Sabtu, 25 Mei 2019

AJARLAH KAMI BERDOA

Kotbah Minggu Rogate, 26 Mei 2019 Nats: Lukas 11:1-13 AJARLAH KAMI BERDOA Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, Kotbah hari minggu, 26 Mei 2019 tertulis dalam Lukas 11:1-13 berisikan tentang Yesus mengajarkan murid-muridNya berdoa. Hal ini sangat tepat sesuai dengan nama minggu, rogate’ artinya ‘berdoa’. Dalam hal ini murid-murid meminta kepada Yesus agar mereka diajari bagaimana berdoa. Tentu hal ini sangat menarik bagi kita saat ini untuk merenungkan ulang akan apa arti doa dan bagaimana kebiasaan kita berdoa dan sebagai murid kita bersedia belajar menjadi orang yang berdoa (sipendoa). Setelah kita baca perikop ini ada beberapa pesan penting: 1. Menjadi Murid: bersedia melatih diri dan belajar berdoa. Be Sebelum saya kemukakan beberapa pokok yang penting menjadi bahan renungan bagi kita dari perikop ini, saya coba berbagi pengalaman dengan mengajarkan berdoa yang saya terapkan dalam anak kami. Ada pelajaran yang menarik kami temukan ketika melatih mereka berdoa: ketika hendak makan atau oun sebelum tidur. Setiap mau makan mereka selalu kami beri kesempatan berdoa dan juga sebelum tidur. Pertama-tama sebelum lancar bicara kita yang menyebutkan doa mereka yang lipat tangan, setelah mulai bisa bicara kita laparlakan doa pendek yang bisa diikuti: doa yang kami ajarkan doa makan: ‘Ya Tuhan berkatilah makanan dan minuman, amin! dan doa tidur; ‘Ya Tuhan lindungilah tidur kami, amin!’. Nalar anakpun bertumbuh, setelah tiga tahun si mulai bertanya dan meminta setiap yang didepannya biar didoakan: ikan, sendok dan semua yg didepannya. Ketika makan harus didoakan, kami ajarkan dia menyebutkan satu satu dalam doa. Setelah dia TK gurunya mengajarkan doa bahasa Inggris maka setiap kali makan begini: ”Let’s Pray: thank you Lord for blessing today atau terima kasih Tuhan atas berkatmu, berikutnya : Thanks you Lord for food and drinks. Doa ini selalu dia sampaikan setiap mau makan. Setelah mereka bertumbuh mereka berdoa terus mengembangkan diri hingga berdoa dalam persekutuan. Apa yang menarik disini adalah berdoa pada awalnya memang semuanorang harus diajari bahkan menghafalkan dilatih dan dibiasakan. Setelah mereka semakin bertumbuh tentu bukanlah berdoa karena dihafal, namun melalui suatu proses penalaran dan refleksi atas kebutuhan dan apa yang terjadi disekitarnya. Berdoa bukanlah menghafal atau keahlian untuk menungakan kata-kata indah namun berdoa adalah belajar kepada Tuhan Tuhan Yesus. Yesus adalah guru yang baik hati yang senantuasa berkenan membinbing dan mengajari kita dalam banyak hal. Hal inilah yang dilakukan oleh Yesus dalam perikop ini, Yesus mengajari muridnya untuk berdoa dan itu harus di biasakan atau menjadi habbit kita. Hal ini juga sesuai dengan apa yang tertulis dalam 1 Tim 4:7 ‘Latihlah dirimu beribadah.” Murid-murid tidak secara otomatis tahu berdoa, tetapi mereka dibimbing, diajari dan dilatih. Dalam setiap melakukan aktifitasnya Yesus selalu berdoa, murid-murid melihat kebiasaan Yesus ini dan merekapun meminta untuk diajari. Dalam kehidupan sehari-hari ini penting, pekerjaan positip kita yang selalu dilihat orang bisa menjadi pendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Kita adala semua murid-muridNya dan dituntut dari kita gar belajar berdoa.  