https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid033pVz2uAMcwH7tAJmYq7BhZwDiDX1pKxmHmHQbr95T7ugGhcF6LQn1h7hEbEDbgbnl&id=100063523332048&sfnsn=wiwspmo
FIRMAN TUHAN SUMBER HIDUP
Kekuatan, Inspirasi dan Motifasi
Kamis, 15 September 2022
*ALLAH SETIA DAN MENEPATI JANJINYA*
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan
Yesaya 46:10 (TB) Yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: Keputusan-Ku akan sampai dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan.
Isaiah 46:10 (UKJV) Declaring the end from the beginning, and from ancient times the things that are not yet done, saying, My counsel shall stand, and I will do all my pleasure.
Setiap orang tentunya akan menghadapi dan mengalami banyak hal dalam hidupnya seperti sukacita, dukacita, kesehatan, penyakit, kesusksesan, kegagalan, kepuasan, kekecewaan dan masih banyak hal lainnya. Apakah yang kamu rasakan ketika kamu memperoleh segala yang kamu inginkan dalam hidup ini? Mungkin kamu akan berkata: Puji Tuhan, Allah berpihak kepadaku, Allah senantiasa memberkati aku dan aku mau memuji namaNya sampai selama-lamanya. Namun, bagaimana pula perasaanmu ketika kamu tidak menerima apa yang kamu inginkan dalam hidup ini? Maka kamu akan berkata: Tuhan telah meninggalkan aku, Dia tidak berpihak kepadaku, Dia sedang menghukum aku dan aku tidak percaya kepada Allah lagi. Ketika menerima berbagai sukacita, kita memuji Allah, itu adalah hal yang biasa. Tetapi, ketika kita mengalami berbagai dukacita dan ujian, namun kita mampu memuji Allah, itu adalah hal yang luar biasa. Pertanyaannya: “Apakah saudara masih percaya kepada pertolongan Allah”? Sebagai orang percaya dan yang menyaksikan dirinya sebagai Kristen/pengikut Kristus, hendaknya kita senantiasa percaya kepada Allah. Dialah Allah yang telah menciptakan dunia ini beserta isinya dan Dia berkuasa atas segala ciptaanNya.
Dalam nas renungan hari ini Yesaya 46:10, Allah melalui Yesaya, nabi-Nya menyatakan diri-Nya sebagai Allah dan Tuhan bagi umat yang dikasihiNya tersebut. Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku, yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: KeputusanKu akan sampai, dan segala kehendak-Ku akan Kulaksanakan (Yes.46:9-10). Allah menyatakan firmanNya tersebut kepada umatNya saat mereka sedang berada dalam pembuangan Babel. Yesaya Pasal 40-55 adalah masa Deutro-Yesaya, pada saat bangsa Israel sedang berada di dalam pembuangan Babel. Mereka harus mengalami pembuangan sebagai hukuman atas dosa dan ketidaktaatan mereka kepada Allah. Namun, meskipun orang Israel harus mengalami pembuangan Babel selama 70 tahun (Yer.25:11), tetapi Allah telah memiliki rancangan terindah dalam kehidupan mereka usai mereka keluar dari pembuangan tersebut. Allah telah berjanji akan menyelamatkan mereka dari tawanan kerajaan Babel, Allah akan memulihkan dan menjamin kelanjutan hidup umat yang dikasihiNya tersebut. Bahkan sampai pada masa tua mereka, Allah akan tetap menggendong, menanggung, memikul, dan menyelamatkan mereka (Yes.46:4).
Allah sendiri telah menyatakan diriNya kepada umat Israel yang dikasihiNya tersebut. Dia adalah Allah Sang Pencipta, yang bukan hanya menciptakan bumi dan beserta isinya saja, tetapi juga akan memelihara kehidupan semua ciptaanNya. Allah sangat jauh berbeda dengan dewa Bel dan dewa Nebo yang disembah oleh orang-orang Babel saat itu. Pada saat di Babel, umat Israel melihat bagaimana praktek kehidupan beragama dari orang Babel, yaitu menyembah dewa Bel dan Nebo. Sesungguhnya, Allah sangat membenci penyembahan berhala. Hanya Allah saja yang patut dipuji dan disembah. Allah berkata: Akulah Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapanKu (Kel.20:2-3). Ini merupakan implementasi dari hukum Taurat 1 dan 2.
Allah itu berkuasa atas segala ciptaanNya, sementara allah-allah, ilah-ilah dan dewa-dewa buatan tangan manusia itu tidak mampu melakukan apa-apa, bahkan hal terkecilpun tidak dapat dilakukannya. Dewa-dewa itu adalah allah yang tidak bisa bergerak dari tempatnya dan tidak dapat menjawab seruan orang-orang yang berdoa kepadanya. Lalu, apakah yang kita harapkan dari allah seperti itu? Bukankah percaya kepada berhala dan sejenisnya adalah kesia-siaan semata? Oleh sebab itu, Allah berseru melalui Yesaya agar umat yang dikasihiNya tersebut segera sadar dan bertobat dari lumpur dosa. Allah menginginkan agar mereka bertobat dan kembali kepada jalan kebenaran Allah. Sebab, hanya pada Allah saja kita akan memperoleh keselamatan yang sejati seperti arti nama Yesaya: Tuhan adalah Penyelamat, Tuhan adalah Juru Selamat. Dari nama Yesaya inilah, nama Yesus berasal yang berarti: Allah adalah keselematan. Jadi, sungguh Allah adalah Penyelamat kita. Dia telah menyelamatkan kita dari hukuman dosa, supaya kita memperoleh mahkota kehidupan yang kekal.
Melalui nas renungan hari ini, kita dipanggil untuk menghidupi firman Tuhan dengan melakukan:
*1. Komitmen*
Sebagai orang percaya, kita harus memiliki komitmen yang teguh dalam mempercayai dan mengikut Yesus dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita harus berkomitmen senantiasa setia menyembah Allah saja. Meskipun banyak tantangan yang harus kita hadapi, kita harus tetap memiliki komitmen kesetiaan mengikut Yesus. Di zaman yang semakin maju ini, begitu banyaknya tantangan zaman yang dapat menarik hati dan pikiran kita. Jika kita tidak setia terhadap komitmen kita, maka dengan mudahnya kita akan meninggalkan Allah dan berpaling kepada berhala, hedonisme, konsumerisme, narsisme dan sebagainya. Ada ungkapan yang mengatakan bahwa zaman ini adalah: “zaman edan, dunia terbalik”, yang berarti banyak hal yang dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja. Jika kita tidak mampu menghadapi zaman yang semakin edan/gila, maka kita akan terbawa arus zaman dan akhirnya meninggalkan Allah. Jadi, marilah kita membangun komitmen kesetiaan di hadapan Allah kita.
*2. Ketaatan*
Ketaatan adalah buah iman dan kepercayaan. Kita taat bukan karena takut dihukum, tetapi kita taat karena kesadaran diri sendiri dan menyaksikan bahwa keataatan itu adalah tanda iman kepercayaan kita kepada Allah yang kita percayai. Ketaatan itu sangat perlu agar kita tidak mudah berpaling dari Allah yang harus kita puji dan sembah.
*3. Keteladanan*
Hidup orang percaya harus menjadi teladan bagi sesama. Seperti umat Israel di hadapan bangsa-bangsa kafir yang belum mengenal Allah, demikian pula kehidupan orang Kristen di tengah-tengah duni ini, terpanggil dan bertanggungjawab menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan dan kesucian (1 Tim.4:12). Amin.
Salam dari tim 12: RN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar