Rabu, 16 Oktober 2019

TAK BERCACAT HINGGA AKHIR

TAK BERCACAT HINGGA AKHIR Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 17/10/2019 1 Korintus 1:8 (TB) Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. 1 Corinthians 1:8 (RSV) who will sustain you to the end, guiltless in the day of our Lord Jesus Christ. Setiap perusahaan yang menghasilkan produk barang pasti terlebih dahulu melakukan seleksi kualitas sebelum produknya dipasarkan. Hal itu dilakukan agar jangan sampai ada barang yang cacat terjual. Produk yang cacat akan berpengaruh kepada nama baik perusahaan tersebut. Dalam hal iman juga harus demikian, setiap orang percaya harus menjaga dan memelihara kwalitas hidup kita sampai akhir, jangan sampai bercacat di hadapan Tuhan. Renungan hari ini merupakan harapan Paulus kepada jemaat Korint agar seluruh jemaat kuat dan menjaga kualitas imannya masing-masing menunggu kedatangan Kristus. Apalagi jemaat Korintus yang terpecah-belah dan ada gap-gap diantara mereka karena penginjil yang mereka favoritkan. Bagi Paulus, bukan penginjil yang memberikan pertumbuhan iman tetapi Kristus. 1 Korintus 1:10 (TB) Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir. Harapan Paulus, jangan sampai pada saat kedatangan Tuhan mereka ditemukan hidup bercacat oleh karena gap-gap diantara mereka yang tidak berguna. Tapi setiap anggota jemaat memelihara dirinya hidup kudus dan tidak bercacat hingga kedatangan Kristus. Hidup kudus berarti berdala di dalam Yesus dan tetap dalam persekutuan orang Kudus. Dalam PL istilah tak bercacat berkaitan dengan istilah ibadah. Setiap orang Yahudi diwajibkan mempersembahkan korban berupa ternak namun kurban itu harus baik adanya jangan yang bercacat (baca Imamat 22:21). Demikianlah orang percaya harus mempersembahkan hidupnya menjadi dupa yang harum bagi Tuhan (Rom 12:1). Maka sebagai kurban persembahan "tak bercacat pada hari Tuhan" sangat penting dipelihara. Mungkin kita berpikir saya adalah manusia berdosa dan tak layak menjadi dupa yang harum bagi Tuhan? Inilah yang harus kita sadari bahwa bahwa Tuhan Yesus telah menyelamatkan kita dari segala dosa dan pelanggaran. DarahNya yang kudus menguduskan Kita dari dosa dan pelanggaran. Jika oleh dosa kita yang diciptakan segambar dengan rupa Allah telah bercacat, maka di dalam penebusan Yesus Kristus, Tuhan telah mengembalikan citra manusia yang segambar dengan rupa Allah melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib. Pengorbanan Kristus yang telah memulihkan kita harus kita jaga sampai Maranatha. Sekalipun kita tidak layak namun telah dilayakkan Kristus, sekalipun kita bernoda oleh dosa namun Kristus telah menguduskannya. Oleh penebusan Kristus di kayu salib sebagaimana dituliskan dalam syair lagu KJ No 35:1 Tercurah darah Tuhanku di bukit Golgata Yang mau bertobat ditebus Terhapus dosanya, terhapus dosanya Yang mau bertobat ditebus Terhapus dosanya Sahabat yang baik hati! Inilah tugas kita yang telah ditebus oleh Yesus Kristus bagaimana supaya kita senantiasa memelihara iman jangan sampai jatuh lagi. Kristus menghendaki kita menjadi kurban yang harum, yang kudus dan tak bercacat hingga kedatanganNya. Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...