https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02T3WHybCNzfFnjKdfwqFE2ESef5jRMR1ZzXRaCtFPvRpQAScRUbamRXhrY85zZ6XSl&id=100063523332048&sfnsn=mo
FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Selasa, 27 September 2022
*ALLAH BERKUASA*
Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Yesaya 45:7
(TB) yang menjadikan terang dan menciptakan gelap, yang menjadikan nasib mujur dan menciptakan nasib malang; Akulah TUHAN yang membuat semuanya ini.
(KJV) Isaiah 45:7
I from the light, and create darkness: I make peace, and create evil: I the Lord do all these things.
Sahabat yang baik hati! Sekilas ketika kita membaca ayat ini, tentunya akan muncul sebuah pertanyaan: apakah benar Allah turut menciptakan kegelapan atau nasib malang bagi manusia? Sederhananya, Jika Allah berkuasa menciptakan segala sesuatu, apakah juga berarti Allah menciptakan kejahatan? Jika kita memahami teks bacaan ini secara hurufiah (kasat mata), akan muncul pemahaman yang salah yang mengatakan bahwa benar Allah turut menciptakan kejahatan bagi manusia. Namu, bukan demikian penafsirannya. Kita harus menafsirkan ayat ini secara gramatikal dan berdasarkan konteks pembacanya. Ada dua hal yang perlu diperhatikan:
Pertama, kata yang diterjemahkan "gelap/nasib malang" berasal dari kata Ibrani yang berarti "kesengsaraan, penderitaan, malapetaka, kesusahan, kesengsaraan." Alkitab bahasa Inggris terjemahan utama lainnya menggunakan kata: "bencana, celaka”. Berdasarkan kata Ibraninya, maka makna kata “gelap/nasib malang” dapat mengacu pada kejahatan moral. Sehingga pernyataan Allah pada Yesaya 45:7 "Aku menciptakan kejahatan/nasib malang" menunjuk pada Allah yang menciptakan kejahatan moral.
Kedua, konteks Yesaya 45:7 adalah Tuhan Allah yang memberikan hadiah atau ganjaran pada Israel atas ketaatan mereka dan yang menghukum Israel karena ketidaktaatan mereka. Tuhan mencurahkan keselamatan dan berkatNya kepada orang-orang yang Ia kasihi. Tuhan menghakimi orang-orang yang terus memberontak melawanNya. Yesaya 45:9 berkata, "Celakalah orang yang berbantah dengan Pembentuknya; dia tidak lain dari beling periuk saja! Adakah tanah liat berkata kepada pembentuknya: "Apakah yang kau buat?" atau yang telah dibuatnya: "Engkau tidak punya tangan!" Terhadap orang-orang yang demikianlah Tuhan membawa “kejahatan” atau bencana. Dengan demikian Jadi, Yesaya 45:7 tidak mengatakan bahwa Allah menciptakan "kejahatan moral," melainkan menyajikan sebuah tema umum Alkitab bahwa Allah membawa bencana atau hukuman kepada orang-orang yang terus-menerus melakukan pemberontakan keras melawanNya.
Sahabat yang baik hati! Berdasarkan tafsiran di atas kita menemukan sebuah pemahaman bahwa ternyata Allah kita adalah Tuhan yang Demokratis. Allah mengatur dinamika kehidupan manusia, dan tidak menciptakan hidup manusia secara tetap (statis) tetapi berdinamika/bergerak berdasakan perbuatan dan kesetiaan manusia itu kepada Allah. Maka karakter Allah yang demikian seharusnya kita pahami dalam kehidupan beriman kita. Bahwa Allah berkuasa atas keberlangsungan hidup kita. Allah mempunyai kedaulatan penuh atas hidup manusia. Maka dari itu, seharusnya kita sebagai ciptaan Allah, satu-satunya yang harus kita lakukan di bawah kedaulatan Allah adalah hidup di dalam kasih Allah dan manjauhkan diri dari perbuatan dosa. Karena sejatinya Allah tidak menginginkan hukuman atau bencana bagi manusia, tetapi itu bisa saja terjadi ketika kita berkompromi terhadap dosa. Firman ini menunjukkan bahwa keputusan Allah akan terjadi dan segala kehendakNya akan terlaksana. Apapun yang terjadi adalah dengan sepengetahuanNya. Maka sepatutnya kita berserah dan tunduk kepadaNya. Amin.
Salam dari tim 12: FS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar