Jumat, 30 Desember 2022

BAGI TUHAN KEMULIAAN SELAMA-LAMANYA

 Kotbah Pada Ibadah Malam Akhir Tahun 2022

Nas: Roma 11:33-36


*BAGI TUHAN KEMULIAAN SELAMA-LAMANYA*


*Percayalah, Allah bekerja bukan hanya dengan cara seperti yang kita harapkan. Hikmat Tuhan lebih dalam dari apa yang kita pikirkan. Kita percaya bahwa di dalam penderitaan yang dialami Tuhan dapat memberi kebahagiaan; di dalam kesukaran kita menemukan kemudahan. Di dalam keadaan tertekan kita mendapatkan kelegaan. Di masa tersulit dalam hidup yang harus berurai air mata terkadang disitu kita menemukan mata air.*


Selamat mengakhiri tahun 2022 ini! Sahabat yang baik hati. Salah satu tradisi gereja HKBP adalah Ibadah Malam akhir tahun. Dalam Ibadah ini kita mensyukuri penyertaan Tuhan dalam perjalanan hidup kita dan perjalanan pelayanan jemaat. Itulah sebabnya di ibadah malam akhir tahun ini disampaikan Bericht atau laporan pelayanan, statistik dan keuangan. Semua itu menjadi moment untuk menghitung begitu banyaknya kasih dan pernyertaan Tuhan sepanjang tahun. Maka ibadah malam akhir tahun tidak boleh kita lupakan. Saran saya sebaiknya dimanapun kita beradah ikutlah  beriadah di ibadah malam akhir tahun. 


Kotbah di ibadah malam akhir tahun ini tertulis dari Rom 11: 33-36. Berisi tentang begitu dalamnya kekayaan dan hikmat Tuhan dalam mewujudkan keselamatan bagi umat Israel dan seluruh bangsa. 


*1. Dalamnya hikmat dan pengetahuan Allah*


Roma 11:33 (TB)  O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!


Siapakah yang dapat mengukur tingginya langit dan siapakah yang dapat mengukur dalamnya lautan. Tentu akan sulit dan hingga kita masih perkiraan.  Seandainya pun ada manusia yang menemukan alat ukur tentang tingginya langit dan dalamnya lautan sungguh lebih tinggi dari langit dan lebih dalam dari lautan kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah. Hal itu telah disampaikan oleh nabi Yesaya sebelumnya bahwa hikmat Allah dari manusia seperti langit dan bumi. Yesaya 55:9 (TB)  Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.


Dalam kotbah ini Paulus memberikan penjelaskan keselamatan yang sangat unik. Keselamatan itu telah dijanjikan sejak semula kepada umat Pilihan Allah yaitu Israel, namun mereka menolak Yesus Kristus bahkan hingga mati di kayu salib. Penolakan itu nampaknya bukan membatalkan kehendak Allah, namun penolakan Israel menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Keselamatan yang telah sampai kepada bangsa-bangsa. Jila keselamtaan telah sampai ke bangsa-bangsa apakah kemurahan Allah atas Israel Batal? Menurut penjelasan Paulus, sama sekali tidak;  kehendak Allah tidak pernah batal atas Israel, penolakan mereka menjadi berkat bagi bangsa-bangsa, tetapi pada akhirnya bangsa Israel yang menolak Allah akan ikut dalam keselamatan itu seperti bangsa-bangsa yang telah menerima keselamatan.

Roma 11:29-31 (TB)  Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.

Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka,

demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan.


Dalam hidup sehari-hari juga demikian, kita harus menyadari sungguh tak terselami rencana Allah dalam hidup. Kadang dalam kesukaran yang kita hadapi Tuhan mendatangkan kebaikan bagi kita. Apa yang paling tidak kita sukai, kadang terjadi bagi kita, sukit dan kurang bisa kita terima mengapa semua ini terjadi tetapi kalau kita jalani seluruhnya bukan mau menjatuhkan kita melainkan untuk pemulihan dan kebaikan kita. Jadi apapun yang terjadi dalam hidup kita, bwrada dalammkeadaan sukar dan bingung tak tahu menempuh arah jangan berputus asa jalani dalammiman, waktunya kita akan mengetahui rencana Allah yang indah dalam hidup kita.


*2. Menempa diri tetap rendah hati*


Satu lagi dari renungan ini jika dijelaskan tentang bagaimana dalamnya: kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah mendorong kita untuk lebih rendah hati. Hikmat manusia masih merupakan kebodohan bagi Allah. 1 Korintus 3:19 (TB)  Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: "Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya."


Memahami karya keselamatan bukan perhitungan logika atau argumentasi yang sangat rasional. Keselamatan harua dipahami dengan hikmat. Tanpa hikmat orang percaya tidak melakukan apa-apa.


Semakin berhikmat seseorang semakin dalam memaknai kehidupan. Tidak mudah puas diri, tetapi tetap menempa diri menjadi orang yang bersyukur dan rendah hati. Tuhanlah perencana yang unggul dalam hidup ini. 


Jika dalam perjalanan hidup ini terjadi apa yang seharusnya tidak kita harapkan tetaplah jalani dengan penuh kesetiaan. Percayalah, Allah bekerja bukan hanya dengan cara seperti yang kita harapkan. Hikmat Tuhan lebih dalam.dsri apa yang kita pikirkan. Kita percaya bahwa di palam penderitaan yang dialami Tuhan dapat memberi kebahagiaan; di dalam kesukaran kita menemukan kemudahan. Di dalam keadaan tertekan kita mendapatkan kelegaan. Di masa tersulit dalam hidup yang harus berurai air mata terkadang disitu kita menemukan mata air. 


Jangan pernah berputus asa segala sesuatu terjadi atas kehendak Tuhan. Sebaliknya jika Tuhan berkenan dan memberi apa yang kita harapkan ingatlah semua itu bersumber dariNya dan bersyukurlah dalam segala kerendahan hati. 


*3. Hidup ini bersumber dari Allah dan berakhir padaNya.*


Roma 11:36 (TB)  Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! 


Ayat ini  sangat penting untuk direnungkan di penghujung tahun ini. Kita diingatkan akan arti dan makna kehidupan ini. Hidup ini bersumber dari Allah dan berakhir pada Tuhan. Segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita tidak terlepas dari kehendak Allah. Allah mengetahui segala sesuatu yang terjadi pada kita, Allah mengatur akhir segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini. Karena itu kita harus menyadari sepenuhnya hikmat dan rahasia Allah pada hidup kita dengan pasrah dan menjalani hidup ini di dalam iman dan seturut dengan kehendak Allah.


Oleh sebab itu, kita semua  untuk bersyukur. Apa yang ada pada diri kita adalah bersumber dari Allah: segala rahmat, kebaikan dan kemujuran yang kita peroleh adalah bersumber daripada Allah. Tidak ada satupun yang ada pada hidup kita yang tidak bersumber dari padanya karena itu kita harus bersyukur.


Penghujung tahun ini, mengingatkan pula bahwa setiap  orang harus mempertanggung jawabkan hidupnya di hadapan Tuhan. Waktu terus berjalan dan menuju pada titik akhir. Pada saat itulah manusia memberikan pertanggung jawaban kepada Tuhan. Apakah waktu yang diberi kita isi dengan kehidupan yang bermakna, atau waktu sia-sia berlalu. 


Siapapun kita, tidak ada satupun yang dapat menghindar dari tuntutan pertanggungjawaban di hadapan penghakiman Allah. Segala sesuatu dalam hidup kita harus kita pertanggungjawabkan dihadapan Allah kelak. Kita semua berdiri dihadapan Allah memberikan pertanggungjawaban atas apa yang kita lakukan sepanjang hidup. Hal ini mengingatkan kita agar seluruh tindakan kita di dunia ini mesti dapat kita pertanggung-jawabkan dan selalu memuliakan Allah.


Dari Dia, oleh Dia dan Untuk Dia. Hidup ini adalah pemberian Allah, segala sesuatu yang terjadi dalam hidup ini adalah oleh Dia dan segala sesuatu yang kita lakukan di Dunia ini adalah akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Tak seorang pun yang dapat mengelak dari penghakiman Allah kelak. Terpujilah Tuhan sumber kehidupan dan padaNya kita kembali.


Jika kita buat flasback sepanjang tahun 2022 begitu banyak hal yang harus disukuri. Itu semua adalah anugerah Tuhan. Di akhir tahun ini, kita menatap satu kalender yang berisi 365 hari. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi hari esok tetapi kita percaya bahwa Tuhanlah yang menghantarkan kita memasuki 2023. Selamat menyongsong tahun baru 2023. Amin


Tuhan memberkati! 


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Kamis, 29 Desember 2022

GOO RIDDANCE DAY

 GOOD RIDDANCE DAY

Membuang sial dan menyongsong harapan baru 2023

Di akhir tahun 2022 ini saya membaca dan menonton ulasan suatu acara menarik yang dapat dijadikan sebagai refleksi bagi masing-masing pribadi. Good Riddance Day,  demikian nama yang mereka sebutkan, jika diterjemahkan berarti: Hari Buang Sial. Kegiatan ini dilakukan oleh warga Amerika Serikat sebagai momen melepaskan hal-hal buruk yang dialami sepanjang tahun 2022 dan menyebutkan harapan apa yang diinginkanbterjadi di tahun 2023. Menurut cerita acara buang sial ini merupakan tradisi warga Amerika Latin. Dimana setiap orang menuliskan hal buruk atau kejadian yang harus dilupakan, dituliskan dalam kertas dan dibakar. Sebagai simbol melupakan hal buruk yang terjadi dalam dirinya dan berharap tidak terjadi lagi ke depan.

Ide semacam ini juga yang dibuat warga Amerika tahun 2022 ini melalui acara: Good Reddance Day.  Tahun ini mereka buat acaranya di Time Square New York mulai 28 - 31 Desember 2022. Ini contoh undangannya: "Say goodbye to your unwanted memories of the past year at our annual Good Riddance Day event!"

Uniknya acara ini adalah setiap orang mengekpresikan hal sial apa yang harus dibuang dalam pengalaman tahun 2022 agar tidak terulang lagi. Srtiap orang meluoakan hal buruk seturut dengan berlalunya satu kalender tahun. Pada saay yang sama setiap orang mengungkapkan harapan apa yang hendak diinginkan terjadi pada tahun mendatang.

Saya tidak mengajak kita untuk ikut dalam acara ini degan pergi ke Time Square di New York, tetapi menurut saya ada baiknya kita masing-masing pribadi membuat refleksi yang sama dalam doa pribadi atau relaksasi yang dapat kita lakukan sendiri.

Jika kita buat flashback tahun 2022 tentu ada hal yang membuat kita tidak bahagia (unhappy) tahun 2022 ini, suatu kejadian atau peristiwa atau pengalaman buruk yang seharusnya tidak terjadi dalam hidup kita. Bisa berupa kejadian yang menjengkelkan, sikap orang yang membuat kesal di hati, emosi atau bahkan yang membuat kita menangis.  Bisa saja terjadi dalam lingkungan keluarga, lingkungan perja dan komunitas.

Pengalaman hidup kita berbeda, apa yang saya alami mungkin tidak seberapa dengan yang dialami oleh orang lain.  Hal buruk yang menimpa teman karena harus menahan derita sakit, kerugian dalam bisnis, kehilangan orang terdekat dengan kita, gagal dan berbagai hal lainnya yang membuat anda unhappy. Itu semua sudah sudah terjadi dan setiap peristiwa ada pelajaran berharga. Petik hikmah dibalik hal sial agar memperoleh hikmat, setidaknya kejadian yang sama tidak terulang kembali.

Seturut dengan perjalanan waktu, Jika kita berada di penghujung tahun ini merupakan suatu bukti bahwa kita bisa berjalan melewati hal buruk tersebut. Hal buruk yang dialami bisa dijalani dan maru lupakan. Jangan larut dengan siatua buruk yangkita alami, beranjaklah dan bangkit untuk sesuatu yang kita harapkan ke depan. Kita tidak menciptakan waktu, tetapi kita bisa menciptakan kesempatan. Dipergunakan atau tidak, waktu terus berjalan, apakah terus terbeban dengan hal sial atau membuangnya dan mencoba membuka harapan baru menyongsong tahun baru 2023.

Anda bisa mendata dan menuliskan hal buruk yang terjadi pada anda selama tahun 2022 dan membuangnya dipenghujung tahun ini. Catatlah lembaran baru dan percaya harapan anda akan tercapai di tahun 2023 mendatang.

Apa yang kita harapkan tidak terjadi dengan sendirinya seperti menunggu durian runtuh. Tetapi setiap orang punya pilihan untuk menentukan apa yang dia inginkan terjadi dan harapan itu bisa terwujud jika disertai usaha dan kerja keras. Saya percaya harapan apapun yang kita tuliskan yang akan terjadi di tahun 2023 dalam hidup kita percaya, Tuhan yang Maha Baik menolong dan memampukan kita untuk melakukannya.

Sebagai rohaniawan ada satu tradisi di gereja saya, yaitu kebiasaan beribadah keluarga di pukul 00.00. Gereja menyediakan acara ibadah keluarga yang dipimpin oleh keluarga dan masing-masing keluarga menuturkan apa yang menjadi kekuarangan sepanjang tahun, jika ada hal yang buruk saling melupakan dan meneguhkan, saling memaafkan dan memotivasi serta mengucapkan selamat tahun baru.

Ada satu lagu yang selalu dinyanyikan dalam pisah sambut tahun di pukul 00.00 yaitu BE 70: Dung Salpu Taon Na Buruk i (Tahun Lama Telah Berlalu)

Naung salpu taon na buruk i, Ho ma hupuji Tuhanki

Ai diramoti Ho tongtong tondingku dohot dagingkon

Ai diramoti Ho tongtong tondingku dohot dagingkon


(Terjemahan bebas: Tahun lama telah berlalu, Engkaulah kupuji Tuhanku. Engkau memelihara hidupku baik rohani dan jasmani, Engkau memelihara hidupku baik rohani maupun jasmani)

Selamat membuang hal sial dan mensyukuri hal baik sepanjang tahun 2022 serta menyongsong harapan terbaik di 2023. Tuhan memelihara dan menolong kita sekalian.

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 22 Oktober 2022

PANGGILAN UNTUK IKUT MENDERITA

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0qSU1KLfP12ty2Ym6qif8fY28CMg8zMvkrRL8iRZ7LDFCUQwFquhjtC3dzQcCnz8sl&id=100063523332048&sfnsn=wiwspmo

KOTBAH MINGGU XIX SETELAH TRINITATIS,

Minggu, 23 Oktober 2022

Nas: 2 Timotius 2:1-13


*PANGGILAN IKUT MENDERITA SEBAGAI PRAJURIT KRISTUS*


Selamat Hari Minggu!  No pain no gain, tiada kesuksesan tanpa jerih juang. Ungkapan ini mengingatkan kita agar setiap orang melakukan usaha dan kerja keras untuk mencapai tujuan. Jika seseorang yang sudah bekerja keras belum tentu berhasil bagaimana pula dengan orang yang tidak sepenuh hati. Di dalam hidup ini memang ada keberuntungan namun usaha yang sungguh-sungguh menjadi suatu proses awal keberhasilan. Tuhan bekerja dibalik semua hasil yang diperoleh. Benar apa kata Mazmur 126:5 (TB) Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata akan menuai dengan bersorak-sorai.


Menjadi murid Kristus juga merupakan panggilan untuk memikul salib dan bersedia menderita. Markus 8:34 (TB)  Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.


Paulua dalam dalam 2 Tim 2:3-6, panggilan ikut menderita ini diibaratkan seperti prajurit, atlet dan petani. Seorang prajurit harus berjuang dengan mengerahkan seluruh tenaga demi kemenangan pertempuran. Seorang atlet harus mau berlatih dan menyerahkan segala kekuatannya berlari menuju harus finis meraih piala. Dan seperti seorang petani  dia berjerih mulai dari memilih bibit, mengolah lahan, menanam, merawat tanaman dari dan lain sebagainya. Semua itu dilakukan oleh seorang petani demi bahagia di masa panen.


Sekarang marilah kita dalami tiga tipe yang dicontohkan Paulus dalam menanggung penderitaan.


*1. Seperti seorang Prajurit: berjuang sampai menang.*

Ada satu motto dalam diri seorang prajurit, yaitu: "lebih baik mandi keringat waktu latihan dari pada mandi darah saat bertempur". Motto ini memotovasi lebih baik berlelah saat latihan, letih, cape dan mungkin menanggung beban-beban yang harus dilalui semua itu membentuk kesiapan diri dalam pertempuran yang sebenarnya. Jika dalam latihan tidak ditunjukkan dengan kesungguhan bagaimana dia berjuang habis-habisan saat pertempuran? 


Ini jugalah yang dicontohkan oleh Paulus, panggilan seorang Murid Kristus harus ikut menderita seperti prajurit. Memiliki displin, memiliki sikap tangguh, memiliki kemauan yang tinggi untuk dilatih dan dibentuk dalam latihan agar sanggup dan kuat dalam pertempuran. Ketika mereka memasuki medan peperangan mereka harus bertahan hingga memenangkannya. Setelah kemenangan peperangan mereka akan bersukacita dan bersoraksorai karena telah mengalahkan musuh. 


Prajurit atau tentara dalam jaman Romawi tentulah orang terlatih; terlatih secara fisik, mental dan displin. Seorang prajurit dipastikan sebagai orang yang loyal terhadap atasan dan setia dalam melaksanakan perintah atau komando. Prajurit memiliki ketaatan dna kesetiaan dalam melaksanakan tugas yang ditetapkannya baginya. 


Seorang prajurit mesti loyal dan bertempur hingga memenangkan peperangan. Prajurit tidak akan pernah meninggalkan medan pertempuran sebelum ada komando untuk mengakhiri pertempuran. Hanya ada satu yaitu laksanakan perintah. Ini kesiapan seorang prajurit melaksanakan perintah tanpa ada pertimbangan namun jawaban: SIAP. Kesiap sediaan seorang prajurit untuk melaksanakan perintah dan tak akan mundur dari medan pertempuran sebelum memenangkan peperangan. 


Demikian seorang murid Kristus mesti memiliki spirit seorang prajurit harus siap sedia dalam melaksanakan tugas pemberitaan Injil. Tiada dalih atau alasan apapun untuk tidak memberitakan Injil. Seorang pelayan harus pula berjuang demi Injil.  Sama seperti Paulus, dianiaya bahkan di penjarakan pun dia telah bersedia oleh karena pelayan yang dia emban.


*2. Seperti seorang Atlet: berlari terus sampai garis finish*


Atlet menjadi contoh figur yang menarik diberikan oleh Alkitab bagi orang percaya dalam menjalani kehidupan ini. Seorang atlet tentu selain memiliki bakat dan kemampuan dalam dirinya pasti sebelum bertanding mempersiapkan diri melalui latihan, mengasah kemampuannya menjalani rute, dan langkah-langklah penting yang harus dipersiapknanya. Pada saat bertanding seorang atlet harus memiliki daya juang dan daya tahan, dan daya kompetisi yang tinggi menghadapi lawan-lawannya sesuai dengan rule satu aturan main yang ada. Seorang atlet bukan asal menang dan cepat mencapai finish tetapi on the rule, jika seorang atlet bertanding di luar aturan main seorang atlet bisa didiskwalifikasi dan sia-sia segala pertandingannya.  Perjuangan seorang atlet harus terus berlari sampai di garis finis. Seorang atlet yang memenangkan pertandingan akan memperoleh piala atau mahkota. Demikian juga jerih juang orang percaya yang menderita dan bertahan terhadap segala pergumulan hidup hingga memperoleh kehidupan kekal.


Analogi Atlet ini sangat penting dalam kehidupan orang beriman. Mempersiapkan diri dan harus berjuang hingga finish menerima mahkota atau piala. Perjuangan iman juga demikian orang percaya berjalan dalam satu tujuan yaitu menyongsong Tuhan, menantikan kedatangan Tuhan hingga menerima mahkota kehidupan. 


Gambaran atlet ini sangat penting disadari oleh seorang pelayan. Seorang pelayan harus memiliki karakter seorang atlet yang senantiasa mempersiapkan diri sebelum terjun ke dalam medan pelayanan, pada masa pelayannya dia harus tabah dan mengarahkan perjalan hidup orang beriman kepada mahkota kehidupan kekal. 


*3. Seperti seorang Petani: tekun sampai panen tiba*


Petani dalam hidupnya memiliki perjalanan panjang menuju hasil. Proses awal dari pemilihan bibit, pengolahan lahan, pemeliharaan dan perawatan dari berbagai hama, mencegah tanaman dari berbagai hama dan penyakit serta dengan tekun menantikan menuju panen tiba. Kebahagiaan petani adalah bahwa apa yang ditanam menghasilkan panen. Apa yang dikerjakannya dari awal menghasilkan diakhir proses yang ditunggunya. Dalam istilah management start well, proses well dan finishing well. Seorang petani harus sabar menjalani semua proses ini dan dengan penuh pengharapan bahwa waktu akan tiba untuk panen. Harvest time adalah kebahagiaan seotang petani, dimana mereka menikmati hasil panennya. Panen tidak sendirinya tiba jika tidak dimulai dari awal yang baik dan kesiapsediaan memelihara pertumbuhan tanamannya sehingga semua itu dapat berjalan dengan baik dan menikmati hasil. 

Yakobus 5:7 (TB) Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.


Kesabaran membuahkan hasil yang baik. Itulah kesimpulan dari suatu kehidupan dari seorang petani. Sebaliknya jika seorang petani tidak sabar, tidak memelihara pertumbuhan tanamannya dan merawatnya dari segala hama makan hasil panen pun tidak akan seperti yg diharapkan bahkan kerugian besar dan berlelah namun hasilnya sia-sia bakan apa yang dikerjakan dari awal pada akhirnya akan sia-sia dan tidak. Waktunya habis dan tidak menghasilkan apa-apa. 


Analogi petani ini sangat penting disadari oleh seorang pelayan yang harus memiliki kesabaran. Seorang pelayan harus menjalani fase waktu yang dilaluinya seperti fase-fase yang dijalani oleh seorang petani. Dalam jangka waktu yang panjang seorang pelayan harus menyadari bahwa dalam pelayananya fase-fase waktu ini tidak selamanya ada pada waktu yang bersamaan. Dalam pelayanan tertentu mungkin seorang pelayan hanya menuai, dia bisa berpindah tugas dan yang lain diharapkan dapat merawat apa yang ditaburkan. Dalam fase tertentu seorang pelayan harus merawat apa yang telah ditaburkan oleh penduhulunya sehingga apa yang dirancang sebelumnya bisa bertumbuh dengan baik. Hal ini harus disadari sepenuhnya agar seorang pelayan bukan hanya berpikir menanam dan menuai pada saat pelayannya di suatu tempat. Pelayanan kita adalah bisa saja buah dari pekerjaan pendahulu dan apa yang kita tanam akan dirawat oleh orang lain dan akhirnya waktunya akan tiba menghasilkan buah yang baik bagi pelayan itu sendiri dan jemaat.


Dengan tiga contoh ini, panggilan mengikut Yesus harus melalui proses. Tahapan proses paling ujung adalah menerima mahkota kehidupan. 

2 Timotius 2:11-13 (TB)  Benarlah perkataan ini: "Jika kita mati dengan Dia, kita pun akan hidup dengan Dia; 

jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia; jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita; 

jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya." 


Tuhan memberkati dan memberikan kekuatan bagi kita semua untuk setia dalam menjalani kehidupan di dalam Yesus Kristus. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 15 Oktober 2022

PEMIMPIN YANG MEMBEBASKAN UMAT DARI KESULITAN

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid025smzN5TYFc5eZJxLUymRTdqnhnf3jYfGQF3hQ7E4zQRGeFsDgYvZw8CLyLEmDeW2l&id=100063523332048&sfnsn=wiwspmo

Kotbah Minggu XVIII Stelah Trinitatis

Minggu, 16 Oktober 2022

Nas: Nehemia 5:1-13


*MEMBEBASKAN UMAT DARI KESULITAN HIDUP*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, setiap orang pasti pernah mengalami kesulitan hidup. Untuk mengatasinya tentu kita datang meminta bantuan dari saudara terdekat atau sahabat yang kita anggap dapat menolong kita. Sekali dua kali pertolongan itu bisa namun kalau sudah terus menerus tunggu dulu. Adalah berat bagi seseorang untuk meminta bantuan yang sama pada orang yang sama, maka akan dicari orang lain sekalipun harus dengan meminjam dengan jasa. Jika pengembalian lancar masih baik namun bagaimana jadinya jika macet akan terjadi terbelit hutang. 


Di Indonesia saat ini ada juga pinjol alias pinjaman online. Ada banyak masyarakat menggunakannya. Per Januari 2022 ada 103  pinjol yang terdaftar di OJK, itu masih yang resmi, kita tidak tahu berapa lagi yang tidak resmi bisa sampai 400 lebih. Transaksi keuangan pinjol diperkirakan lebih dari 30 Trilliun. Namun barubaru ini pemerintah menyoroti sangat tajam karena cara penagihan dari pihak pinjol yang memaksa dengan cara-cara yang tidak etis. Hutang bisa membuat orang tertindas, milik menjadi tergadai dan jatuh kepada kesengsaraan yang memprihatinkan. Kiranya warga terbebas dsri pinjol ini.


Demikianlah dalam konteks kotbah Minggu ini. Bangsa Israel telah kembali dari pembuangan. Mereka tinggal di Yerusalem dengan memulai kembali. Setiap keluarga membangun rumah, memulai mengerjakan ladang mereka dengan menanam anggur, gandum dan pertanian lainnya. Ada juga mencoba peternakan dan berbagai usaha yang dapat menopang ekonomi keluarga. Sesuatu yang memulai dengan modal yang tidak seberapa pasti berat. Selain itu umat yang dibebani lagi dengan pajak untuk membangun kembali tembok Yerusalem dan perpuluhan melalui untuk menopang pembangunan Bait Allah. Ekonomi berat namun beban hidup terus harus bertambah.  Rupanya dalam menanggung beban hidup inilah umat Allah telah melakukan berbagai upaya, ada yang menggadaikan tanah, ada yang meminjam uang dengan bunga (riba), ada yang mempekerjakan anak-anak mereka untuk menghasilkan uang. 


*1. Nehemi pemimpin yang mendengar keluhan dan jeritan umat*


Saat Ezra dan Nehemia mengadakan pencangan pembangunan Bait Allah dan Tembok Yerusalem disinilah umat Allah menyampaikan keluhan. Rupanya setelah mereka kembali ke Yerusalem ada banyak yang mengalami kesulitan ekonomi. Mereka dan anak-anak mereka butuh makan. Untuk memulai kehidupan di Yerusalem mereka membutuhkan modal usaha ada diantara mereka yang meminjam uang dan terlilit utang karena bunga atau riba yang ditetapkan. Ada dari antara mereka yang mengagunkan milik pusaka sehingga kebun anggur atau ladang mereka tergadai bahkan tidak sedikit lagi diantara anak-anak mereka menjadi pekerja as tau budak bagi sesamanya karena hutang. Padahal mereka harus membayar pajak kepada pemerintah untuk pembangunan. Ada dua pembangunan nasional setelah pembuangan Babel yaitu pembangunan Tembok Yerusalem dan Pembangunan Bait Allah. Maka warga wajib membayar pajak ke negara dan perpuluhan kepada imam untuk membangun kembali Bait Allah. 


Atas semua beban itulah, Nehemia mendengarkan semua keluhan umat Allah. Nehemia sebagai pemimpin membuka telinga atas keluhan umatNya. Nehemia mengetahui deteil keluhan umat dan akhirnya Nehemia pun angkat bicara. Tidak tega melihat praktek riba yang membebani ornag lain bahkan membuat mereka terlilit hutang yang tidak terbanyar. Ladang dan milik pusaka tergadai dikalangan umat Allah sendiri. Padahal milik pusaka tidak boleh beralih hak kepemilikannya.


Jika kita kumpulkan realitas sosial yang terjadi

- ay 1, krisis pangan dan kelaparan

- ay 2, menggadaikan pusaka - ladang gandum

- ay 3, pinjaman, praktek riba dan terlilit hutang

- ay 4, praktek perbudakan.

Nehemia 5:5 (TB)  Sekarang, walaupun kami ini sedarah sedaging dengan saudara-saudara sebangsa kami dan anak-anak kami sama dengan anak-anak mereka, namun kami terpaksa membiarkan anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan kami menjadi budak dan sudah beberapa anak perempuan kami harus membiarkan diri dimiliki orang. Kami tidak dapat berbuat apa-apa, karena ladang dan kebun anggur kami sudah di tangan orang lain."


Mendengar adalah aktifitas orang beriman.  Ada sebanyak  1.567 kali kata "dengar" dan khusus kata kerja mendengar sebanyak 987 kali dalam Alkitab. Dengan mendengar kita memahami, dengan memahami kita tergerak untuk bertindak dan tindakan kita seturut dengan kehendak Tuhan. Paulus menegaskan bahwa iman muncul karena pendengaran. Roma 10:17 (TB)  Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.  

Mendengar butuh pelajaran, mendengar bukan asal mendengar tapi memahami makna. Masih ingat Samuel saat dipanggil Tuhan di bangun, dua kali dia bangun mendengar panggilan namanya. Namun akhirnya Imam Eli memgajarinya bukan mendengar pake telinga ansih.  Samuel memahami maksud Tuhan dengan kesiapan hati dan totalitas dirinya untuk mendengar panggilan Tuhan. Samuel akhirnya paham dan berkata: "Berbicaralah Tuhan, sebab hambaMu ini mendengar." (1 Samuel 3:10). Dalam kepemimpinannya kita ketahui Samuel sangat arif dan pemimpin nesar menghantarkan Israel menjadi sistem kerajaan. 


Pemimpin yang memahami rakyat dan bijak bertindak tidak terelapas dari kesediaan mendengar seperti yang dilakukan oleh Nehemia ini. 


*2. Kemarahan Nehemia atas realitas sosial*

Nehemia 5:6 (TB)  Maka sangat marahlah aku, ketika kudengar keluhan mereka dan berita-berita itu. 


Realitas sosial yang terjadi membuat Nehemia marah. Kemarahan itu disebabkan karena Nehemia menyesali keadaan kenapa bisa sesama mereka melakukan praktek riba yang membebani sesama hingga praktek perbudakan? Mereka telah tega menjadikan sesamanya menjadi budak karena hutang piutang. Kekesalan hati Nehemi karena di kalangan umat Allah terjadi praktek yang membebani sesamanya. 


Bukankah Nehemia sendiri telah berusaha untuk meringankan beban umat Allah. Nehemia meminta agar raja Koresh membantu umat Allah membangun Bait Allah dan tembok Yeruaalem melalui surat yang ditandatangani raja kepada seluruh provinsi untuk membantu pembangunan Yerusalem (Neh 2:1-9, Nehemia 2:9 (TB)  Maka datanglah aku kepada bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat dan menyerahkan kepada mereka surat-surat raja. Dan raja menyuruh panglima-panglima perang dan orang-orang berkuda menyertai aku)


Bukan hanya itu, para budak-budak Ibrani ditebus dari bangsa aaing agar bisa bebas dan merdeka. Tetapi hati Nehemia sangat miris karena dikalangan umat Allah sendiri terjadi praktek utang piutang, menggadaikan pusaka serta praktek perbudakan bagi sesama saudara. Nehemia mengecam para tua-tua dan mereka diam karwna kecaman Nehemia sangat benar. Nehemia pub memgumpulkan mereka untuk mengubah keadaan.


Kemarahan Nehemia ini menghentakkan umat Allah dan menyadarkan kembali bahwa praktek yangbterjadi tidak sesuai lagi dengan perintah Tuhan. Kemarahan Nehemia menghentakkan mereka untuk kembali merakit rasa persaudaraan.  Akhirnya terjadilah dialog dan kesepakatan antara Nehemia dengan imat Allah berujung pada kesadaran bersama sebagai umat Allah dan berjanji menghentikan semua praktek yang membebani sesama.


Kata "marah" sebanyak 160 kali dalam Alkitab. Selain marah kadang juga ada kata murka dan sikap lainnya menggambarkan amarah. Marah adalah sikap manusiawi yang tidak dapat menerima suatu keadaan karena dianggap telah nauh dari kebenaran. Kemarahan yang mengubah keadaan kepada yang lebih baik.


*3. Resolusi Nehemia: membebaskan segala piutang dan memulai kehidupan baru di dalam rasa peraaudaraan.*


Ada ungkapan orang Batak: "Purpar pande dorpi, lam tu dipposna". 

Kecaman dan kemarahan Nehemia membuahkan hasil yang positip, para tua-tua menerima kemarahan Nehemia. Nehemia mengajak suatu resolusi dimana semua orang harus membebaskan budak sesamanya, membebaskan hutang-hutang yang membebani dan ladang-ladang yang sudah sempat digadaikan dikembalikan kepada pewaris pusakanya. 


Nehemia memulainya, dia mehapuskan hutang dari saudara-saudaranya yang permah meminjam padanya. Tindakan Nehemia ini disambut baik oleh semua sehi gga masing-masing membebaskan budak, membebaskan hutang-hutang sesamanya dan membebaskan ladanga yang tergadai. Pembebeasan ini merupakan gerakan bersama untuk suatu perubahan. Mereka menghidupkan kembali rasa persaudaraan yang menghidupkan. 


Nehemia 5:10, 12 (TB)  Juga aku dan saudara-saudaraku dan anak buahku telah membungakan uang dan gandum pada mereka. Biarlah kita hapuskan hutang mereka itu!

Berkatalah mereka: "Itu akan kami kembalikan! Dan kami tidak akan menuntut apa-apa dari mereka. Kami akan lakukan tepat seperti yang engkau perintahkan!" Lalu aku memanggil para imam dan menyuruh mereka bersumpah, bahwa mereka akan menepati janji mereka. 


Sahabat yang baik hati! Nehemia adalab oemimpin yang baik. Dia seorang yang benar-benar berwibawa membangun kembali Yerusalem dan membawa perubahan dengan mempertebal persaudaraan. Nehemia pemimpin yang mau mendengar jeritan dan keluh rakyatnya, tetapi marah juga terhadap praktek yang menyimpang dari kebenaran. Nehemia tidak berhenti di dalam kemarahan tetapi mencari jalan keluar bersama yakni pembebasan. Nehemi memulai dari dirinya sendiri dengan membebaskan siapa saja yang berhutang padanya. Tindakan Nehemia itu akhirnya diikuti oleh semua rakyat maka terjadilah pembebasan dan kembalinya persaudaraan yang saling membangun di dalam kasih. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 08 Oktober 2022

BERIMAN DAN JANGAN LUPA BERTERIMA KASIH

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02fHbZw6icgsoF1Kar3T8cv6pAQxEHEk4eDwt71UFYtYfCPfWg1XcLywDhLvtKJKJal&id=100063523332048&sfnsn=wiwspmo

Kotbah Minggu XVII Setelah Trinitatis

Minggu, 9 Oktober 2022

Nas: Lukas 17:11-19


*BERIMAN DAN JANGAN LUPA BERTERIMA KASIH*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, tidak semua orang bersyukur dan berterima kasih atas kebaikan yang diterima. Kita semua pasti pernah menorong orang lain, prinsip orang percaya semakin bisa membantu atau menolong orang lain semakin bahagia rasanya. Namun bagaimana sikap yang diolong? Mungkin seseorang datang saat membutuh pertolongan, dia memohon begitu gigih, namun saat permohonannya di diberi ibarat lupa kacang pada kulit. Hal semacam ini sikap yang kurang bersyukut dan berterima kasih. 


Kotbah Minggu ini tentang Yesus menyembuhkan 10 orang kusta. Mereka berseru meminta tolong agar Yesus berkenan mentahirkan mereka. Yesus pun menyuruh mereka untuk menjumpai imam, karena imam lah yang menyatakan seseorang tahir.  Dari 10 orang kusta yang sembuh tersebut hanya satu yang kembali mengucapkan syukur yang bersungkur di hadapan Yesus atas dirinya yang ditahirkan. Maka pertanyaan, dimanakah yang 9 orang lagi?  Mereka tahir lupa akan Yesus yang menyumbuhkan mereka. Inilah sifat manusia pada umumnya; ketika menghadapi masalah dan pergumulan datang memohon dan bersujud dalam doa, namun ketika semua beban dan pergumulan itu luput maka lupa untuk bersyukur dan mengenang kebaikan Tuhan dalm hidupNya.  Hanya satu dari sepuluh orang kusta yang disembuhkan itu datang mengucapkan terima kasih kepada Yesus. Padahal ini adalah suatu pembebasan yang harus disyukuri dan telah bisa tahir dan kembali dapat bersekutu di tengah-tengah masyarakat. 


*1. Sikap orang terhadap kusta*

Kusta bagi orang Yahudi adalah kutukan. Mereka dianggap dihukum Tuhan dengan penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Mereka dinyatakan najis  Imamat 13:8 (TB)  Kalau menurut pemeriksaan imam bintil-bintil itu meluas pada kulit, imam harus menyatakan dia najis; itu penyakit kusta.


Karena dianggap terkutuk mereka harus dikucilkan dari tengah-tengah masyarakat dan tidak boleh bergabung dengan masyarakat umum karena takut penyakit itu menular. Bagi kalangan Yahudi peraturan Lewi sangat ketat terhadap kusta (band Bilangan 14). Seorang kusta harus dibawah otoritasi imam: jika imam menyatakan dia sembuh dan telah tahir maka dirinya diperbolehkan bergabung dalam masyarkat, namun jika imam menyatakan tidak maka sang kusta akan tetap di ekskomunion  dari masyarakat. Itulah kusta bagi kaum Yahudi selain dianggap terkutuk, kusta juga dianggap penyakit pandemik yang menular dan berbahaya.


Dalam situasi dan pandangan masyarakat demikian, dapat kita bayangkan begitu beratnya pergumulan  10 orang kusta dalam kotbah ini. Amereka diasingkan tidak memiliki hak-hak sipil dan tidak boleh berkeliaran di tengah-tengah masyarakat. Tidak sedikit mereka yang dipasung dan di tahan di luar kota. 


Sikap masyarakat terhadap kusta tentu penderitaan bagi mereka. Tidak heran bagaimana gigihnya kesepuluh orang kusta ini memohon kepada Yesus. Mereka berseru dan memohon kepada Yesus agar berkenan mentahirkan mereka. Yesus merespon mereka dengan cepat agar pergi melapor ke imam, maka dalam perjalanannya mereka tahir dan kusta dalam tubuhnya tanggal dan sungguh-sungguh menjadi tahir.  


*2. Percaya dan melakukan perintah Yesus*

Jika kita perhatikan bagiamana kesepuluh orang ini sembuh berbeda dengan tindakan penyembuhan yang umumnya dilakukan oleh Yesus. 


