Selasa, 30 Juni 2020

BERTEPUKTANGANLAH DAN ELU-ELUKANLAH TUHAN

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Rabu, 1 Juli 2020

BERTEPUKTANGANLAH DAN ELU-ELUKANLAH TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Mazmur (47-2) Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai!

Psalms 47:1 (RWV) O clap your hands, all ye people; shout to God with the voice of triumph.

Tepuk tangan adalah pujian atau ungkapan ekspressi terhadap karya dan prestasi seseorang. Sudah menjadi pemandangan umum jika dalam suatu festival misalnya saat kontestan usai menyanyikan lagu, orang akan spontan bertepuk tangan, demikian presentasi, pidato dll. Semakin riuh tepuk tangan berarti ada nilai plus dari kontestan. Penghargaan tertinggi atas pujian adalah bertepuk tagan sambil berdiri (standing applaus) sebagai ungkapan rasa kagum.

Kenapa orang bertepuk tangan? Ternyata, tindakan bertepuk tangan dipandang sebagai salah satu cara untuk menyatakan penghargaan atas persembahan yang dinikmati atau sesuatu yang membawa elemen positif kepada seseorang. Bertepuk tangan juga dianggap sebagai tindakan menunjukkan cinta dan kebanggaan pada orang lain. Karena itu, tidak mengherankan jika tempat-tempat seperti aula atau stadion selalu bergemuruh dengan tepuk tangan penonton karena mereka menikmati pertunjukan yang menyenangkan. Tepuk tangan menjadi ungkapan emosi setiap kali orang melihat sesuatu yang menyenangkan.

Pemazmur mengajak umat untuk bertepuk tangan untuk memuji dan memuliakan Tuhan, rasa kagum atas segala karya dan perbutatan Tuhan dalam hidup ini. Dalam nas lain, pemazmur juga mengajak sungai dan gunung bertepuk tangan memuji Tuhan. Mazmur 98:8 "Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama."

Seperti tepuk tangan dan rasa gembira karena pahlawan mereka menang dalam langan pertandingan. Lebih dari itulah Tuhan harus dipuji dan dimuliakan.

Jika kita periksa keseluruhan Mazmur 47 ini ada tiga alasan untuk memuji dan mengelukan Tuhan:
1. Allah itu adalah Maha tinggi, raja atas segala bumi dan ciptaan. Tidak ada Allah yang mengatasinya, karena Dia adalah Raja diatas segala raja, Tuhan diatas segala Tuhan.
2. Allah itu adalah Raja atas segala bangsa dan menahklukkan segala bangsa. Llahnitu rja bukan hanya atas umatnya Israel, tetapi Raja atas segala bangsa. Seluruh bangsa bertekuk lutu kepadaNya
3. Allah itu adalah raja atas umatNya Israel atau keturunan Yakub. Allah sendirilah yang memilih dan menetapkan mereka menjadi umat pilihan dan bangsa yang diberkati Tuhan.

Atas kenyataan diatas, maka sudah sepantasnya seluruh umat bertepuk tangan dan mengelu-elukan Tuhan. Ibarat orang yang bergembira melihat dan menyaksikan sendiei suatu perbuatan besar yang mengagukan demikianlah seluruh umat bertepuk tangan, memuji dan mengeluelukan Tuhan. Tidak ada Allah seperti dia, Dialah Allah yang Maha tinggi dan seluruh alam ciptan tunduk padanya dan segala bangsa ditahlukannya.

Sahabat yang baik hati! Apakah pesan yang sangat berharga bagi kita dalam memaknai renungan pagi ini? Mari muliakan Tuhan dalam segala hal. Jika Allah Maha Tinggi, sama artinya kita harus mengagungkan Allah dalam hidup ini dengan sikap rendah hati. Mari puji dan sampaikan syukur atas segala apa yang terjadi dalam hidup ini. Jika berkat, prestasi dan keberhasilan-keberhasilan serta berbagai hal yang membuat kita bisa tersenyum dan bahagia biarlah Allah yang kita elukan karena itu semua adalah pemberian atau kasih karuniaNya.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 29 Juni 2020

MENELADANI YESUS YANG RENDAH HATI

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Selasa, 30 Juni 2020

*MENELADANI YESUS YANG RENDAH HATI*

Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Yohanes 13:14 Jadi jikalau Aku membasu kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu!”.

John 13:14 (RWV)  If I then, your Lord and Master, have washed your feet; ye also ought to wash one another’s feet.

Sebelum memulai renungan ini persiapkanlan satu pinsil dan buku tulis! Pertama coba anda tuliskan yang menurut anda orang yang pintar...! (berapa nama yang anda tulis?). Mungkin akan banyak nama yang anda tuliskan darinpara ahli dan pakar dengan beebagai embel-embel atau gelar akademiknya.

Kedua: coba anda tuliskan siapa yang menurutmu orang yang rendah hati! (...) adakah nama yang anda tuliskan?

Menuliskan orang-orang yang pintar sangat gampang, mungkin buku tuliskita   kurang   untuk   menuliskan   nama-nama   orang   pintar,   tapi   menuliskan   siapa orang yang rendah hati? Mungkin sampai saat ini kertas anda masih kosong bukan? Kenapa demikian? Jawabnya kita kurang meneladani Yesus yang rendah hati. Yesus   telah   menunjukkan   teladan. 

Renungan pagi ini Yesus membasuh   kaki   para   murid.   Ini   suatu   yang   tidak   lazim.   Bagi   orang   Yahudi, karena membasuh kaki hanya dilakukan seorang hamba pada tuannya. Bukankah Yesus itu Guru dan Tuhan? Mengapa  Yesus melakukannya?  Makna membasuh kaki adalah Yesus   memaafkan,   mengampuni   murid-muridNya   atas   semua   respon   merekaterhadap   Yesus.   Kaki   adalah   bahagian   dari   anggota   tubuh   yang   pertama bersentuhan   dengan   tanah,   yang   kotor   dan   apa   saja   yang   diinjak   selama perjalanan.   Yesus   telah   membasuhNya   dan   membersihkanNya   melalui pengorbananNya di kayu salib. Yesus   membasuh   kaki   para   murid   agar   hal   yang   sama   dilakukan   oleh   murid-muridNya,   mengampuni   dan   melayani   seorang   dengan   yang   lain.

Membasuh kaki murid merupakan bukti kerendahan hati Tuhan Yesus. Yesus memberikan keteladanan tidak mempertahankan statusnya sang Guru dan Tuan atas mereka. Dia rela melakukan merunduk untuk menjangkau kaki para murid yang kotor. Rendah hati adalah essensi pelayanan itu sendiri. Orang yang kita layani adalah tuan dan kita adalah hambanya. Inilah yang hendak ditunjukkan Tuhan Yesus kepada murid-murid dan agar perbuatan yang sama mereka lakukan pada orang lain dalam pelayanannya. Yohanes 13:15 (TB)  sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Ini jugalah yang menjadi tugas kita sebagai murid Tuhan Yesus adanya kesediaan melayani dan rendah hati. Yesus berkata dalam Matius 23:11 (TB)  Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.

Sahabat yang baik hati! Jangan   biarkan   lembaran   kosong   daftar   nama   yang   rendah   hati. Kiranya anda salah satu dari pembaca renungan ini, yang dituliskan orang percaya menjadi orang yang meneladani Tuhan Yesus yang rendah hati.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt. Nekson M Simanjuntak

Minggu, 28 Juni 2020

SECANGKIR KEBAIKAN

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Senin, 29 Juni 2020

SECANGKIR KEBAIKAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Markus 9:41 (TB)  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."

Mark 9:41 (RWV)  For whoever shall give you a cup of water to drink in my name, because ye belong to Christ, verily I say to you, he shall not lose his reward.

Nata paralel teks renungan hari ini kita temukan pada Matius 10:42 dan telah pernah menjadi nas renungan pada hari Jumat, 15/06/2018

Matius 10:42 (TB)  Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."

Mengingatkan kita bahwa jangan jemu-jemu berbuat baik. Lakukanlah kebaikan, sekecil appun itu, kebaikan yang diperbuat oleh anak-anak Tuhan tidak akan pernah membuat kita kekurangan. Kala melakukan kebaikan ingatlah kebaikan yang kita perbuat bukanlah untuk diingat atau untuk memperoleh balas jasa. Kebaikan yang lakukan hendaknya dilandasi karena kita telah mengenal kebaikan atau kasih agape dari Tuhan. Jangan pernah menyesali perbuatan baik anda, dan kalau boleh lupakanlah kebaikan yang anda lakukan. Biarlah Tuhan saja yang mengetahuinya.

