Rabu, 15 Mei 2019

KEMBALIKANLAH KEGIRANGSNKU

KEMBALIKANLAH KEGIRANGANKU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan inspirasi dan motivasi bagi kita. Kamis, 16/05/2019

Mazmur 51:14 Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!

Psalms 51:12 (RWV)  Restore to me the joy of thy salvation; and uphold me with thy free spirit.

"Rasa malu" dan "rasa bersalah" adalah dua sikap emosi seseorang karena perbuatannya yang tercela diketahui oleh orang lain. Biasanya rasa bersalah berkaitan dengan adanya perbuatan seseorang yang diketahui melanggar aturan atau dinyatakan salah dinilai dari suatu tatanan yang berlaku dalam masyarakat. Sedangkan rasa malu ungkapan emosi seseorang yang muncul karena ada perilaku moral yang tidak sesuai dengan harapan masyarakat. Dengan rasa malu seseorang hendak menutupi perbuatannya. Berkaitan dengan rasa malu, bisa saja tidak ada peraturan dilanggar, namun karena perbuatannya menyangkut tanggungnjawab moral yang tidak dapat dipenuhi dapat muncul rasa malu.

Bagi orang Timur (Asia) katanya menanggung rasa malu jauh lebih berat dari rasa bersalah. Itu benar dan dapat kita terima,  berbeda dengan orang Barat (Eropa, America) rasa berat rasa bersalah karena bersalah adalah mengetahui hukum atau aturan namun tetap dilanggar. Sebaliknya kita orang Timur kadang bangga  melanggar hukum atau peraturan dan tidak merasa bersalah. Sehingga Ada anekdot, Hukum ada untuk dilanggar. Namun lebih takut melanggar yang berkaitan dengan tanggung jawab moral dan adat. Itulah sebabnya orang Timur lebih malu disebut orang yang tidak beradat.  Apapun itu keduanya tak baik dan tak enak karena menyangkut jatuhnya harga diri dan martabat kita.

Rasa bersalah dan malu itulah yang dialami oleh Daud setelah nabi Natan membongkar dosa Daud Hal Batsyeba. Natan mengingatkan Daud atas perbuatannya itu. Mungkin menurut Daud pekerjaannya sangat rapi Dan tersembunyi mengambil Batsyeba. Karena kecantikannya Daud pun berusaha ingin memilikinya. Maka Daud memerintahkan Uria ke medan perang yang sulit dimenangkan. Akhirnya Uria pun mati. Pada kesempatan itu Daud mengambil Batsyeba menjadi isterinya. Di mata umum tindakan raja memperisteri panglimanya adalah bukti kasih atau perlindungan raja.

Sekalipun manusia pintar merekayasa kejahatannya dan bisa tersembunyi di mata orang, Tuhan tahu segalanya. Bahkan maksud di dalam hati yang terdalam sekalipun Tuhan mengetahuinya. 2 Samuel 11:27 (TB)  Setelah lewat waktu berkabung, maka Daud menyuruh membawa perempuan itu ke rumahnya. Perempuan itu menjadi isterinya dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN.
Akhirnya Tuhan menyuruh nabi Natan mengingatkan Daud atas perbuatannya itu. (Bacalah kisahnya dalam 2 Samuel 12:1-15; cerita ini dikisahkan dengan baik.

Daud sadar mengaku bersalah dan sangat malu dihadapan Natan atas perbuatannya itu. Daud bersujud mengakui kesalahan besar ini dan memohon pengampunan dosa. Itulah yang dituangkan dalam  Mazmur 51 ini berisi doa pengakuan salah dan permohonan pengampunan Daud atas kesalahannya mengambil Batsyeba.

Malu dan tak berdaya itulah yang dialami Daud atas kekhilafannya. Rasa malu membuat dia Tak bergairah, seolah tak mampu menampakkan diri dihadapan publik. Itulah arti wajah segambar dengan Rupa Allah, kala kita bersalah atau malu karena melanggar kehendakNya kita tidak mampu menampkkan wajah kepada orang. Coba perhatikan jika Ada polisi razia penyakit sosial pasti mereka menyembunyikan wajahnya. Demikian dengan orang-orang yang terjaring OTT pasti yang ditutupi adalah wajahnya. Itulah manusia memiliki rasa malu ketika perbuatan salah diketahui oleh orang lain.

Orang yang merasa bersalah atau rasa malu pasti terpukul secara mental, susah bangkit dan kegembiraan pun hilang. Orang yang biasa tetawa bahagia, maka ketika pelanggaran kita terungkap akan diam seribu bahasa dan tak berkutik. Daud tidak menutup kesalahannya dengan membuat kesalahan lain atau menyalahkan orang lain namun Daud datang memohon pengampunan kepada Tuhan. Dia meminta agar Tuhan memulihkan keadaannya. Daud memohon agar Tuhan mengembalikan kegirangan dan semangat hidupnya.

Sahabat yang baik hati, dari renungan hari ini, kita memperoleh pelajaran berharga, orang yang menyadari kesalahan dan mengakui kesalahannya serta mau memperbaiki kesalahannya akan terbuka jalan yang lebih baik. Bangkit dari keterpurukan Dan bergegas berbenah diri. Hanya orang yang mau mengakui kesalahan bisa menutupi rasa malu dan dapat bangkit memulihkan keadaannya.

Harus kita ingat bahwa tidak ada manusia yang sempurna, pasti pernah melakukan kesalahan bahkan hal yang membuat kita malu. Jangan lari dari permasalahan, sadari, akui dan perbaiki serta ambil hikmah dari pengalaman yang terjadi. Dengan demikian kita akan semakin bertumbuh dengan baik dan bangkit dari keterpurukan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...