Jumat, 31 Mei 2019

MENJADI SAKSI KRISTUS

MENJADI SAKSI KRISTUS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca Dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 01/06/2019

Kisah Para Rasul 1:8b (TB) kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Acts 1:8 (RWV) "ye shall be witnesses to me both in Jerusalem, and in all Judaea, and in Samaria, and to the uttermost part of the earth."

Dalam mengadili suatu perkara di pengadilan kesaksian dari saksi-saksi yang dihadirkan sangat menentukan suatu kebenaran. Kesaksian itu haruslah benar adanya,  Itulah sebabnya saksi harus terlebih dahulu diambil sumpah bahwa apa yang disampaikannya adalah benar. Murid-murid menjadi saksi merupakan kata yang dipilih oleh Lukas dalam memberitakan Yesus Kristus. Kesaksian murid adalah suatu kebenaran bahwa keselamatan di dalam Yesus Kristus yang disaksikan oleh para rasul bukanlah suatu olahan pikiran tetapi merupakan suatu kebenaran.

Sebelum Yesus naik ke Sorga, satu amanat yang disampaikan kepada para rasul adalah: pengutusan. Para rasul adalah utusan Kristus di dunia ini untuk memberitaakan Injil di dunia ini. Jika kita baca keempat Injil memiliki penekanan khusus. Injil Matius menekankan: pemuridan. "Jadikanlah segala bangsa jadi muridKu." (Mat 28:19), Injil Markus: memberitakan Injil ke segala mahkluk (Markus 16:15), Injil Yohanes menekankan tugas penggembalaan: "Gembalakanlah domba-dombaku" (Yoh 21:15-19) dan Injil Lukas menekankan menjadi saksi Kristus sampai ke ujung bumi (Kis 1:8).

Apakah kekuatan para murid dalam menjalankan tugas pengutusan ini. Penulis Kisah para Rasul yaitu Lukas menjawab bahwa Roh Kudus menjadi kekuatan untuk melaksanakan tugas pengutusan. Roh Kudus akan mengajar mereka tentang apa yang harus dikatakan, Roh Kudus akan menghibur dan Roh Kudus akan menyertai mereka sampai akhir zaman. Jika kita baca seluruhnya Kisah Para Rasul, sangat nyata karya Roh Kudus atas diri para rasul dalam memberitakan Injil. Roh Kudus secara aktif mengarahkan dan memberi petunjuk kemana harus pergi untuk memberitakan Injil.

Kamu akan menjadi saksiKu! Menyaksikan Yesus Kristus merupakan tugas berat bagi para Rasul karena:
1) Yesus menurut Kekaisaran Romawi adalah seorang yang dijatuhi hukuman mati. Jadi memberitakan tentang Yesus berurusan dengan hukum Romawi. Secara massif kekaisaran Romawi melakukan penindasan dan pengejaran terhadap orang-orang yang memberitakan Yesus Kristus.
2) Bagi kalangan Yahudi, Yesus itu dihukum mati karena dianggap telah menyesatkan banyak orang, menamakan diri Anak Allah dan tuduhan lainnnya. Bahkan mereka merekayasa suatu kesaksian palsu dengan menyogok penjaga kubur Yesus. Jadi kalangan Yahudi selalu membenci para rasul karena pemberitaan tentang Yesus Kristus yang bangkit. Tentu masih banyak kalangan lainnya yang tidak menghendaki pemberitaan tentang Yesus Kristus.

Para murid terus memberitakan dan menjadi saksi atas semua yang terjadi dalam diri Yesus, karena mereka yang bersama-sama dengan Yesus: menerima pengajaran, kotbah dan mujizat yang dilakukan Yesus. Seturut dengan itu pula mereka harus memberitakan berita yang benar tentang Yesus Kristus dan melawan segala berita yang keliru tentang Yesus Kristus. Mereka tidak takut sekalipun harus martyr. Di dalam Yesus Kristus kita menemukan jalan keselamatan yang ditentukan Allah untuk menyelamatkan manusia.

Pemberitaan Murid harus bergerak dan terus progresif. Jangan tinggal di satu titik, tetapi terus berkelanjutan dari pusat kota orang Yahudi (Yerusalem), ke Yudea lingkar luar Yahudi, ke  Samaria (Yahudi yang dianggap bukan saudara lagi) sampai ke ujung bumi (orang asing atau seluruh bangsa). Ini menunjukkan berita keselamatan itu harus sampai ke ujung bumi, ke segala suku bangsa dan jangan sampai ada satu daerah di dunia ini Injil yang tdak disentuh oleh Injil.

Sahabat yang baik hati! Menjadi saksi Kristus adalah tugas kita semua orang yang menerima Yesus Kristus. Menyaksikan Yesus Kristus bukan menunggu giliran untuk dipanggil seperti saksi di pengadilan. Tetapi perkataan, perbuatan, sikap dan pemikiran kita harus menjadi kesaksian yang harum bagi semua orang. Jangan takut, Roh Kudus penjamin, penghibur dan sumber kekuatan kita. Amin

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 30 Mei 2019

INJIL HARUS DIBERITAKAN

INJIL HARUS DIBERITAKAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi Kita. Jumat, 31/05/2019

Markus 13:10 (TB)  Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa.

Mark 13:10 (RWV)  And the gospel must first be proclaimed among all nations.

Pemberitaan Injil merupakan panggilan umum bagi seluruh orang percaya. Panggilan umum ini disebut dengan "vocatio generale", semua orang percaya memenerima panggilan untuk memberitakan Injil ke segala bangsa dan ke segala mahkluk. Tugas ini diterima secara eksplisit ketika Yesus mengutus murid-murid sebagaimana tertulis dalam keempat Injil yaitu: Matius 28:19-20, Markus 16:15, Kisah Rasul 1:7 (Lukas) dan Yohanes 21:15-19.

Dalam konteks PB, memberitakan itu itu keharusan karena keselamatan di dalam Yesus Kristus adalah milik segala bangsa. Alkitab menyaksikan: tidak ada keselamatan di luar dari Yesus Kristus. Kisah Para Rasul 4:12 (TB)  Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Kristus harus diberitakan ke segala bangsa. Ini berarti bahwa Injil itu adalah terbuka bagi segala bangsa. Keselamatan bukan hanya kepada Yahudi keturunan Abraham, tetapi seluruh bangsa tanpa membedakan suku, ras, status sosial. Keselamatan di dalam Yesus itu adalah universal. Keselamatan itu bukan hanya milik sebahagian orang tetapi semua orang. Galatia 3:28 (TB)  Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus.

Karena Injil adalah milik semua orang, maka tak satu suku bangsa apapun di dunia ini yang tidak  diselamatkan. Karena itu Injil harus diberitakan agar segala bangsa percaya kepada Yesus Kristus.

Memberitakan Injil harus segera dan waktu sangat terbatas. Jika Kita baca kitab-kitab Perjanjian Baru, ada satu pemahaman  bahwa Kristus itu segera datang kembali ke dunia menjemput orang percaya.  Maka dalam waktu yang singkat Injil harus sampai ke ujung bumi. Atas pemahaman ini murid harus bekerja Dan terus berlomba dengan waktu. Ada semacam target yang harus dicapai yaitu suatu kepastian bahwa Injil sudah harus sampai ke ujung bumi sebelum kedatangan Kristus. Kapan Kristus datang? Yesus sendiri tidak tahu, hanya Bapa yang tahu waktunya. Murid-murid hanya diberitahu bahwa kedatanganNya segera. Maka Rasul-rasul terus memberitakan Injil dari satu kota ke kota lain, dari desa yang satu ke desa yang lain agar Injil telah tersiar sampai ke ujung bumi sebelum Kristus datang.

Memberitakan Injil suatu keharusan, baik atau tidak baik waktunya. Kala sedih dan bahagia, kala menderita dan penuh tawa. Dalam segala situasi orang percaya harus memberitakan Injil.  Sekalipun dunia menolaknya, namun Injil harus tetap diberitakan. Hal ini diingatkan Yesus agar murid-murid berhati-hati dan berjaga-jaga karena raja-raja dan penguasa dunia akan menolak dan mengejar para murid. Demikian dengan majelis agan agama akannmenjerat, menangkap dan memukuli mereka karena mereka menolak Injil. Semua itu harus dijalani dan sekalipun menderita Da  jangan menjadi diam. Beritakanlah Injil, sekalipun harus martyr. Benarlah kata Tertulianus: "darah orang martyr adalah benih gereja."

Sahabat yang baik hati! Injil harus diberitakan, baik atau tidak baik waktunya. Injil harus diberitakan diterima atau ditilak oleh dunia ininamun dunia in mesti tahu bahwa Tuhan telah menyediakan keselamatan bagi segala bangsa di dalam diri Yesus Kristus. Yesus menasihatkan kepada murid-murid agar berhati-hati:  jangan kecut dan tawar hati jika dunia ini menolak Injil bukan berarti alasan until berhenti memberitakan Injil. Injil harus terus diberitakan diterima atau ditolak dunia, itu adalah urusan Tuhan. Urusan murid adalah memberitakanNya.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 28 Mei 2019

MATA TUHAN TERTUJU PADA ORANG BENAR

MATA TUHAN TERTUJU PADA ORANG BENAR Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 29/05/2019 Mazmur 34:16 Mata TUHAN tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; Psalms 34:16 (RWV) The eyes of the LORD are upon the righteous, and his ears are open to their cry. Benar atau tidak namun masuk akal juga, katanya bagi seorang guru ada dua murid yang paling dikenal, yaitu: murid yang pintar dan murid yang nakal. Anak yang pintar ini akan selalu diingat karena sering dibuat menjadi contoh bahkan sering diberi tugas untuk lomba dan membawa harum nama sekolah. Namanya pun akan selalu diingat sekalipun sudah bertahun-tahun meninggalkan sekolah tersebut. Sementara murid yang nakal akan dikenang bukan karena prestasinya namun karena bagaimana usaha guru menghadapi kenakalannya. Sang guru mengenang namanya karena sering buat onar, ribut, laporan atas keluhan anak-anak yang lain, memanggil orangtua dan perbuatan lainnya yang harus dijalani dengan tabah. Tentu dengan urusan demikian pasti guru akan menenang namanya dan sebagai pendidik berharap juga kelak dia akan berubah dan menjadi orang baik. Alkitab juga memiliki cara bertheologi yang demikian, ada kelebihan orang baik dan ada juga berbagai peringatan-peringatan atas orang fasik. Orang baik dan benar selalu di perhatikan Tuhan. Mata Tuhan tertuju kepada orang benar, dan mendengarkan seruan minta tolong. Tuhan memperhatikan hidup mereka jangan sampai mereka jatuh, tetapi akan memelihara hidupnya agar tetap terpelihara menjadi orang baik. Tuhan akan bersegera menjawab seruan minta tolong orang benar. Orang baik akan menjadi kesaksian bagi orang lain. Selain tidak membiarkan orang benar dalam kesusahannya, Tuhan hendak memakai orang benar menjadi kesaksian di tengah-tengah dunia ini. Tuhan memberikan hidup mereka menjadi contoh bagi setiap ornag yang melihatnya. Dalam kitab Ayub, inilah yang membuat Iblis hendak mencobai orang baik, apakah jika kebaikan Tuhan dihentikan orang baik akan tetap setia dan benar dihadapan Tuhan? Kitab Ayub menjawab orang baik akan tetap setia kepada Tuhan. Dalam kesetiaannya kepada Tuhan orang baik akan menerimah upahnya dua kali lipat dari semula. Pertanyaan berikut adalah, saya bukanlah orang baik atau orang benar, apakah Tuhan tidak akan mendengar doaku? Jika tadi Kita contoh guru, maka lebih dari itu Tuhan memperlakukan kita. Jika guru akan selalu tabah menghadapi kenakalan si anak nakal dan berharap kelak berubah. Tapi apa yang dilakukan guru jika anak muridnya dalam tahanan polisi karena kenakalannya? Tentu sulit menebus kesalahannya. Lebih dari seorang guru, Tuhan tidak hanya sekedar menunggu kita berubah namun Tuhan campur tangan dalam hidup kita yang berdosa bahkan rela mati di kayu salib untuk menebus kesalahan kita agar kita bebas dari segala tuntutan kejahatan dan dijadikan menjadi baik dan benar oleh Karena penebusan Yesus Kristus. Hal ini ditegaskan dalam makna pemanggilan dan pemilihan (Baca Yohanes 16:15). Kita bukanlah orang baik dan benar sebelum mengenal Kristus tetapi Tuhan telah menjadikan kita orang baik dan dibenarkan. Itulah yang membuat Mata Tuhan tetuju kepada kita dan telinganya selalu mendengar jeritan minta tolong dari kita karena kita adalah orang berdosa yang telah dibenarkanNya. Sahabat yang baik hati! Inilah indahnya hidup orang beriman. Tuhan tak pernah meninggalkan kita walau sekejap pun. Tuhan itu baik dan terus memperhatikan hidup Kita hari-demi hari. Tuhan mendahului Kita di setiap jalan yang akan Kita lalui, Tuhan menjagai kita dari setiap kemungkinan buruk yang akan terjadi dalam hidup kita. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 27 Mei 2019

KASIH SETIA TUHAN SELALU BARU SETIAP HARI

*KASIH SETIA TUHAN SELALU BARU TIAP HARI* Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak until berdoa, membaca Dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 28/05/2019 Ratapan 3:23 (TB) selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! Lamentations 3:23 (RWV) They are new every morning: great is thy faithfulness. Kitab Ratapan berisi ungkapan kepedihan hati umat Israel menangisi kota Yerusalem yang dihancur oleh raja Babel yakni Nebukadnezar. Kota yang dulu ramai, penuh sukacita dan bahagia, anak-anak bermain dan orang tua duduk-duduk di setiap lorong dan jalan berubah menjadi sepi, tak berpenghuni bahkan seluruh bangunannya telah diratakan. Bait Allah yang megah dibangun jaman Raja Salomo tak satu pun batu bertindih, semuanya telah rata dengan tanah. Kepedihan itu bertambah saat mereka harus diangkut ke Pembuangan Babel, jauh dan terasing dari kampung halamannya. "Yerusalem, Yerusalem segenap bangsa meratapi engkau." Mereka bukan hanya terisak, namun meratapi begitu dalam akan nasib Yerusalem dan bangsa Israel. Itulah isi dari kitab ini, ratapan nasional umat Allah menangisi nasib mereka yang terbuang. Ratapan 1:2, 4 (TB) Pada malam hari tersedu-sedu ia menangis, air matanya bercucuran di pipi; dari semua kekasihnya, tak ada seorang pun yang menghibur dia. Semua temannya mengkhianatinya, mereka menjadi seterunya. Jalan-jalan ke Sion diliputi dukacita, karena pengunjung-pengunjung perayaan tiada; sunyi senyaplah segala pintu gerbangnya, berkeluh kesahlah imam-imamnya; bersedih pedih dara-daranya; dan dia sendiri pilu hatinya. Sekalipun isi kitab Ratapan ini duka dan tangis kepada Yerusalem dan penduduknya, di dalam kitab Ratapan ini tersimpan pengharapan yang besar. Dibalik duka yang dialami ada rencana Tuhan yang indah. Di dalam pengasingan mereka merasakan pengasihan. Duka tidak menghentikan kasih karunia Tuhan. Namun di dalam duka yang dialami Tuhan berkarya mendatangkan kebaikan bagi umatNya. Jika kita baca keseluruhan pasal 3 ini, kita menemukan makna penderitaan. Lewat kitab ratapan kita memahami, bahwa: 1. Pembuangan bukanlah akhir sejarah umatnya, melainkan satu fase dari sejarah panjang yg tidak kita tahu kapan ujungnya 2. Tuhan turut terbeban ketika kita terbebani oleh berbagai pergumulan 3. Tidak dalam hal senang saja Tuhan berkarya di dalam hidup kita, di dalam pengalaman pahitpun kita merasakan kasih setia Tuhan, Dia sungguh rahmani dan penyayang! Ayat renungan hari ini sebaiknya kita satu dengan ayat sebelumnya sehingga susunannya lengkapnya begini: Ratapan 3:22-23 (TB) Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! Kasih setia Tuhan tidak berarti berhenti kala menghadapi penderitaan, sama sekali tidak. Justru kitab ratapan ini memberikan suatu kesaksian berharga bahwa dalam penderitaan yang sangat dalam sekalipun, kasih setia Tuhan tetap menyertai umatNya. Kasihnya tetap, kala suka dan duka. Bahkan dalam duka yang amat dalam kasih Tuhan selalu baru tiap hari. Selalu baru tiap hari berarti ada saja hal-hal yang baru yang membuat mereka harus bersyukur. Tuhan Tak meninggalkan umatNya. Atas pengalaman ini jualah Paulus berkata: Roma 8:28 (TB) Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sahabat yang baik hati! Kasih karunia Tuhan tidak ditentukan oleh baik buruknya keadaan yang Kita alami. Tetapi kasih karunia Tuhan menyertai umatNya menghadapi baik buruknya kehidupan ini. Inilah kekuatan dan enegi yang tidak habis-habisnya pada diri orang percaya, kasih setianya selalu baru tiap Hari. Ada saja hal-hal yang membuat kita mengakui kasih setia Tuhan dalam hidup ini. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 26 Mei 2019

JAMU: JAGA MULUT

JAMU: JAGA MULUT Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 27/05/2019 Mazmur 141:3 (TB) Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku! Psalms 141:3 (RWV) Set a watch, O LORD, before my mouth; keep the door of my lips. Menyikapi kerusuhan yang terjadi 21-22 Mei lalu pemerintahan membatasi penggunaan Medsos. Pasti kita semua juga kena imbasnya, saya setiap jam 04.00 pagi kirim renungan di FB, tidak bisa karena pembatasan itu. Syukurlah pembatasan itu telah dibuka kembali pada Sabtu, 25 Mei. Saya termasuk anda mungkin orang yang sependapat akan pembatasan itu. Awalnya kita kesal, namun mengingat dan menyadari dampak penyebaran hoax di Medsos yang daoat menyulut emosi massa saya termasuk orang yang setuju atas pembatasan tersebut. Dalam banyak berita para hater sangat pintar menyebarkan berita-berita bohong. Dunia maya janganlah kita jadikan media penyebaran berita bohong, namun isilah dalam berbagai kegiatan position, berguna dan membangun anda. Jika jaman "old" kita mengenal ungkapan: mulutmu Adalah harimaumu? Maka resepnya adalah JAMU atau Jaga Mulut. Di jaman "now" yang harus kita waspadai adalah jari-jari yang mengetik, mengedit dan menyebarkan berita. Ingatlah kala sudah disebarkan itu bukan lagi milik anda tetapi semua orang yang tak mungkin dicabut dan diralat seketika. Jika berita yang kita sebarkan adalah kebohongan, maka kita telah menjadi alat kebohongan dan menyesatkan banyak orang. Bagaimana agar kita terjaga dari alat iblis penyebaran kebohongan? Atau bagaimana agar jangan sampai kata-kata yang terucap jangan menjerat diri kita? Pemazmur meminta hikmat dari Tuhan, agar mulut dan bibirnya dijagai dan dipelihara Tuhan. Jangan menjadi sumber kebohongan, tetapi mata air yang mengeluarkan kebenaran. Jangan menjadi sumber kebencian, namun sumber pendamaian, jangan menjadi sumber iri hati, tetapi sumber yang mau berbagi. Sahabat yang baik hati, mari sambut Permohonan pemazmur ini dalam hidup kita. Biarlah Tuhan yang menjaga mulut dan bibir kita menjadi saluran berkat. Persembahkan anggota tubuh menjadi alat pelayanan Tuhan, bukan alat iblis penyebaran dusta dan kebencian. Di jaman medsos sekarang mari tetap kritis terhadap berita, check kebenarannya dan sumbernya. Jika tak jelas jangan share cukup buang ke tong sampah alias "delete" karena memang tong sampah dalam aplikasi HP kita sengaja dibuat sebagai tempat berita bohong dan tak berguna. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen. Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 25 Mei 2019

AJARLAH KAMI BERDOA

Kotbah Minggu Rogate, 26 Mei 2019 Nats: Lukas 11:1-13 AJARLAH KAMI BERDOA Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, Kotbah hari minggu, 26 Mei 2019 tertulis dalam Lukas 11:1-13 berisikan tentang Yesus mengajarkan murid-muridNya berdoa. Hal ini sangat tepat sesuai dengan nama minggu, rogate’ artinya ‘berdoa’. Dalam hal ini murid-murid meminta kepada Yesus agar mereka diajari bagaimana berdoa. Tentu hal ini sangat menarik bagi kita saat ini untuk merenungkan ulang akan apa arti doa dan bagaimana kebiasaan kita berdoa dan sebagai murid kita bersedia belajar menjadi orang yang berdoa (sipendoa). Setelah kita baca perikop ini ada beberapa pesan penting: 1. Menjadi Murid: bersedia melatih diri dan belajar berdoa. Be Sebelum saya kemukakan beberapa pokok yang penting menjadi bahan renungan bagi kita dari perikop ini, saya coba berbagi pengalaman dengan mengajarkan berdoa yang saya terapkan dalam anak kami. Ada pelajaran yang menarik kami temukan ketika melatih mereka berdoa: ketika hendak makan atau oun sebelum tidur. Setiap mau makan mereka selalu kami beri kesempatan berdoa dan juga sebelum tidur. Pertama-tama sebelum lancar bicara kita yang menyebutkan doa mereka yang lipat tangan, setelah mulai bisa bicara kita laparlakan doa pendek yang bisa diikuti: doa yang kami ajarkan doa makan: ‘Ya Tuhan berkatilah makanan dan minuman, amin! dan doa tidur; ‘Ya Tuhan lindungilah tidur kami, amin!’. Nalar anakpun bertumbuh, setelah tiga tahun si mulai bertanya dan meminta setiap yang didepannya biar didoakan: ikan, sendok dan semua yg didepannya. Ketika makan harus didoakan, kami ajarkan dia menyebutkan satu satu dalam doa. Setelah dia TK gurunya mengajarkan doa bahasa Inggris maka setiap kali makan begini: ”Let’s Pray: thank you Lord for blessing today atau terima kasih Tuhan atas berkatmu, berikutnya : Thanks you Lord for food and drinks. Doa ini selalu dia sampaikan setiap mau makan. Setelah mereka bertumbuh mereka berdoa terus mengembangkan diri hingga berdoa dalam persekutuan. Apa yang menarik disini adalah berdoa pada awalnya memang semuanorang harus diajari bahkan menghafalkan dilatih dan dibiasakan. Setelah mereka semakin bertumbuh tentu bukanlah berdoa karena dihafal, namun melalui suatu proses penalaran dan refleksi atas kebutuhan dan apa yang terjadi disekitarnya. Berdoa bukanlah menghafal atau keahlian untuk menungakan kata-kata indah namun berdoa adalah belajar kepada Tuhan Tuhan Yesus. Yesus adalah guru yang baik hati yang senantuasa berkenan membinbing dan mengajari kita dalam banyak hal. Hal inilah yang dilakukan oleh Yesus dalam perikop ini, Yesus mengajari muridnya untuk berdoa dan itu harus di biasakan atau menjadi habbit kita. Hal ini juga sesuai dengan apa yang tertulis dalam 1 Tim 4:7 ‘Latihlah dirimu beribadah.” Murid-murid tidak secara otomatis tahu berdoa, tetapi mereka dibimbing, diajari dan dilatih. Dalam setiap melakukan aktifitasnya Yesus selalu berdoa, murid-murid melihat kebiasaan Yesus ini dan merekapun meminta untuk diajari. Dalam kehidupan sehari-hari ini penting, pekerjaan positip kita yang selalu dilihat orang bisa menjadi pendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Kita adala semua murid-muridNya dan dituntut dari kita gar belajar berdoa.  2. Doa Adalah Permohonan Dalam doa yang diajarkan Tuhan Yesus menyebutkan beberapa permohonan, dan tentu kita disadarkan bahwa permohonan yang kita sampaikan itu pasti didengar Dan diberikan oleh Tuhan hang Kita sebut sebagai Bapa. Bapa yang kita kenal di dalam diri Yesus Kristus. Dia adalah Tuhan pencipta dan pemelihara hidup kita. Permohonan doa kita kita sampaikan kepada Dia yang punya segalanya, dan yang berkuasa atas segalanya. Dengan demikian Dia pantas kita puji dan muliakan. Di dalam pembukaan doa kita. Mengenai makna isi Doa Bapa Kami, setiap katekhisasi sidi pasti pernah menerima pengajaran yang baik ini Dalam buku Katekhismus Marthin Luther. Buku kecil yang sangat sederhana namun memiliki makna yang mendalam akan arti dsri setiap permohonan Dalam doa Bapa Kami. Dari beberapa permohonan tersebut marilah Kita ambil dalami tiga hal penting: A) Datanglah KerajaanMu menekankan dalam segala permohonan kita bahwa Kerajaan Allah atau kehendak Allah yang memerintah atas hidup kita serta Kehendak allah yang terjadi dalam hidup kita. B) Berikanlah makanan kami secukupnya menekankan bahwa dengan segala akal dan pikiran kita kita tidak sanggup untuk mencukupi kebutuhan kita, hanya dengan kuasa Allah yang penuh berkat mampu memberikan kebutuhan sehari-hari kita. Ada juga yang menafsirkan "berikanlah kami makanan cukup sehari". Tujuannya agar setiap Hari Kita memohon kebutuhan Kita kepada Tuhan. Selain it permintaan cukup sehari ini berangkat dari pengalaman bangsa Israel yang menerima manna yang cukup sehari. C) Pengampunan dan pencobaan menekankan bahwa kita adalah manusia berdoa yang tak luput dari kesalahan, dalam hal demikianlah kita berdoa agar kita saling memaafkan karea Allah di dalam diri Yesus Kristus telah mengampuni kita. Tuhan tak menginginkan Kita pendendam, namun pengampunan Dan pendamai yang rela hati memaafkan kesalahan orang lain. Hal permohonon agar dijauhkan dari pencobaan untuk mengontrol ‘kehendak bebas’ di dalam diri manusia. Kita tahu bahwa Allah memberikan akal dan kehendak bebas serta keinginan di dalam diri manusia. Dalam hal inilah keinginan daging bisa berlawanan dengan perintah Allah (sebagaimana pengalaman Adam dan Hawa). Disinilah kita perlu menyadari hakekat kita sebagai manusia berdosa dan memohon penguasaan diri (1 Tim 4;5). 3. Kepastian Dalam Berdoa; sebagai Bapak dan sahabat. Bacalah ayat 5-8: Berdoa adalah diibaratkan seperti keakraban seorang sahabat, kita berani meminta karena Dia kita kenal secara akrab dan kita tahu bahwa dia berkenan memberinya – disini ada iman. Yakinlah jika anda menjumpai sahabat anda yang anda dengan kenal baik dan meminta sesuatu untuk dilakukan untuk anda. Yakinlah bahwa anda tidak pulang dengan tangan kosong. Kepastian doa itu dianalogikan juga seperti anak yang meminta kepada Bapaknya. Adalah tak mungkin seorang Bapak memberikan ular kepada anaknya yang meminta ikan. Di dalam doa kita percaya Tuhan mendengarkan. Lukas 11:9-10 (TB) Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Selanjutnya disebutkan: Matius 21:22 (TB) Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." Pada teks-teks lain misalnya ditekankan bahwa berdoa itu harus bertekun: Rom 12:12 “...bertekunlah dalam doa.” Dan 1 Tes 3:17: “tetaplah berdoa.” Kedua nats ini menekankan bahwa kita harus bertekun di dalam doa. Ketekunan di dalam doa adalah bagian dari kehidupan murid. Janganlah jemu-jemu, sekalipun permohonan kita belum terwujud dan tercapai, bertekunlah..! waktunya Dia akan menjawab doamu! Selamat melatih diri berdoa, selamat berdoa dan selamat bertekun di dalam doa. Tuhan memberkati. Amen Salam: Pdt. Nekson M Simanjuntak