Saat mereka mengetahui bahwa Yesus akan melewati saerah mereka kesepuluh orang ini berdiri jauh dan memohon kepada Yesus.

Kata berdiri jauh menunjukkan bahwa seorang kusta tidak boleh berbaur dengan masyarakat. Namun sekalipun mereka berdiri jauh, Yesus mendengar seruan dan minta tolong mereka. Yesus tidak acuh terhadap mereka tetapi sangat peduli. Yesus mengerti penderitaan mereka dan kalaupun mereka berdiri jauh menunjukkan pula bahwa mereka sesungguhnya tidak layak menyampaikan permohonan. Tetapi Yesus mendengar dan mengabulkan permohonan mereka.


Kesepuluh orang kusta ini berseru dan menyebut Yesus sebagai guru. Yesus memang Rabbi, seorang yang sangat dikenal pengajarannya melalui perumpamaan-perumpamaan dan juga kotbah-kotbah Yesus yang melegakan hati. 


Lukas 17:13 (TB)  dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" 

Pengenalan mereka terhadap Yesus sebagai guru tidak begitu sempurna, karena selain Yesus sebagai guru, Yesus adalah Mesias, Anak Daud. 

Apa yang dicatat Lukas ini adalah sekalipun pengenalan mereka terbatas kepada Yesus tidak menjadi penghalang bagi mereka menerima pengasihan Tuhan. Hal yang paling menyentuh adalah: "kasihanilah kami!" 


Kesepuluh kusta ini memperoleh pengasihan. Mereka disuruhnoleh Yesus untuk memperlihatkan diri kepada imam. Tanpa ada komentar atau pertanyaan mereka melakukannya, tidak ada yang protea, Tuhan bagaimana saya mungkin melapor ke imam saya kan seorang kusta?  Yesus menyembuhkan mereka dan meminta legitimasi dari imam karwlena memang demikian adanya. Ketika mereka melakukan perintah Yesus pada saat itu pula mereka tahir. 


*3. Jangan lupa berterima kasih*

Satu orang yang bersyukur dan berterima kasih

10 orang kusta yang ditahirkan oleh Yesus hanya satu yang kembali mengucapkan syukur dan terima kasih serta bersujud di hadapan Allah. Jika kita baca ayat 18 itupun adalah orang asing, orang non Yahudi yang dianggap tidak mengenal Allah. Sementara 9 orang lain tudak tahu kemana dan dalam catatan ini mereka tidak mengucapkan syukur.


Lukas 17:17-19 (TB)  Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?

Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"

Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."


Inilah gambaran kehidupan umat manusia umumnya, hanya sedikit orang yang mengucapkan terima kasih atas segala kebaikan dan pertolongan yang dirasakan. Begitu banyak orang seperti kacang lupa akan kulitnya, lupa akan kebaikan dan pertolongan Tuhan yang akhirnya lupa diri. Yesus memang tidak meminta mereka mengucapkan terima kasih atas kebaikan yang dilakukan. 


Penutup

Yesus berbelas kasihan dan menyembuhkan mereka dengan tulus. Yesus melakukannya dengan cinta kasih agape yag tulus, tanpa menuntut balas, namun iklas tanpa mengharap balas. Namun sebagai manusia yang merasakan pertolongan dan telah bebas dari beban dan pergumulan hidupnya sudan sepantasnya mengucapkan syukur kepada Tuhan  atas segala kebaikannya. Berkat dan segala kebaikannya membuat kita semakin merendahkan diri di hadapan Allah. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 30 September 2022

ALLAH YANG ABADI TEMPAT PERLINDUNGAN

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0JxzpPYUtvDbFMkx33kssci5YoSyndVFugofuKQpvvXCmjvP6aNRJ7ndo8E41t595l&id=100063523332048&sfnsn=mo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspurasi dan Motivasi

Sabtu, 1 Oktober 2022


*ALLAH YANG ABADI PERLINDUNGANMU*


Selamat Pagi! Sahabat yang baiknhati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Ulangan 33:27 (TB)  Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal. Ia mengusir musuh dari depanmu dan berfirman: Punahkanlah!


Deuteronomy 33:27 (UKJV)  The eternal God is your refuge, and underneath are the everlasting arms: and he shall thrust out the enemy from before you; and shall say, Destroy them. 


Setiap orang membutuhkan rasa aman, aman dari gangguan dan ancaman yang membahayakan. Tidak sedikit orang membangun rumah dengan tembok yang tinggi dan tebal, dikawal oleh satpam ditambah lagi binatang penjaga yang terlatih serta dikelilingi cctv pengawas. Tentu masih banyak lagi alat dan sarana yang dibutihkan untuk menciptakan rasa aman, sekalipun itu mahal orang mau melakukannya agar tercipta rasa aman.  Namun Alkitab memberikan pelajaran berharga bahwa sehabat apapun penjaga kota jika bukan Tuhan yang menjagainya itu akan siasia. Hal ini disampaikan dalam Mazmur 127:1 (TB)  Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. 


Penjagaan manusia sangatlah terbatas, baik tenaga, kekuatan dan kemampuan. Musuh bisa saja lebih kuat, lebih taktis dalam memporakporandakan benteng pertahanan atau benteng perlindungan.  Rasa aman yang paling aman adalah ada pada perlindungan Tuhan. CCTV tercanggih sekalioun masih bisa dirusak dan tak berfungsi. 


Hal inilah yang diyakinkan, dalam renungan hari ini. Sebelum bangsa Israel memasuki Tanah Kanaan, Musa mengumpulkan seluruh suku-suku Israel, bahkan pasal 32 ini.merupakan nasihat terakhir Musa sebelum dipanggil Tuhan. Dalam pidato ini Musa meyakinkan mereka bahwa Tuhan yang abadi adalah perlindungan yang paling aman. 

Bangsa Israel sebentar lagi akan segera memasuki Kanaan dan mereka akan berhadapan dengan suku bangsa lain yang telah lebih dahulu mendiami Kanaan. Peradaban mereka lebih maju, peralatan mereka lebih canggih dan bahkan disebutkan orang-orang yang lebih kuat dari mereka. Ulangan 7:1 (TB)  "Apabila TUHAN, Allahmu, telah membawa engkau ke dalam negeri, ke mana engkau masuk untuk mendudukinya, dan Ia telah menghalau banyak bangsa dari depanmu, yakni orang Het, orang Girgasi, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, tujuh bangsa, yang lebih banyak dan lebih kuat dari padamu, 


Musa meyakinkan bahwa mereka akan berjalan dan aman dalam perlindungan Tuhan. Perlindungan Tuhan tidak hanya sesaat atau bersifat sementara, tetapi perlindungannya abadi sampai selama-lamanya. Tuhan akan berjalan di depan dan akan menahlukkan musuh-musuh yang menghambat mereka memaauki tanah Kanaan. 


Apa yang dikatakan Musa ini benar adanya, ketika Yosia memimpin pendudukan Kanaan, satu-persatu suku bangsa yang ada ditahlukkan. Mereka menahlukkan bukan karena kekuatan pasukanmperang dan peralatan senjata yang mereka miliki, sama.sekali tidak. Mereka menang dan dapat menduduki tanah Kanaan karena Tuhan berjalan di depan dan Tuhan sendiri pelindung bagi mereka.  


Sahabat yang baik hati! Inilah yang harus kita yakini dalam hidup ini. Tuhan adalah tempat perlindungan kita. Seberat apapun tantangan yang kita hadapi, selihai dan secerdik apapun musuh dan orang-orang yang ingin menjatuhkan kita percaya Tuhan sendiri akan bertindak dan bernuat. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari tim penulis: NMS

Kamis, 29 September 2022

RAHMAT TUHAN BAGI YANG TAKUT AKAN DIA

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02aTFR42dwVGJFZsazUce3derxjYyyVBFrT3LW4HVmka7GBmcznHuG88Y1Y7brUZ1Fl&id=100063523332048&sfnsn=mo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 30 September 2022


*RAHMAT TUHAN BAGI ORANG YANG TAKUT AKAN DIA*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Lukas 1:50

Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. 


Luke 1:50

And His mercy is on those who fear Him From generation to generation.


Semua orang menginginkan hidup yang senantiasa diberkati oleh Tuhan, hidup yang dirahmati oleh Tuhan. Bagaimanakah hidup yang senantiasa berlimpah rahmat Tuhan? Beberapa pandangan tentang hidup yang dianugrahi dengan rahmat Tuhan, misalnya berlimpah berkat secara materi. Tentu ini tidaklah salah asalkan tidak menjadi diperbudak oleh materi tersebut dan jatuh pada roh materialism. Sebab jika sampai pandangan ini yang dianut seseorang maka segala cara akan dilakukan hanya untuk mendapatkan harta, mendapatkan materi yang akhirnya adalah dosa semakin mengakar dalam kehidupannya. Kemudian ada pandangan bahwa hidup yang dianugrahi dengan rahmat Tuhan adalah hidup yang penuh dengan damai sejahtra, jauh dari kekuatiran dan senantiasa mengandalkan Tuhan dalam hidup. Pandangan ini tentu adalah baik sebab senantiasa mengandalkan Tuhan apapun yang terjadi di dalam kehidupannya. 

Rahmat Allah bukan hanya berupa anugerah materi bagi manusia, tapi juga anugerah keselamatan, kebahagiaan dan jaminan kehidupan kekal bersama Allah. Siapa yang akan boleh mendapatkan rahmat Allah? Firman Tuhan mengungkapkan bahwa yang akan mewarisi Rahmat Allah ialah mereka yang takut akan Tuhan. Demikian firman Tuhan hari ini. "Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia". Jadi, orang yang takut akan Allah pasti menerima rahmat Allah. Itulah kata kuncinya: "takut akan Tuhan" .

Takut akan Tuhan berarti setia, taat dan dengar-dengaran kepada Tuhan. Takut akan Tuhan berarti rajin membaca firman dan melakukan segala kehendak Allah serta selalu melakukan kebenaran dan tidak berkompromi dengan kejahatan atau dosa.  Takut akan Tuhan juga berarti mengasihi sesama tanpa batas, tanpa pilih kasih, siap berkorban, bukan mengorbankan sesama. Takut akan Tuhan juga berarti rajin bersekutu, tekun melayani dan giat bersaksi.  


Sahabat yang diberkati Tuhan, tentu kita menginginkan rahmat Tuhan senantiasa tercurah atas kehidupan kita. firman Tuhan hari ini memberikan kunci untuk senantiasa menerima curahan rahmat Tuhan yaitu memiliki karakter takut akan Tuhan. Kita juga menghendaki hidup keturunan kita senantiasa menerima rahmat Tuhan. Maka, takut akan Tuhan haruslah diajarkan terus menerus dan tiada putus-putusnya. Takut akan Tuhan dihidupi, dilakukan, diajarkan baik secara lisan maupun secara tulisan. Teladan hidup takut akan Tuhan menjadi cara terbaik untuk mengajarkan kepada generasi selanjutnya. 


Ayat ini merupakan bagian dari pujian Maria, dimana dia memuji dan memuliakan Allah atas rahmat yang dianugrahkan kepadanya sebagai seorang gadis perawan dan melaluinya Yesus lahir ke dunia sebagai manusia. Bagaimanapun pandangan orang, tetapi Maria tetap menerimanya sebagai rahmat Tuhan. Terkadang kita merasa tidak melakukan apa-apa bagi Tuhan dan hanya karena kasihNya saja maka kita menerima rahmatNya dan cara hidup yang diajarkan oleh orangtua, kita lakukan dengan ketulusan dan sukacita itulah menjadi cara Tuhan menganugrahkan rahmatNya bagi orang yang takut akan Dia. Berbahagialah kita jika orangtua kita mengajarkan dan meneladankan hidup yang takut akan Tuhan, dan itu merupakan tanggung jawab bagi kita untuk senantiasa hidup takut akan Tuhan dengan ketulusan dan sukacita. Apabila kita tidak mendapatkan pengajaran yang demikian dari orangtua, maka banyak cara Tuhan mengajarkan kepada kita bagaimana hidup takut akan Tuhan. 

Rahmat Tuhan selalu tercurah atas hidup orang yang takut akan Tuhan dari generasi ke generasi dan semua itu adalah karena kasih Allah bagi umatNya. Kiranya kasih dan rahmat Tuhan senantiasa melimpah dalam kehidupan kita yang selalu dan setiap waktu menunjukkan karakter takut akan Dia, mengasihi dan menghormati Allah, taat sepenuhnya kepada Allah serta mengasihi sesama. Amin.  


Salam dari Tim 12: MP

Rabu, 28 September 2022

TUHAN ADA DIANTARA ORANG MISKIN

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02oki5kSSoeoxpY8XgD5Hxdp3ZfD8bYkmt1JcshtMYhf5uBLH3zpsCdiE9qq8wpwJvl&id=100063523332048&sfnsn=mo

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 29 September 2022


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, 

Marilah menggunakan waktu sejenak 

dipagi hari ini untuk berdoa, membaca dan

Merenungkan Firman Tuhan


*TUHAN ADA DI ANTARA ORANG MISKIN*


Amsal 14 : 31 (TB) Siapa menindas orang yang lemah, menghina Penciptanya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.

