Selasa, 20 September 2022

MENJADI TELADAN BAGI SEMUA ORANG

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02NFzvnjJFHosGtJm3Sv8MxK4gPzBE6zraXKJCF4CJqeCvq3Tj4odcXZRRJs14y6K9l&id=100063523332048&sfnsn=mo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 21 September 2022


*JADILAH TELADAN BAGI ORANG PERCAYA*


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


1 Timotius 4:12 (TB): ”Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah akumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu”


1 Timothy (KJV) "Let no man despise thy youth; but be thou an example of the believers, in word, in conversation, in charity, in spirit, in faith, in purity.”


Sosok seorang muda yang sudah lama dengan setia melayani di suatu Gereja sebagai guru Sekolah Minggu dan pelayanan lainnya, ketika diusulkan menjadi calon Penatua wilayah, yang bersangkutan ditolak oleh Jemaat yang akan dilayaninya sekalipun ia berpendidikan tinggi. Alasannya, akh…dia kan masih terlalu muda! Hal yang sama terjadi pada banyak orang muda yang cakap untuk menduduki jabatan atau kepemimpinan tertentu di kantor-kantor pemerintahan di negri tercinta ini, yang tersisihkan hanya karena alasan usianya masih muda. Kecenderungannya, jabatan diprioritaskan kepada orang yang lebih tua dengan berdasarkan pola pikir tradisional "giliran urut tangga." Bahkan, potret itu merupakan kebijakan umum. Artinya, sosok-sosok berusia lebih muda kurang diperhitungkan dan kurang dipercaya walau yang bersangkutan secara substansi lebih cakap dan lebih mampu pada posisi jabatan dimaksud. Termasuk dalam kepemimpinan Gereja, sekalipun itu tidak sepenuhnya salah, karena pengalaman atau jam terbang memang sangat diperlukan dalam kepemimpinan. Makanya ada istilah: "aah…dia belum cocok, kan masih muda dan masih bau kencur." Ada keraguan untuk  memberi kepercayaan kepada orang yang lebih muda.


Berbeda dengan pola pikir Rasul Paulus sekitar 2000 tahun lalu, yang memberi kepercayaan kepada Timotius muda untuk menjadi pemberita Injil Kristus dengan membekalinya nasihat, membina serta mendampinginya lewat surat-suratnya dalam mengemban misi pelayanan pastoralnya di Gereja Efesus. Timotius menghadapi ragam jemaat termasuk orang tua dan guru-guru palsu yang potensial mencemoohkannya. Untuk itu Paulus menasihatkan agar Timotius menjadikan dirinya "sosok teladan" melalui perkataan, tingkah laku, kasih dan kesetiaannya sehingga tidak ada alasan bagi orang lain untuk meremehkan dan memandangnya rendah karena dirinya masih muda. Suatu pemikiran apresiatif yang revolusioner dari Paulus terhadap orang muda! Ini sejalan dengan prinsip "The right  man/woman on the right place", yang berorientasi kepada hasil (output) dan manfaat (outcome)!


Teladan berarti model, pola, suatu gambar ideal perilaku kehidupan yang sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan karakter dan spiritual kehidupan orang percaya di segala aspek kehidupan. Apakah dalam kehidupan keluarga, masyarakat, lingkungan kantor tempat bekerja atau bisnis, apalagi di dalam komunitas Gereja. Seorang teladan dalam pelayanan di Gereja berarti menjadi sosok contoh panutan dalam kesetiaan, ketulusan, kekudusan, dan kesalehan, serta kasih kepedulian dalam kerendahan hati terhadap sesama. Artinya, mencontohkan perilaku dalam berfikir, bersikap, berbicara termasuk bahasa tubuh, dan berbuat, yang mengarah kepada perbuatan baik untuk dipraktikkan dalam keseharian demi sukacita sesama dan kemuliaan bagi Tuhan. Seorang teladan juga harus berdedikasi tinggi, memiliki integritas moral, serta mampu bersikap profesional dalam pelayanannya. Satu teladan lebih baik dari seribu nasihat yang sekadar berupa ucapan bibir belaka tanpa tindakan nyata yang dapat dirasakan banyak orang. Yesus Kristus adalah sosok teladan yang sempurna yang seharusnya ditiru oleh semua orang yang mengaku dirinya percaya kepada-Nya. Namun untuk menjadi sosok teladan tidaklah mudah karena memerlukan komitmen moral yang tinggi dengan proses waktu yang panjang, serta dibarengi banyak tantangan dan kendala, termasuk harus siap dibenci dan dibulying orang. Apalagi bagi seorang hamba Tuhan di tengah kehidupan Jemaat yang berkembang secara dinamis seiring perkembangan zaman yang cenderung semakin materialistik dan hedonistik serta pola pikir pragmatis  yang ingin meraih sesuatu dengan gampang dan serba instan. 


Sahabat yang baik! Nas hari ini mendorong kita umat percaya baik muda apalagi tua, bahkan lansia untuk menjadi sosok-sosok teladan lewat pemikiran, perkataan, dan karya serta perbuatan. Artinya, menjadi pribadi yang berintegritas, setia melakukan Firman Allah dan menjadi saluran berkat bagi sesama dalam menapaki sisa kehidupan ini. Buah keteladanan itu hendaknya dapat dirasakan orang lain dimanapun berada di seluruh penjuru dunia lewat teknologi komunikasi dan informasi, karena dunia kini tanpa batas/borderless. Hanya dengan satu ketukan jari saja, maka dalam beberapa detik kita sudah saling terhubung untuk bisa berbagi kebaikan.


Perlu disadari bahwa Tuhan menghendaki agar kita menjadi teladan dalam berbuat baik. Artinya, berbuat baik merupakan suatu kewajiban bagi umat percaya, apakah orang tua, pemuda maupun hamba, baik laki-laki ataupun perempuan seperti tertera dalam Titus 2:1-10. Yaitu supaya kita: hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman dan beribadah, jangan memfitnah serta menjadi hamba anggur, cakap mengajarkan hal-hal yang baik, hidup suci, peduli kepada keluarga, menguasai diri, jujur, tidak curang, tulus, setia serta memuliakan ajaran Allah dalam segala hal. Untuk itu pengendalian diri kita hendaknya sampai ke tingkatan dimana kita secara otomatis memiliki perasaan bersalah (guilty feeling) ketika melakukan hal-hal yang tidak selaras dengan Firman dan kehendak Allah. Tentu saja itu tidaklah gampang, memerlukan komitmen dan keteguhan iman serta pertolongan kuasa Roh Kudus untuk memampukan kita. Kuncinya hanyalah dengan tetap berpaut kepada Yesus Kristus Sang Pokok Anggur! Amin.


Salam dari Tim Renungan 12: TEM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...