Minggu, 01 April 2018

MENIADAKAN MAUT DIGENAPI DI DALAM KEBANGKITAN KRISTUS

MENIADAKAN MAUT DIGENAPI DALAM KEBANGKITAN KRISTUS
Yesaya 25:6-9

Selamat Paskah II...! Sahabat yang baik hati, dalam gereja Batak Hari ini masih merupakan Pesta Paskah II, umumnya di Tapanuli Ibadah masih tetap dilakukan seperti biasa di pagi hari. Namun di beberapa di kota kebaktian Paskah II diadakan pada malam hari. Mengapa Pesta Paskah dirayakan dua hari berturut-turut? Ini menunjukkan bahwa Pesta Paskah adalah pesta besar umat Kristiani meryakan kebangkitan Kristus. Jika pada pesta Paskah I kita berorientasi akan Kebangkitan Kristus, maka pada Paskah II kita ingin mencari aplikasi apa makna kebangkitan Kristus itu dalam kehidupan orang percaya.

Sehubungan dengan itu Kotbah dalam Pesta Paskah II ini tertulis pada Yesaya 25:6-9 merupakan nubuatan Yesaya akan pemulihan umat Allah. Fungsi  Sion dikembalikan seperti sediakala, bahkan bukan saja perlindungan bagi umat Allah, tetapi juga menjadi tempat pengungsian bagi bangsa-bangsa. Kota Sion menjadi tempat perlindungan bagi semua bangsa, dan tidak ada perbedaan antara yang satu dengan yang lain karena tirai pemisa telah terkoyak. Penjelasan Yesaya ini penting sebagai peringatan akan pentingnya fungsi Bait Allah. Jika raja Yehuda berkoalisi atau meminta kekuatan asing demi melindungi diri dari tekanan Assyur itu sama saja dengan ketidak percayaan kepada Tuhan.  Koalisi adalah bentuk langsung ketidak percayaan kepada Tuhan dan sekaligus membawa bahaya synkritisme (pencampuran agama) bagi umat Allah. Bukan hanya itu saja, kota yang dianggap kubu pertahanan justru sebaliknya: Yesaya mengatakan: “Sesungguhnya, Engkau telah membuat kota itu menjadi timbunan. Kota yang berkubu menjadi puing-puing. Istana orang-orang asing tidak lagi menjadi kota, dan itu takkan pernah dibangun kembali.” (Yesaya 25:2). Apa yang dinubuatkan Yesaya ini adalah benar bahwa tak lama setelah Koalisi Yehuda – Mesir, mendatankang amarah Babelonia. Raja Babel bangkit menjadi Negara adikuasa menaklukkan Mesir dan Yehuda sendiri tahun 653 SM.

Bagaimanakah nasib Yerusalem atau Sion yang disebut dengan kota Daud? Apakah kota ini akan berakhir dan tidak ada masa depan lagi? Disini Yesaya menubuatkan akan fungsi Sion. Tuhan akan memulihkan Yerusalem sebagai pusat Ibadah, Pusat Pemujian kepada Allah dan Pusat pemerintahan Allah atas umatNya dan pusat perlindungan bagi bangsa-bangsa.

Dari beberapa catatan dari kotbah ini Sion akan dipulihkan dan ditetapkan Allah menjadi:

1.     Tuhan Menyediakan Jamuan Terbaik Untuk Segala Bangsa di Sion (Ay 6)

Sion akan menjadi pusat kesejahteraan. Di Sion Tuhan menyediakan jamuan bangi seluruh bangsa tanpa membedakan-bedakan suku bangsa mana. Tuhan menyediakan manan terlezat dari segala jenis makanan, menyediakan masakan bergemuk dan bersumsum dan tersedia minuman terbaik. Sion disini adalah menyediakan makanan bagi semua orang. Jika Jaman Yusuf telah menata Mesir menjadi gudang makanan bagi seluruh bangsa mengatasi krisis pangan dunia saat itu maka jauh lebih dari itu Tuhan menyediakan makanan terbaik bagi seluruh bangsa-bangsa. Sama seperti pernyataan pemazmur:  Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya! (Mazmur 34:9).

Kapan ini kita nikmati? Dalam bentuk apakah ini terlaksana. Dalam missi penginjilan missi itu holistik, bukan hanya ansih pengajaran akan firman, tetapi pengajaran akan kehidupan; pendidikan, kesehatan, pertanian dan segala usaha yang mendatangkan kesejahteraan.