Proverbs 14:31 (KJV) He that oppresseth the poor reproacheth his Maker: but he that honoureth him hath mercy on the poor.


Sahabat yang baik hati, setiap orang pasti memiliki kemampuan atau talenta. Seseorang memiliki pikiran yang cerdas, memiliki bakat bernyanyi, pandai bermain musik, pandai memimpin organisasi, bisa menjadi orator yang menggerakkan massa,  pemerhati, cekatan,  dan cepat bertindak, relasi sosialnya sangatlah baik,  dan kemampuan atau talenta lainnya. Karena Allah telah menciptakan manusia dengan sempurna. Tetapi sering sekali sadar atau tidak, sengaja atau tidak kelebihan dalam diri seseorang menjadi alat untuk meremehkan oranglain. Kemampuan yang ada pada dirinya sering mendukakan hati oranglain,  bahkan bisa sampai menindas orang lain karena kekuatannya. Tentu hal tersebut tidaklah disenangi oleh Tuhan. 


Sahabat yang baik hati, melalui Firman Tuhan hari ini, kita diingatkan untuk memakai talenta atau kemampuan kita adalah untuk membantu orang lain, bukan untuk menindas. Karena dengan menghina orang yang lebih lemah dari kita sekalipun tidak akan membuat kita lebih kuat, kita tidak akan semakin pintar dengan membodohi oranglain, kita tidak akan semakin cepat kaya ketika kita tidak mau memberi kepada orang yang membutuhkan. Sebagai pengikut Kristus yang sudah bertobat dan mempercayakan diri kepada Tuhan Yesus, sama sekali tidak boleh menindas,  tetapi kita harus mengasihi orang yang lemah dari kita,  mengasihi sesama kita tanpa membedakan status sosial, keadaan, atau perbedaan lainnya seperti yang tertulis dalam Matius 22 : 39 "Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri".Jika kita tidak melakukan hal tersebut sama saja kita menghina Tuhan. Karena memang sejak semula kita adalah segambar dengan Allah. Di ahir kalimat nas hari ini dikatakan siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin, memuliakan Dia.


Mengapa dengan memberi belaskasihan kepada orang miskin maka kita memuliakan Dia? Karena memang itulah yang diinginkan oleh Tuhan.  Dia ingin agar kita saling mengasihi satu samalain sama,  karena Allah adalah kasih yang mengasihi kita sepanjang waktu. Dalam Matius 25 : 40 Allah mengatakan "Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku".

Sahabat yang baik hati,  sekali lagi marilah kita saling menghargai satu samalain, dalam perbedaan kekurangan dan kelebihan masingmasing. Jangan sesekali menghina orang yang lemah, karena sama saja dengan menghina Tuhan. Apakah kekuatan kita untuk menghina sang pencipta? Tetapi kasih Kristus yang ada pada kita, kita pakai untuk emngasihi sesama kita sehingga Tuhan akan dimuliakan. 

"Cara kita memperlakukan manusia menunjukkan sikap kita kepada Tuhan"


Sahabatku Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin


Salam dari tim penulis: BP

Senin, 26 September 2022

ALLAH BERKUASA

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02T3WHybCNzfFnjKdfwqFE2ESef5jRMR1ZzXRaCtFPvRpQAScRUbamRXhrY85zZ6XSl&id=100063523332048&sfnsn=mo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Selasa, 27 September 2022


*ALLAH BERKUASA*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yesaya 45:7

 (TB) yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.


(KJV) Isaiah 45:7

I from the light, and create darkness: I make peace, and create evil: I the Lord do all these things. 


Sahabat yang baik hati! Sekilas ketika kita membaca ayat ini, tentunya akan muncul sebuah pertanyaan: apakah benar Allah turut menciptakan kegelapan atau nasib malang bagi manusia? Sederhananya, Jika Allah berkuasa menciptakan segala sesuatu,  apakah juga berarti Allah menciptakan kejahatan? Jika kita memahami teks bacaan ini secara hurufiah (kasat mata), akan muncul pemahaman yang salah yang mengatakan bahwa benar Allah turut menciptakan kejahatan bagi manusia. Namu, bukan demikian penafsirannya. Kita harus menafsirkan ayat ini secara gramatikal dan berdasarkan konteks pembacanya. Ada dua hal yang perlu diperhatikan: 


Pertama, kata yang diterjemahkan "gelap/nasib malang" berasal dari kata Ibrani yang berarti "kesengsaraan, penderitaan, malapetaka, kesusahan, kesengsaraan." Alkitab bahasa Inggris terjemahan utama lainnya menggunakan kata: "bencana, celaka”. Berdasarkan kata Ibraninya, maka makna kata “gelap/nasib malang” dapat mengacu pada kejahatan moral. Sehingga pernyataan Allah pada Yesaya 45:7 "Aku menciptakan kejahatan/nasib malang" menunjuk pada Allah yang menciptakan kejahatan moral. 


Kedua, konteks Yesaya 45:7 adalah Tuhan Allah yang memberikan hadiah atau ganjaran pada Israel atas ketaatan mereka dan yang menghukum Israel karena ketidaktaatan mereka. Tuhan mencurahkan keselamatan dan berkatNya kepada orang-orang yang Ia kasihi. Tuhan menghakimi orang-orang yang terus memberontak melawanNya. Yesaya 45:9 berkata, "Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: "Apakah yang kau buat?" atau yang telah dibuatnya: "Engkau tidak punya tangan!" Terhadap orang-orang yang demikianlah Tuhan membawa “kejahatan” atau bencana. Dengan demikian Jadi, Yesaya 45:7 tidak mengatakan  bahwa Allah menciptakan "kejahatan moral," melainkan menyajikan sebuah tema umum Alkitab bahwa Allah membawa bencana atau hukuman kepada orang-orang yang terus-menerus melakukan pemberontakan keras melawanNya.


Sahabat yang baik hati! Berdasarkan tafsiran di atas kita menemukan sebuah pemahaman bahwa ternyata Allah kita adalah Tuhan yang Demokratis. Allah mengatur dinamika kehidupan manusia, dan tidak menciptakan hidup manusia secara tetap (statis) tetapi berdinamika/bergerak berdasakan perbuatan dan kesetiaan manusia itu kepada Allah. Maka karakter Allah yang demikian seharusnya kita pahami dalam kehidupan beriman kita. Bahwa Allah berkuasa atas keberlangsungan hidup kita. Allah mempunyai kedaulatan penuh atas hidup manusia. Maka dari itu, seharusnya kita sebagai ciptaan Allah, satu-satunya yang harus kita lakukan di bawah kedaulatan Allah adalah hidup di dalam kasih Allah dan manjauhkan diri dari perbuatan dosa. Karena sejatinya Allah tidak menginginkan hukuman atau bencana bagi manusia, tetapi itu bisa saja terjadi ketika kita berkompromi terhadap dosa. Firman ini menunjukkan bahwa keputusan Allah akan terjadi dan segala kehendakNya akan terlaksana. Apapun yang terjadi adalah dengan sepengetahuanNya. Maka sepatutnya kita berserah dan tunduk kepadaNya. Amin.


Salam dari tim 12: FS

Minggu, 25 September 2022

BANGKIT DAN MENYAKSIKAN YESUS

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02Qbrq3Vfb4UteMVfzYFc2N5FFVNcdM53XDFrV6s7nxzuxQcYDyvQAhYXtQVkibjtXl&id=100063523332048

FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Senin, 26 September 2022


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan:


*BANGKIT DAN MENYAKSIKAN YESUS*


2 Korintus 4:14 (TB) Karena kami tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama dengan kamu kepada diri-Nya.

2 Corinthians 4:14 (UKJV) Knowing that he which raised up the Lord Jesus shall raise up us also by Jesus, and shall present us with you.


Apakah saudara percaya kepada Yesus Kristus? Tentu sebagai umat Kristen atau pengikut Yesus Kristus kita akan berkata: Ya, saya percaya. Lalu, apakah bukti bahwa kamu percaya kepada Yesus Kristus? Buktinya adalah bahwa kita menyaksikan Ketritunggalan Allah dengan berkata: “Aku percaya kepada Allah Bapa, AnakNya Yesus Kristu dan Roh Kudus”. Kepercayaan dan kesaksian ini bukanlah hanya sebatas ucapan semata atau lip service saja. Sebagai Kristen, tentu kita memiliki tugas dan tanggungjawab untuk menyaksikan apa yang kita percayai. Mempercayai kesaksian dan menyaksikan apa yang kita percayai itu adalah tanggungjawab utama para pengikut Kristus. Oleh sebab itu, Marturia (bersaksi) merupakan salah satu tugas dari Tri Tugas panggilan gereja, disamping Koinonia (bersekutu) dan Diakonia (melayani). Gereja yang benar-benar hidup adalah gereja yang bersekutu, bersaksi dan melayani. 


Dalam nas renungan hari ini, rasul Paulus bersaksi kepada jemaat mula-mula yang berada di Korintus tentang Yesus Kristus yang telah bangkit dari kematianNya dan pada akhirnya setiap orang percaya kepadaNya, kelak akan dibangkitkan bersama-sama dengan Yesus. Sungguh hal ini merupakan kabar sukacita kepada jemaat Korintus yang pada saat itu sedang menghadapi berbagai tantangan hidup di tengah kehidupan jemaat dan kehidupan sehari-hari. Mereka sedang diperhadapkan kepada tantangan perpecahan, ajaran-ajaran sesat juga berbagai tantangan ekonomi kehidupan masyarakat dan jemaat. Di tengah-tengah situasi sulit ini, Paulus ingin mengarahkan kehidupan mereka agar senantiasa setia dalam pengharapannya kepada Yesus Kristus. Iman mereka harus semakin teguh, meskipun kehidupan penuh berbagai tantangan. Iman adalah dasar yang kuat sebagai pondasi kehidupan berjemaat dan kehidupan rohani masing-masing umat Kristen. “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (Ibrani 11:1). 


Paulus sendiri pernah berkata: Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat (2 Kor.12:10). Dengan demikian, ini merupakan kesaksian Paulus sendiri tentang pengharapannya yang teguh di dalam iman kepada Yesus Kristus. Kebangkitan Yesus Kristus merupakan kabar sukacita yang sangat luar biasa yang dapat merubah pola pikir kita dan semakin meneguhkan iman kepadaNya. Jika kematian Yesus tanpa kebangkitan, tentu kita akan menjadi ragu-ragu atas kuasa dan firmanNya yang pernah diucapkanNya kepada para muridNya semasa hidupNya bahwa Ia akan bangkit pada hari yang ketiga. Namun, Yesus tidak pernah ingkar janji. Ia menepatinya, dan sungguh Yesus yang mati di kayu salib itu ternyata bangkit pada hari yang ketiga dan naik ke sorga setelah empat puluh hari lamanya menampakkan diri atas kebangkitanNya di bumi ini. Bukankah hal tersebut merupakan sesuatu pekerjaan Allah yang luar biasa? Siapakah yang telah membangkitkan Yesus? Tentu Allah Bapa Sang Pencipta langit dan bumi beserta isinya. Hal ini membuktikan bahwa Allah berkuasa melakukan segala sesuatu seturut dengan kehendakNya. Oleh karena itu, sebagai orang Kristen kita harus mengetahui dan mempercayai bahwa bukan hanya Yesus yang dibangkitkan dari kematianNya, tetapi kelak kita yang percaya kepadaNya akan dibangkitkan bersama-sama dengan Dia pada hari kedatanganNya. Ingatlah, tidak ada yang mustahil bagi Allah (Luk.1:37). Jadi, tidak perlu ragu, takut dan bimbang lagi akan kuasa Tuhan kita. Jika kita menghadapi berbagai tantangan dan penderitaan dalam hidup ini karena percaya kepada Kristus, ingatlah bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita, Dia sendiri telah melakukan berbagai hal di bumi ini. Kuasa Tuhan melebihi segala kerajaan, kuasa dan kekuatan di muka bumi ini. 


Oleh karena itu, melalui nas renungan hari ini kita dipanggil untuk:


1. Percaya

Percayalah bahwa Yesus adalah Sang Juru Selamat yang telah dan akan menyelamatkan orang berdosa yang mau percaya dan kembali kepada jalan kebenaran Tuhan. Percayalah bahwa Yesus telah mati, bangkit pada hari ketiga dan naik ke sorga untuk menyediakan tempat terindah bagi setiap orang percaya di firdaus Allah. Percayalah bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita di dalam keterpurukan, sekalipun Ia dapat melakukannya tetapi Ia tidak mau meninggalkan manusia. Justru Allah datang ke dunia di dalam Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia yang dikasihiNya.

2. Bangkit dan Bersaksi

Umat Kristen harus bangkit dan bersaksi di tengah-tengah dunia ini. Apakah yang harus disaksikan? Tentu iman kepercayaan kita kepada Yesus Kristus yang telah bangkit dan menyelamatkan umat manusia dari hukuman akibat dosanya. Semua itu dilakukanNya karena kasihNya yang begitu besar akan dunia ini dan manusia yang berdosa. Sola Gratia! Semua hanya oleh karena anugerah Allah semata. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah (Efesus 3:8). Oleh karena itu kita harus bangkit dari keterpurukan, dosa dan masa lalu kepada masa depan yang telah disediakan oleh Allah. Marilah kita bangkit dan bersaksi pada dunia bahwa Yesus adalah Juru Selamat yang sejati. Amin.