Jumat, 24 Mei 2019

JANGANLAH HANYA KEPALAKU, BASULAH TANGAN DAN KEPALAKU

JANGAN HANYA KAKI, BASULAH TANGAN DAN KEPALAKU Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan senagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi Kita. Sabtu, 25/05/2019 Yohanes 13:9 (TB)  Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" John 13:9 (RWV) Simon Peter saith to him, Lord, not my feet only, but also my hands and my head. Membasuh kaki para murid merupakan tindakan Yesus yang sangat menggugah hati. Yesus adalah guru dan Tuhan bagi mereka tetapi Dia  mau melayani murid-murid mengambil handuk dan air kemudian membasuh kaki murid-muridNya. Bukankah pekerjaan seperti itu dilakukan oleh seorang hamba atas tuannya? Sebagai orang Yahudi murid-murid mengetahui hal itu. Yesus melakukannya untuk muridNya agar mereka dapat mengambil hikmat dibalik semua itu dan meniru apa yang telah dilakukan oleh Yesus. Yesus membasuh kaki murid bermakna Yesus melayani murid, tidak menempatkan diri sebagai guru atau tuan yang harus dihormati dan dilayani. Tetapi Yesus sebagai guru yang mau merendah dan melayani (Band Mark 10:45). Yesus mengambil peran rupa seorang hamba untuk manusia sebagaimana dikemukakan Paulus dalam Filipi 2:5-7 (TB)  Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Demikianlah teladan yang hendak Yesus berikan kepada mutid-murid. Pengutusan yang akan mereka terima kelak bukanlah bukanlah kuasa jabatan yang harus dihormat tetapi harus melayani dengan kerendahan hati. Yesus membasuh kaki murid-murid juga memiliki makna pengampunan. Segala perbuatan yang mereka lakukan selama ini: kelalaian, katidak setiaan, penghianatan dan segala perilaku murid dibasuh dan dibersihkan oleh Yesus Kristus. Jadi dalam pembasuan kaki ada keampunan dosa yang  digenapi dalam peristiwa salib. Petrus meminta agar Tuhan membasu kaki, tangan dan kepalaku. Permintaan ini untuk menyentuh lebih dalam akan makna pembasuan kaki. Petrus meminta agar membasuh tangan dan kepala. Bukan hanya jalan kita yang sering salah, tetapi tangan kita sering berbuat dosa dan pikiran sebagai pusat yang menggerakkan manusia melakukan sesuatu penuh dengan dosa agar dibasuh oleh Yesus. Sahabat yang baik hati! Permintaan ini hendak menyentuh setiap orang yang percaya agar mau menyerahkan dirinya diperbaharui Kristus dari ujung kaki sampai ujung kepala. Totalitas hidup kita harus dipersembahkan untuk mengikut jejak kaki Yesus. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 23 Mei 2019

UMAT YANG RENDAH HATI

*UMAT YANG RENDAH HATI* Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca Dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 24/05/2019 Zefanya 3:12 (TB) Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, dan mereka akan mencari perlindungan pada nama TUHAN, Zephaniah 3:12 (RWV) I will also leave in the midst of thee an afflicted and poor people, and they shall trust in the name of the LORD. Tinggi hati satu sikap yang tidak dikehendaki Tuhan. Tahukah anda? Penyebab manusia jatuh ke dalam dosa adalah tinggi hati. Tinggi hati atau kesombongan disebut dengan "hubris"; Kitab Kejadian menceritakan secara apik mengapa Hawa sampai mau melanggar perintah Tuhan dan tergoda oleh rayuan iblis, letaknya bukan soal tidak mati tetapi ketika sang penggoda mengatakan, "tetapi kamu akan menjadi sama seperti Allah." Narasi ini hendak menyatakan sesungguhnya kejatuhan manusia dalam dosa adalah keinginan menjadi sama seperti Allah. Itulah hubris manusia, sombong dan ingin menjadi sama seperti Allah. Alkitab sangat menentang kesombongan. Dalam Perjanjian Lama, dapat kita lihat dari narasi-narasi perlawanan terhadap kesombongan, seperti kisah pembangunan menara Babel (Kej 11), Kisah Firaun (Kitab Keluaran), Nebukadnezar (Kitab Daniel) Dan banyak kisah lainnya. Semua itu mrmbuktikan Allah Mahakuasa Dan mendidik orang-orang yang sombong. Dalam kitab Perjanjian Baru,Yesus sendiri sangat menentang tinggi hati, makanya Yesus mengajarkan agar murid-murid tetap rendah hati. Matius 23:12 (TB) Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. Zepanya melayani pada masa pemerintahan Hizkia, Manasye Dan Yosia. Pada ketiga raja-raja ini perjuangan bangsa Yehuda adalah perlawanan kepada berhala dan Baal. Baru pada jaman Yosia, melakukan reformasi, suatu gerakan until kembali menjadi bangsa yang taat kepada hukum Taurat. Praktek Baal dan meninggalkan Tuhan menjadi sorotan tajam dari nabi Zefanya. Zefanya terus mewartakan Hari Tuhan akan segera datang dan Dia akan mendatangkan hukuman kepada umatNya dan kepada bangsa-bangsa. Sesungguhnya tak ada alasan apapun bagi umat manusia dan segala bangsa di dunia ini untuk meninggikan diri karena Tuhan akan menghukum tanpa terkecuali. Jika Kita baca keseluruhan Kitab Zefanya ini dapat Kita simpulkan, pada Hari Tuhan semuanya akan menghadap Tuhan untuk mempertanggungjawabkan hidupnya. Hukuman itu bukan hanya kepada umat Allah tetapi ke segala bangsa dan kepada semua umat manusia. Jika kita baca keseluruhan kitab Zefanya akan kita temukan : Penghukuman atas Yehuda dan Yerusalem (1:4-18): Penghukuman atas bangsa-bangsa asing (2:4-15); Filistin (2:4-7), Moab dan Amon (2:8-11), Mesir (2:12), Assyur (2:13-15) dan penghukuman atas Yerusalem dan berkat sesudah itu ( 3:1-20) Hukuman-hukuman itu semuanya membuktikan kemahakuasaan Tuhan atas segala bangsa. Khusus umat Allah, tujuan hukuman adalah bahagian dari rencana Allah untuk membentuk umat Allah agar memiliki sikap rendah hati. Zepanya juga mengemukakan bahwa hukuman Tuhan menyadarkan mereka sebagai umat yang lemah dan tak berdaya. Dalam keadaan tidak berdaya tersebut mereka datang meminta pertolongan dan perlindungan dari Tuhan. Dari apa yang disampaikan oleh Zepanya, hukuman Tuhan bersifat mendidik: mendidik mereka menemoa diri rendah hati Dan menyadari kelemahan mereka. Mereka hanya hidup hanya karena pertolongan dan perlindungan Tuhan. Sahabat yang baik hati! Dalam segala keadaan tetaplah rendah hati. Hal ini penting pada kenyataannya dalam banyak kejadian, apa yang disampaikan oleh Zepanya ini bisa terjadi dalam hidup kita. Selagi kita masih mampu dan kuat terkadang kita bisa jatuh pada kesombongan. Namun ketika kita jatuh, lemah dan tak berdaya baru pasrah dan memohon kepada Tuhan. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 22 Mei 2019

KENANGAN YANG MENGUATKAN

*KENANGAN YANG MENGUATKAN* Mazmur 42:6 (TB) Jiwaku tertekan dalam diriku, sebab itu aku teringat kepada-Mu dari tanah sungai Yordan dan pegunungan Hermon, dari gunung Mizar. Psalms 42:6 (RWV) O my God, my soul is cast down within me: therefore will I remember thee from the land of Jordan, and of the Hermonites, from the hill Mizar. Saya pernah menerima nasihat begini: "jika kamu mengalami hal pahit, ingatlah hal-hal manis." Bagi saya terbukti nasihat ini sangat manjur untuk memberikan semangat bagi kita menghadapi pergumulan hidup. Nasihat ini sekaligus mengingatkan kita: jangan karena sedikit masa pahit kita melupakan banyak hal manis yang telah kita terima dari Tuhan. Bahkan kita harus percaya setelah hal pahit yang dialami Tuhan telah menyediakan hal-hal baik bagi kita. Ini penting karena bukankah sering terjadi dimana orang menganggap hidupnya telah hampa dan tak berarti saat beban menekan. Padahal bukankah sudah ada pengalaman-pengalaman manis yang kita alami sebelumnya? Apa yang disampaikan diatas memberikan gambaran yang sama dengan apa yang diungkapkan dalam Mazmur 42 ini. Pemazmur mengalami tekanan dan pergumulan, maka dia memotivasi dan mensugesti dirinya : mengapa engkau tertekan hai jiwaku?" Tekanan bathin yang dialami dipulihkan lewat mengenang Bait Allah dan beberapa tempat yang disebutkan dalam Mazmur ini. Mazmur 42 adalah salah satu mazmur yang paling indah dari 150 pasal kitab Mazmur. Syairnya sangat enak dibaca dan penuh makna menggambarkan kerinduan kepada Tuhan seperti rusa rindukan sungai yang berair demikian kerinduan pemazmur kepada Tuhan. Dalam pergumulannya pernah mengalami duka yang menyedihkan, hingga hari-hari yang dilalui penuh dengan air mata. Hanya satu yang membuat pemazmur lega dan bisa bersukacita yaitu mengingat Rumah Tuhan. Di rumah Tuhan, pemazmur dengan tenang mengungkapkan isi hati dan permohonannya. Pemazmur percaya, di Rumah Tuhan ada pertolongan dan di rumah Tuhan perasaan tenang dan bahagia. Renungan hari ini suatu pelajaran berharga bagaimana menghadapi tekanan hidup. Pemazmur mengingat Tuhan, mengingat karya-karya dan perbuatan Tuhan dalam hidupnya dan dalam sejarah leluhurnya. Pemazmur mengangkat tiga tempat bersejarah: Sungai Yordan, Hermon dan Mizar. Ketiga tempat ini menyimpan makna yang sangat dalam. Sungai Yordan adalah sungai yang membatas Kanaan dengan Palestina. Jika ingat Yosua menyeberangi sungai Yordan itu suatu tanda bahwa Tuhan telah mengijinkan mereka memasuki tanah Kanaan. Tuhannmemenuhi janjinya krpadanketurunan Abraham makan diberi negeri yang subur, penuh susu dan madu. Kemudian sungai Yordan pada jaman PL memiliki air jernih mengalir air dari Danau Galilea. Suatu sumber air yang tak pernah putus. Demikian dengan Hermon adalah gunung yang tertinggal di Kanaan dan berbatasan langsung ke Libanon, gunung ini selalu bersalju sepanjang tahun. Tetesan embun dan es membuat lereng-lereng gunungnya menjadi subur. Suatu gambaran bahwa kasih Tuhan tetap mengalir. Sedang Mizar hanya satunkali disebut Salam Alkitab, namun para ahli menafsirkan kata "mitzar" berarti "gunung kecil", kata ini suatu ungkapan yang merujuk kepada kota kecil yang tidak lain adalah Sion. Jika ini yang dimaksudkan maka lengkaplah kerinduan Pemazmur akan kampung halamannya Yerusalem dan segala pengalaman serta makna yang terkandung di dalamnya semuanya merupakan berkat dan kasih setia Tuhan yang tidal pernah putus. Dengan demikian, Kita dapat mengambil kesimpulan jika menghadapi beban dna pergumulaan ingatlah kasih Tuhan. Kasihnya tetap mengalir dan tetap datang bagi orang yang percaya kepadaNya. Sahabat yang baik hati, inilah pengalaman pemazmur yang sangat berharga. Jika kita menghadapi hal-hal sulit dan merasakan beban pergumulaan yang pahit, ingatlah hal-hal manis yang telah Tuhan berikan dan Tuhan akan terus mengalirkan hal-hal baik bagi kita sekalipun harus menjalani beban hidup. Kiranya Tuhan memberikan kekuatan bagi kita semua. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 21 Mei 2019

TUHAN GEMBALAKAN UMATNYA

TUHAN GEMBALA UMATNYA Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 22/05/2019 Yehezkiel 34:22 (TB) maka Aku akan menolong domba-domba-Ku, supaya mereka jangan lagi menjadi mangsa dan Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba. Ezekiel 34:22 (RWV) Therefore will I save my flock, and they shall no more be a prey; and I will judge between cattle and cattle. Gembala adalah orang yang bertangung jawab terhadap kawanan domba gembalaannya. Jika domba tersesat, lapar, terlantar dan menjadi mangsa predator itu bukanlah salah kawanan domba sendiri tetapi kesalahan sang gembala yang tidak menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Gembala yang membiarkan domban mangsa predator akan mempertanggung-jawabkannya kepada pemilik. Gembala haruslah bertanggung jawab atas kawanan dombanya, menuntun ke padang rumput hijau, ke air tenang, menjaga dan melindungi dari serangan binatang buas dan bertanggungjawab untuk menggiring kawanan domba kembali ke kandang. Gembala harus mengetahui jumlah kawanan dombanya, jika ada yang tersesat dia harus mencarinya sampai dapat. Gembala yang tidak melakukan tugasnya dengan baik itu adalah gembala upahan. Upahan mengabaikan tanggung jawab, domba dijadikan sebagai obyek keuntungan ekonomis semata. Sikap gembala demikian biasanya tak perduli akan apa yang terjadi pada kawanan dombanya. Kesejahteraan kawanan domba sangat tergantung kepada gembalanya. Gembala yang baik akan mendatangkan kesejahteraan namun sebaliknya gembala upahan hanya akan menyengsarakan dan menjadikan kawanan dombanya sebagai korban sang predator. Gembala dalam Alkitab menjelaskan tugas dan tanggung jawab. Dalam PL gembala bukan hanya dimengerti memelihara ternak, namun kata gembala juga dikenakan kepada raja, imam dan nabi. Mereka disebut sebagai gembala karena memiliki tugas dan amanah masing-masing. Sekalipun Tuhan telah menetapkan dan mengurapi gembala bagi umatNya namun pada kenyataannya mereka alpa akan tugas tersebut. Umat Israel tidak mendapatkan gembala yang baik sehingga menderita, tertindas oleh bangsa asing hingga terbuang. Bagi Yehezkiel semua permasalahan ini karena Gembala tidak menunaikan tugas dan tanggung jawab. Mereka yang berserak akan dikumpulkan dan disatukan menjadi satu kawanan. Jika gembala lalai akan tugasnya, apakah Tuhan akan tinggal diam? Bagi Yehezkiel, Allah sendiri akan menjadi gembala bagi umatNya. Tuhan tidak akan membiarkan umatNya harus mengalami semua kepahitan ini hingga terbuang ke Babel. Tuhan akan menjadi hakim yang mengadili mereka. Tuhan akan menghakimi umatNya dengan adil termasuk para gembala: raja, imam, pemimpin dan tetua-tetua yang memiliki tanggung jawab moral terhadap masyarakat. Tuhan tidak akan tinggal diam atas perbuatan para gembala yang tidak bertanggungjawab atas tugasnya. Tuhan akan menolong mereka dari kesengsaraan, membalut luka mereka dan membawa pulang mereka yang tersesat. Selengkapnya Kita baca: Yehezkiel 34:2-5 (TB) "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka, kepada gembala-gembala itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu? Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan. Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman. Dengan demikian mereka berserak, oleh karena gembala tidak ada, dan mereka menjadi makanan bagi segala binatang di hutan. Domba-domba-Ku berserak Nas diatas adalah sikap Allah atas tas kealpaan gembala umat. Allah sendiri menyatakan diriNya untuk menjadi gembala umatNya. Tuhan akan menuntun mereka mereka ke padang rumput hijau, ke air yang tenang, mereka akan dijagai siang dan malam. Mereka tidak lagi menjadi mangsa dari binatang buas yang siap siaga menerkam dan menghabisi mereka. Bagaimana Tuhan menjadi gembala bagi umatNya disadur dengan indah lewat Mazmur 23:1-4 (TB) "Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." Sahabat yang baik hati apa yang disampaikan oleh Yehezkiel meneguhkan iman kita. Tuhan adalah gembala yang baik, yang menuntun dan memelihara hidup kita. Tuhan tak akan membiarkan kita tersesat dan menjadi korban jaman ini asalkan mau digembalakan oleh Tuhan. Tuhan Tak akan membiarkan umatnya. Dalam kehidupan sosial bermasyarakat kita juga harus percaya Tuhan akan memelihara umatNya. Sekalipun ada provokasi dan penghasutan yang membuat takut. Tetaplah percaya, Tuhan gembala tak akan dibiarkan kita menjadi korban penindasan orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Sebagai gembala, Tuhan itu menentukan dan pemegang kendali kehidupan ini. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan kebaikan dalam hidup saudara. Amin Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 20 Mei 2019

MELAKUKAN IBADAH DENGAN SETIA KEPADA TUHAN

Kotbah Minggu 19 Mei 2019 Nas: Ezra 6:13-18 *MELAKUKAN IBADAH KEPADA TUHAN* Selamat Hari Minggu! Kerinduan utama bangsa Israel setelah kembali dari pembuangan Babel adalah bagaimana mereka sebagai bangsa memiliki kembali Bait Allah seperti yang dibangun pada jaman Salomo? Bait Allah sangat penting dalam kehidupan Israel. Bait Allah adalah kebanggaan bangsa Israel yang mempersatukan dan simbol kehadiran Allah - Tuhan bersemayam. Mimpi itu pun diwujudkan oleh Tuhan melalui dukungan Koresh, Raja Persia itu mendeklarasikan pembebasan dan pemulangan umat Allah ke Yerusalem. Selain itu Raja Koresh turut mendukung pembiayaan pembangunan kembali Bait Allah, dilanjutkan oleh penggantinya Raja Darius dan Arthasasta. Selain dukungan raja-raja Persia, umat Allah sendiri memiliki semangat untuk membangun Bait Allah. Hal itu tampak melalui kesediaan mereka memberikan ucapan syukur dan perpuluhan mereka untuk pembangunan Bait Allah. Pembangunan Bait Allah itu pun akhirnya berbuah manis yang dikordinir oleh imam Ezra dan Nehemia kemudian dibantu oleh nabi-nabi yang bekerja setelah pembuangan yaitu Haggai, Zakaria dan juga Maleaki. Mereka terus menyoroti kehidupan umat Israel setelah pembuangan, jangan sampai mereka memiliki rumah yang terbuat dari gedung tapi pembangunan Bait Allah terbengkalai. Bagi nabi-nabi setelah pembuangan kewajiban memberikan persembahan untuk Pembangunan Bait Allah bukanlah suatu kerugian justru Tuhan mendatangkan berkat yang melimpah. Hagai dan Zakaria sebagaimana disebutkan dalam kotbah ini terus gencar memberikan motivasi dan semagat menyelesaikan pembangunan Bait Allah. Dalam kotbah minggu ini, kta hendak menarik beberapa pesan yang berharga dari pentahbisan Bait Allah. Sebagaimana dijelaskan dalm Nas ini usai pembangunan Bait Allah dilanjutkan dengan pentahbisan Bait Allah agar dapat difungsikan until rumah ibafah, rumah doa, tempat bersekutu, mendengar afirman dna menerima berkat dari Tuhan. Pertanyaan kita adalah cukupkah dengan membangun fisik? Bait Allah yang dibangun harus dipergunakan secara optimal oleh umat Allah. 1. Bait Allah adalah tempat bersekutu dimana Allah hadir di tengah-tengah umatNya. Fungsi Bait Allah adalah Rumah Doa dan Ibadah, tempat bersekutu, menaikkan doa, pujian dan menerima firman dan berkat. Satu doa Salomo ketika pentahbisan Bait Allah yang pertama adalah: 1 Raja-raja 8:29-30 (TB) Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan: nama-Ku akan tinggal di sana; dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini. Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel yang mereka panjatkan di tempat ini; bahwa Engkau juga yang mendengarnya di tempat kediaman-Mu di sorga; dan apabila Engkau mendengarnya, maka Engkau akan mengampuni. Seperti doa Salomo pada peresmian Bait Allah yang dibangun, demikianlah kerinduan jmat Allah setelah pembuangan. Mereka merindukan BaitNya siang dan malam Mungkin perlu juga kira renungan secara mendalam melalui kotbah ini: semangat membangun gedung mungkin tinggi, namun bagaimana memanfaatkan gedung gereja it bermanfaat yang lebih besar dan berdampak bagi jemaat? bagaimanakah umat Kristen saat ini? Apakah masih ada kerindungan Gereja HKBP misalnya dalam setiap penahbisan gereja yang disebut dengan acara meletakkan batu alas atau MBO (mameakhon batu ojahan) selalu disertakan dengan ikrar atau janji seluruh jemaat untuk mencintai, memelihara dan menjaga kekudusan gereja karena gereja adalah rumah ibadah. Janji itu harus dilakukan sebagai komitment dihadapan Allah agar memperoleh berkat. 2. Membangun Bait Suci : menghadap Tuhan dengan hati bersyukur dan kerelaan memberikan korban persembahan. Ezra 6:17 (TB) Untuk pentahbisan rumah Allah ini mereka mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, domba jantan dua ratus ekor dan anak domba empat ratus ekor; juga kambing jantan sebagai korban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel. Apa yang pertama dilakukan oleh Nuh ketika di keluar dari Bahtera? Jawabnya adalah membuat Mezbah bagi Tuhan dan mempersembahkan korban. Perbuatan Nuh itu adalah bentuk ketaatan dan penyembahan kepada Tuhan. Demikianlah juga dalam pentahbisan Bait Allah ini seluruh umat datang dengan mempersembahkan korban bagi Tuhan sebagai ungkapan syukur dan korban penghapusan dosa. Bait Allah menjadi tempat baginumat Tuhan menyampaikan korban, menyampaikan syukur, menyampaikan permohonan dan menerima pengampunan dan berkat bagi Tuhan. 3. Menempatkan Imam dan Lewi bertanggungjawab untuk pembangunan Spiritualitas: Ezra 6:18 (TB) Mereka juga menempatkan para imam pada golongan-golongannya dan orang-orang Lewi pada rombongan-rombongannya untuk melakukan ibadah kepada Allah yang diam di Yerusalem, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Musa. Ayat 18 in, penting menitipkan tugas dan tanggung jawab pelayan dalam pengelolaan Bait Allah until membangun kerohanian dan Spiritualitas jemaat. Demikianlah hendaknya pembangunan gereja tidak hanya membangun fisik, bangunan ibadah yang besar, bagus dan bahkan terkadang mewah? Pembangunan gereja harus disertai denggan peranan seluruh pekerja gereja untuk pembangunan spiritualitas jemaat dengan kesediaan umat berkomitmen mengoptimalkan fungsi gereja sebagai rumah doa, tempat ibadah dan memenuhi kebutuhan spiritualitas warganya. Bait Allah dapat kita samakan fungsinya dengan gereja, jangan hanya membangun tetapi mari disertai dengan semangat mencintai gereja dan dan menjadikannya menjadi rumah doa dan menerima berkat bagi kita. Selamat beribadah dan Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

KASIH TUHAN LEBIH BESAR DARI AMARAHNYA

KASIH TUHAN LEBIH BESAR DARI AMARAHNYA Selamat pagi, sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi Kita. Selasa, 21/05/2019 Yehezkiel 20:44 (TB) Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada masa Aku, oleh karena nama-Ku, tidak memperlakukan kamu selaras dengan tingkah lakumu yang jahat dan busuk, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH." Ezekiel 20:44 (RWV) And ye shall know that I am the LORD, when I have wrought with you for my name’s sake, not according to your wicked ways, nor according to your corrupt doings, O ye house of Israel, saith the Lord GOD. Apakah yang terjadi jika hukum balas atau 'lex talionis' terjadi pada manusia? Mungkin tak seorang pun diantara kita yang hidup hingga kini, karena manusia menerima balas perbuatannya yang jahat menuai yang jahat atau kesalahan dibalaskan dengan kesalahan dll.  Lex talionis adalah asas bahwa orang yang telah melukai orang lain harus diganjar dengan luka yang sama, atau menurut interpretasi lain korban harus menerima ganti rugi yang setimpal.  Frasa ini terambil dari, a.l. Imamat 24:19-21 yang berbicara perihal berbagai hukuman: " Apabila seseorang membuat orang sesamanya bercacat, maka seperti yang telah dilakukannya, begitulah harus dilakukan kepadanya: patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya." Cobalah and bayangkan jika hukum balas dari Tuhan benar-benar terjadi. Jika tangan kita berdosa, tangan kita dipenggal, kaki berdosa kaki dipenggal, mata berdosa mata dicabut, telinga berdosa, telinga diputus dan mulut berdosa, mulut kita diambil. Pertanyaan: bagian anggota tubuh manakah yang tersisa pada tubuh kita ini yang tidak berdosa? Syukurlah kasih Tuhan lebih besar dari amarahNya Sehingga kita tetap hidup dalam kasih karuniaNya. Dalam relasi sosial masih banyak yang menginginkan hal seperti itu terjadi umum berlaku hukum tabur tuai. Apa yang ditabur oleh orang itu juga akan dituai. Tuhan menyelamatkan manusia dari hidup saling membalas dengan hidup saling mengasihi dan mengampuni. Inilah yang ditentang oleh Yesus dari kaum Farisi yang menafsirkan Taurat dengan menganut ajaran lex talionis: mata ganti mata, gigi ganti gigi. Yesus mengajarkan bahwa Allah pada dasarnya kasih, Tuhan tidak menghukum manusia setimpal dengan yang diperbuat, kejahatan melawan kejahatan tetapi mengalahkan kejahatan dengan perbuatan baik. Mendoakan dan memberkati musuh atau yang membenci kita. Demikianlah juga nabi Yehezkiel menjelaskan kepada umat Allah dalam pembuangan. Allah itu baik, tidak membalaskan perbuatan umatNya setimpal dengan perbuatan. Jika Tuhan membalaskan semua perbuatan jahat umatNya mungkin mereka sudah tak ada di muka bumi. Yehezkiel membeberkan pelanggaran bangsa Israel kepada Tuhan. Yehezkiel 20:30, 32 (TB) Oleh sebab itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Apakah kamu menajiskan dirimu juga dengan cara hidup nenek moyangmu dan berzinah dengan mengikuti dewa-dewanya yang menjijikkan? Dan apa yang timbul dalam hatimu sama sekali tidak akan terjadi, yaitu yang kamu katakan: Kami ingin seperti bangsa-bangsa lain, seperti segala kaum di negeri-negeri untuk berbakti kepada pohon dan batu. Kurang baik apa lagi Tuhan terhadap umatNya, yang menuntun mereka dari keluar dari Mesir, menuntun mereka dalam ketidak pastian padang gurun, memberikan mereka negeri yang maha subur di Kanaan. Tuhan telah membentuk dan menjadikan mereka menjadi bangsa yang besar. Namun lihatlah kutipan ayat diatas mereka ingin sama seperti bangsa asing, menyembah baal dan percaya kepada batu dan pohon. Bukanlah sikap seperti itu menduakan Tuhan? Bagaimana mereka bisa meninggalkan Tuhan dan percaya kepada berhala? Jika ditimbang dari hukum dan pelanggaran, mereka sesungguhnya layak dihukum sama seperti zaman Musa di Padang Gurun yang menghukum bangsa Israel dengan ular tedung api (Bill 21:6dyb). Ular berbisa yang mematikan. Namun kasih Allah lebih besar dari murkaNya. Tuhan memerintahkan Musa membuat tanda ular tembaga, barang siapa yang melihat tanda itu mereka akan sembuh. Sejahat apapun perbuatan umat Allah, sebesar apapun pelanggaran dan akal busuk mereka. Tuhan tidak akan membalaskan dengan apa yang mereka lakukan. Tuhan itu maha baik, mengasihi umatNya dengan setia. Dengan demikian, umat Allah harus menyadari bahwa kalau Tuhan tidak menghukum kita seturut dengan perbuatan kita, itu bukan berarti kita benar atau Tuhan memberatkan kita melakukan kesalahan. Sama sekali tidak, jika Tuhan tidak langsung menguhum dan menegor kita, itu berarti karena kasih Allah kepada kita yang menunggu agar kita sadar atau insyaf atas segala perbuatan yang tidak berkenan kepada Tuhan Sahabat yang baik hati! Inilah hang harus kita syukuri bahwa Allah itu adalah rahmani dan penuh kasih sayang serta mengampuni. Jika kita berbuat salah namun tidak langsung ditegor dan dihukum, bukan berarti Tuhan membenarkan atau mengijinkan kita melakukan hal tidak benar, tetapi Tuhan menunggu kita menyadari semua kesalahan dihadapanNya. Tuhan itu baik dan maha kasih, karena kita ditebus bukan untuk dihukum tetapi untuk memperoleh kasih karunia. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 17 Mei 2019

JATUH BANGUN

JATUH BANGUN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu 18/05/2019

Yeremia 8:4 (TB)  Engkau harus mengatakan kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN: Apabila orang jatuh, masakan ia tidak bangun kembali? Apabila orang berpaling, masakan ia tidak kembali?

Jeremiah 8:4 (RWV)  Moreover thou shalt say to them, Thus saith the LORD; Shall they fall, and not rise? shall he turn away, and not return?

Jatuh bangun adalah hal yang biasa terjadi dalam hidup kita. Tidak ada cerita kehidupan yang terus bangkit tanpa aral atau tantangan. Malah dalam banyak kejadian, orang yang pernah jatuh dapat menjadi awal kebangkitan. Disinilah pentingnya jangan berputus asa, kala jatuh pelajari hikmah yang dapat dipetik, minta nasihat dari orang tepat sebagai penyemangat agar tidak berputua asa. Bahkan ada ungkapan: "no pain no gain" berarti tak ada kemenangan tanpa penderitaan. Tak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Ingatlah

Nabi Yeremia adalah salah satu nabi yang bekerja pada jaman pembuangan. Dia ikut merasakan begitu pedihnya perasaan umat Israel di pembuangan. Mereka kehilangan semangat, harta benda dirampas, harkat dan martabat sebagai bangsa harus menerima kenyataan sebagai budak di negeri asing. Sementara kota mereka Yerusalem yang mereka banggakan, Kita Allah, Kota Daud dan segala kemegahannya telah berubah menjadi puing korban perang Dan Kota sepi tak berpenghuni. Bait Allah yang mereka yakini sebagai simbol kehadiran Allah  telah hancur dan tak ada satu bertindih. Lengkaplah sudah penderitaan yang mereka alami menjalani keadaan pahit di negeri asing.

Adakah kebangkitan bagi umat Allah? Yeremia hadir menyampaikan pesan Tuhan: tak ada yang jatuh tak bangkit lagi. Masakan Ada orang yang pergi tak kembali? Jika Ada waktu jatuh akan ada waktu bangkit. Jika ada waktunya untuk pergi akan ada waktu untuk kembali. Perjalanan waktu adalah seturut dengan rencana Tuhan. Pengkotbah berkata: segala sesuatu ada waktunya (Pengkotbah 3:1dyb).

Nama "Yeremia" jika diartikan dari bahasa Ibrani berarti: "Allah meninggikan, Allah yang meruntuhkan". Allah yang menanam, Allah yang mencabut. Demikian jugalah kehadiran Yeremia di tengah-tengah umatNya. Yeremia memberitahukan kekuasaan Allah yang berkuasa meninggikan dan berkuasa untuk menghukum. Pembuangan adalah hukum atas pelanggaran mereka terhadap perintah Allah. Itulah suatu kenyataan yang harus di terima. Yeremia menguatkan mereka di Pembuangan dan berkata:  "Beginilah firman TUHAN: Apabila orang jatuh, masakan ia tidak bangun kembali? Apabila orang berpaling, masakan ia tidak kembali?"

Sahabat yang baik hati! renungan hari ini menekankan kepada kita: tetaplah percaya dalam segala keadaan. Kala jatuh, ingatlah tangan Tuhan menopang kita untuk bangkit. Kala menangis, Tuhan akan menghapuskan air mata, kala sedih ingatlah Tuhan berkenan menguatkan, kala ada duka, Tuhan akan menghibur.  Dalam segala keadaan kita percaya Tuhan sanggup memulihkan keadaan umatNya

Sahabatku. Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala baikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 16 Mei 2019

TUHAN MEMBERIKAN SUKACITA DAN KELIMPAHAN

*TUHAN MEMBERIKAN SUKACITA DAN KELIMPAHAN*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 17/05/2019

Mazmur 4:7 (TB)  (4-8) Engkau telah memberikan sukacita kepadaku, lebih banyak dari pada mereka ketika mereka kelimpahan gandum dan anggur.

Psalms 4:7 (RWV)  Thou hast put gladness in my heart, more than in the time when their grain and their wine increased.

Saya sependapat dengan LAI yang membuat judul Mazmur 4 ini dengan "Doa Malam Hari". Jika Kita baca keseluruhannya suatu pengalaman yang nyata dalam hidup orang percaya. Hidupnya bergumul dengan permasalahan dari pagi hingga petang. Namun pemazmur berdoa menyerahkan segala apa yang dialaminya.  Maka sebelum tidur semua itu diserahkan kepada Tuhan di dalam doa, pemazmur pun bisa tidur dengan lelap.

Dalam persaingan hidup, pemazmur mengemukakan bahwa Tuhan memberikan sukacita baginya melebihi dari apa yang dipikirkan. Tuhan menyediakan bagiannya lebih dari apa yang diterima orang. Inilah keindahan hidup ditentukan oleh Tuhan.

Atas nas ini saya masih ingat cerita dua anak SD pulang sekolah melihat pohon jambu yang sudah ranum  dan matang. Pemiliknya adalah kakek tua yang sudah lama mencari siapa anak yang bisa memanjatnya. Kebetukan anak yang pulang sekolah itu pun sudah kepingin menimakti jambu, tak disangka ada orang yang datang dihadapannya. Sang kakek menyapa dan meminta anak memanjat pohon jambunya dengan kesepakatan upahnya adalah mereka bebas mengambil jambu yang di panen dengan sejemput dengan memakai dua tangan. Sebanyak apa yang bisa diam ambil dengan kedua tanggan anak tersebut itulah upahnya. Kedua anak itupun setuju dan senang hati.
Selang beberapa waktu kedua anak itu turun dan memberikan hasil panennya dalam karung yang tersedia. Sesuai janji sang kakek mempersilahkan anak pertama mengambil upahnya dengan menjemput jambu dengan kedua tangannya. Hasilnya jemputannya lumanyan bisa penuh satu kantong plastik.

Kemudian sang kakek mempersilahkan anak yang kedua mengambil upahnya sejemput dengan memakai dua tangannya. Namun anak itu tidal mau, dia berkata iklas dan senang  sudah bisa menolong kakek. Lama kakek itu membujuknya agar mau mengambil upahnya namun anak tersebut senyum dan bahagia sudah bisa menolong kakek. Dalam keadaan demikian akhirnya sang kakek sendiri yang mengambil jambu hasil panennya dan berkata:  Terima kasih sudah menolong kakek ambillah ini sampaikan ke orang tuamu sebagai ungkapan terima kasih kakek. Mereka adalah orang tua yang bahagia punya anak yang baik seperti kamu. Anak itu pun senyum membawa kantongan besar dua kali lipat lebih dari yang dimiliki anak pertama tadi.

Kisah dua anak diatas menjadi contoh yang real dalam hidup. Ada orang bekerja menuntut upahnya. Itu wajar, orang yang bekerja harus mendapat upahnya dan itu harus diberikan. Namun orang yang bekerja dengan tulus seperti tipe anak kedua akan mendapat lebih banyak karena yang diterimanya itu bukan sebagai hak tetapi sebagi pemberian Tuhan yang berkelimpahan.

Sahabat yang baik hati. Cobalah kita review aktifitas kita sehari-hari, apakah sepanjang hari ini kita bekerja sebagai  penerima hak atau  sebagai penerima anugerah. Inilah salah satu kritik pada jaman kita sekarang ini: ada saja orang yang rakus, haus jabatan bahkan mengorbankan orang lain demi mencapai kepentingan diri. Namun orang yang tulus akan memperoleh lebih dari yang sepantasnya untuknya. Ingatlah, Tuhan telah mempersiapkan berkat yang tak terhitung bagi kita. Maka alangkah jauh lebih baik jika kita bekerja dengan iklas, bekerja dengan tulus. Rejeki yang kita terima sebagai pemberian Tuhan. Pemberian Tuhan pasti lebih baik, lebih banyak dan lebih berlimpah lebih dari pada apa yang kita tentukan sebagai hak.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 15 Mei 2019

KEMBALIKANLAH KEGIRANGSNKU

KEMBALIKANLAH KEGIRANGANKU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 16/05/2019

Mazmur 51:14 Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!

Psalms 51:12 (RWV)  Restore to me the joy of thy salvation; and uphold me with thy free spirit.

"Rasa malu" dan "rasa bersalah" adalah dua sikap emosi seseorang karena perbuatannya yang tercela diketahui oleh orang lain. Biasanya rasa bersalah berkaitan dengan adanya perbuatan seseorang yang diketahui melanggar aturan atau dinyatakan salah dinilai dari suatu tatanan yang berlaku dalam masyarakat. Sedangkan rasa malu ungkapan emosi seseorang yang muncul karena ada perilaku moral yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Dengan rasa malu seseorang hendak menutupi perbuatannya. Berkaitan dengan rasa malu, bisa saja tidak ada peraturan dilanggar, namun karena perbuatannya menyangkut tanggungnjawab moral yang tidak dapat dipenuhi dapat muncul rasa malu.