2. Doa Adalah Permohonan Dalam doa yang diajarkan Tuhan Yesus menyebutkan beberapa permohonan, dan tentu kita disadarkan bahwa permohonan yang kita sampaikan itu pasti didengar Dan diberikan oleh Tuhan hang Kita sebut sebagai Bapa. Bapa yang kita kenal di dalam diri Yesus Kristus. Dia adalah Tuhan pencipta dan pemelihara hidup kita. Permohonan doa kita kita sampaikan kepada Dia yang punya segalanya, dan yang berkuasa atas segalanya. Dengan demikian Dia pantas kita puji dan muliakan. Di dalam pembukaan doa kita. Mengenai makna isi Doa Bapa Kami, setiap katekhisasi sidi pasti pernah menerima pengajaran yang baik ini Dalam buku Katekhismus Marthin Luther. Buku kecil yang sangat sederhana namun memiliki makna yang mendalam akan arti dsri setiap permohonan Dalam doa Bapa Kami. Dari beberapa permohonan tersebut marilah Kita ambil dalami tiga hal penting: A) Datanglah KerajaanMu menekankan dalam segala permohonan kita bahwa Kerajaan Allah atau kehendak Allah yang memerintah atas hidup kita serta Kehendak allah yang terjadi dalam hidup kita. B) Berikanlah makanan kami secukupnya menekankan bahwa dengan segala akal dan pikiran kita kita tidak sanggup untuk mencukupi kebutuhan kita, hanya dengan kuasa Allah yang penuh berkat mampu memberikan kebutuhan sehari-hari kita. Ada juga yang menafsirkan "berikanlah kami makanan cukup sehari". Tujuannya agar setiap Hari Kita memohon kebutuhan Kita kepada Tuhan. Selain it permintaan cukup sehari ini berangkat dari pengalaman bangsa Israel yang menerima manna yang cukup sehari. C) Pengampunan dan pencobaan menekankan bahwa kita adalah manusia berdoa yang tak luput dari kesalahan, dalam hal demikianlah kita berdoa agar kita saling memaafkan karea Allah di dalam diri Yesus Kristus telah mengampuni kita. Tuhan tak menginginkan Kita pendendam, namun pengampunan Dan pendamai yang rela hati memaafkan kesalahan orang lain. Hal permohonon agar dijauhkan dari pencobaan untuk mengontrol ‘kehendak bebas’ di dalam diri manusia. Kita tahu bahwa Allah memberikan akal dan kehendak bebas serta keinginan di dalam diri manusia. Dalam hal inilah keinginan daging bisa berlawanan dengan perintah Allah (sebagaimana pengalaman Adam dan Hawa). Disinilah kita perlu menyadari hakekat kita sebagai manusia berdosa dan memohon penguasaan diri (1 Tim 4;5). 3. Kepastian Dalam Berdoa; sebagai Bapak dan sahabat. Bacalah ayat 5-8: Berdoa adalah diibaratkan seperti keakraban seorang sahabat, kita berani meminta karena Dia kita kenal secara akrab dan kita tahu bahwa dia berkenan memberinya – disini ada iman. Yakinlah jika anda menjumpai sahabat anda yang anda dengan kenal baik dan meminta sesuatu untuk dilakukan untuk anda. Yakinlah bahwa anda tidak pulang dengan tangan kosong. Kepastian doa itu dianalogikan juga seperti anak yang meminta kepada Bapaknya. Adalah tak mungkin seorang Bapak memberikan ular kepada anaknya yang meminta ikan. Di dalam doa kita percaya Tuhan mendengarkan. Lukas 11:9-10 (TB) Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. Selanjutnya disebutkan: Matius 21:22 (TB) Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." Pada teks-teks lain misalnya ditekankan bahwa berdoa itu harus bertekun: Rom 12:12 “...bertekunlah dalam doa.” Dan 1 Tes 3:17: “tetaplah berdoa.” Kedua nats ini menekankan bahwa kita harus bertekun di dalam doa. Ketekunan di dalam doa adalah bagian dari kehidupan murid. Janganlah jemu-jemu, sekalipun permohonan kita belum terwujud dan tercapai, bertekunlah..! waktunya Dia akan menjawab doamu! Selamat melatih diri berdoa, selamat berdoa dan selamat bertekun di dalam doa. Tuhan memberkati. Amen Salam: Pdt. Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...