Rabu, 07 September 2022

MENABUR DENGAN KEADILAN, MENUAI DENGAN KASIH

 https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02EtsWF6eyAdgopFjqLFs7Nzzx2fkhgphEG7GwxkKZXeCExP7mfq76cdSu5eGzJtXsl&id=100063523332048&sfnsn=wiwspmo

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Kamis, 8 September 2022


*MENABUR DENGAN KEADILAN, MENUAI DENGAN KASIH*


Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunalan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan


Hosea 10:12 (TB)  Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari TUHAN, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan. 


Hosea 10:12 (UKJV)  Sow to yourselves in righteousness, reap in mercy; break up your fallow ground: for it is time to seek the LORD, till he comes and rain righteousness upon you. 


Hosea 10 ini berisi tentang keadilan Tuhan dan hukuman terhadap Israel termasuk juga Yehuda. Hukumannitu seolah tidak dapat lagi ditunda karena ketidak setiaan umat Allah.  Menurut Hosea ketidak setiaan umat Allah dijelaskan ibarat perselingkuhan umat, mereka.meninggal Tuban dan berbalik kepada Ilah lain. Fakta inilah hang diangkat oleh nabis Hosea, dimana Yehuda dan Israel telah berbalik dari Tuhan kepada ilah lain. Reaksi keras dari Tuhan atas perilaku umatNya yang berbalik dari Allah kepada Ilah lain adalah Lho Amy dan Lho Ruhama. Kedua istilah ini muncul satu-satunya di kitab Hosea. Lho Amy: Bukan UmatKu, Lho Ruhama. Artinya Aku tidak mengasihi-Mu. Suatu sikap dan respon dari Tuhan atas ketidak setiaan umat Tuhan. Sekalipun sedemikian kerasnya, namun Hosea membuka suatu ruang untuk belas kasihan bahwa Allah tetap setia pada perjanjianNya; Allah mengikat perjanjian. Disinilah kemurkahan Allah atas ketidak setiaan umat, namun tetap didalam rahim kasih karunia karena terikat dengan perjanjian. 


Hosea menyampaikan rencana Tuhan untuk memberikan pelajaran umat Yehuda dan Israel berupa hukuman atas ketidaksetiaa mereka. Ketidak setiaan mereka telah membawa mereka pada penderitaan dan perbudakan. Bagi Hosea nampaknya Allah memakai bangsa-bangsa untuk memberikan pelajaran (hukuman yang bersifat edukatif) kepada umatNya. Mereka akan mengalami bagaimana jerih payah agar mereka menyadari kesalahan yang mereka perbuat. Bagi Hosea bukan berarti Tuhan aman membiarkan umatNya sengsara, namun hukuman dan ganjaran yang akan menimpa menjadi cara yang digunakan Allah agar mereka menyadari pelanggaran dan ketidak setiaannya. 


Pelajaran ini penting, agar mereka insyaf. Apa yang mereka jalani adalah merupakan buah dari apa yang mereka taburkan. Maka hukum tabur tuai adalah nyata dalam kehidupan. Bukan berarti kasih Allah tak nampak, sama sekali bukan. Hal yang dibongkar oleh Hosea adalah, kejahatan, pelanggaran dan ketidak setiaan kita tidak berlindung dibalik ajaran Tuhan yang maha kasih. Allah adalah maha kasih, Dia setia dengan janjinya dan penuh kasih karunia, namun benci kepada kejahatan dan takkan membiarkan umatNya berperilaku tidak setia. Hukuman tidak tertunda lagi, satusatunya cara adalah bertobat. Berbalik dari jalannya yang salah kepada kehendak Tuhan.


Hosea 10:12 Menaburlah bagimu sesuai dengan keadilan, menuailah menurut kasih setia! Bukalah bagimu tanah baru, sebab sudah waktunya untuk mencari TUHAN, sampai Ia datang dan menghujani kamu dengan keadilan.


Menabur dengan keadilan dan menuai dengan kasih suatu ajkan pertobatan. Menabur dengan keadilan ibarat petani yang ingin menuai hasil panen tentu harus terlebih menaburkan benih yang baik, kemudian merawat tanaman tersebut. Jika hal iru dilakukan tentu pada waktunya sang petani akan panen. Bagaimana mungkin tuaian baik jika tidak menabur dengan baik? Hal inilah yang dikritik oleh Hosea, jangan ada tuaian panen dari hasil pemerasan dan kekerasan, jangan memperoleh sesuatu dengan merampas dan marampok. Menabur dengan keadilan dan menuai dengan kasih suatu ajakan agar mereka memeriksa perilaku kehidupan mereka. 


Bagi Nabi Hosea, bertahan dalam ketidak setiaan mereka hanya tinggal menunggu  hari penghakiman. Namun jika mereka memulai pertobatan berusaha menaburlan keadilan atas seluruh umat manusia, menghormati kehodupan orang merima dam 


Sahabat yanh baik hati! Hidup tabur tuai adalah sesuatu yang harus disadari oleh setiap orang percaya. Bahkan menaburkan kebaikan saja belum tentu hasilnya baik pula. Tuhan mengajar kita untuk berbalik padaNya, menaburkan keadilan dan akan menuai kasih setia. Amin


Salam dari tim: NMS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...