Selasa, 21 Mei 2019

TUHAN GEMBALAKAN UMATNYA

TUHAN GEMBALA UMATNYA Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 22/05/2019 Yehezkiel 34:22 (TB) maka Aku akan menolong domba-domba-Ku, supaya mereka jangan lagi menjadi mangsa dan Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba. Ezekiel 34:22 (RWV) Therefore will I save my flock, and they shall no more be a prey; and I will judge between cattle and cattle. Gembala adalah orang yang bertangung jawab terhadap kawanan domba gembalaannya. Jika domba tersesat, lapar, terlantar dan menjadi mangsa predator itu bukanlah salah kawanan domba sendiri tetapi kesalahan sang gembala yang tidak menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Gembala yang membiarkan domban mangsa predator akan mempertanggung-jawabkannya kepada pemilik. Gembala haruslah bertanggung jawab atas kawanan dombanya, menuntun ke padang rumput hijau, ke air tenang, menjaga dan melindungi dari serangan binatang buas dan bertanggungjawab untuk menggiring kawanan domba kembali ke kandang. Gembala harus mengetahui jumlah kawanan dombanya, jika ada yang tersesat dia harus mencarinya sampai dapat. Gembala yang tidak melakukan tugasnya dengan baik itu adalah gembala upahan. Upahan mengabaikan tanggung jawab, domba dijadikan sebagai obyek keuntungan ekonomis semata. Sikap gembala demikian biasanya tak perduli akan apa yang terjadi pada kawanan dombanya. Kesejahteraan kawanan domba sangat tergantung kepada gembalanya. Gembala yang baik akan mendatangkan kesejahteraan namun sebaliknya gembala upahan hanya akan menyengsarakan dan menjadikan kawanan dombanya sebagai korban sang predator. Gembala dalam Alkitab menjelaskan tugas dan tanggung jawab. Dalam PL gembala bukan hanya dimengerti memelihara ternak, namun kata gembala juga dikenakan kepada raja, imam dan nabi. Mereka disebut sebagai gembala karena memiliki tugas dan amanah masing-masing. Sekalipun Tuhan telah menetapkan dan mengurapi gembala bagi umatNya namun pada kenyataannya mereka alpa akan tugas tersebut. Umat Israel tidak mendapatkan gembala yang baik sehingga menderita, tertindas oleh bangsa asing hingga terbuang. Bagi Yehezkiel semua permasalahan ini karena Gembala tidak menunaikan tugas dan tanggung jawab. Mereka yang berserak akan dikumpulkan dan disatukan menjadi satu kawanan. Jika gembala lalai akan tugasnya, apakah Tuhan akan tinggal diam? Bagi Yehezkiel, Allah sendiri akan menjadi gembala bagi umatNya. Tuhan tidak akan membiarkan umatNya harus mengalami semua kepahitan ini hingga terbuang ke Babel. Tuhan akan menjadi hakim yang mengadili mereka. Tuhan akan menghakimi umatNya dengan adil termasuk para gembala: raja, imam, pemimpin dan tetua-tetua yang memiliki tanggung jawab moral terhadap masyarakat. Tuhan tidak akan tinggal diam atas perbuatan para gembala yang tidak bertanggungjawab atas tugasnya. Tuhan akan menolong mereka dari kesengsaraan, membalut luka mereka dan membawa pulang mereka yang tersesat. Selengkapnya Kita baca: Yehezkiel 34:2-5 (TB) "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan gembala-gembala Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka, kepada gembala-gembala itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah gembala-gembala Israel, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu? Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan. Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman. Dengan demikian mereka berserak, oleh karena gembala tidak ada, dan mereka menjadi makanan bagi segala binatang di hutan. Domba-domba-Ku berserak Nas diatas adalah sikap Allah atas tas kealpaan gembala umat. Allah sendiri menyatakan diriNya untuk menjadi gembala umatNya. Tuhan akan menuntun mereka mereka ke padang rumput hijau, ke air yang tenang, mereka akan dijagai siang dan malam. Mereka tidak lagi menjadi mangsa dari binatang buas yang siap siaga menerkam dan menghabisi mereka. Bagaimana Tuhan menjadi gembala bagi umatNya disadur dengan indah lewat Mazmur 23:1-4 (TB) "Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang; Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku." Sahabat yang baik hati apa yang disampaikan oleh Yehezkiel meneguhkan iman kita. Tuhan adalah gembala yang baik, yang menuntun dan memelihara hidup kita. Tuhan tak akan membiarkan kita tersesat dan menjadi korban jaman ini asalkan mau digembalakan oleh Tuhan. Tuhan Tak akan membiarkan umatnya. Dalam kehidupan sosial bermasyarakat kita juga harus percaya Tuhan akan memelihara umatNya. Sekalipun ada provokasi dan penghasutan yang membuat takut. Tetaplah percaya, Tuhan gembala tak akan dibiarkan kita menjadi korban penindasan orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Sebagai gembala, Tuhan itu menentukan dan pemegang kendali kehidupan ini. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan kebaikan dalam hidup saudara. Amin Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...