Salam dari tim 12: RN

Sabtu, 24 September 2022

IBADAH DISERTAI DENGAN RASA CUKUP

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02MBXtzynfTi4Neujtog6F2T14vX55cPcdUJZ8tCW6zV8tAqDKkYDDi6ojKLQGeY4dl&id=100063523332048&sfnsn=wiwspmo

KOTBAH MINGGU XV SETELAH TRINITATIS

Minggu, 25 September 2022

Nas: 1 Timotius 6:6-9


*IBADAH DISERTAI RASA CUKUP*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, Dalam kisah penciptaan Alkitab mengajarkan bahwa manusia adalah homo laboran (manusia pekerja), homo economicus (manusia yang bertindak mendatangkan kesejahteraan) dan homo religio atau manusia yang beribadah.  Dalam kotbah ini kita diajak untuk mendalami makna manusia religio, manusia yang beribadah. Sebagaimana ditelankan oleh Paulus bahwa ibadah sangat besar manfaatnya. 


Allah menciptakan manusia segambar dengan rupa Allah menerima mandat untuk bekerja dan mengelola alam ciptaan dan Allah menghendaki manusia beristirahat pada hari Sabath untuk istirahat dan beribadah. Perintah beritirahat dan beribadah diteyaokan Tuhan dalam perintah keempat yang wajib dilakukan oleh manusia. Namun ada saja manusia yang mengabaikannya  dia hanya bekerja dan bekerja tanpa memikirkan kehidupan rohaninya. Sungguh alangkah malangnya kita jika kita memiliki dunia namun kehilangan nayawa. Kehilangan nyawa karena kehilangan kehidupan yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Yesus bersabda: Matius 16:26 (TB)  Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?


Beribadah adalah respon kita terhadap perbuatan Allah. Beribadah itu banyak manfaatnya, secara fisik manusia yang bekerja membutuhkan istirahat atau relaksasi untuk menghimpun energi yang terkuras oleh berbagai pekerjaan dan aktifitas. Jadi dari segi kebugaran fisik ibadah sangat berguna.


Baiklah kita dalami kotbah minggu ini dengan beberapa pokok penekanan:


*1. Manusia beribadah*

Kita adalah homo religio, manusia beribadah, taat dan setia kepada Tuhan. Homo religio adalah manusia yang menyadari keberadaannya dihadapan Tuhan dan secara sadar sujud kepada Tuhan. 


1 Timotius 6:6 (TB)  Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. 


Menurut Paulus ibadah disertai dengan rasa cukup memberi keuntungan besar. Rasa cukup dalam Bahasa Batak disebut: sabam ni roha. Artinya ada ketekunan, kesabaran dan tetap berpengharapan. Beribadah berarti memuji Tuhan, mendengarkan sabda dan menyampaikan permohonan. 


Lebih jauh lagi, ada toga istilah yang dapat kita kembangkan memaknai ibadah, yaitu:

- Latreia istilah ini dalam konteks imam melayani umatnya atau hasil pelayanan. Ibadah formil dimanan imam melayani doa dan persembahan umatnya.

- Leitourgia istilah pengabdian yang tanpa banyar, pengorbanan yang tulus. Lebih jauh kata leiturgia ini diterjemahkan menjadi pelayanan. Aktifitas dan pengorbanan yang sukarela.

- Abodah, adalah abdi, kita secara rela taat dan mengabdi kepada pemilik. Ibarat seorang hamba mengabdikan diri sepenuhnya kepada kepada sang pemilik.


Ketiga pengertian ini sama-sama.menunjukkan bahwa ibadah bukan hany merujuk kepada pertemuan formil dalam jemaat atau persekutuan, tetapi lebih pada pengabdian daan pelayanan yang berguna bagi orang lain. 


Mendukung pemahaman ibadah dalam perjanjian baru ini Paulus berkata: Roma 12:1 (TB)  Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 

Kemudian Paulus berkata: Yakobus 1:27 (TB)  Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.


Artinya ibadah adalah pengabdian dan pengorbanan diri bagi orang lain. Ibadah yang demikian besar manfaatnya karena telah meneladani Kristus. Kristus telah mempersembahkan hidupnya menjadi roti bagi semua orang. 


*2. Lahir dan mati tak membawa apa-apa dari dunia ini.*

Memaknai hidup ini penting juga merenungkan kisah hidup Alexander Agung, dia seorang ahli strategi perang yang hebat. Pemikirannya dalam militer hingga kini diakui. Dia seorang pemimpin dunia yang hebat yang menyatukan wilayah Makedonia. Dia menjadi enderal besar dalam usia relatif muda. Namun entah apa yang terjadi di usia 32 tahun dia harus meninggal karena demam dan sakit perut yang menimpanya. 


Menurut ceritanya, sebelum dia meninggal di berpesan tiga hal kepada jenderal kepercayaannya sebelum meninggal, yakni: a) yang mengusung peti matinya adalah dokter terbaik di negeri Makedonia, b) dalam prosesi ke penguburan uang yang menjadi miliknya tidak diwariskan tetapi diberikan kepada orang miskin dan c) peti matinya dirancang agar tangannya bisa keluar. Alexander pun meninggal dimakamkan sesuai dengan pesannya dan semua orang menyadari bahwa ketiga pesan ini sangat bermakna dalam hidup. Dokter sehebat apapun tidak akan dapat memperpanjang hidup, harta kekayaan akan ditinggalkan di dunia ini dan tak ada yang dapat dibawa itu dibuktikan dengan tangannya yang kosong tak membawa apa-apa ketika memasuki liang kubur. 


Kisah yang sama dari tokoh Indonesia yaitu: Prof Dr BJ Habibie mantan presiden Republik Indonesia.  Kesaksian BJ Habibie ketika ditinggal isterinya? Dia merasa kesepian, dia mengakui punya harta kekayaan, jabatan terbaik, punya anak-anaknya sudah bekerja dan hebat-hebat, dia punya cucu yang lucu-lucu namun waktu baginya tak cukup untuk bermain karena kesibukannya. Sepeninggal isterinya dia merasa kesepian: kekayaan, jabatan dan prestasi terbaik apapun tak dapat menemani hidupnya. Seolah dia ditinggal sendirian, apa yang dia miliki tak akan mengisi kesendirian dalam kehidupannya yang semakin ujur. Kala ujur sudah tiba seolah satu persatu meninggalkannya tak ada yang dapat mendampingi sampai ke gerbang sorga. Hanya iman dan pengharapan. 


Sahabat yang baik hati! Pengalaman realistis demikianlah yang diingatkan oleh Paulus kepada Timotius bahwa 1 Timotius 6:7 (TB)  Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. 


*3. Tempa diri memiliki rasa cukup*

Bagian ketiga dari kotbah ini, menekankan bagaimana memiliki rasa cukup.  1 Timotius 6:8 (TB)  Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. 


Bangsa Israel di tempat selama 50 tahun dipadang gurum untuk memiliki rasa cukup. Tuhan telah menyediakan manna sebagai bekal bagi mereka di perjalanan. Manna itu boleh diambil dan cukup untuk sehari. Tidak usah mengambil banyak untuk disimpan esok lusa karena itu akan busuk. Setiap mereka mengambil cukup sehari. 


Etika hidup demikian telah ditempa menjadi karakter umat Allah. Percaya kepada Tuhan yangnakan mencukupkan apa yang kita butuhlan dalam hidup ini.  


Hal yang sama Yesus juga mengajarkan murid-muridNya agar memiliki rasa cukup. Sebagaimana salah satu permintaan doa yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-murid: "berikanlah kami pada hari ini makanan kami secukupnya."


Menempa diri memiliki rasa cukup adalah cerminan iman. Memiliki rasa cukup akan mampu mengelola yang ada, bersukacita dan bersyukur atas apa yangbada. Rasa cukup akan menjauhkan kita dari hidup yang bersungut-sungut. Orang yang selalu merasa kurang-dan kurang akan selalu bersungut-sungut, karena apa yang ada padanya tidak ada puasnya.


Menempa diri dengan rasa cukup bukanlah mematikan motivasi kerja, sama sekali tidak. orang percaya harus tetap memiliki etos kerja yang baik, bekerja keras dan terus melakukan usaha. Setiap hasil dari usaha yang dilakukan harus disyukuri karena hasil itu adalah seturut kehendak Allah. Disinilah bedanya oramg percaya berusaha dengan orang yang berusaha untuk memenuhi kepuasan diri. Orang percaya bekerja dan berusaha dan apapun hasilnya akan disyukuri sebagai pemberian Allah. Sebaliknya orang yang berambisi dan diikuti oleh nafsu untuk kaya, dia bekerja keras dan hasil kerja kerasnya dianggap sebagai jerihnya sendiri. Amsal 10:22 (TB)  Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya. 


Sahabat yang baik, marilah memelihara diri sebagai mahluk religio - manusia yang beribadah kepada Tuhan karena eribadah sangat besar manfaatnya. 


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 23 September 2022

SIAP SEDIA MELAKUKAN PERINTAHNYA

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 22 September 2022


SIAP SEDIA MELAKUKAN PANGGILAN DAN PERINTAH TUHAN


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yeremia 1:7

Tetapi Tuhan berfirman kepadaku: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.

 

Jeremiah 1:7 (NKJV)

But the Lord said to me: “Do not say, ‘I am a youth,’ For you shall go to all to whom I send you, And whatever I command you, you shall speak.


“Ya” terhadap semua perintah merupakan hal yang sulit sebab kita menerima perintah melalui pendengaran kemudian kita cerna di dalam pikiran dan selanjutnya kita respon menurut pikiran dan kemampuan yang ada pada kita. Terlebih jika itu perintah dari sesama, kemungkinan-kemungkinan untuk menolak karena menganggap diri kurang mampu. Jika itu perintah dari atasan, mungkin berbeda lagi cara kita meresponnya. Tetapi bagaimana jika itu adalah perintah dari Tuhan? perintah-Nya adalah sesuatu yang harus kita taati dengan penuh rasa hormat dan karena kita mengasihi Dia. Walau terkadang perintah itu sangat sulit untuk dilakukan. Dan bahkan tidak sedikit yang menolak panggilan Tuhan dengan berbagai alasan. Misalnya seperti Yeremia yang mengatakan bahwa dia seorang yang tidak pandai berbicara karena usianya masih muda. Hambatan dari dalam diri sendiri yang kita putuskan sendiri tidak menjadi motivasi bagi kita dalam menerima panggilan. Karena bisa saja menurut pemikiran Yeremia bagaimana dia seorang yang masih muda menyampaikan pesan dan firman Tuhan kepada para raja dan juga orang yang lebih tua dari dia. Merespon hanya dari diri sendiri dan memandang segala tantangan-tantangannya tanpa mengingat penyertaan Tuhan hanya akan mendatangkan penolakan terhadap panggilan tersebut. 


Seringkali manusia bergumul dengan tantangan-tantangan baru karena mereka kurang percaya diri, merasa bahwa mereka memiliki kemampuan, latihan, atau pengalaman yang tidak memadai. Yeremia menganggap dirinya “masih muda” dan tidak berpengalaman untuk menjadi nabi Allah bagi bangsa-bangsa. Tetapi Allah berjanji untuk menyertainya. Kita hendaknya tidak membiarkan perasaan-perasaan diri kurang cakap menghalangi kita dari menaati Allah. Allah akan senantiasa menyertai kita. jika Allah memberi kita suatu pekerjaan untuk dilakukan, Dia akan menyediakan semua yang kita perlukan untuk mengerjakannya. 


Sahabat yang diberkati Tuhan, panggilan yang diberikan Tuhan kepada Yeremia tentu karena Allah membentuk dan merencanakan Yeremia serta memperlengkapi Yeremia untuk melakukannya. Ketika alasan untuk menolak panggilan itu datang dari Yeremia maka Tuhan meneguhkan hatinya supaya Yeremia tidak takut dan percaya kepada penyertaan Tuhan serta Allah sendiri yang meletakkan di mulut Yeremia perkataan-perkataan yang akan disampaikan olehnya. Usia muda bukan menjadi alasan menolak panggilan. Usia muda tidak menjadi penghalang untuk menyampaikan kebenaran kepada para pemimpin maupun orang disekitar. Keberadaan kita sebagai manusia yang dianugrahi akal berpikir dan menyadarkan kita sebagai mahluk terbatas kita pakai untuk berserah kepada penyertaan Tuhan dan percaya Allah menuntun kita menemukan solusi dalam setiap tantangan dan hambatan untuk melakukan tugas panggilan kita. 


