Sabtu, 12 Oktober 2019

MENGHAJAR DENGAN KERAS

MENGHAJAR DENGAN KERAS Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Kamis, 11/10/2019 Mazmur 118:18 (TB) TUHAN telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan aku kepada maut. Psalms 118:18 (RWV) The LORD hath chastened me greatly: but he hath not given me over to death. Saya pernah tonton bagaimana negara Tiongkok mempersiapkan atlet untuk ikut ke Olimpiade. Mereka direkrut dari anak-anak, dilatih, dilatih dan dilatih. Latihannya memang keras dan berat, kadang orang tua tak tega melihat anaknya demikian didik dengan kerasnya. Tapi lihatlah mereka benar-benar menghasilkan atlet-atlet luar biasa hebat dan sering menjadi juara dan pengumpul medali emas terbanyak di event-event dunia. Meraih keberhasilan memang harus didasari belajar keras, usaha keras dan pendidikan yang keras. Hasilnya pun akan luar biasa. Bagaimana mungkin didikan yang biasa-biasa, melahirkan hasil luar biasa? Tak ada yang begitu. Memang kita akui ada unsur lucky atau keberuntungan dalam hidup. Namun dalam budaya kerja, ingin hasil lebih besar maka bekerjalah lebih keras. Jika kita baca Mazmur 118 ini keseluruhan, berisi tentang pengalaman umat Israel dan pengalaman pemazmur sendiri. Hal itu kita lihat dari sejarah perjalanan bangsa Israel. Hingga kini, bangsa Israel menjadi bangsa yang tangguh melebihi tingkat kecerdasan rata-rata masyarakat dunia. Bagaimana mereka bisa seperti itu? Selain mereka umat pilihan, Mazmur hari ini menjawab bahwa Tuhan mendidik umatNya dengan keras. Pendidikan itu kita lihat dari sejarah pembebasan Israel dari Mesir. Bukankah mudah bagi Tuhan membebaskan bangsa Israel dari Firaun? Tetapi mereka harus menyaksikan bagaimana jerih juang dan mujizatnyang besar hingga sepuluh tulah di Mesir. Bukankah jarak Mesir ke Kanaan hanya 600-700 Km? Tetapi Tuhan membentuk mereka menjalani Padang gurun selama 40 tahun, kadang tak ada air namun Tuhan menunjukkannya, gurun yang ganas, binatang berbisa, binatang buas, ancaman suku bangsa sekitar dll. Semua perjalanan menjadi pembentukan Israel sebagai umat Allah yang tangguh. Pengalaman pribadi pemazmur sendiri atas pengalaman menghadapi tingkat kesulitan yang tinggi membuatnya merasakan kuasa Tuhan yang luar biasa hidupnya. Kerasnya kehidupan, bengisnya lawan dan sadisnya musuh-musuh yang menginginkan darahnya. Mazmur 118:12-13, 17 (TB) Mereka mengelilingi aku seperti lebah, mereka menyala-nyala seperti api duri, — demi nama TUHAN, sesungguhnya aku pukul mereka mundur. Aku ditolak dengan hebat sampai jatuh, tetapi TUHAN menolong aku. Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan TUHAN. Dalam menghadapi pergumulan berat, kita bertanya: mengapa Tuhan membiarkan semua ini terjadi? Jawabnya supaya kita merasa pertolongan Tuhan yang luar biasa. Semakin berat dan kerasnya kehidupan yang kita hadapi, maka pada saat itu juga kita sungguh merasakan besar kuasa dan kasih Tuhan. Sahabat yang baik hati! Apa pengalaman Pemazmur ini sangat berharga bagi kita. Semakin besar tantangan yang kita hadapi, semakin besar pula kasih dan penyertaan Tuhan yang kita alami. Ibarat orang yang berlayar: mereka berlayar bukan mau menantang badai, namun jika badai besar menimpa kesempatan mereka mengalami kuasa yang besar dalam melampauhinya. Sahabatku, TUHAN memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...