Bagi orang Timur (Asia) katanya menanggung rasa malu jauh lebih berat dari rasa bersalah. Itu benar dan dapat kita terima,  berbeda dengan orang Barat (Eropa, America) rasa berat rasa bersalah karena bersalah adalah mengetahui hukum atau aturan namun tetap dilanggar. Sebaliknya kita orang Timur kadang bangga  melanggar hukum atau peraturan dan tidak merasa bersalah. Sehingga Ada anekdot, Hukum ada untuk dilanggar. Namun lebih takut melanggar yang berkaitan dengan tanggung jawab moral dan adat. Itulah sebabnya orang Timur lebih malu disebut orang yang tidak beradat.  Apapun itu keduanya tak baik dan tak enak karena menyangkut jatuhnya harga diri dan martabat kita.

Rasa bersalah dan malu itulah yang dialami oleh Daud setelah nabi Natan membongkar dosa Daud Hal Batsyeba. Natan mengingatkan Daud atas perbuatannya itu. Mungkin menurut Daud pekerjaannya sangat rapi Dan tersembunyi mengambil Batsyeba. Karena kecantikannya Daud pun berusaha ingin memilikinya. Maka Daud memerintahkan Uria ke medan perang yang sulit dimenangkan. Akhirnya Uria pun mati. Pada kesempatan itu Daud mengambil Batsyeba menjadi isterinya. Di mata umum tindakan raja memperisteri panglimanya adalah bukti kasih atau perlindungan raja.

Sekalipun manusia pintar merekayasa kejahatannya dan bisa tersembunyi di mata orang, Tuhan tahu segalanya. Bahkan maksud di dalam hati yang terdalam sekalipun Tuhan mengetahuinya. 2 Samuel 11:27 (TB)  Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa perempuan itu ke rumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN.
Akhirnya Tuhan menyuruh nabi Natan mengingatkan Daud atas perbuatannya itu. (Bacalah kisahnya dalam 2 Samuel 12:1-15; cerita ini dikisahkan dengan baik.

Daud sadar mengaku bersalah dan sangat malu dihadapan Natan atas perbuatannya itu. Daud bersujud mengakui kesalahan besar ini dan memohon pengampunan dosa. Itulah yang dituangkan dalam  Mazmur 51 ini berisi doa pengakuan salah dan permohonan pengampunan Daud atas kesalahannya mengambil Batsyeba.

Malu dan tak berdaya itulah yang dialami Daud atas kekhilafannya. Rasa malu membuat dia Tak bergairah, seolah tak mampu menampakkan diri dihadapan publik. Itulah arti wajah segambar dengan Rupa Allah, kala kita bersalah atau malu karena melanggar kehendakNya kita tidak mampu menampkkan wajah kepada orang. Coba perhatikan jika Ada polisi razia penyakit sosial pasti mereka menyembunyikan wajahnya. Demikian dengan orang-orang yang terjaring OTT pasti yang ditutupi adalah wajahnya. Itulah manusia memiliki rasa malu ketika perbuatan salah diketahui oleh orang lain.

Orang yang merasa bersalah atau rasa malu pasti terpukul secara mental, susah bangkit dan kegembiraan pun hilang. Orang yang biasa tetawa bahagia, maka ketika pelanggaran kita terungkap akan diam seribu bahasa dan tak berkutik. Daud tidak menutup kesalahannya dengan membuat kesalahan lain atau menyalahkan orang lain namun Daud datang memohon pengampunan kepada Tuhan. Dia meminta agar Tuhan memulihkan keadaannya. Daud memohon agar Tuhan mengembalikan kegirangan dan semangat hidupnya.

Sahabat yang baik hati, dari renungan hari ini, kita memperoleh pelajaran berharga, orang yang menyadari kesalahan dan mengakui kesalahannya serta mau memperbaiki kesalahannya akan terbuka jalan yang lebih baik. Bangkit dari keterpurukan Dan bergegas berbenah diri. Hanya orang yang mau mengakui kesalahan bisa menutupi rasa malu dan dapat bangkit memulihkan keadaannya.

Harus kita ingat bahwa tidak ada manusia yang sempurna, pasti pernah melakukan kesalahan bahkan hal yang membuat kita malu. Jangan lari dari permasalahan, sadari, akui dan perbaiki serta ambil hikmah dari pengalaman yang terjadi. Dengan demikian kita akan semakin bertumbuh dengan baik dan bangkit dari keterpurukan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak





Selasa, 14 Mei 2019

HAPUSLAH AIR MATAMU

HAPUSLAH AIR MATAMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 15/05/2019

Yeremia 31:16 (TB)  Beginilah firman TUHAN: Cegahlah suaramu dari menangis, dan matamu dari mencucurkan air mata, sebab untuk jerih payahmu ada ganjaran, demikianlah firman TUHAN; mereka akan kembali dari negeri musuh.

Jeremiah 31:16 (RWV)  Thus saith the LORD; Restrain thy voice from weeping, and thy eyes from tears: for thy work shall be rewarded, saith the LORD; and they shall come again from the land of the enemy.

Pembuangan Babel adalah duka yang membekas bagi bangsa Israel. Pembuangan membuat mereka terpukul habis dan meratapi nasib yang begitu malang. Yerusalem yang duku kota kebanggaan mereka hancur menjadi puing, sepi dan korban perang karena seluruh  penduduknya diangkut ke Babelonia. Bangsa yang berdaualat terbuang menjadi tawanan asing, Bangsa yang besar dan disegani mala terbuang di negeri asing. Beratnya penderitaan Dan duka yang dialami di Pembuangan melahirkan kitab Ratapan: suatu buku yang menangisi  Yerusalem kota Allah yang hancur dan berubah menjadi kota Tak berpenghuni.

Di Pembuangan mereka dirundung duka, mereka menyadari Tuhan telah menghukum mereka dengan keras. Mereka menjerit dan menangis serta berurai air mata. Bagi mereka, Tuhan telah menghukum mereka dan tak akan mengampuni mereka lagi atas segala pelanggaran dan dosa yang mereka perbuat. Israel telah berakhir, umat pilihan Tuhan telah pudar, mereka hanya orang asing yang terbuang dan budak bagi bangsa yang kuat. Apakah ini akhir dari kisah Bangsa Israel?

Disinilah Yeremia hadir di tengah-tengah umat Allah yang terbuang menyapa mereka dengan lembut dan berkata:  "Beginilah firman TUHAN: Cegahlah suaramu dari menangis, dan matamu dari mencucurkan air mata, sebab untuk jerih payahmu ada ganjaran, demikianlah firman TUHAN; mereka akan kembali dari negeri musuh.
Masih ada harapan untuk hari depanmu, demikianlah firman TUHAN: anak-anak akan kembali ke daerah mereka."Yeremia 31:16-17 (TB)

Cegahlah suaramu dari menangis! Jika seseorang yang berduka menjerit dan histeris itu menujukkan tak sanggup lagi menutupi kesedihan dalam hati. Daya tahan untuk menutupi rasa sakit dan sesak terlepas dan harus menyuarakan isi hatinya yang mendalam. Dalam keadaan demikianlah Tuhan hadir menyapa, cegahlah suaramu dari menangis. Tuhan tidak akan membiarkan umat pilihannya berakhir di Pembuangan.

Bukan hanya itu Allah sendiri akan datang menghapus air mata kesedihan mereka. Tuhan tidak akan membiarkan umatNya terus meratap dalam pembuangan. Allah akan datang menolong dan memulihkan umatNya. 

Kisah umat pilihan Allah tak akan berakhir di Babelonia, perjalanan mereka masih panjang, masih ada harapan akan masa depan yang cerah.  Waktunya akan datang Tuhan akan menolong dan membebaskan mereka dari Babelonia.

Sahabat yang baik hati, inilah kelebihan orang beriman, kala sudah Tak sanggup untuk berkata apa-apa lagi dalam penderitaan yang dialami. Kalau suara sudah habis karena ratapan yang mendalam. Kala air mata sudah kering? Tuhan Tak akan membiarkan begitu saja. Tuhan akan datang until menghibur, meneguhkan Dan memulihkan umatNya. Sebesar apapun kesalahan yang mereka buat jika datang menyesali diri dihadapan Tuhan. Tuhan berkenan mengampuni Dan merangkul mereka dalam kasihnya.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak








Senin, 13 Mei 2019

JALAN BARU BAGI UMAT ALLAH

JALAN BARU BAGI UMAT ALLAH

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi Kita. Selasa, 14/05/2019

Zakharia 13:1 (TB)  "Pada waktu itu akan terbuka suatu sumber bagi keluarga Daud dan bagi penduduk Yerusalem untuk membasuh dosa dan kecemaran.

Zechariah 13:1 (RWV)  In that day there shall be a fountain opened to the house of David and to the inhabitants of Jerusalem for sin and for uncleanness.

Pengalaman buruk tak selalu membawa orang terpuruk, jika mau belajar dari pengalaman buruk dan mengambil hikmahnya akan menjadi awal kebangkitan. Kisah hidup seperti ini dapat kita baca pada sejarah tokoh-tokoh besar. Mereka menjadi besar justru bangkit dan belajar dari kegagalan.  Seperti Bill Gates (CEO Microsoft's) dan Mark Zuckerberg (CEO FB), dua tokoh paling tersohor kini dan kaya raya mereka dropout dari Harvard University. Mereka orang-orang cerdas, yang berhasil mempelajari kegagalan untuk meraih kesuksesan besar. Kisah-kisah perjalanan hidup demikian sangat penting dipelajari agar jangan terpuruk oleh keadaan buruk, tetapi  mejadikan kegagalan sebagai energi yang besar untuk meraih keberhasilan.

Demikian penjelasan atas renungan hari ini. Nabi Zakaria yang bekerja setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan ke Yerusalem. Dia menyampaikan banyak visi atau penglihatan yang diterimanya menyingkapkan jalan keberhasilan bangsa Israel setelah pembuangan. Zakaria menyemangati mereka yang bergumul bagaimana membangun Bait Allah, Tembok Yerusalem dan bagaimana memulihkan kejayaan dan kesejahteraan umat Allah? Bagaimana mungkin membangun Bait Allah dan Tembok Yerusalem dengan biaya yang sangat besar sementara mereka baru memulai kehidupan di Yerusalem, kesesakan ini di tambahkan lagi pergumulan sehari-hari yang harus dihadapi. Mungkinkah ada kejayaan kembali bang Israel! Akan adakah anak-anak Daud yang bangkit menjadi raja? Atau mungkin keterpurukan demi keterpurukan yang akan terus menimpa umat Allah!

Apalagi pada pasal sebelumnya Zakaria telah menubuatkan perkabungan nasional. Perkabungan umat Israel atas meninggalnya anak sulung (Zak 12:10).  Menurut Zakaria waktunya akan tiba akan Ada sumber yang terbuka bagi keturunan Daud dan keselamatan bagi penduduk Yerusalem. Itulah yang dibubuatkan oleh Zakaria akan kehadiran Mesias (Zak 9:9) dan pada pasal 13 ini. Menurut para penafsir bahwa  nubuatan Zakarias tentang kematian anak sulung adalah nubuatan tentang kematian Yesus. Yesus adalah Daud (Mat 1:1). Kematian Yesus Kristus membuat siapapun yang melihatNya akan menangis dan meratap. Namun sesungguhnya luka dan darahNya yang tercurah bukanlah karena dosa dan pelanggaranNya sendiri. Tetapi untuk menyucikan kita dari dosa dan pelanggaran.  Sehingga seluruhnya berkabung, baik raja, baik imam, baik nabi dan rakyat biasa harus meratap Dan menangisinya.Tapi ratapan atas kematian anak sulung akan membuka jalan bagi umat Allah memperoleh kasih karunia dan pengampunan.  Zakharia 12:10 (TB)  "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung."
Perkabungan ini bukan hanya membawa luka semata, tetapi membuka sumber bagi keturunan Daud dan penduduk Yerusalem untul membasuh diri dari dosa dan kecemaran. 

Nubuatan Zakaria tentang perkabungan anak sulung sesunghlguhnya digenapi di dalam diri Yesus Kristus sama seperti nubuatan dalam Yesaya 53 tentang hamba yang menderita. Ini mengangkat penderitaan yang mendatangkan kebaikan bagi umatNya. Nubuatan ini, menjadi dasar teologi pengorbanan Yesus Kristus, yang menderita sengsara dan mati untuk menebus umatNya.
Yesaya 53:5 "Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh." (Band 1 Pet 2:24)

Sahabat yang baik hati, apa yang diungkapkan oleh nabi Zakarias adalah suatu jalan yang tidak umum. Dibalik luka yang mendalam ada jalan menuju suka yang besar, dibalik penderitaan yang teramat pedih tersedia kebahagiaan yang tiada tara. 

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 12 Mei 2019

DALAM TUHAN SELALU ADA JALAN

DALAM TUHAN SELALU ADA JALAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi Kita dalam beraktifitas. Senin, 13/05/2019

Yesaya 43:16 (TB)  Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,
Isaiah 43:16 (RWV)  Thus saith the LORD, who maketh a way in the sea, and a path in the mighty waters;

Meyakinkan orang yang putus harapan adalah suatu pekerjaan yang maha berat. Apalagi sudah pada tahap trauma, akan sulit dipulihkan. Sekalipun ada kemampuan dan potensi akan sulit untuk bangkit karena motivasi tidak ada. Itulah sebabnya dalam suatu pertandingan atau even besar, selain kesiapan teknis dan skill individu hal yang tidak bisa tertinggal adalah motivator. Kehadiran motivator sangat penting untuk menyemangati, menginspirasi.