Saudaraku, apapun panggilan kita masing-masing tentu memiliki tantangan dan hambatan. Keterbatasan-keterbatasan yang ada pada kita tidak menjadi penghalang dan penghambat untuk bersedia melakukan tugas panggilan kita. Semua itu kita pergunakan untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, memohon tuntunan dari Tuhan supaya kita dimampukan melakukan tugas panggilan kita serta menemukan solusi dari setiap tantangan dan hambatan yang ada. Tantangan dan hambatan baik dari dalam diri sendiri maupun dari luar diri tidak akan dapat kita selesaikan dengan akal pikiran kita sendiri. Campur tangan Allah dan kuasa Allah menolong kita untuk menghadapi dan menyelesaikannya. 


Percayalah kepada penyertaan Tuhan, percayalah jika Tuhan memilih, menyuruh dan mengutus kita dalam satu tugas panggilan maka Dia juga akan menyertai dan memperlengkapi kita untuk melaksanakannya. Kiranya kasih Kristus senantiasa memenuhi kehidupan kita dan bersiap sedialah selalu melakukan perintah Tuhan. Dialah Allah yang senantiasa menyertai kita sampai akhir zaman.  Amin


Salam dari Tim 12: MP

DIAMPUNI DAN DISUCIKAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Jumat, 23 September 2022


*DIAMPUNI DAN DISUCIKAN*


Selamat Pagi; Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Yohanes 1:9 (TB) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.


1 John 1:9 (KJV) If we confess our sins, he is faithful and just to forgive us our sins, and to cleanse us from all unrighteousness.


Sahabat yang baik hati! Hal yang paling membahagiakan kita orang percaya adalah ketika Tuhan mau mengampuni segala dosa dan kejahatan kita. Dengan kehadiran AnakNya Yesus Kristus, kita yang harusnya menerima hukuman mati, diubahkan menjadi menerima anugerah kehidupan kekal. Diampuni dan disucikan itulah Firman Tuhan bagi kita pada hari ini.


Sejak jatuhnya manusia kedalam dosa, maka keinginan dan tabiat manusia itu tidak bisa lepas dari keberdosaan dan kejahatan. Keinginan duniawi karena kedegilan hati, keserakahan, hawa nafsu dan berbagai perbuatan jahat lainnya, telah membuat manusia terjerat dan jatuh dalam dosa disetiap harinya. Tapi syukurlah kepada Allah, oleh kasih karuniaNya, Dia mengaruniakan AnakNya Yang Tunggal, Tuhan kita, Yesus Kristus, sebagai Penebus yang telah dikorbankan nyawaNya untuk keampunan dosa dan keselamatan kita.


Itulah kasih karunia terbesar Allah dalam hidup kita. Kita yang harusnya dihukum karena dosa, justeru mendapat belas kasihan dari Sang Khalik. Namun, kita akan memperoleh kasih karunia tak terhingga itu, jika kita mau bertobat. Setiap umat yang percaya kepada Tuhan Yesus yang mau bertobat dan mengaku dosa di hadapan-Nya, akan mendapatkan pengampunan dari Sang Juruselamat dunia. Sebab, Dia setia dan adil. Dia akan menyucikan kita dari segala kejahatan kita. Demikian firman Tuhan hari ini.


Semua orang percaya yang bertobat, pasti diampuni. Inilah janji selamat Kristus bagi kita. Mengapa, karena Dia setia, adil dan penuh kasih. Jika kita mengaku dosa dengan tulus, Tuhan Yesus berjanji akan mengampuni segala dosa kita. Bahkan Dia juga akan menyucikan kita dari segala kejahatan kita. Semua jenis dosa, diampuni-Nya. Dosa sebanyak apapun, seberat dan sebesar apapun, diampuni-Nya dan disucikan-Nya.


Asal kita mengaku dosa dengan tulus dan murni, memohon pengampunan dalam kerendahan hati, sudahlah pasti kita diampuni dan disucikan-Nya. Itulah keadilan dan kesetiaan Allah. Keadilan dan kesetiaan Kristus bagi kita adalah berdasarkan cinta kasih-Nya yang tak terhingga dan tak terbatas, yang sudah Dia ajarkan dan teladankan bagi kita, seperti yang diungkapkan Rasul Yohanes. Tiada Tuhan seperti Yesus, yang rela berkorban demi umat-Nya. Tiada Tuhan seperti Dia yang rela menyerahkan nyawa-Nya demi kita.


Dia tidak minta pembelaan kita kepadaNya, tapi Dialah yang menjadi Pembela kita yang sejati dalam segala gumul dan juang hidup kita. Itulah kesempurnaan kasih Allah kita di dalam Tuhan Yesus. Tiada taraNya. Sebab kasihNya sempurna atas kita. Dia hanya butuh ketulusan hati kita, mengaku dosa dan komitme kesetiaan kita untuk mengikuti Dia. Maka, tiada guna menutupi dosa dan kesalahan kita, tiada guna membenarkan diri, dalam kerendahan hati mari kita mengaku dosa kita dan berkomitmen untuk hidup setia dijalan terang Kristus. Selamat bertobat! Amin. 


Salam dari Penulis: (PS)

BERKAT ATAU KUTUK

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0Lv2UgBsjE8a5xSZ915EsU19qcD7s2R687HehqeiMkSGcbPeYLzJWz5kwp25fA7gul&id=100063523332048&sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Sabtu, 24 September 2022


*BERKAT ATAU KUTUK*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hagi, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untum berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Ulangan 11:26 (TB)  Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat dan kutuk: 


Deuteronomy 11:26 (UKJV)  Behold, I set before you this day a blessing and a curse; 


Kitab Ulangan merupakan kitab yang sangat penting bagi Israel sebelum memasuki tanah Kanaan. Kitab ini berisi perintah Tuhan atau yang sering disebut dengan Taurat. Beberapa bagian dari apa yang dituliskan di kitab ulangan ini telah ada juga dicatat dalam kitab sebelumnya: Keluaran, Bilangan dan Imamat. Seperti contoh Sepuluh Perintah Tuhan dalam Ulangan 5, tertulis dalam kitab Keluaran 20.  


Maka pertanyaan mengapa ini disebut ulangan. Ulangan atau "deuteonomium", dari sisi pengertiannya: "ulangan" berarti apa yang disampaikan dahulu diulangi kembali. Ibarat seorang guru yang mengajar, sekalipun sudah diajarkan tetapi diukang-ulangi lagi agar muridnya paham betul dan bisa melakukannya. Atau ibarat seorang tutor mengingatkan kembali petunjuk yang akan dilakukan oleh orang yang dilatihnya. 


Mengapa diulangi, tentu agar tidak lupa. Apalagi mereka sebentar lagi akan memasuki tanah Kanaan. Maka Musa sebagai pemimpin mengulangi perintah Allah kepada mereka. Tujuan Musa mengulangi perintah Tuhan kepada Umat Allah agar mereka setia, menjadi umat yang taat karena ketaatan akan mendatangkan berkat. Ulangan 11:13-14 (TB)  Jika kamu dengan sungguh-sungguh mendengarkan perintah yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, sehingga kamu mengasihi TUHAN, Allahmu, dan beribadah kepada-Nya dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, 

maka Ia akan memberikan hujan untuk tanahmu pada masanya, hujan awal dan hujan akhir, sehingga engkau dapat mengumpulkan gandummu, anggurmu dan minyakmu, 


Disini sangat jelas pesan bahwa ketaatan dan kesetiaan akan menentukan kelangsungan hidup mereka. Apalagi jika mereka memasuki tanah Kanaan, tanah yang penuh susu dan madu. Tanah sumur nan makmur, jangan sampai kemakmuran yang akan mereka nikmati membuat mereka lupa dan tidak setia kepada Tuhan.


Lebih tegas lagi dalam renungan hari ini, bahwa ada dua konsekwensi, berkat atau kutuk. Jika mereka taat dan setia maka Tuhan kan mendatangkan berkat bagi umatnya. Tetapi sebaliknya jika mereka tidak setia melakukan perintah Tuhan maka akan mendapat murka atau hukuman. Ulangan 11:26-28 (TB)  Lihatlah, aku memperhadapkan kepadamu pada hari ini berkat dan kutuk: 

berkat, apabila kamu mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;  dan kutuk, jika kamu tidak mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, dan menyimpang dari jalan yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain yang tidak kamu kenal.


Tuhan menghendaki kesetiaan, mereka telah dijadikan sebagai umat kesayangan, umat pilihan. Sebagai umat pilihan Allah menghendaki mereka setia memelihara perintahnya. Kesetiaan dan ketaatan mendatangkan berkat, namun pelanggaran dan ketidak setiaan mereka akan mendatangkan murkan. Ada saja orang memilih berkat namun tidak mau hidup setia. 


Sahabat yang baik hati! Pilihan berkat atau kutuk ini diperhadapkan juga bagi kita saat ini. Apa yang dipilih? Tentu pasti semua menghendaki  berkat. Konslwensi memilih berkat adalah hidup setia memelihara perintah Tuhan. 


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin 


Salam dari tim penulis: NMS

Selasa, 20 September 2022

MENJADI TELADAN BAGI SEMUA ORANG

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02NFzvnjJFHosGtJm3Sv8MxK4gPzBE6zraXKJCF4CJqeCvq3Tj4odcXZRRJs14y6K9l&id=100063523332048&sfnsn=mo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 21 September 2022


*JADILAH TELADAN BAGI ORANG PERCAYA*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Timotius 4:12 (TB): ”Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah akumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu”


1 Timothy (KJV) "Let no man despise thy youth; but be thou an example of the believers, in word, in conversation, in charity, in spirit, in faith, in purity.”


Sosok seorang muda yang sudah lama dengan setia melayani di suatu Gereja sebagai guru Sekolah Minggu dan pelayanan lainnya, ketika diusulkan menjadi calon Penatua wilayah, yang bersangkutan ditolak oleh Jemaat yang akan dilayaninya sekalipun ia berpendidikan tinggi. Alasannya, akh…dia kan masih terlalu muda! Hal yang sama terjadi pada banyak orang muda yang cakap untuk menduduki jabatan atau kepemimpinan tertentu di kantor-kantor pemerintahan di negri tercinta ini, yang tersisihkan hanya karena alasan usianya masih muda. Kecenderungannya, jabatan diprioritaskan kepada orang yang lebih tua dengan berdasarkan pola pikir tradisional "giliran urut tangga." Bahkan, potret itu merupakan kebijakan umum. Artinya, sosok-sosok berusia lebih muda kurang diperhitungkan dan kurang dipercaya walau yang bersangkutan secara substansi lebih cakap dan lebih mampu pada posisi jabatan dimaksud. Termasuk dalam kepemimpinan Gereja, sekalipun itu tidak sepenuhnya salah, karena pengalaman atau jam terbang memang sangat diperlukan dalam kepemimpinan. Makanya ada istilah: "aah…dia belum cocok, kan masih muda dan masih bau kencur." Ada keraguan untuk  memberi kepercayaan kepada orang yang lebih muda.


Berbeda dengan pola pikir Rasul Paulus sekitar 2000 tahun lalu, yang memberi kepercayaan kepada Timotius muda untuk menjadi pemberita Injil Kristus dengan membekalinya nasihat, membina serta mendampinginya lewat surat-suratnya dalam mengemban misi pelayanan pastoralnya di Gereja Efesus. Timotius menghadapi ragam jemaat termasuk orang tua dan guru-guru palsu yang potensial mencemoohkannya. Untuk itu Paulus menasihatkan agar Timotius menjadikan dirinya "sosok teladan" melalui perkataan, tingkah laku, kasih dan kesetiaannya sehingga tidak ada alasan bagi orang lain untuk meremehkan dan memandangnya rendah karena dirinya masih muda. Suatu pemikiran apresiatif yang revolusioner dari Paulus terhadap orang muda! Ini sejalan dengan prinsip "The right  man/woman on the right place", yang berorientasi kepada hasil (output) dan manfaat (outcome)!


Teladan berarti model, pola, suatu gambar ideal perilaku kehidupan yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan karakter dan spiritual kehidupan orang percaya di segala aspek kehidupan. Apakah dalam kehidupan keluarga, masyarakat, lingkungan kantor tempat bekerja atau bisnis, apalagi di dalam komunitas Gereja. Seorang teladan dalam pelayanan di Gereja berarti menjadi sosok contoh panutan dalam kesetiaan, ketulusan, kekudusan, dan kesalehan, serta kasih kepedulian dalam kerendahan hati terhadap sesama. Artinya, mencontohkan perilaku dalam berfikir, bersikap, berbicara termasuk bahasa tubuh, dan berbuat, yang mengarah kepada perbuatan baik untuk dipraktikkan dalam keseharian demi sukacita sesama dan kemuliaan bagi Tuhan. Seorang teladan juga harus berdedikasi tinggi, memiliki integritas moral, serta mampu bersikap profesional dalam pelayanannya. Satu teladan lebih baik dari seribu nasihat yang sekadar berupa ucapan bibir belaka tanpa tindakan nyata yang dapat dirasakan banyak orang. Yesus Kristus adalah sosok teladan yang sempurna yang seharusnya ditiru oleh semua orang yang mengaku dirinya percaya kepada-Nya. Namun untuk menjadi sosok teladan tidaklah mudah karena memerlukan komitmen moral yang tinggi dengan proses waktu yang panjang, serta dibarengi banyak tantangan dan kendala, termasuk harus siap dibenci dan dibulying orang. Apalagi bagi seorang hamba Tuhan di tengah kehidupan Jemaat yang berkembang secara dinamis seiring perkembangan zaman yang cenderung semakin materialistik dan hedonistik serta pola pikir pragmatis  yang ingin meraih sesuatu dengan gampang dan serba instan. 


