Sabtu, 11 Mei 2019

TINGGAL DI DALAM KRISTUS DAN BERBUAH UNTUK MEMULIAKAN ALLAH

Kotbah Minggu, 12 Mei 2019
Nas: Yohanes 15:1-8

*TINGGAL DI DALAM KRISTUS DAN BERBUAH UNTUK KEMULIAAN ALLAH*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kehadiran missionari di daerah penginjilan telah membawa perubahan besar bagi penerima Injil: iman, pendidikan, kesehatan, peradaban baru, ekonomi dll. Di tanah Batak misalnya kehadiran Injil disebut dengan "era hatiuron manandingkon haholomon". (Memasuki terang meninggakannkegelapan). Era hamajuon meninggalkan keterbelakangan. Injil telah menerangi kehidupan dan membawa perubahan.

Melakukan itu semua, banyak kisah-kisah yang menarik dari missionaris berjumpa dengan masyarakat lokal. Sebagai contoh konon seorang missionar di Afrika memiliki sebuah generator kecil untuk membangkitkan arus listrik ke ruang gereja dan pastori. Beberapa orang anggota jemaat heran melihat lampu menyala di rumahnya hanya dengan menekan  saklar kecil. Salah seorang anggota jemaat meminta bola lampu dari missionar itu untuk dijadikan sebagai hiasan, maka dia dengan senang hati memberikan sebuah bola lampu cadangan kepadanya. Saat missionar berkunjung ke rumah anggota jemaat yang meminta bohlam tersebut dia heran dan tercengang karena lampu yang diberikannya telah digantung di rumah dengan tali biasa yang tentunya tidak dapat menyala. Dengan spontan dan merasa geli, akhirnya missionari menjelaskan bahwa untuk menyalakan lampu itu dibutuhkan generator dan tali wayar, itulah yang mengalirkan arus sehingga bola menyala. Kisah ini dapat kita jadikan sebagai contoh bahwa orang Kristen harus terhubung kepada Kristus untuk memancarkan terang. Tanpa tersambung dengan Sang Terang Dunia, orang percaya tak akan sanggup menjadi terang.

Dalam kotbah minggu ini, Yesus memberikan pengajaran bagaimana hubungan Yesus dengan orang percaya melalui pengajaran tentang pohon anggur. Yesus adalah pokok anggur yang benar dan kita adalah rantingnya. Ranting yang terhubung dengan pokok itulah yang bertumbuh segar dan menghasilkan buah. Sebaliknya jika layu dan kering itu berarti hubungan dengan pokok terganggu dan tak menghasilkan buah. Maka tinggal menunggu waktu sang tukang kebun untuk memotongnya dan membakarnya ke api penghangusan.

Yesus adalah Pokok Anggur yang benar, Dan Kita adalah rantingnya. Allah Bapa adalah pemilik yang merawatnya. Melalui teks ini Yesus ingin menegaskan bahwa selaku ranting kita tersambung dengan sang pokok agar bisa bertumbuh dan menghasilkan buah. Kiasan rantingninii menggambarkan kita hanya akan dapat bertumbuh apabila kita tersambung (terhubung) dengan Yesus selaku Pokok Anggur yang Benar. Selama kita tersambung/terhubung dengan Yesus, maka kuasa Roh Kudus dapat mengalir ke dalam diri orang percaya sehingga hidup, bertumbuh dan berkembang serta menghasilkan buah yang banyak.  Sebaliknya, ketika hubungan terputus dengan make akan layu dan kering akhirnya menjadi mati Maka kita tidak akan berguna lagi tinggal menunggu dibuang dan dimusnahkan.

Bagaimana orang percaya bertumbuh dan berbuah di dalam Yesus Kristus? Kotbah minggu ini memberikan jawaban yakni tersambung dengan pokok anggur yang benar atau tinggal di dalam Yesus Kristus. Orang percaya sebagai ranting dalam pokok anggur yang benar harus memperhatikan 4 bal berikut:

a) Pastikan ranting tetap tersambung dengan pokoknya, jika tidak akan segera layu dan kering. Maka pemilik kebun akan mengguntingnya dan membuangnya ke api pemusnahan. (ay 2)

b) Jadilah ranting yang menghasilkan buah (ay -3-4). Pohon yang baik ditentukan oleh buahnya (Mat 12:23). Yesus memanggil dan menetapkan kita menjadi pengikutnya agar kita menghasilkan buah (Yoh 15:16). Kotbah ini memgajak kita semua agar produktif menghasilkan buah-buah yang manis bagi orang lain.

c. Keuntungan plus tinggal di dalam Kristus; menjadi ranting berarti menjadi bahagian dari unsur pohon. Ranting akan dihidupi oleh pohon tersebut sebagai bahagian yang utuh dengan unsur lainnya: akar, batang, ranting, daun dll. Dengan menjadi ranting berarti menjadi bahagian yang tidak terpisahkan dengan Kristus. Bonus tambahan tiggal di dalam Kristus adalah jaminan dan kepastian menerima apa yang kita minta kepada Bapa. Yesus berkata: “mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.” (Ay 8. band. Mat 21:22)

d) Muliakanlah Tuhan
Tinggal di dalam Yesus Kristus berarti hidup untuk memuliakan Allah.  Totalitas hidup kita orang percaya until kemuliaan Allah baik melalui perkataan, perbuatan, sikap dan perilaku dalam keluarga, lingkungan kerja dan masyarakat.

Sahabat yang baik hati, marilah ambil sikap untuk tinggal di dalam Kristus. Jangan tinggalkan Yesus, tetapi tinggallah di dalam Dia. Yesus Kristus telah memangil dan menetapkan kita menjadi ranting yang dipakai menghasilkan buah-buah manis. Kristus segera datang menanyakan buah apa yang kita persembahkannkepadaNya?

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan bagi saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...