Kehadiran Yesaya di tengah-tengah umat Pembuangan bisa juga digambarkan sebagai motivator.  Yesaya hadir menyemangati mereka agar tetap percaya kepada Tuhan. Di dalam Tuhan akan selalu ada jalan keluar dari kesulitan yang dihadapi. Hal itu sangat beralasan karena pengalaman sejarah yang terjadi bagi bangsa Israel. Kisah perbuatan Allah yang besar telah disaksikan oleh leluhur mereka.  Ketika mereka tersesak dan terhimpit, merasa Tak berdaya menghadapi Firaun, namun mereka sendiri menjadi saksi bahwa Firaun memohon kepada Musa agar Mesir bebas dari tulah-tulah yang didatangkan Tuhan. Sekalipun mereka telah dilepaskan keluar dari Mesir, namun lihatlah Firaun mengejar mereka dengan kereta kuda dan prajurit tertangkas dari pasukan Firaun. Dalam keadaan demikian Israek terdesak,  hendak berjalan terus sama artinya menenggelamkan diri dalam laut. Diam tak bergerak sama artinya menyerahkan nyawa sendiri kepada pasukan Firaun. Dalam keadaan demikianlah Tuhan membuka jalan. Tuhan memerintahkan Musa memukul Laut Tiberau, pada saat itu laut terbelah Dua sehingga umat Allah dapat berjalan. Sesampai di seberang, Tuhan memerintahkan Musa, make air pun kembali menyatu pasukan Firaun yang sedang mengejar mereka akhirnya tenggelam tak berbekas.  Itulah kuasa Tuhan yang telah nyata dihadapan unat Israel. Make tak ada satupun keraguan akan kekuasaan Tuhan.

Bangsa Israel di Pembuangan sangat terpukul, keadaan mereka buruk dan menderita.  Yesaya menyakinkan umatNya bahwa Allah sendiri yang akan menebus Dan membebaskan umatNya. Allah Maha Kuasa melakukan tanda ajaib untuk membebaskan umatNya sama dahsyatnya ketika Musa membawa Israel keluar dari Mesir. Jika Musa membawa Israel keluar dari Mesir dengan berbagai tulah dan ajaib, hal yang sama Tuhan akan menebus dan membebaskan umat Allah dari pembuangan Babel.

 Pembebasan Allah akan terjadi itu bukan hanya janji semata. Tuhan satu-satunya pembebas umatNya. Mereka harus kembali ke Yerusalem. Waktunya pembuangan akan berakhir,  penindasan dan kerja rodi. Tuhan sendiri akan membuka pintu-pintu  gerbang yang terkunci untuk melepaskan umatNya. 

Sahabat yang baik hati! Renungan ini meyakinkan kita semua agar jangan pernah berputus asa atas kesulitan yang kita hadapi. Di dalam TUHAN akan selalu ada jalan. Lautan yang siap menelan dan menenggelamkan dapat diubah menjadi jalan yang menyeberangkan umatNya dari pengejaran Firaun. Demikianlah dengan kita harus percaya bahwa Kuasa Allah yang kuat tidak akan diragukan lagi, Allah akan memulihkan keadaan kita menuju masa depan yang baru. Kepahitan dan penindasan akan berlalu.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Sabtu, 11 Mei 2019

TINGGAL DI DALAM KRISTUS DAN BERBUAH UNTUK MEMULIAKAN ALLAH

Kotbah Minggu, 12 Mei 2019
Nas: Yohanes 15:1-8

*TINGGAL DI DALAM KRISTUS DAN BERBUAH UNTUK KEMULIAAN ALLAH*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kehadiran missionari di daerah penginjilan telah membawa perubahan besar bagi penerima Injil: iman, pendidikan, kesehatan, peradaban baru, ekonomi dll. Di tanah Batak misalnya kehadiran Injil disebut dengan "era hatiuron manandingkon haholomon". (Memasuki terang meninggakannkegelapan). Era hamajuon meninggalkan keterbelakangan. Injil telah menerangi kehidupan dan membawa perubahan.

Melakukan itu semua, banyak kisah-kisah yang menarik dari missionaris berjumpa dengan masyarakat lokal. Sebagai contoh konon seorang missionar di Afrika memiliki sebuah generator kecil untuk membangkitkan arus listrik ke ruang gereja dan pastori. Beberapa orang anggota jemaat heran melihat lampu menyala di rumahnya hanya dengan menekan  saklar kecil. Salah seorang anggota jemaat meminta bola lampu dari missionar itu untuk dijadikan sebagai hiasan, maka dia dengan senang hati memberikan sebuah bola lampu cadangan kepadanya. Saat missionar berkunjung ke rumah anggota jemaat yang meminta bohlam tersebut dia heran dan tercengang karena lampu yang diberikannya telah digantung di rumah dengan tali biasa yang tentunya tidak dapat menyala. Dengan spontan dan merasa geli, akhirnya missionari menjelaskan bahwa untuk menyalakan lampu itu dibutuhkan generator dan tali wayar, itulah yang mengalirkan arus sehingga bola menyala. Kisah ini dapat kita jadikan sebagai contoh bahwa orang Kristen harus terhubung kepada Kristus untuk memancarkan terang. Tanpa tersambung dengan Sang Terang Dunia, orang percaya tak akan sanggup menjadi terang.

Dalam kotbah minggu ini, Yesus memberikan pengajaran bagaimana hubungan Yesus dengan orang percaya melalui pengajaran tentang pohon anggur. Yesus adalah pokok anggur yang benar dan kita adalah rantingnya. Ranting yang terhubung dengan pokok itulah yang bertumbuh segar dan menghasilkan buah. Sebaliknya jika layu dan kering itu berarti hubungan dengan pokok terganggu dan tak menghasilkan buah. Maka tinggal menunggu waktu sang tukang kebun untuk memotongnya dan membakarnya ke api penghangusan.

Yesus adalah Pokok Anggur yang benar, Dan Kita adalah rantingnya. Allah Bapa adalah pemilik yang merawatnya. Melalui teks ini Yesus ingin menegaskan bahwa selaku ranting kita tersambung dengan sang pokok agar bisa bertumbuh dan menghasilkan buah. Kiasan rantingninii menggambarkan kita hanya akan dapat bertumbuh apabila kita tersambung (terhubung) dengan Yesus selaku Pokok Anggur yang Benar. Selama kita tersambung/terhubung dengan Yesus, maka kuasa Roh Kudus dapat mengalir ke dalam diri orang percaya sehingga hidup, bertumbuh dan berkembang serta menghasilkan buah yang banyak.  Sebaliknya, ketika hubungan terputus dengan make akan layu dan kering akhirnya menjadi mati Maka kita tidak akan berguna lagi tinggal menunggu dibuang dan dimusnahkan.

Bagaimana orang percaya bertumbuh dan berbuah di dalam Yesus Kristus? Kotbah minggu ini memberikan jawaban yakni tersambung dengan pokok anggur yang benar atau tinggal di dalam Yesus Kristus. Orang percaya sebagai ranting dalam pokok anggur yang benar harus memperhatikan 4 bal berikut:

a) Pastikan ranting tetap tersambung dengan pokoknya, jika tidak akan segera layu dan kering. Maka pemilik kebun akan mengguntingnya dan membuangnya ke api pemusnahan. (ay 2)

b) Jadilah ranting yang menghasilkan buah (ay -3-4). Pohon yang baik ditentukan oleh buahnya (Mat 12:23). Yesus memanggil dan menetapkan kita menjadi pengikutnya agar kita menghasilkan buah (Yoh 15:16). Kotbah ini memgajak kita semua agar produktif menghasilkan buah-buah yang manis bagi orang lain.

c. Keuntungan plus tinggal di dalam Kristus; menjadi ranting berarti menjadi bahagian dari unsur pohon. Ranting akan dihidupi oleh pohon tersebut sebagai bahagian yang utuh dengan unsur lainnya: akar, batang, ranting, daun dll. Dengan menjadi ranting berarti menjadi bahagian yang tidak terpisahkan dengan Kristus. Bonus tambahan tiggal di dalam Kristus adalah jaminan dan kepastian menerima apa yang kita minta kepada Bapa. Yesus berkata: “mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Ay 8. band. Mat 21:22)

d) Muliakanlah Tuhan
Tinggal di dalam Yesus Kristus berarti hidup untuk memuliakan Allah.  Totalitas hidup kita orang percaya until kemuliaan Allah baik melalui perkataan, perbuatan, sikap dan perilaku dalam keluarga, lingkungan kerja dan masyarakat.

Sahabat yang baik hati, marilah ambil sikap untuk tinggal di dalam Kristus. Jangan tinggalkan Yesus, tetapi tinggallah di dalam Dia. Yesus Kristus telah memangil dan menetapkan kita menjadi ranting yang dipakai menghasilkan buah-buah manis. Kristus segera datang menanyakan buah apa yang kita persembahkannkepadaNya?

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan bagi saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 10 Mei 2019

TUHAN TAK MENINGGALKAN UMATNYA

TUHAN TAK MENINGGALKAN UMATNYA

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita dalam beraktifitas. Sabtu, 11/05/2019

Yesaya 41:17 (TB)  Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air, tetapi tidak ada, lidah mereka kering kehausan; tetapi Aku, TUHAN, akan menjawab mereka, dan sebagai Allah orang Israel Aku tidak akan meninggalkan mereka.

Isaiah 41:17 (RWV)  When the poor and needy seek water, and there is none, and their tongue faileth for thirst, I the LORD will hear them, I the God of Israel will not forsake them.

Haus dalam bahasa medisnya disebut dengan "dehidrasi", di mana seseorang kehilangan cairan dalam tubuh. Kehilangan cairan ini akan mengganggu sekali dalam keseimbangan tubuh. Jika dehidrasi dibiarkan maka akan berdampak buruk kepada kesehatan; kerongkongan akan kering, ginjal tidak dapat bekerja serta emosi tak stabil. Dalam keadaan haus seseorang tidak akan tenang, terus mencari  air untuk diminum demi keseimbangan tubuh, Jika tidak menemukan air alangkah sengsaranya dan menderitanya seseorang.

Gambaran kesengsaraan seseorang dalam kehausan inilah yang dipakai oleh Yesaya menggambarkan kehidupan umat Allah dalam pembuangan. Mereka bukan hanya haus, namun miskin dan sengsara, menderita dan melarat. Mereka hidup dalam keadaan tak menentu di pembuangan, tiada kepastian kapan semua ini berlalu. Mereka terus mencari pertolongan dan keselamatan, tapi mereka tidak menemukannya.

Dalam keadaan demikianlah Yesaya hadir menyampaikan Firman bahwa Tuhan menyediakan air bagi mereka. Ibarat orang yang berjalan di Padang gurun yang kehabisan air, bibir dan kerongkongan mereka telah kering, mereka tak sanggup lagi untuk berjalan, berdiri saja pun sudah tak dapat bertahan. Rebah dan tergeletak dalam kepasrahan. Dalam keadaan demikian setetes air dalam kehausan di padang gurun jauh lebih berharga dari segenggam emas. Demikianlah gambaran Israel yang merindukan pertolongan dalam menjalani penderitaan Dan kesengsaraan mereka dalam pembuangan.

Allah sendiri akan menjawab mereka, Tuhan menolong dan memberikan jalan keluar bagi kesulitan yang mereka alami. Tuhan itu baik, dalam segala kesengsaraan dan kehausan yang amat dalam, Tuhan berkenan hadir memberikan pertolongan kepada umatNya. Tuhan menyediakan air bagi mereka yang haus, menyediakan makanan bagi mereka yang lapar dan menuntun serta menghantarkan orang yang tersesat sampai ke tujuan mereka.

Dalam Alkitab banyak ditemukan nas-nas yang menghubungkan kehadiran Tuhan memberikan kepuasan bagi orang yang haus dan lapar. Yesus dalam kotbah di Bukit juga menyentuh hal ini. Matius 5:6 (TB)  "Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan."
Yesus adalah air kehidupan dan barang siapa yang meminum air yang diberikan oleh Yesus tidak akan haus selama-lamanya.(Yoh 4:13-14)

Sahabat yang baik hati! Tuhan it baik, Tuhan menyediakan air bagi orang yang mencarinya. Pertolongannya selalu nyata bagi orang yang beriman. Tuhan tidak pernah meninggalkan umatNya dalam segala persoalan yang menimpanya.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak





Kamis, 09 Mei 2019

TETAP BERJALAN DALAM KEBENARAN TUHAN

*TETAP BERJALAN DALAM KEBENARAN TUHAN*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi Kita dalam beraktifitas. Jumat, 10/05/2019

Mazmur 25:5 (TB)  Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.

Psalms 25:5 (RWV)  Lead me in thy truth, and teach me: for thou art the God of my salvation; on thee do I wait all the day.

