*TETAP BERJALAN DALAM KEBENARAN TUHAN*
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi Kita dalam beraktifitas. Jumat, 10/05/2019
Mazmur 25:5 (TB) Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari.
Psalms 25:5 (RWV) Lead me in thy truth, and teach me: for thou art the God of my salvation; on thee do I wait all the day.
Apakah anda pernah membawa pasien dalam keadaan kritis ke rumah sakit? Jika anda pernah pasti sudah merasakan kecemasan yang luar biasa, habis pikir dan berserah. Kita memohon dengan sangat agar dokter memberikan penanganan yang terbaik serta mempercayakan sepenuhnya kepada para medis untuk melakukan diagnosa dan tindakan yang dibutuhkan. Biaya mungkin tak jadi soal dan dokumen apapun yang disodorkan pasti kita bersedia menandatangani.
Itulah situasi emergency, kita hanya berdoa dan pasrah serta sabar menunggu perkembangan kesehatannya.
Dalam situasi darurat ada saja orang yang kehilangan akal bahkan percaya pada magik atau tahyul bahkan hal yang berlawanan dengan iman pun dilakukan asalkan memperoleh kesembuhan. Itulah yang diingatkan renungan hari ini. Dalam keadaan darurat sekalipun kita harus hidup dalam kebenaran dan berjalan menurut petunjukNya.
Orang percaya harus berbeda cara menghadapi situasi emergency dengan yang tidak beriman. Dalam pasal 25 ini, Pemazmur mengalami situasi darurat dan sangat kritis yang membutuhkan pertolongan cepat. Pemazmur tidak berputus asa tetapi datang memohon pertolongan kepada Tuhan.
Ada tiga hal yang menjadi pelajaran dari Mazmur 25 ini menghadapi situasi darurat, yakni:
Pertama Pemazmur tetap terjaga hidup dalam kebenaran Tuhan. Dalam menghadapi krisis dia tidak mau melakukan diluar kebenaran Tuhan. Dia setia menjalani masa kritis seturut dengan kehendak Allah.
Kedua, Pemazmur memohon petunjuk dan jalan yang harus dilaluinya. Dalam masa kritis orang biasanya kehilangan akal. Kehilangan akal disini bukan berarti tidak punya ide, tetapi tersandra oleh rasa takut, takut melakukan suatu tindakan yang dianggap bisa beresiko lebih fatal. Semakin diam dan tak berbuat apa-apa semakin cemas dan kuatir. Mazmur ini, memberikan pelajaran, dia tidak memaksa akalnya namun menggunakan umannya dengan memohon petunjuk dan berkata: "ajarlah aku."
Ketiga, Pemazmur memiliki penyerahan yang sepenuhNya kepada Tuhan atas apa yang akan terjadi. Dia sabar menunggu keselamatan yang dari Tuhan denga berkata: "Engkau kunanti-nantikan sepanjang hati."
Sahabat yang baik hati, renungan hari ini memberikan contoh rohani yang baik dalam menghadapi kecemasan. Tiga langkah diatas sebagai yang diberikan sekaligus membedakan bagaimana orang beriman menghadapi situasi darurat. Orang beriman tidak hanya mengandalkan rasio. Sekalipun tersesak oleh keadaan orang beriman tidak habis akal namun tetap bertahan karena mengandalkan Tuhan. Baginya Tuhan itu Mahakuasa, Dia akan bertindak seturut kehendakNya.
Mazmur ini meneguhkan Kita percaya kepada keselamatan Dan pertolongan dari Tuhan.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amen
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TETAPLAH PERCAYA, SETIA DAN LAKUKAN YANG BAIK
REFLEKSI AKHIR TAHUN 2024 DAN MENYONGSONG TAHUN 2025 (Kotbah Ibadah Malam Akhir Tahun 2024) Ev. Mazmur 37:1-11 *TETAP PERCAYA, SETIA DAN LAK...
-
Sermon Jamita Minggu 7 Okt 2018 Turpuk : 2 Timoteus 4:1-5 SAHAT ULA TOHONANMI - TUNAIKANLAH TUGAS PELAYANANMU Patujolo/Pendahuluan ...
-
MENIADAKAN MAUT DIGENAPI DALAM KEBANGKITAN KRISTUS Yesaya 25:6-9 Selamat Paskah II...! Sahabat yang baik hati, dalam gereja Batak Hari in...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar