Senin, 14 Oktober 2019

KEBAIKAN TABITA (DORKAS)

KEBAIKAN TABITA (DORKAS) Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Selasa, 15/10/2019 Kisah Para Rasul 9:36 (TB) Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita — dalam bahasa Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah. Acts 9:36 (RWV) Now there was at Joppa a certain disciple named Tabitha, who by interpretation is called Dorcas: this woman was full of good works and almsdeeds which she did. Dua tahun lalu, pernah dalam suatu acara penghiburan jemaat bertanya kepada saya: amang pendeta, mengapa orang baik sering mendapat ujian? Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang sangat sulit saya jawab selama 21 tahun menjadi pendeta. Pertanyaan ini semakin menggugah karena kebetulan kami duduk bersama berduka mengenang kebaikan almarhum yang masing tergolong muda, dikenal baik, memberikan perhatian kepada pelayanan gereja. Jika ditanya pasti semua orang yang mengenalnya akan menyaksikan bahwa dia orang yang baik. Tapi mengapa umurnya meninggal tak sampai 50 tahun. Saya terdiam dan untuk menjawab ini tentu kembali kepada Tuhan. Tuhanlah pemilik kehidupan dan Tuhan pula yang menentukan umur kematian kita. Kematian memang menentukan umur kita, namun berbuat baik bukan ditentukan oleh umur. Maka sangat penting direnungkan selagi ada waktu mari berbuah baik karena kita tidak tahu kapan hari Tuhan akan tiba. Dalam renungan hari ini, ada seorang anak Tuhan yang berbhakti bernama Tabita (Dalam Bahasa Yunani disebut "Dorkas"), seorang yang dikenal baik, memberikan sedekah dan amalnya tidak tanggungtanggung. Pada jaman ini, orang yang mau Kristen masih dari para kalangan yang miskin dan budak, namun Tabita seorang berbeda dia sudah dari kalangan berada dia bersedia mengikut Tuhan Yesus. Tabita mengabdikan dirinya untuk pelayanan jemaat. Kehadiran Tabita di persekutuan sangat membantu banyak orang, bersedekah dan ikut dalam pelayanan kasih. Tabita ahli dalam menjahit dan membagi-bagikan pakaian kepada pra janda (Baca Kis 9:39). Namun seperti disambar petir, jemaat di Yope tiba-tiba merasa kehilangan. Tabita meninggal begitu cepat. Tabita tokoh panutan dan teladan dalam berbuat baik. Pada saat kematianNya Petrus dkk sedang berada di kota Lida dekat Yope, maka jemaat di Yope mengutus dua orang untuk menjemput rasul Petrus untuk datang membesuknya. Petrus pun segera datang dan membesuknya. Petrus memerintahkan agar mereka keluar dan dia berlutut berdoa memohon kepada Tuhan dan berkata: “Tabita, bangkitlah.” Lalu Tabita membuka matanya dan ketika melihatPetrus, lalu ia bangun dan duduk.Tabita bangkit oleh kuasa doa Rasul Petrus, suatu karunia yang luar biasa. Kejadian itu membuat seluruh negeri itu tercengang, ratap dan air mata akhirnya berubah menjadi sukacita. Seluruh negeri itu akhirnya percaya kepada Tuhan Yesus. Ada catatan yang menarik dari kisah ini, keteladanan perbuatan baik Tabita memang sudah dikenal dan perbuatannya itu dikenang oleh orang lain pantas harus kita tiru. Namun hal yang sangat menarik dicatat oleh Kitab Kisah Para Rasul ini adalah mujizat yang dialami oleh Tabita yang bangkit dari kematian membuat banyak orang percaya kepada Tuhan Yesus. Sahabat yang baik hati! Apa yang terjadi pada Tabita mungkin bisa saja terjadi pada kita, kita menimpa kehilangan orang yang kita kasihi atau mungkin pengalaman buruk dan pahit. Jangan bersedih, Tuhan akan menolong. Hal yang harus kita lakukan adalah tetaplah berbuat baik dan teladan dalam iman. Keteladanan iman itu akan menjadi warisan yang berharga kepada anak cucu dan generasi berikutnya. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...