Rabu, 16 Oktober 2019

MANUSIA DI HADAPAN TUHAN

MANUSIA DI HADAPAN TUHAN Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Rabu, 16/10/2019 Roma 9:20 (TB) Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" Romans 9:20 (RWV) Nay but, O man, who art thou that repliest against God? Shall the thing formed say to him that formed it, Why hast thou made me thus? Apakah ada hak manusia untuk menggugat keputusan Tuhan? Berhakkah kita protes jika Tuhan memberkati orang lain? Ada perenungan yang mendalam dari Paulus tentang siapakah manusia dihadapan Allah? Terkhusus dia membongkar kesombongan rohani Israel yang disebut sebagai umat pilihan Allah. Umumnya ada perasaan superioritas atau sikap exclusif - merekalah umat pilihan dan tidak berterima orang lain memperoleh pengasihan Tuhan. Paulus menguraikannya secara mendalam bahwa yang paling baik dilakukan manusia adalah dengan rendah hati menerima belas-kasihan dan anugerah Tuhan. Untuk memahaminya ada baiknya membaca pasal 9 secara keseluruhan. Sehingga kesombongan Israel sebagai umat pilihan Allah berubah menjadi manusia baru yang menyadari bahwa mereka dipilih karena bukan karena perbuatan mereka tetapi karena pengasihan Allah. Paulus mengakui bahwa Israel adalah benar mereka umat pilihan Allah. Namun apakah mereka dapat menjadi benar di hadapan Allah karena mereka keturunan Abraham? Paulus menyatakan tidak karena yang disebut keturunan Abraham pewaris janji adalah Ishak. Bagaimana dengan keturunan Abraham lainnya? Baiklah Ishak pewaris janji, namun anak Ishak ada dua, Esau dan Yakub. Apakah Yakub diberkati dan Esau dikutuki? Yakub memang diberkati tetapi Esau juga memperoleh hidup oleh belas kasihan? Tidak semua orang Israel menjadi Israel, dari kenyataannya tak semua Israel bensr-benar Israel. Jika demikian apakah Allah gagal? Selengkapnya Paulus berkata dalam Roma 9:6-7 (TB) Akan tetapi firman Allah tidak mungkin gagal. Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel, dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: "Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu." Jadi bukan karena keturunan Abraham orang beroleh keselamatan tetapi belaskasihan dari Allah, perjanjian kekal dari Allah. Penetapan Allah sebagai umat pilihan adalah bentuk pengasihan Allah kepada Israel. Roma 9:18 (TB) Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya. Demikianlah bagi bangsa-bangsa memeroleh kesematan bukan karena pekerjaan atau Budi baik mereka tetapi karena pengasihan Allah. Maka baik Israel maupun bangsa-bangsa sama-sama keturunan Adam yang telah jatuh kedalam dosa, tetapi ditebus dan dipulihkan melalui pengasihan Tuhan Yesus Kristus. Maka orang Israel tak boleh membatah kenyataan ini, manusia tidak berhak melawan kehendak Allah mengapa orang lain dikasihani kamilah Anak Abraham? Manusia tidak dapat membantah Allah. Manusia memperoleh keselamatan sepenuhnya otoritas Allah. Allah mengasihi manusia umat pilihanNya di dalam diri Yesus Kristus. Tugas kita semua adalah hidup di dalam pengasihan Allah yang murah hati. Sahabat yang baik hati! Dengan renungan hari ini ada satu hal yang harus kita kikis dari sifat pribadi kita, superioritas diri dan merendahkan orang lain. Kita merasa layak yang lain tak pantas, kita kudus mereka berdosa, kita umat pilihan yang lain layak dikutuk. Siapapun kita seharusnya hidup dalam rendah hati, manusia berdosa yang memperoleh pengasihan Allah di dalam diri Yesus Kristus. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...