengagumkan orang dengan hypotesa-hypostesa tapi nihil spiritualitas. Nasihat dalam pelayanan gereja harus membimbing orang pada pertobatan, sehingga setiap orang menyadari kesalahannya dan datang kepada pengampunan oleh Yesus Kristus. Paulus dalam seluruh pelayanan fokus pada pembinaan warga yang membawa mereka hidup di dalam Kristus. Paulus tidak pernah repot dengan urusan pribadinya apalagi memanfaatkan kekuasaan dan jabatan gerejawi untuk kepentingan dan kekayaan diri. Justru Paulus mempersembahkan hidupnya untuk pelayanan. Prinsip Paulus dalam pelayanan adalah menjadi contoh yang harus diteladani oleh setiap pelayan dan pekerja gereja. Dalam pelayanan gereja jangan sampai terjadi penyalah-gunaan wewenang dan jabatan untuk kepentingan diri dan memperkaya diri atas nama pelayanan. Sapaan Paulus dalam renungan hari ini mengingatkan gereja di jaman kini: apapun aktifitas pelayanan gereja harus berpusat pada Kristus. Sejalan dengan itu Paulus mengingatkan dalam Kolose 2:6-7 (TB) Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. Sahabat yang baik hati! Apapun kegiatan yang kita lakukan hendaknya menjadi pembinaan rohani warga agar berakar, bertumbum dan berbuah di dalam Kriatus. Sebagaimana Paulus hendaklah para pekerja gereja fokus pada pemberitaannya agar setiap orang yang dia layani menerima Yesus Kristus sebagai Yuruselamat. Biarlah segala aktifitas pelayanan mendatangkan sukacita jemaat dan kemuliaan bagi nama Tuhan. Sahabatku, TUHAN memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 08 Oktober 2019

SEMUA ORANG TAKJUB

SEMUA ORANG TAKJUB Lukas 4:36 (TB) Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar." Luke 4:36 (RWV) And they were all amazed, and spoke among themselves, saying, What a word is this! for with authority and power he commandeth the unclean spirits, and they come out. Teaching, preaching dan healing, demikian tiga kata singkat untuk menjelaskan pelayanan Tuhan Yesus semasa hidupNya. Teaching adalah mengajar, Yesus mengajar murid-murid tentang Kerajaan Allah, pengajarannya sangat menakjubkan dan mudah dimengerti karena Yesus memakai perumpamaan. Preaching berarti berkotbah. Yesus berkotbah dengan membawa kegembiraan dan kebahagiaan. Ucapan-ucapanNya sangat menyejukkan dan menambah semangat bagi setiap dalammhidup ini. Ucapan bahagia salah satu kotbah yang sangat menakjubkan membuka mata iman bahwa Tuhan itu bukanlah pemarah dan penghukum, tetapipemurah, pemberi kebahagiaan dan kehidupan yang kekal bagi setiap orang Healing berarti menyembuhkan. Yesus menyembuhkan berbagai penyakit: yang buta melihat, yang tuli mendengar, yang bisu bicara, lumpuh berjalan dan berbagai mujizat lainnya yang sangat menakjubkan. Kuasa Yesus yang menakjubkan itu. Ketiga hal diatas, membuat orang banyak berduyun-duyun datang kepada Yesus baik mendengar kotbah dan pengajarannya. Kemana Yesus pergi kesitu juga orang membawa orang yang sakit, untuk disembuhkan bahkan yang mujizat yang tidak pernah terpikirkan Yahudi sebelumnya Yesus lakukan. Bukankah yang buta sejak lahir adalah bawaan lahir? Namun Yesus juga dapat menyembuhkanNya. Berarti penyakit bawaan lahir pun dapat disembuhkan Yesus. Demikian dalam perikop ini, Yesus mengusir Roh jahat di Bait Allah. Lukas 4:33 (TB) "Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras:" Kuasa jahat yang merasuki dan memperdaya orang tersebut mukim sudaah lama dan bertahun-tahun. Yesus pun menghardiknya sehingga orang tersebut bebas dari kuasa roh jahat dan kembali pulih. Apa yang dilihat oleh orang banyak spontan mereka takjub. Renungan ini menyimpulkan segala perbuatan dan pelayanan Tuhan Yesus. Apa yang tidak terpikirkan manusia sebelumnya, nyata dihadapan Tuhan Yesus. Sahabat yang baik hati! Di dalam Yesus Kristus apapun bisa terjadi, Tuhan Yesus baik dan penuh kuasa. Setiap orang akan takjub kepada Yesus dan percaya bahwa Yesuslah, Mesias Anak Allah . Inilah yang menguatkan kita setiap saat dan meneguhkan hati kita berpengharapan kepada Tuhan Yesus. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 07 Oktober 2019

PELAYAN YANG MENGHIDUPI PELAYANANNYA

Kotbah Minggu XVI Stlh Trinitatis Minggu, 6 Oktober 2019 Nas: Kisah Rasul 20:21-31 PELAYAN YANG MENGHIDUPI PELAYANANNYA Selamat hari Minggu! Sahabat yang baik hati kotbah Minggu ini merupakan kesempatan yang baik bagi pelayan (hamba Tuhan) memaknai panggilan dan pengutusan. Sehingga kita sungguh-sungguh menjadi pelayan yang berkenan kepada Tuhan. Pada pihak lain bagaimana jemaatbagar mendukung para hamba Tuhan dapat melaksanakan pelayanannya dengan baik. Sehingga baik jemaat maupun pelayan tetap taat kepada panggilan dan pengutusan, tunduk kepada Raja Gereja dan bersedia mendengar suara Roh Kudus dalam hati maaing-masing. Kisah Para Rasul, lanjutan dari Kitab Injil yang berisi tentang sejarah pemberitaan Injil dan penyebaran kekristenan. Sejak pengutusan Tuhan Yesus kepada rasul, Injil terus bergerak di mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria, Antiokia, Asia Kecil, Eropa dan sampai ke ujung bumi. Dari semua pekerjaan pemberita Injil ini, kitab Kisah Rasul memberitahukan bahwa dibalik semua apa yang dikerjakan rasul ada Roh Kudus yang memanggil, mengarahkan, mengajari, melindungi dan menghibur para rasul sehingga Injil menyebar ke seluruh dunia. Tanpa penyertaan Roh Kudus murid-murid tak dapat melakukan apa-apa. Itulah sebabnya Yesus berpesan dalam Kisah 1:8 "Kamu akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun atas kamu." Kotbah Minggu ini merupakan kata sambutan Paulus pada acara perpisahan kepada penatua dan jemaat di Efesus. Paulus awalnya disambut baik di Efesus dan menerima Injil Yesus Kristus yang mati dan bangkit demi menyelamatkan manusia. Karena Paulus menentang berhala dan melawan menyembah patung buatan manusia, ini ancaman serius bagi Dimetrius dkk sang tukang patung-patung. Mereka bisa kehilangan pekerjaan maka terjadilah kerusuhan di Efesus yang diprovokasi Dimetrius dkk agar Paulus angkat kaki dari kota Efesus (Baca Kis 19:21-40). Paulus tidak meninggalkan Efesus karena provokasibiti, dia tetap melayani dan menyerukan pertobatan sampai Roh Kudus memerintah Paulus untuk berangkat ke Yerusalem. Akhirnya Paulus meninggalkan Efesus bukan karena diusir atau menghindari diri dari kelompok pengacau di Efesus tetapi karena panggilan Roh Kudus yang mendesak Paulus agar kembali ke Yerusalem (Kis 20:22). Paulus sendiri sadar dan mengetahui akan ada ancaman dari kaum Farisi dan Herodian karena bisa saja menangkap dan memenjarakan dia jika dia kembali ke Yerusalem. Tetapi Paulus lebih percaya dan taat kepada Roh Kudus yang memanggil dia kembali ke Yerusalem. Sebelum berangkat, Paulus mengumpulkan penatua menyampaikan pesan perpisahan. Dari apa yang disampaikan Paulus kita menemukan pesan yang sangat berharga dalam memaknai panggilan dan pelayanan. Pesan ini sangat berguna bagi pelayan dan jemaat. Bagi Paulus, pelayan harus menghidupi pelayanannya - parhobas na manghangoluhon panghobasionna, pelayanan adalah pengabdian diri untuk mendatangkan pertobatan, taat kepada pengutusan yang dipimpin Roh Kudus. Pelayan harus menghadirkan dan meninggalkan damai ditempat dia melayani. Paulus tidak menimbulkan keresahan dan seolah dialah satu-satunya hamba Tuhan yang dapat mengatasi pelayanan di Efesus. Paulus berangkat mengabdi dan melakukan pelayanan karena pengutusan Roh Kudus. Dari kotbah Minggu ini pelayan dan jemaat (baca=gereja) hendak mendalami tiga hal ini: 1. Pelayanan adalah pengabdian diri untuk memberitakan pertobatan (ay 21) Tujuan pelayanan adalah membawa orang untuk mengenal Yesus Kristus. Ada dua kelompok yang diinjili oleh Paulus di Efesus, yaitu Yahudi dan Yunani. Bagi Yahudi, biasanya mereka menggangap diri mengenal Allah, melakukan perintah Allah dan bangga dengan sebuat umat pilihan Allah dan keturunan Abraham serta sering merasa lebih Kudus dan lebih dekat kepada Allah ketimbang suku bangsa lain. Sedangkan Yunani, bagi yang Yahudi mereka dianggap tidak mengenal Allah, pagan dan tinggal dalam kegelapan. Paulus tidak membedakan keduanya, mengasihi yang satu dan membenci yang lain. Kepada keduanya Paulus hadir melayani dan merakit mereka menjadi satu di dalam Kristus dan menyerukan pertobatan. 2. Taat pada pengutusan yang dipimpin Roh Kudus. (Ay 22-24) Paulus adalah hamba Tuhan yang taat melakukan pengutusan menurut perintah Roh Kudus. Roh Kudus yang memerintah hatinya untuk bergerak kesana ke mari. Sekalipun Paulus menyadari bahwa sesungguhnya dia masih butuh beberapa lama untuk menyelesaikan permasalahan di Efesus, namun karena panggilan Roh Kudus, Paulus harus kembali ke Yerusalem. Hal ini sangat menarik, sekalipun ada pertimbangan lain menurut analisis baik itu kekuatiran akan sikap kaum Farisi dan Herodian bagi Paulus. Paulus lebih taat kepada perintah Roh Kudus dari pada hasil analisis dan kepentingannya sendiri. Hal ini perlu untuk disadari oleh pelayan dan jemaat dalam pelayananagar tidak menjadi polemik hal mutasi hamba Tuhan. Analisis kita sangat terbatas, tidak sebanding dengan rencana Tuhan yang tak terpikirkan oleh ratio kita. Paulus dengan tulus meninggalkan Efesus dan pergi mengikuti pengutusan Roh Kudus kembali ke Yerusalem. Ketulusan melayani akan membawa dampak yang besar demi kemuliaan Tuhan. 3. Pelayanan adalah meneguhkan penatua dan mempersatukan agar mampu menghadapi guru-gurun palsu. (28-31) Paulus mengumpulkan seluruh penatua di Efesus, sebagai jemaat yang menerima Kristus mereka harus hidup di dalam damai sejahtera. Sebagai pelayan harus melakukan penggembalaan dengan baik, sigap dan jangan lalai. Pelayan harus memberi jalan keluar atas permasalahan yang dihadapi bukan menjadi pembuat masalah - trouble maker. Pelayan harus menjadi pemersatu bukan pemecah belah, pelayan harus mendatangkan damai dan saling menerima dalam kebersamaan. Kesatuan dan kebersamaan akan membawa jemaat kuat menghadapi segala tantangan. Pada bahagian akhir ini Paulus mengingatkan, gereja harus waspada karena guru-guru palsu, pengajar-pengajar sesat dan gembala-gembala upahan akan datang lebih mempesona dari gembala yang tulus mengabdi. Semua itu akan dapat diatasi jika pelayan dan penatua bersama-sama melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai gembala. Tugas pelayan adalah memberdayakan penatua dan seluruh jemaat untuk menumbuhkan iman dan kuat melawan ajaran-ajaran palsu yang menyesatkan. Sahabat yang baik hati! Kiranya Tuhan memberikan kekuatan bagi kita semua melakukan tugas penggembalaan baik dalam kapasitas apapun. Mari kita lakukan pelayanan demi Injil dan pertobatan, tulus dan setia melakukan pengutusan serta memberdayakan jemaat agar mampu bertahan dan mengembangkan diri menghadapi segala tantangan. Mari teladani Paulus; pelayan yang sesungguhnya adalah pelayan yang menghidupi pelayanannya. Amen! Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