Sahabat yang baik! Nas hari ini mendorong kita umat percaya baik muda apalagi tua, bahkan lansia untuk menjadi sosok-sosok teladan lewat pemikiran, perkataan, dan karya serta perbuatan. Artinya, menjadi pribadi yang berintegritas, setia melakukan Firman Allah dan menjadi saluran berkat bagi sesama dalam menapaki sisa kehidupan ini. Buah keteladanan itu hendaknya dapat dirasakan orang lain dimanapun berada di seluruh penjuru dunia lewat teknologi komunikasi dan informasi, karena dunia kini tanpa batas/borderless. Hanya dengan satu ketukan jari saja, maka dalam beberapa detik kita sudah saling terhubung untuk bisa berbagi kebaikan.


Perlu disadari bahwa Tuhan menghendaki agar kita menjadi teladan dalam berbuat baik. Artinya, berbuat baik merupakan suatu kewajiban bagi umat percaya, apakah orang tua, pemuda maupun hamba, baik laki-laki ataupun perempuan seperti tertera dalam Titus 2:1-10. Yaitu supaya kita: hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman dan beribadah, jangan memfitnah serta menjadi hamba anggur, cakap mengajarkan hal-hal yang baik, hidup suci, peduli kepada keluarga, menguasai diri, jujur, tidak curang, tulus, setia serta memuliakan ajaran Allah dalam segala hal. Untuk itu pengendalian diri kita hendaknya sampai ke tingkatan dimana kita secara otomatis memiliki perasaan bersalah (guilty feeling) ketika melakukan hal-hal yang tidak selaras dengan Firman dan kehendak Allah. Tentu saja itu tidaklah gampang, memerlukan komitmen dan keteguhan iman serta pertolongan kuasa Roh Kudus untuk memampukan kita. Kuncinya hanyalah dengan tetap berpaut kepada Yesus Kristus Sang Pokok Anggur! Amin.


Salam dari Tim Renungan 12: TEM

Sabtu, 17 September 2022

PUJILAH TUHAN PENOLONG YANG LEMAH

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0T775rgKtzEgGMZTrmPgxBdNpH63DWNU6zsGFrb4ND4xYq1nprR9sPKBzFEAS2FHfl&id=100063523332048

Korbah Minggu XIV Setelah Trinitatis

Minggu, 18 September 2022

Nas: Mazmur 113:1-9


*PUJILAH TUHAN PENOLONG BAGI YANG LEMAH*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, pada umumnya setiap orang memiliki rasa peduli pada orang karwna manusia diciptakan memiliki hati. Jika kita mendorong orang lain ikut terlibat dalam aksi hal yang pertama ditanamkan adalah rasa kepedulian pada diri seseorang. Jika rasa kepedulian itu belum tertanam maka sulit melibatkan orang lain untuk ikut ambil bagian dalam aksi.


Kotbah minggu menjelaskan kepada kita bahwa Allah yang maha tinggi, Dialah penolong dan yang mengangkat orang-orang yang dianggap hina. Allah tidak membiarkan siapapun untuk dihina dan direndahkan. Allah akan bertindak menolong: orang miskin dari kesusahannya, meninggikan orang yang direndahkan, memuliakan orang yang dihina serta menempatkan orang yang dipinggirkan duduk bersama satu meja dengan bangsawan. Allah membuat manusia setara, tidak ada kelas, diakriminasi dan determinasi. Yang rendah ditinggikan, yang miskin diangkat dari lumpur dan yang hina ditinggikan.


Karya-karya Allah yang besar ini dialami oleh umat Allah dalam pengalaman sejarah. Siapakah bangsa Israel jika dibandingkan dengan suku bangsa lainnya? Mereka adalah budak di Mesir, namun Allah mendengarkan jeritan umatNya dan membebaskan mereka dari perbudakan dan penindasan Mesir. Siapakah Daud, yang dihina oleh Goliat manusia raksasa, tapi oleh kuasa Tuhan menumbangkan Goliat. Siapakah nabi Elia yang harus berhadapan dengan Raja Ahab dan Isterinya Isebell. Nabin Elia menunjukkan kuasa Tuhan


Allah itu adalah Allah yang maha tinggi dan peduli, Dia yang berada di tempat yang maha tinggi namun tetap bersama-sama dengan manusia. Perbuatan Allah mewajibkan kita memuji Tuhan


*1. Ajakan Memuji Tuhan*

Mazmur 113:1 (TB)  Haleluya! Pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, pujilah nama TUHAN! 


Semua orang wajib memuji Tuhan

Mengapa hamba Tuhan saja yang diajak untuk memuji Tuhan? Hamba Tuhan umumnya sebutan bagi para pelayan atau pekerja gereja atau yang terlibat dalam pelayanan. 


Ajakan pertama ini memang ditujukan kepada hamba Tuhan, yaitu imam dan orang-orang yang dipakai Tuhan untuk menyampaikan firman Tuhan kepada umatNya. Peran hamba Tuhan ini sangat penting untuk mengajak semua orang untuk memuji Tuhan.


Istilah hamba Tuhan disini dapat juga menunjukkan kepada seluruh umat, kita semua adalah hamba Tuhan. Hamba itu adalah istilah perbudakan. Seorang hamba terikat dengan tuannya. Jika hamba ditebus oleh orang lain maka siapa yang menebusnya dialah menjadi tuannya yang baru. Sejak manusia jatuh dalam dosa manusia, manusia berada dalam kuk perhambaan. Manusia tidak bisa bebas dirinya perhambaan dosa dan upah dosa adalah maut. Namun syukurlah kepada Allah, kita semua telah ditebus melalui penebusan Yesus Kristus di kayu salib. Sehingga kita semua bebas hamba dosa dan menjadi milik Kristus. 


Jadi siapakah yang diajak untuk memuji Tuhan? Kita semua yang ditebus oleh Kristus, semua yang menerima kasih karunia Allah. Kita semua hamba-hambaNya yang mempersembahkan hidupnya dalam pelayanan dari pelayan berada dipodium, altar hingga jemaat yang duduk dibangku ruangan gereja wajib memuji Tuhan. Dari imam, pendeta, penatua dan seluruh jemaat dari semua lapisan warga diajak untuk memuji dan memuliakan Tuhan.


*2. Memuji di segala waktu dan tempat*

Mazmur 113:2-3 (TB)  Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya. Dari terbitnya sampai kepada terbenamnya matahari terpujilah nama TUHAN. 


Ayat 2-3 ini menunjukkan waktu dimana segala waktu diisi dengan pujian dan kemuliaan bagi nama Tuhan.  Yahudi sangat menghargai waktu. Ada jadwal doa harian: doa-doa ini disebut doa pagi ( shacharit), doa sore ( minchah ) dan doa malam ( arvith atau maariv ). Orang Yahudi sangat taat pada Ibadah Sabath, peringatan tahun Sabbath (tujuh tahun), tujuh kali tahun sabbath ( Yom Kiffur), tahun pembebasan atau yang sering kita sebut dengan Tahun Yobel. Waktu-waktu itu berharga dan dalam semua waktu itu semuanya memuji Tuhan.


Sekalipun waktu-waktu yang telah disebut diatas  menjadi jadwal doa dan ibadah dalam Yahudi itu bukan berarti hanya pada waktu itu mereka memuji Tuhan sama sekali tidak. Dari terbitnya mata hari hingga terbenam adalah waktu yang dipergunakan untuk memuji dan memiliakan Tuhan. Artinya aktifitas yang dilakukan dalam semua waktu yang ada semuanya bertujuan kepada memiliakan Tuhan. Setiap orang yang memulai pekerjaan di pagi hingga malam hari semuanya adalah waktu yang kita bisa dengan pujian dan memuliakan Tuhan. 


Demikian halnya tempat, Yahudi memang menetapkan pusat-pusat beribadah baik sebelum didirikannya Bait Allah, ada tempat-tempat yang ditentukan sebagai pusat beribadah.  Bagi mereka yang berada di diaspora mereka mendirikan synagoge, di synagogelah mereka beribadah, menerima pengajaran dan menyampaikan doa dan syukur. Namun pemahaman Yahudi bahwa memuji Allah itu dapat dilakukan dimana-mana. Memuji Tuhan bukan hanya ibadah, tetapi melakukan apa yang mendatangkan pujian dan kemuliaan nama Tuhan. 


Rumah ibadah adalah tempat khusus bagi orang percaya untuk memuji dan memuliakan Tuhan. Kerinduan untuk hadir dalam rumah ibadah memuji dan memuliakan Tuhan adalah bahagian dari kehidupan orang percaya. Sejalan dengan orang percaya melalui pekerjaannya dimanapun itu berada dan dalam posisi apapun itu seluruh aktifitasnya hendak memuliakan nama Tuhan. 


*3. Allah peduli dan penolong*

Bagian ketiga ini merupakan alasan kongkrit aras karya dan perbuatan Tuhan dalam hidup umatNya. Allah yang maha tinggi, adalah Allah yang peduli. Jika diperhatikan ayat 5-9 ada empat tindakan Allah yang membangun dan memajukan kehidupan. 


Dia tidak tinggal dalam singgah sanaNya, tetapi turun dan menjangkau yang rendah untuk ditinggikan, memulihkan yang hina menjadi menjadi mulia, manusia yang dibatasi menjadi sejajar dengan bangsawan dan permpuan mandul diberkatinya menjadi ibu bagi banyak anak-anak.


Manusia diciptakan segambar dengan rupa Allah, manusia itu agung dan mulia karwna Allah menciptakannya sempurna. Makna kesegambaran manusia dengan rupa Allah membuat manusia dapat memancarkan kemuliaan Allah. Namun dosa telah membuat manusia jatuh dari kemuliaannya, diusir dari firdaus dan terasing, terancam dan hidup dalam keluh. Allah tidak membiarkan manusia itu hina, Allah memulihkan dan menjadikan manhsia baru di dalam Yesus Kristus. 

Tindakan Kristus yang membebaskan membuat manusia setara. Allah mengangkat manusia menjadi sejajar (Bad Gal 3:28). 


Mazmur 113:7-8 (TB)  Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur, 

untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, bersama-sama dengan para bangsawan bangsanya. 


Injil adalah pembebasan manusia dari segala pembatasan (determination), pembedaan (diskriminasi), penindasan dan pemisahan (apharteid). Di dalam sosial ada saja strata sosial yang membuat orang memiliki hak istimewa dibanding dengan orang lain. Pembedaan hak sipil antara kulit hitam dan lulit putih, apartheid di Afsel, status ningrat dan jelata dll. 


Sebelum kekristenan datang di tanah Batak ada juga pembedaan ada keluarga partangga gonop dan ada partangga ganjil. Namun setelah kehadiran Injil itu semua diruntuhkan dan membentuk suatu persekutuan di dalam Tuhan. Saling menerima, sejajar dan setara dengan yang lain. Memiliki hak dan tanghung jawab yang sama di dalam peran di tengah-tengah masyarakat. 


Kotbah minggu ini juga menyapa dan mengangkat harkat perempuan yang mandul. Di satu sisi seorang ibu yang mandul sering merasa tak bahagia karena tidak dapat memberikan keturunan. Penilaian yang sama dari masyarakat sering dianghapmkurang sempurna karena tidak dapat memberikan keturunan bagi suaminya. Contohn itu dapat kita lihat dalam 2 Samuel 1:1dy. Hana di kalangan keluarga Elkana mendapat perlakuan yang tidak baik dari Penina. Sikap-sikap seperti itulahnyangbharua di rubah, karena perempuan mandul pun dapat dipakai Tuhan untuk pekerjaannyang mulia.


Alkitab adalah sumber kebahagiaan bagi ibu yang mandul. Allah pro kepada ibu yang tidak pernah melahirkan. Yesus berkata: Lukas 23:29 (TB)  Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui.


Perkataan Yesus ini sangat mendalam dan dapat mengangkat harkat dan maryabat perempuan yang mandul. Pertama, rahim adalah anugerah Allah pada seorang perempuan. Tidak semua rahim yang diberi anugerah untuk mengandung dan melahirkan anak dan keturunan, itu adalah otoritas Allah. Kedua, dihadapan Allah semua sama tidak lebih mulia seorangnibu yang melahirkan dari pada seorang yang yang tidak dapat melahirkan. Kemuliaan mereka terletak pada saat.mana mereka melakukan tanggungjawabnya sebagai ibu. Ketiga, ibu tidak hanya identik dengan melahirkan anak, ibu adalah pengasuh, pengasih dan pemelihara kehidupan ini. 

Mazmur 113:9 (TB)  Ia mendudukkan perempuan yang mandul di rumah sebagai ibu anak-anak, penuh sukacita. Haleluya! 


Sahabat yang baik hati! Mari puji dan muliakan Tuhan dalam hidup kita. Percaya dannberhatap padaNya karena Dialah penolong kita. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...