Apakah anda pernah membawa pasien dalam keadaan kritis ke rumah sakit? Jika anda pernah pasti sudah merasakan kecemasan yang luar biasa, habis pikir dan berserah. Kita memohon dengan sangat agar dokter memberikan penanganan yang terbaik serta mempercayakan sepenuhnya kepada para medis untuk melakukan diagnosa dan tindakan yang dibutuhkan. Biaya mungkin tak jadi soal dan dokumen apapun yang disodorkan pasti kita bersedia menandatangani.
Itulah situasi emergency, kita hanya  berdoa dan pasrah serta sabar menunggu perkembangan kesehatannya.

Dalam situasi darurat ada saja orang yang kehilangan akal bahkan percaya pada magik atau tahyul bahkan hal yang berlawanan dengan iman pun dilakukan asalkan memperoleh kesembuhan. Itulah yang diingatkan renungan hari ini. Dalam keadaan darurat sekalipun kita harus hidup dalam kebenaran dan berjalan menurut petunjukNya.

Orang percaya harus berbeda cara menghadapi situasi emergency dengan yang tidak beriman. Dalam pasal 25 ini, Pemazmur  mengalami situasi darurat dan sangat kritis yang membutuhkan pertolongan cepat. Pemazmur tidak berputus asa tetapi datang memohon pertolongan kepada Tuhan.

Ada tiga hal yang menjadi pelajaran dari Mazmur 25 ini menghadapi situasi darurat, yakni:

Pertama Pemazmur tetap terjaga hidup dalam kebenaran Tuhan. Dalam menghadapi krisis dia tidak mau melakukan diluar kebenaran Tuhan. Dia setia menjalani masa kritis seturut dengan kehendak Allah.

Kedua, Pemazmur memohon petunjuk dan jalan yang harus dilaluinya. Dalam masa kritis orang biasanya kehilangan akal. Kehilangan akal disini bukan berarti tidak punya ide, tetapi tersandra oleh rasa takut, takut melakukan suatu tindakan yang dianggap bisa beresiko lebih fatal. Semakin diam dan tak berbuat apa-apa semakin cemas dan kuatir. Mazmur ini, memberikan pelajaran, dia tidak memaksa akalnya namun menggunakan umannya dengan memohon petunjuk dan berkata: "ajarlah aku."

Ketiga, Pemazmur memiliki penyerahan yang sepenuhNya  kepada Tuhan atas apa yang akan terjadi.  Dia sabar menunggu keselamatan yang dari Tuhan denga berkata: "Engkau kunanti-nantikan sepanjang hati."

Sahabat yang baik hati, renungan hari ini memberikan contoh rohani yang baik dalam menghadapi kecemasan. Tiga langkah diatas sebagai yang diberikan sekaligus membedakan bagaimana orang beriman menghadapi situasi darurat. Orang beriman tidak hanya mengandalkan rasio. Sekalipun tersesak oleh keadaan orang beriman tidak habis akal namun tetap bertahan karena mengandalkan Tuhan. Baginya Tuhan itu Mahakuasa, Dia akan bertindak seturut kehendakNya.
 Mazmur ini meneguhkan Kita percaya kepada keselamatan Dan pertolongan dari Tuhan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amen

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 08 Mei 2019

BERGEMBIRA DAN BERSUKACITA ORANG YG MENCARI TUHAN

*BERGEMBIRA DAN BERSUKACITA ORANG YANG MENCARI TUHAN*

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 09/05/2019

Mazmur 40:17 Biarlah bergembira dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata: "TUHAN itu besar!"

Psalms 40:16 (RWV)  Let all those that seek thee rejoice and be glad in thee: let such as love thy salvation say continually, The LORD be magnified.

"Happy ending" suatu istilah yang sering kita dengar menggambarkan pergumulan yang berujung manis. Jika anda penikmat cinema alur kisah seperti sangat menarik, bagaimana aktor memenangi kesulitan yang dijalani.  Happy ending pastilah jauh lebih baik daripada manis duluan tapi berujung pahit. Kisah hidup yang berujung Manis tentu harus rela menghadapi tantangan atau kesulitan. Tantangan  adalah ujian untuk meraih kebahagiaan yang disediakan Tuhan dibalik beban hidup.

Mazmur 40 ini adalah contoh pengalaman orang percaya bagaimana menghadapi pergumulan yang berat yang berakhir dengan manis.  Pemazmur digambarkan telah terperangkap dalam lumpur rawa (ay 13), dikelilingi malapetaka, dikejar rasa bersalah karena kesalahannya sudah lebih banyak dibanding jumlah rambut di kepalanya (ay 2). Pemazmur sangat tertekan, musuh-musuhnya sudah siap-siap menertawakannya (ay 15). Namun dia tidak berputus asa, pemazmur sabar dalam segala kesesakan dan tekun menantikan Tuhan di dalam doa dan syukur.

Pada Mazmur 40 ini kita menemukan pengajaran yang sangat berharga: jika ada beban atau musibah yang menimpa jangan langsung berputus asa, namun berdoa dan tetaplah mencari kehendak Allah dibalik semua peristiwa yang terjadi. Allah mendatangkan kebaikan bukan hanya pada hal manis saja. Tuhan juga terkadang mengijinkan orang percaya berjalan pada jalan terjal,  licin dan berliku. Ketika  menjalaninya kita sadar hanya karena pertolongan Tuhan semua itu bisa dijalani. Cara Tuhan mendatangkan kebaikan bukan dalam suasana suka dan gembira saja, tetapi dalam segala keadaan Tuhan mampu memberi sukacita dan kegembiraan bagi kita.

Mazmur 40 ini menyakinkan kita agar tetap percaya  bagaimanapun Tuhan tidak pernah membiarkan orang yang dikasihiNya ditelan pergumulan. Namun dalam permasalahan yang dihadapi tetap meminta pertolongan Tuhan. Pertolongan Tuhan akan datang tepat pada waktunya. Tuhan mengetahui apa yang terbaik bagi kita.

Itulah sebabnya pemazmur dalam nas hari ini membuat suatu kesimpulan bahwa bergembira dan bersukacita orang yang mencari Tuhan. Mencari Tuhan disini haruslah dipahami setia menjalani hidup ini dalam suka dan duka di dalam doa dan syukur. Jika ada suka dan kegembiraan jangan lupa bersyukur, jika ada kesulitan yang membebani kita, tanyakanlah selalu apa maksud dan maksud Allah dalam setiap masalah yang kita hadapi. Harus kita ingatan bahwa tantangan hidup adalah latihan rohani.  Ibarat seorang atlet yang tangguh butuh latihan yang berat dan memiliki tingkat kesulitan pula until memenangkan kejuaraan yang berat. Seorang petinju hebat akan terbukti dengan menjalani pertandingan sulit dan berat. Latihan dan ujian menempa diri lebih siap dan lebih tahan uji dan memenangkan pertandingan besar.

Demikianlah dalam hal iman, pengalaman pemazmur mengatakan bergembira dan bersukacita orang yang mencari Tuhan, sekalipun kesulitan menghadang tetap mrnganggapnya sebagai latihan Dan ujian iman. Ketika semua it kita jalani waktunya kita akan berkata: Tuhan itu besar. Mendapatkan prestasi besar harus berani lewat tantangan besar. Jangan takut, Tuhan memelihara dan menolong kita.

Sahabat yang baik hati! Renungan hari ini mengajak kita jangan pernah berputus asa atas beban yang menimpa. Apapun juga menimpa hidup kita: kala suka dan sedih, kala tawa dan air mata. Carilah makna apa kehendak Tuhan dibalik semua itu. Waktunya akan tiba tersenyum indah dan berkata Tuhan itu baik.

Sahabatku. Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak.

YUSUF BERHATI MULIA, PENGAYOM DAN PEMERSATU

YUSUF YANG BERHATI MULIA, PENGAYOM DAN PEMERSATU

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman TUHAN sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 08/04/2019

Kejadian 50:21 (TB)  Jadi janganlah takut, aku akan menanggung makanmu dan makan anak-anakmu juga." Demikianlah ia menghiburkan mereka dan menenangkan hati mereka dengan perkataannya.

Genesis 50:21 (RWV)  Now therefore fear ye not: I will nourish you, and your little ones. And he comforted them, and spoke kindly to them.

Dalam upacara adat kematian orang Batak khususnya pemberangakatan orang tua meninggal, salah satu kekuatiran yang muncul adalah siapakah menjadi pengayom dan pemersatu bagi seluruh anak-anak dan keturunnya. (Catatan: dalam orang Batak anak Sulung memang otomatis menjadi pengganti Bapak karena dia yang disebut sebagai 'sijujung baringin' atau pemangku tanggungnjawab yang paling besar). Apalagi ada riwayat hubungan yang kurang akur diantara kakak beradik. Mereka kuatir bahwa semua ini akan tercerai berai dan sulit mencari titik temu.  Itulah pentingnya bapak bagi anak-anaknya, sekalipun sudah ujur namun akan selalu sedih untuk memberangkatkannya. Bapak adalah pengasuh dan pemersatu bagi seluruh anak-anaknya. Selagi orang tua hidup maka seluruh anak-anak akan hormat pada orangtua dan menurutinya. Seiring dengan itu pula ada kerinduan pulang kekampung saatnatal atau tahun baruan; berkumpul bersama keluarga dan mengenang masa-masa kanak dalam segala suka dan duka. Namun jika orang tua telah tiada apakah ada kebersamaan seperti sedia kala?

Hal semacam itu pula yang dialami oleh Yusuf dan saudara-saudaranya. Yakub meninggal di rumah Yusuf di Mesir.  Sebagai wujud penghormatan kematian Yakub seluruh orang Mesir ikut berkabung dan membalsemi mayat orang tua sang Perdana Menteri sekalipun dia orang Ibrani. Mayat Yakub dihantarkan ke gua Makhpela sesuai dengan pesannya sebelum meninggal (Kej 50:5).  Setelah selesai upacara penguburan Yakub,  Yusuf dan suadara-saudaranya berkumpul dan urung rembuk semacam musyawarah keluarga. Nampaknya ada kegelisahan dan kekuatiran saudara-saudara Yusuf. Sebagaimana kita tahu ada riwayat yang tidak baik dari saudara-sadara Yusuf kepadanya: mereka telah banyak melakukan kejahatan terhadap Jusuf: dari membencinya, rencana membunuhnya sampai menjualnya kepada orang Midian. Namun TUHAN memelihara hidup Yusuf; dalam perjalanan yang berliku mendatangkan kebaikan bagi Yusuf menjadi Perdana Menteri di Mesir.

Saudara-saudara Yusuf  memiliki kekuatiran yang luar biasa. Mungkin karena ketakutan terhadap Yusuf, siapa tahu dia akan membalas dendam kepada mereka. Maka mereka meminta maaf dan sampai meminta kepada Yusuf agar Yusuf menjadikan mereka sebagai budaknya saja. Justru Yusuf menangis mengapa saudara-saudaranya berpikir demikian. Sungguh, Yusuf berhati mulia dan memiliki rasa persaudaraan dan kekeluargaan yang luar biasa. Dia tidak dendam, dia sudah melupakan masa lalu itu. Dia tetap mengasihi mereka sebagai saudara dan menjamini hidup mereka di Mesir. Masa lalu Tak menjadi penghalang baginya merangkul saudara-saudaranya dalam kasih.  Dengan segala apa yang dia miliki di Mesir Yusuf akan melindungi dan memelihara anak-anak dan cucu-cucu Yakub.

Selengkapnya marilah baca Kejadian 50:17-20 (TB)  "Beginilah harus kamu katakan kepada Yusuf: Ampunilah kiranya kesalahan saudara-saudaramu dan dosa mereka, sebab mereka telah berbuat jahat kepadamu. Maka sekarang, ampunilah kiranya kesalahan yang dibuat hamba-hamba Allah ayahmu." Lalu menangislah Yusuf, ketika orang berkata demikian kepadanya.
Juga saudara-saudaranya datang sendiri dan sujud di depannya serta berkata: "Kami datang untuk menjadi budakmu."
Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah?
Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.

Yusuf sungguh berhati mulia, dia memakamkan Yakub dengan upacara terbaik di negeri Mesir. Terhadap saudaranya dia tidak mendendam, dia telah melupakan seluruh kesalahan saudara-saudaranya, dia merangkul merangkul penuh kasih sayang. Dengan seluruh wewenang yang ada padanya dipergunakan untuk mengayomi dan menjamin kelangsungan hidup saudara-saudaranya beserta seluruh keturanannya di Mesir. Sikap inilah yang dimiliki oleh pemimpin besar, berhati mulia dan merangkul semuanya. Sikap seperti tentu mendatangkan rasa solidaritas diantara keturunan Yakub (Israel) dan menjadi bangsa yang kuat di Mesir.

Sahabat yang baik hati, apa yang dilakukan oleh Yusuf ini menjadi teladan yang sangat baik. Pemimpin besar ditandai kesediaan melupakan masa lalu tetapi berpikir akan masa depan. Pemimpin besar adalah yang menghentikan dendam tetapi mengulurkan tangan untuk merangkul penuh kasih persaudaraan. Sikap Yusuf ini menjadi perekat yang tinggi di kalangan bani Israel,  teladan yang mempertebal solidaritas  mereka hidup di negeri Mesir. Mari teladani sikap Yusuf ini dalam kehidupan kita masing-masing. Miliki hati mulia yang penuh kasih dan kepedulian, lupakan masa lalu, mengampuni dan berjalan bersama meraih masa depan yang lebih baik.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...