Senin, 20 Mei 2019

MELAKUKAN IBADAH DENGAN SETIA KEPADA TUHAN

Kotbah Minggu 19 Mei 2019 Nas: Ezra 6:13-18 *MELAKUKAN IBADAH KEPADA TUHAN* Selamat Hari Minggu! Kerinduan utama bangsa Israel setelah kembali dari pembuangan Babel adalah bagaimana mereka sebagai bangsa memiliki kembali Bait Allah seperti yang dibangun pada jaman Salomo? Bait Allah sangat penting dalam kehidupan Israel. Bait Allah adalah kebanggaan bangsa Israel yang mempersatukan dan simbol kehadiran Allah - Tuhan bersemayam. Mimpi itu pun diwujudkan oleh Tuhan melalui dukungan Koresh, Raja Persia itu mendeklarasikan pembebasan dan pemulangan umat Allah ke Yerusalem. Selain itu Raja Koresh turut mendukung pembiayaan pembangunan kembali Bait Allah, dilanjutkan oleh penggantinya Raja Darius dan Arthasasta. Selain dukungan raja-raja Persia, umat Allah sendiri memiliki semangat untuk membangun Bait Allah. Hal itu tampak melalui kesediaan mereka memberikan ucapan syukur dan perpuluhan mereka untuk pembangunan Bait Allah. Pembangunan Bait Allah itu pun akhirnya berbuah manis yang dikordinir oleh imam Ezra dan Nehemia kemudian dibantu oleh nabi-nabi yang bekerja setelah pembuangan yaitu Haggai, Zakaria dan juga Maleaki. Mereka terus menyoroti kehidupan umat Israel setelah pembuangan, jangan sampai mereka memiliki rumah yang terbuat dari gedung tapi pembangunan Bait Allah terbengkalai. Bagi nabi-nabi setelah pembuangan kewajiban memberikan persembahan untuk Pembangunan Bait Allah bukanlah suatu kerugian justru Tuhan mendatangkan berkat yang melimpah. Hagai dan Zakaria sebagaimana disebutkan dalam kotbah ini terus gencar memberikan motivasi dan semagat menyelesaikan pembangunan Bait Allah. Dalam kotbah minggu ini, kta hendak menarik beberapa pesan yang berharga dari pentahbisan Bait Allah. Sebagaimana dijelaskan dalm Nas ini usai pembangunan Bait Allah dilanjutkan dengan pentahbisan Bait Allah agar dapat difungsikan until rumah ibafah, rumah doa, tempat bersekutu, mendengar afirman dna menerima berkat dari Tuhan. Pertanyaan kita adalah cukupkah dengan membangun fisik? Bait Allah yang dibangun harus dipergunakan secara optimal oleh umat Allah. 1. Bait Allah adalah tempat bersekutu dimana Allah hadir di tengah-tengah umatNya. Fungsi Bait Allah adalah Rumah Doa dan Ibadah, tempat bersekutu, menaikkan doa, pujian dan menerima firman dan berkat. Satu doa Salomo ketika pentahbisan Bait Allah yang pertama adalah: 1 Raja-raja 8:29-30 (TB) Kiranya mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, siang dan malam, terhadap tempat yang Kaukatakan: nama-Ku akan tinggal di sana; dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini. Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel yang mereka panjatkan di tempat ini; bahwa Engkau juga yang mendengarnya di tempat kediaman-Mu di sorga; dan apabila Engkau mendengarnya, maka Engkau akan mengampuni. Seperti doa Salomo pada peresmian Bait Allah yang dibangun, demikianlah kerinduan jmat Allah setelah pembuangan. Mereka merindukan BaitNya siang dan malam Mungkin perlu juga kira renungan secara mendalam melalui kotbah ini: semangat membangun gedung mungkin tinggi, namun bagaimana memanfaatkan gedung gereja it bermanfaat yang lebih besar dan berdampak bagi jemaat? bagaimanakah umat Kristen saat ini? Apakah masih ada kerindungan Gereja HKBP misalnya dalam setiap penahbisan gereja yang disebut dengan acara meletakkan batu alas atau MBO (mameakhon batu ojahan) selalu disertakan dengan ikrar atau janji seluruh jemaat untuk mencintai, memelihara dan menjaga kekudusan gereja karena gereja adalah rumah ibadah. Janji itu harus dilakukan sebagai komitment dihadapan Allah agar memperoleh berkat. 2. Membangun Bait Suci : menghadap Tuhan dengan hati bersyukur dan kerelaan memberikan korban persembahan. Ezra 6:17 (TB) Untuk pentahbisan rumah Allah ini mereka mempersembahkan lembu jantan seratus ekor, domba jantan dua ratus ekor dan anak domba empat ratus ekor; juga kambing jantan sebagai korban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel dua belas ekor, menurut bilangan suku Israel. Apa yang pertama dilakukan oleh Nuh ketika di keluar dari Bahtera? Jawabnya adalah membuat Mezbah bagi Tuhan dan mempersembahkan korban. Perbuatan Nuh itu adalah bentuk ketaatan dan penyembahan kepada Tuhan. Demikianlah juga dalam pentahbisan Bait Allah ini seluruh umat datang dengan mempersembahkan korban bagi Tuhan sebagai ungkapan syukur dan korban penghapusan dosa. Bait Allah menjadi tempat baginumat Tuhan menyampaikan korban, menyampaikan syukur, menyampaikan permohonan dan menerima pengampunan dan berkat bagi Tuhan. 3. Menempatkan Imam dan Lewi bertanggungjawab untuk pembangunan Spiritualitas: Ezra 6:18 (TB) Mereka juga menempatkan para imam pada golongan-golongannya dan orang-orang Lewi pada rombongan-rombongannya untuk melakukan ibadah kepada Allah yang diam di Yerusalem, sesuai dengan yang ada tertulis dalam kitab Musa. Ayat 18 in, penting menitipkan tugas dan tanggung jawab pelayan dalam pengelolaan Bait Allah until membangun kerohanian dan Spiritualitas jemaat. Demikianlah hendaknya pembangunan gereja tidak hanya membangun fisik, bangunan ibadah yang besar, bagus dan bahkan terkadang mewah? Pembangunan gereja harus disertai denggan peranan seluruh pekerja gereja untuk pembangunan spiritualitas jemaat dengan kesediaan umat berkomitmen mengoptimalkan fungsi gereja sebagai rumah doa, tempat ibadah dan memenuhi kebutuhan spiritualitas warganya. Bait Allah dapat kita samakan fungsinya dengan gereja, jangan hanya membangun tetapi mari disertai dengan semangat mencintai gereja dan dan menjadikannya menjadi rumah doa dan menerima berkat bagi kita. Selamat beribadah dan Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...