MEMULIAKAN NAMAMU SELALU

MEMULIAKAN NAMAMU SELAMANYA Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Senin, 07/10/2019 Mazmur 86:12 (TB) Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya; Psalms 86:12 (RWV) I will praise thee, O Lord my God, with all my heart: and I will glorify thy name for evermore. Jangan pernah melupakan orang-orang berjasa dalam hidup anda. Mengingat orang yang berjasa dalam hidup kita akan menempa diri kita hidup rendah hati dan bersyukur. Sebaliknya jika orang lupa akan kebaikan orang lain dalam hidupnya akan mudah tersandung dan jatuh. Di Indonesia ada banyak cerita rakyat yang memberikan nasihat dan pesan berharga agar jangan lupa kebaikan orang lain apalagi orang tua. Lihatlah kisah Malim Kundang dari Sumatera Barat, Kisah Simardan (Sumatera Utara), jika kita kumpulkan banyak lagi cerita-cerita rakyat semacam itu sebagai nasihat agar jangan melupakan orang baik di sekitar kita. Demikianlah Mazmuri ini, mengatakan: aku hendak bersyukur, memuliakan Tuhan dengan segenap hati dan selama-lamanya. Dengan mengucap syukur, pemazmur mengingat perbuatan Tuhan dalam hidupNya. Ketika dia tersesak, pertolongan Tuhan itu sangat dibutuhkan, karena jiwanya terancam jika Tuhan tak menolong maka dia akan binasa. Tuhan itu baik, Tuhan tak membiarkan orang yang dikasihiNya jatuh, Tuhan segera menolong dan melepaskan dia. Dalam ayat 13 dikatakan pemazmur sudah memasuki dunia orang mati. Suatu kondisi dimana pasrah menunggu kematian. Namun dia berseru dan memohon pengasihan Tuhan.Mazmur 86:3 (TB) Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Tuhan pun menolong dan menyelamatkan nyawanya. Mengingat kasih dan pertolongan Tuhan inilah pemazmur hendak memuji dan memuliakan Tuhan. Pemazmur tidak lupa akan perbuatan Tuhan dalam hidupnya. Pemazmur tidak melupakan kasih dan perbuatan Tuhan di dalam hidupnya. Dalam ayat berikutnya Pemazmur menyampaikan alasan mengapa dia bersyukur kepada Tuhan: Mazmur 86:13 (TB) sebab kasih setia-Mu besar atas aku, dan Engkau telah melepaskan nyawaku dari dunia orang mati yang paling bawah. Sahabat yang baik hati! Apa yang dilakukan Pemazmur ini hendak memberi contoh yang harus kita teladani dalam hidup ini. Bersyukurlah senantiasa di dalam Tuhan. Muliakanlah namanya yang Kudus sepanjang masa. Kiita membutuhkan bukan hanya pada saat kita tersesak. Kita mebutuhkanNya setiap waktu; kala suka dan duka, kala menderita dan bahagia dan kala mujur dan mengalami kerugian. Sehabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara amin. Salam: Pdt Nekson M Aimanjuntak

