Senin, 06 Mei 2019

TINGGALKANLAH KEJAHATANMU

TINGGALKANLAH KEJAHATANMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa,  07/05/2019

Yeremia 2:19 (TB)  Kejahatanmu akan menghajar engkau, dan kemurtadanmu akan menyiksa engkau! Ketahuilah dan lihatlah, betapa jahat dan pedihnya engkau meninggalkan TUHAN, Allahmu; dan tidak gemetar terhadap Aku, demikianlah firman Tuhan ALLAH semesta alam.

Jeremiah 2:19 (RWV)  Thy own wickedness shall correct thee, and thy backslidings shall reprove thee: know therefore and see that it is an evil thing and bitter, that thou hast forsaken the LORD thy God, and that my fear is not in thee, saith the Lord GOD of hosts.

"Lupa kacang pada kulitnya" suatu ungkapan yang mengingatkan setiap orang jangan lupa diri. Ingat selalu berterima kasih atas kebaikan orang jangan melupakan atas spa yang telah kita terima. Jika tidak, maka hal buruk pun bisa menimpa sebagai hukuman.

Dalam cerita-cerita rakyat Indonesia kita mengenal cerita "Malim Kundang" kisah di mana seorang yang lupa diri, malu mengakui ibunya yang tua renta, miskin dan kumuh setelah dia berhasil menjadi orang hebat, raja dan kaya raya. Dengan sangat menyesal melahirkan dan menyusui anaknya itu maka ibunya pun mengutukinya dan Malim Kundang berubah menjadi batu. Ini kisah yang mengingatkan setiap orang jangan lupa diri. Sehebat apapun kita dan keadaan bagaimana pun miskinnya ibu yang melahirkan tetap berbhakti hormat pada ibu. Hikayat-hikayat seperti ini unsur pendidikan yang sangat baik.

Dalam konteks yang berbeda Yeremia di tengah-tengah umat Allah yang telah melupakan Tuhan. Para pemimpin tidak lagi percaya akan kuasa Tuhan, mereka sudah melupakan kuasa Tuhan yang membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir dan memimpin mereka di Padang Gurun (Yer 2:6). Bukan hanya itu para imam yang seharusnya menjadi terdepan dalam menegakkan dan memelihara hukum Tuhan, mereka telah berbalik dan meninggalkannya (Yer 2:8).
Mereka semua telah meninggalkan Allah Israel, dan menjadikan Allah lain bagi mereka. Mereka bukan lagi perantara Allah tetapi menjadi alat Baal (Yer 2:11).

Itulah tragisnya kisah Israel yang melupakan Allah mereka. Jika Kita baca Yesaya 5, ketidak setiaan Israel ini digambarkan seperti seorang petani kebun anggur. Sang pemilik kebun sudah membuat yang terbaik dari seluruh proses bagi kebun anghurnya: mulai mengolah tanah, bibit terbaik, merawat tanaman dan membangun kilang. Namun apa hasilnya? Ketika panen, kebun anggur hanya menghasilkan buah-buah yang asam. Jika kita pemilik kebun mau diapakan kebun itu? Bangsa yang dipelihara,  dijadikan milik pusakaNya dan umat pilihan tapi mereka melupakan dan meninggalkan Tuhan. Mereka murtad dan menjadikan ilah lain. Ibarat seorang yang selingkuh dalam rumah tangga, isteri meninggalkan suaminya dan pergi kepada yang lain demikian bangsa Israel meninggalkan Tuhan dan pergi kepada baal. Mereka memilih pergi meminta kekuatan kepada Mesir atau Assyur keti bang memohon kekuatan Allah. Sungguh merupakan kisah sedih dan tragis. Apakah hukuman yang pantas pada sikap seperti ini?

Yeremia hadir menyampaikan dan menyerukan kepada seluruh umatNya agar mereka meninggalkan segala kejahatan dan pelanggaran mereka. Tuhan itu panjang sabar dan penuh belas-kasihan. Tidak dibalaskannya setimpal dengan kejahatan kita. Tuhan masih mengutus hambaNya memberikan peringatan dan menyerukan agar mereka meninggalkan semua pelanggaran mereka. Murkanya sesungguhnya sudah tidak tertahan, namun karena kasihnya masih memberikan kesempatan asalkan mereka meninggalkan segala kejahatan.

Sahabat yang baik hati! Tuhan tidak akan tinggal diam atas perbuatan Kita. Waktunya akan datang memberikan ganjaran. Jika Tuhan belum mendatangkan hukuman itu bukan berarti TUHAN lalai, tetapi memberikan waktu until menyadsti kesalahan.  Ingatlah murkaNya akan menyala.  Murka Tuhan itu bukan harus seperti Sodom dan Gomora yang menghaguskan dan memusnahkan, tetapi hukuman itu bisa berupa kesengsaraan hidup. Berusaha dan berusaha namun tak berhasil, mereka berkolam namun airnya Tak terkumpul karena kolam yang bocor, mereka  bekerja mengumpulkan harta dan kekayaan namun apa yang dikumpulkan tak kunjung dapat dan sekalipun terkumpul namun tak akan menjadi berkat.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...