Senin, 20 Mei 2019

KASIH TUHAN LEBIH BESAR DARI AMARAHNYA

KASIH TUHAN LEBIH BESAR DARI AMARAHNYA Selamat pagi, sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi Kita. Selasa, 21/05/2019 Yehezkiel 20:44 (TB) Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada masa Aku, oleh karena nama-Ku, tidak memperlakukan kamu selaras dengan tingkah lakumu yang jahat dan busuk, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH." Ezekiel 20:44 (RWV) And ye shall know that I am the LORD, when I have wrought with you for my name’s sake, not according to your wicked ways, nor according to your corrupt doings, O ye house of Israel, saith the Lord GOD. Apakah yang terjadi jika hukum balas atau 'lex talionis' terjadi pada manusia? Mungkin tak seorang pun diantara kita yang hidup hingga kini, karena manusia menerima balas perbuatannya yang jahat menuai yang jahat atau kesalahan dibalaskan dengan kesalahan dll.  Lex talionis adalah asas bahwa orang yang telah melukai orang lain harus diganjar dengan luka yang sama, atau menurut interpretasi lain korban harus menerima ganti rugi yang setimpal.  Frasa ini terambil dari, a.l. Imamat 24:19-21 yang berbicara perihal berbagai hukuman: " Apabila seseorang membuat orang sesamanya bercacat, maka seperti yang telah dilakukannya, begitulah harus dilakukan kepadanya: patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya." Cobalah and bayangkan jika hukum balas dari Tuhan benar-benar terjadi. Jika tangan kita berdosa, tangan kita dipenggal, kaki berdosa kaki dipenggal, mata berdosa mata dicabut, telinga berdosa, telinga diputus dan mulut berdosa, mulut kita diambil. Pertanyaan: bagian anggota tubuh manakah yang tersisa pada tubuh kita ini yang tidak berdosa? Syukurlah kasih Tuhan lebih besar dari amarahNya Sehingga kita tetap hidup dalam kasih karuniaNya. Dalam relasi sosial masih banyak yang menginginkan hal seperti itu terjadi umum berlaku hukum tabur tuai. Apa yang ditabur oleh orang itu juga akan dituai. Tuhan menyelamatkan manusia dari hidup saling membalas dengan hidup saling mengasihi dan mengampuni. Inilah yang ditentang oleh Yesus dari kaum Farisi yang menafsirkan Taurat dengan menganut ajaran lex talionis: mata ganti mata, gigi ganti gigi. Yesus mengajarkan bahwa Allah pada dasarnya kasih, Tuhan tidak menghukum manusia setimpal dengan yang diperbuat, kejahatan melawan kejahatan tetapi mengalahkan kejahatan dengan perbuatan baik. Mendoakan dan memberkati musuh atau yang membenci kita. Demikianlah juga nabi Yehezkiel menjelaskan kepada umat Allah dalam pembuangan. Allah itu baik, tidak membalaskan perbuatan umatNya setimpal dengan perbuatan. Jika Tuhan membalaskan semua perbuatan jahat umatNya mungkin mereka sudah tak ada di muka bumi. Yehezkiel membeberkan pelanggaran bangsa Israel kepada Tuhan. Yehezkiel 20:30, 32 (TB) Oleh sebab itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Apakah kamu menajiskan dirimu juga dengan cara hidup nenek moyangmu dan berzinah dengan mengikuti dewa-dewanya yang menjijikkan? Dan apa yang timbul dalam hatimu sama sekali tidak akan terjadi, yaitu yang kamu katakan: Kami ingin seperti bangsa-bangsa lain, seperti segala kaum di negeri-negeri untuk berbakti kepada pohon dan batu. Kurang baik apa lagi Tuhan terhadap umatNya, yang menuntun mereka dari keluar dari Mesir, menuntun mereka dalam ketidak pastian padang gurun, memberikan mereka negeri yang maha subur di Kanaan. Tuhan telah membentuk dan menjadikan mereka menjadi bangsa yang besar. Namun lihatlah kutipan ayat diatas mereka ingin sama seperti bangsa asing, menyembah baal dan percaya kepada batu dan pohon. Bukanlah sikap seperti itu menduakan Tuhan? Bagaimana mereka bisa meninggalkan Tuhan dan percaya kepada berhala? Jika ditimbang dari hukum dan pelanggaran, mereka sesungguhnya layak dihukum sama seperti zaman Musa di Padang Gurun yang menghukum bangsa Israel dengan ular tedung api (Bill 21:6dyb). Ular berbisa yang mematikan. Namun kasih Allah lebih besar dari murkaNya. Tuhan memerintahkan Musa membuat tanda ular tembaga, barang siapa yang melihat tanda itu mereka akan sembuh. Sejahat apapun perbuatan umat Allah, sebesar apapun pelanggaran dan akal busuk mereka. Tuhan tidak akan membalaskan dengan apa yang mereka lakukan. Tuhan itu maha baik, mengasihi umatNya dengan setia. Dengan demikian, umat Allah harus menyadari bahwa kalau Tuhan tidak menghukum kita seturut dengan perbuatan kita, itu bukan berarti kita benar atau Tuhan memberatkan kita melakukan kesalahan. Sama sekali tidak, jika Tuhan tidak langsung menguhum dan menegor kita, itu berarti karena kasih Allah kepada kita yang menunggu agar kita sadar atau insyaf atas segala perbuatan yang tidak berkenan kepada Tuhan Sahabat yang baik hati! Inilah hang harus kita syukuri bahwa Allah itu adalah rahmani dan penuh kasih sayang serta mengampuni. Jika kita berbuat salah namun tidak langsung ditegor dan dihukum, bukan berarti Tuhan membenarkan atau mengijinkan kita melakukan hal tidak benar, tetapi Tuhan menunggu kita menyadari semua kesalahan dihadapanNya. Tuhan itu baik dan maha kasih, karena kita ditebus bukan untuk dihukum tetapi untuk memperoleh kasih karunia. Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...