BERSUKACITA BERSAMA PILIHAN TUHAN

BERSUKACITA BERSAMA PILIHAN TUHAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Selasa, 08/10/2019 Mazmur 106:5 (TB) supaya aku melihat kebaikan pada orang-orang pilihan-Mu, supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu, dan supaya aku bermegah bersama-sama milik-Mu sendiri. Psalms 106:5 (RWV) That I may see the good of thy chosen, that I may rejoice in the gladness of thy nation, that I may glory with thy inheritance. Dalam dunia musik ada yang disebut dengan "golden momories", suatu kumpulan lagu-lagu hitz di waktu lampau yang dianggap menyimpan kenangan manis dan indah. Golden memories secara harafiah dapat diterjemahkan "kenangan emas". Kenangan emas berarti mengingat masa lalu yang indah. Memang orang yang suka golden memories bersifat romantisisme seolah masa lalu yang terindah yang tak terlupakan, tetapi tetap realistis tak mungkin lagi terulang ke sana. Golden memories adalah saat untuk mengingat masa lalu yang indah, kepada suatu kenangan yang menambah kemesraan, kedekatan dan hubungan baik. Kita mengenang orang-orang yang telah melakukan hal yang bersejarah dalam hidup kita, menghantar kan kita bahagia dan memperoleh sukacita. Menurut saya mengapa orang akhir-akhir ini banyak menyukai acara "reuni", hampir dapat dipastikan bahagian dari mengenang masa lalu yang indah. Kebalikan dari kenangan manis, tentu adalah "kenangan pahit", sejarah buruk yang sulit terlupakan, karena telah membuat kita menangis, luka di hati yang membekas dan sulit dilupakan. Kenangan buruk ini, bisa juga menjadi evaluasi diri sehingga ada tekat tak akan mengulangi kembali kesalahan seperti itu. Mazmur 106 jika kita baca sesungguhnya berada diantara keduanya kenangan manis dan kenangan buruk. Nyanyian ini disebut kenangan manis karena mengenang kebaikan Allah yang telah nyata bagi bangsa Israel, mulai dari pembebasan di Mesir dengan berbagai mujizat yang beasar, lepas dari pengejaran Firaun dan meneggelamkan pasukn Firaun di Laut Merah, tuntunann Tuhan di Padang gurun hingga memberikan Kanaan negeri indah dan subur. Semuanya manis dan sungguh indah mengenang semua kebaikan Tuhan atas umatNya. Tetapi sebaliknya jika mengingat perbuatan leluhur Israel akan berubah menjadi kenangan buruk, karena faktanya mereka sering memberontak, bersungut-sungut , susah diatur, tak tahu berterima kasih dll. Mereka tegar tengkuk seolah Tuhan tidak pernah berbuat baik kepada mereka disaat kesulitan terjadi. Inilah yang direview oleh Nyanyian Mazmur 106 ini sungguh bangsa Israel harus bersyukur bahwasanya kasih setia Tuhan untuk selama-lamanya. Mengingat perbuatan Allah atas umat pilihanNya semestinya setiap orang merasakan kasih Tuhan yang teramat baik. Belajar sejarah Israel, kita semakin belajar akan besarnya kemurahan Tuhan yang mereka terima. Tak heran Mazmur ini mengajak kita semua untuk bersukacita bersama umat pilihan Tuhan. Susngut-sungut mereka dan segala pemberontakan mereka hendaklah ditinggalkan. Tuhan itu baik bagi umat pilihanNya. Semestinya yang kata-kata yang harus terucap dari bangsa Israel yang telah menikmati kasih karunia Allah adalah pujian kepada Tuhan sebagaimana diajak dalam Mazmur 106:48 (TB) Terpujilah TUHAN, Allah Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, dan biarlah seluruh umat mengatakan: "Amin!" Haleluya! Sahabat yang baik hati! Ada ungkapan mengatakan "kemarau sepanjang tahun lenyap oleh hujan sehari'. Suatu ungkapan yang memiliki makna yang sangat dalam. Kesalahan masa lalu dapat diperbaiki dengan tindakan memaafkan dan melupakan kesalahan. Sedia memperbaiki diri demi kebahagiaan yang lebih besar. Demikianlah undangan renungan hari ini, yang mengajak melupakan pelanggaran masa lalu mengingat masa depan. Mari pulihkan hubungan yang retak, mari melupakan masa lalu yang buruk, air mata dan luka di hati. Tetapi mari bersama-sama mengenang kebaikan. Mengenang kebaikan jauh lebih berberharga dan mengingat keburukan. Mengingat masa depan jauh lebih penting dari pada mengenang pengalaman buruk. Mari kita periksa perjalanan kehidupan kita masing-masing dan temukanlah sukacita bersama orang-orang di dekat anda dan orang-orang yang telah berjasa bagi anda. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara amin. Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 04 Oktober 2019

TETAP DALAM KEMURAHAN TUHAN

TETAP DALAM KEMURAHAN TUHAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Jumat, 04/10/2019 Roma 11:22 (TB) Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamu pun akan dipotong juga. Romans 11:22 (RWV) Behold therefore the goodness and severity of God: on them who fell, severity; but toward thee, goodness, if thou shalt continue in his goodness: otherwise thou also shalt be cut off. Ada suatu rahasia rencana Allah yang diungkapkan oleh Paulus membahas sisa-sisa Israel dalam pasal 11 ini yakni penolakan Yahudi kepada Yesus Kristus. Penolakan mereka adalah kekerasan hati dan menjadikan mereka jatuh. Sebaliknya keselamatan dari Tuhan semata-mata kemurahanNya. Paulus menjelaskan memang, menurut Kitab Suci keselamatan ditujukan kepada Yahudi, mereka umat Allah, pada mereka diberi Taurat, mereka adalah umat perjanjian dan pewaris keturunan anak-anak Abraham. Status demikian tidak otomatis membuat mereka memperoleh keselamatan. Bahkan dalam sejarah kwkerasannhati dan ketidak setiaan kepada Tuhan membuat mereka jatuh dan terbuang. janji Tuhan itu tetap, maka dalammpembuanagn Tuhan menjanjikan keselamatan melalui kehadiran Mesias, tetapi lihatlah ketika Yesus datang memenuhi janji Allah mereka menolakNya. Sekalipun tanda-tanda dan apa yang dilakukan oleh Yeses telah nyata di mata mereka bahwa Yesuslah Mesias Anak Allah, tetapi mereka tetap menolaknya. Penolakan Yahudi terhadap keselamatan di dalam Yesus Kristus menjadikan non Yahudi dicangkokkan dalam keselamatan. Keselamatan kepada non Yahudi adalah kemurahan Tuhan. Keselamatan itu bukanlah karena perbuatan atau Budi baik manusia kepada Allah, tetapi anugerah Allah yang menyelamatkan semua orang asal percaya kepada Yesus Kristus. Itulah kemurahan Allah bagi setiap orang. Apakah Israel yang menolak Yesus akan binasa? Tuhan itu murah hati, namun keras juga terhadap pelanggaran. Tuhan itu murah hati namun sekaligus akan murka pada orang yang tidak setia kepadaNya. Tuhan akan memberkati orang-orang yang mengikuti jalanNya dan setia mengikuti perintah-perintahNya namun akan murka terhadap pelanggaran dan ketidak pedulian atas rencana Allah. Sama seperi non Yahudi yang mendapat kasih karunia Allah maka demikianlah mereka yang dahulu menolak keselamatan kelak akan dicakokkan ke dalam keselamatan. Sahabat yang baik hati! Sejarah keselamatan yang diuraikan oleh Paulus membuat kita tenrkagum, sungguh rencana Tuhan itu indah. Rencana Allah tidak tergantung kepada sikap dan respon manusia, namun dalam.sikap dan respon apapun rencana Allah akan tetap terjadi. Itulah kemurahan hati Tuhan yang menyelamatkan orang yang dikasihiNya. Kemurahan Tuhan tidak dilihat dari Budi baik manusia, tetapi karena semata-mata Tuhan itu murah hati. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

SEMUA ORANG TAKJUB

SEMUA ORANG TAKJUB Lukas 4:36 (TB) Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar." Luke 4:36 (RWV) And they were all amazed, and spoke among themselves, saying, What a word is this! for with authority and power he commandeth the unclean spirits, and they come out. Teaching, preaching dan healing, demikian tiga kata singkat untuk menjelaskan pelayanan Tuhan Yesus semasa hidupNya. Teaching adalah mengajar, Yesus mengajar murid-murid tentang Kerajaan Allah, pengajarannya sangat menakjubkan dan mudah dimengerti karena Yesus memakai perumpamaan. Preaching berarti berkotbah. Yesus berkotbah dengan membawa kegembiraan dan kebahagiaan. Ucapan-ucapanNya sangat menyejukkan dan menambah semangat bagi setiap dalammhidup ini. Ucapan bahagia salah satu kotbah yang sangat menakjubkan membuka mata iman bahwa Tuhan itu bukanlah pemarah dan penghukum, tetapipemurah, pemberi kebahagiaan dan kehidupan yang kekal bagi setiap orang Healing berarti menyembuhkan. Yesus menyembuhkan berbagai penyakit: yang buta melihat, yang tuli mendengar, yang bisu bicara, lumpuh berjalan dan berbagai mujizat lainnya yang sangat menakjubkan. Kuasa Yesus yang menakjubkan itu. Ketiga hal diatas, membuat orang banyak berduyun-duyun datang kepada Yesus baik mendengar kotbah dan pengajarannya. Kemana Yesus pergi kesitu juga orang membawa orang yang sakit, untuk disembuhkan bahkan yang mujizat yang tidak pernah terpikirkan Yahudi sebelumnya Yesus lakukan. Bukankah yang buta sejak lahir adalah bawaan lahir? Namun Yesus juga dapat menyembuhkanNya. Berarti penyakit bawaan lahir pun dapat disembuhkan Yesus. Demikian dalam perikop ini, Yesus mengusir Roh jahat di Bait Allah. Lukas 4:33 (TB) "Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras:" Kuasa jahat yang merasuki dan memperdaya orang tersebut mukim sudaah lama dan bertahun-tahun. Yesus pun menghardiknya sehingga orang tersebut bebas dari kuasa roh jahat dan kembali pulih. Apa yang dilihat oleh orang banyak spontan mereka takjub. Renungan ini menyimpulkan segala perbuatan dan pelayanan Tuhan Yesus. Apa yang tidak terpikirkan manusia sebelumnya, nyata dihadapan Tuhan Yesus. Sahabat yang baik hati! Di dalam Yesus Kristus apapun bisa terjadi, Tuhan Yesus baik dan penuh kuasa. Setiap orang akan takjub kepada Yesus dan percaya bahwa Yesuslah, Mesias Anak Allah . Inilah yang menguatkan kita setiap saat dan meneguhkan hati kita berpengharapan kepada Tuhan Yesus. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 02 Oktober 2019

UMAT GEMBALAAN TUHAN

UMAT GEMBALAAN TUHAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Rabu, 02/10/2019 Yehezkiel 34:31 (TB) Kamu adalah domba-domba-Ku, domba gembalaan-Ku, dan Aku adalah Allahmu, demikianlah firman Tuhan ALLAH." Ezekiel 34:31 (RWV) And ye my flock, the flock of my pasture, are men, and I am your God, saith the Lord GOD. Salah satu kritik yang disoroti oleh Yehezkiel pada umat Allah adalah kealpaan para gembala, yaitu raja, imam dan nabi. Para pemimpin publik tidak menjalankan amanah yang mereka terima sebagaimana semestinya. Raja diberi wewenang bertujuan menjamin kesejahteraan dan melindungi umat Allah dari berbagai ancaman musuh. Namun apa yang terjadi, kebijakan raja pada masa Yehezkielhanya menambah beban umat Allah. Ancaman negara asing sangat mendesak seolah tak ada pemimpin untuk memberikan kepastian perlindungan bagi umat Allah. Jika kita baca asal 25 Yehezkiel menyerukan nubuatan terhadap bangsa-bangsa. Krisis tak dapat diatasi hingga mereka terbuang ke Babel. Yehezkiel sendiri ikut ke pembuangan Babel. Demikian halnya para imam, benar mereka menjalankan tugas imam mendoakan kurban bakaran di bait Allah namun tak pernah berpikir bagaimana memotivasi dan menginspirasi agar memiliki spiritualitas mereka bertumbuh. Mereka hanya menanti dia bait suci menunggu kurban persembahan dan membiarkan iman yang kerdil dan gersang. Atas itu Yehezkiel bersuara. Yehezkiel 34:3 (TB) Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan. Dalam keadaan demikianlah Yehezkiel hadir menyuarakan bahwa Tuhan sendiri menjadi gembala bagi umatNya. Tuhan akan menuntun mereka ke padang rumput yang hijau, ke air yang tenang, memberikan ketentraman dan kenyamanan. Dipastikan takkan ada serigala yang memangsa kawanan domba. Tepat seperti ungkapan pemazmur jika Tuhan gembala kita, tak kan kekurangan sesuatu apapun. (Maz 23:1). Sebagai gembala Tuhan akan melindungi dan meolong umatNya dari berbagai pergumulan dan beban hidup mereka. Dengan kehadiran Tuhan sebagai gembala atas bangsa Israel, mereka memperoleh jaminan pemeliharaan, perlindungan dan takkan kekurangan apapun. Hidup sebagai umat gembalaan Tuhan berarti juga, mereka harus mengenal suara Tuhan. Sebutan umat gembalaan Tuhan menegaskan juga akan kepemilikan Tuhan atas umatNya. Tuhan sendiri menjadikan Israel sebagai milik pusakaNya, melumat pilihan dan umat yang diberkatiNya dan akan dijadikan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Umat gembalaan Tuhan tak akan ada yang tercecer dan tersesat, karena sang Gembala yang baik menggembalakan dengan penuh kasih sayang. Sahabat yang baik hati! Renungan pagi ini memberikan jaminan bahwa Tuhan itu gembala dan kita adlah umata gembalaanNya. Tuhan akan menolong, melindungi dan membawa kita kepada kebahagiaan dan sejahtera. Sebagai umat gembalaanNya mari dengarkan suara Tuhan sang Gembala yang baik. Bersedualah diarahkan dan dituntun menuju kehidupan yang sejahtera dan bahagia sebagaimana Tuhan persiapkan bagi umat gembalaanNya. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen. Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