Namun jauh lebih penting dari itu ialah kita telah menerima Roti kehidupan melalui perjamuan kudus. Dalam perjamuan kudus itu menerima tubuh dan darah Kristus yang menyelamatkan dan menebus kita dari dosa agar kita memperoleh kehidupan yang kekal.

2. Tuhan Mengoyakkan Perkabungan dan Meniadakan Maut.
Kematian adalah hal yang paling ditakuti oleh manusia. Baik itu kematian karena sakit, faktor umur dan kematian yang tak terduga. Semua orang pasti berkabung atas kematian, berurai air mata kesedihan karena telah terpisah dari kehidupan.  Demikian dengan kematian karena korban perang TUHAN akan memberikan penghiburan. Tuhan mengoyakkan perkabungan dengan menghapuskan air mata setiap orang yang mengalami penderitaan.
Dalam konteks perang Yesaya juga meyinggung bahwa Sion menjadi tempat pengungsian dan perlindungan bagi korban perang, Sion menjadi tempat perlindungan yang aman bagi seluruh bangsa-bangsa.

Tuhan meniadakan maut! Memang ada tekanan penafsir bahwa ayat 8 ini menunjukkan kepada ketiadaan perang. Tidak akan ada lagi orang yang meninggal karena korban perang; maka orang tua akan lalu lalang dan anak-anak akan bermain dengan gembira. Itulah suasana damai. Allah akan mendatangkan perdamaian agar tidak ada lagi korban peperangan.

Namun dengan peritiwa kebangkitan nubuatan Yesaya ini menjadi penting bagi kita. Allah telah mematikan kematian itu sendiri. Dengan kebangkitan, Kristus telah menelan maut (1Kor 15:54-55).  Kubur telah kosong, kubur bukan lagi sesuatu yang ditakuti. Jika dalam kubur mayat membusuk dan riwayat hidup berakhir. Maka kebangkitan Kristus telah membuat kubur telah kosong. Apa yang ditakuti oleh manusia telah ditiadakan oleh Allah. Kematian bukan lagi akhir, namun awal memasuk kebahagiaan abadi.

Apa yang dinubuatkan oleh Yesus telah digenapi di dalam diri Yesus Kristus. Kebangkitan Kristus adalah tindakan Allah yang nyata memenuhi janji keselamatan bagi umat manusia tanpa membedakan suku bangsa. Kristus telah bangkit. Kita telah diselamatkan dari kuasa dosa karena itu bersukacitalah.

3 Aplikasi
Sahabat yang baik hati menarik juga kita mendalami makna kotbah ini. Apa respon kita jika firman hari ini mengatakan Tuhan menyediakan makanan lezat di Sion? Tentu ini nats ini memberikan amanat bagi orang percaya agar dapat melakukan sesuatu bagi orang yang tidak dapat makan, yatim piatu dan miskin yang membutuhkan uluran tangan.

Di Jerman ada satu lembaga sosial yang disebut dengan TAFFEL suatu lembaga memberikan makan gratis bagi orang yang membutuhkan. Prinsip mereka adalah pastikan tak ada orang yang kelaparan. Makanan selalu tersedia dari mana saja untuk lembaga ini dan orang-orang miskin dapat menikmati makanan secara gratis. Di Indonesia juga pernah masa Krismon "Makanan Gratis Dari Tuhan" namun cerita ini nampaknya telah hilang. Jika nats ini Tuhan menyediakan makanan terlezat di Sion, ini adalah panggilan untuk orang percaya agar memperhatikan kehidupan orang lain. Beri hati untuk mereka yang kurang beruntung dalam hidup ini. Kita bersyukur beberapa negara Eropa bersedia menampung dan membiayai hidup jutaan saudara-saudara kita korban ISIS di Syria. Ini adalah bukti anak-anak Tuhan menjadi saluran berkat bagi sesamanya.

Demikian dengan tindakan Tuhan yang mengoyakkan perkabungan adalah panggilan orang percaya masa kini terpanggil mengurangi beban penderitaan sesama umat manusia. Yesus berkata: barang siapa yang percaya kepadaKu daripadanya akan mengalir mata air hidup (Yohanes 8:37). Jadilah sumber mata air kehidupan bagi sesama bukan sebaliknya sumber air mata yang mendukakan dan melukai sesama.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Selamat Paskah. Tuhan memberkati!

Salam
Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH KEKAL

  Kotbah Minggu Akhir Tahun Gerejawi - Peringatan Orang Meninggal Minggu, 24 Nopember 2024 Ev. Daniel 7:9-14 KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH YA...