TUHAN TAK MEMBIARKAN KITA BINASA

TUHAN TAK MEMBIARKAN KITA BINASA Mazmur 16:10 (TB) sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Psalms 16:10 (RWV) For thou wilt not leave my soul in hell; neither wilt thou permit thy Holy One to see corruption. Miktam Daud. Apa arti Miktam? Miktam dalam Bahasa Ibrani berarti mazmur emas atau nyanyian pujian yang terkenal, populer dan disukai banyak orang. Jika di zaman now kita mengenal top hit atau lagu terpopuler. Maka demikianlah miktam Daud mau menunjukkan Mazmur paling terkenal dari Daud. Dalam keseluruhan kitab Mazmur ada 6 Miktam Daud yaitu: Mazmur 16, 56, 57, 58, 59 dan 60 Khusus Mazmur 16 ini, LAI memberi judul: "Bahagia Orang Saleh". Mazmur ini digubah atas pengalaman nyata orang percaya yakni Daud sendiri. Lagu yang tercipta dari pengalaman nyata bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan orang yang dikasihiNya. Tuhan akan memberikan sukacita dan kegembiraan bagi orang-orang yang berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan. Tuhan tidak tinggal diam atas pergumulan yang menimpa orang Kudus, Tuhan akan menolong dan menjadikan mereka mulia. Mazmur 16:3 (TB) Orang-orang kudus yang ada di tanah ini, merekalah orang mulia yang selalu menjadi kesukaanku. Bukan hanya mengangkat mereka menjadi mulia, tetapi Tuhan sendiri akan memberikan sukacita bagi mereka. Pemazmur percaya bahwa Tuhan tidak akan membiarkan orang yang dikasihinya memasuki alam maut dan orang kudusNya binasa. Itulah kebahagiaan orang Kudus. Mungkin kita langsung bertanya, bukankah semuanya akan mati dan menjalani alam maut? Ada dua makna yang hendak disampaikan: Pertama, benar semua orang akan mati, namun Tuhan tak akan membiarkan orang kudusNya mati ditangan musuh, dikubur oleh orang-orang yang merencanakan kejahatan kepada orang baik. Tuhan sendiri akan bertindak, menolong dan membebaskan orang kudusNya dari segala perangkap dan rencana jahat. Sehebat apapun siasat orang jahat menjatuhkan orang baik, percayalah Tuhan tak akan membiarkan kita binasa oleh kejahatan. Tuhan akan menolong dan pertolonganNya akan datang tepat pada waktunya. Mazmur 23:4 (TB) Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. Makna kedua dari nas ini menjelaskan akan rencana Allah yang menyelamatkan orang kudus dari kematian kekal. Upah dosa adalah mati, manusia akan mengalami kematian karena dosa warisan dari manusia pertama yaitu Adam. Namun Kristus telah menebus kita dari dosa dan kematian. Roma 6:23 (TB) Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. Barang siapa yang percaya kepada Yesus Kristus tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Keyakinan Seperi inilah Paulus berkata: Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan bagiku." (Filipi 1:21). Sahabat yang baik hati! Miktam Daud ini meyakinkan kita bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan ini, Tuhan tak akan membiarkan orang-orang yang dikasihinya binasa. PertolonganNya akan tiba tepat pada waktunya. Hal yang paling kita syukur dari pertolongan Tuhan adalah karya keselamatanNya di dalam diri Yesus Kristus. Oleh Kristus kita telah ditebus dari kematian kepada kehidupan yang kekal. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...