Kisah ini mungkin sudah pernah anda baca: "Semuanya telah lunas karena kebaikan secangkir kopi susu." Saya sudah lupa sumbernya, kisahnya demikian. Ada seorang anak SMP yang baik, rajin dan pintar.  Dia punya cita-cita kelak akan menjadi seorang dokter.  Dia penuh semangat ke sekolah sekalipun harus berjalan  kaki 5 km jarak rumah dari sekolah. Dapat kita bayangkan betapa lelahnya dia setiap hari berjalan kaki, apalagi pulang sekolah dalam panas terik sering kehausan.  Kawan-kawannya pulang sekolah sering melempari buah-buahan di sepanjang jalan untuk pengganti rasa haus bahkan ada yang memanjat kelapa. Namun yang anak yang satu ini dia tidak melakukannya. Kalau dia sudah kelelahan dan haus dia lebih memilih mengetuk rumah orang dan meminta seteguk air pelepas dahaga. Demikialah  dia melakukannya hari demi hari. Namun ada satu hal yang membuat dia semakin bersemangat meraih cita-cita, ketika dia haus dia mengetuk rumah dan meminta secangkir air. Namun sungguh luar biasa seorang nenek bukan memberikan air, namun membuatkannya secangkir kopi susu yang sangat enak bagi anak-anak sekampung jaman itu hal seperti itu sangat jarang menikmatinya. Dia sangat senang atas kebaikan sang nenek. Memori itu diingatnya terus dan memotivasinya melakukan kebaikan dengan menjadi dokter. Singkat cerita dia pun menjadi dokter di salah satu rumah sakit yang terkenal. Dia melihat salah satu pasiennya adalah yang akrab diingatannya, dia pun dengan segala keahliannya berusaha memberikan yang terbaik untuk penyembuhannya. Ketika si ibu itu sembuh dan hendak pulang pihak rumah sakit memberikan kwitansi pembayaran dalam satu amplop. Mungkin si nenek pasti kebingungan bagaimana dia membanyar semua ini, namun sungguh mengejutkan dia membuka amplop yang diberikan. Ternyata tertulis: Semuanya telah lunas dibayar oleh secangkir kopi susu." Sang dokter memeluk si nenek dan menceritakan dialah yang pernah menerima kebaikan si nenek sekalipun meminta secangir air namun si nenek memberikan secangkir kopi susu.

Kisah diatas merupakan contoh dari sekian banyak kebaikan yang terjadi dalam hidup ini.

Saya juga sering menonton program Channel TV Global "Bedah Rumah" dan "Uang Kaget". Suatu kisah nyata di kehidupan kita. Biasanya dikemukakan latar belakang pemilihan terhadap mereka yang mendapatkan program ini, yakni mereka-mereka yang kesusahan tetapi masih dapat melakukan kebaikan. Dapat anda bayangkan bagaimana bahagia mereka sampai sujud dan hatu yang mendalam ketika melihaat sendiri rumah mereka dibedah dan segala perabotan di dalamnya. Tetaplah berbuat baik, bukan karena kelak kita akan mendapat balasannya. Berbuat baik sekecil apapun itu adalah kewajiban dan rasa syukur kita sebagai oengikut Kristus.

Di dunia ini kita hidup saling membutuhkan. Ada kalanya di depan kita orang membutuhkan uluran tangan, pada saat yang sama tanpa kita minta Tuhan telah menggerakkan orang lain menolong kita.  Ini semua adalah buah dari pengajaran Tuhan Yesus agar kita melakukan kebaikan dengan tulus tanpa harus menuntut balas.

Sahabat yang baik hati, kebaikan itu abadi karena kebaikan itu ada pada kebaikan itu sendiri. Jangan lakukan kebaikan karena hendak menuntut balas, namun lakukanlah kebaikan dengan tulus karena Tuan karena telah menerima kebaikan dari Tuhan.
"Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 27 Juni 2020

KASIH KRISTUS DALAM KELUARGA

Kotbah Minggu III Stlh Trinitatis, Minggu 28 Juni 2020
Ev. Kolose 3:18-21, Ep. Kidung Agung 8:5-7

KASIH KRISTUS DALAM KELUARGA

Kolose 3:19 (TB)  Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.

Pernahkah Anda menonton film >>"War Room"<<,  jika belum saya sarankan tontonlah film bersama keluarha anda karena sangat menginspirasi bagaimana memenangkan keluarga kita. 

Film ini berkisah tentang suatu keluarga di mana Tony dan isterinya Elisabet menjadi rumah menjadi medan pertempuran ego dan penuh argumentasi diikuti emosi. Suami menyalahkan isteri, isteri menyerang suami dengan emosi dan kata-kata yang sulit dikontrol. Anak mereka menangis sehari-hari mendengar pertengkaran hingga nilai dan prestasi di sekolah berantakan. Rumah menjadi medan peperangan hasilnya tidak ada kedamaian. Untunglah Elisabeth bertemu dengan seorang wanita tua Kristen yang setia dalam iman yang hendak menjual rumahnya. Sebelum membuat iklan menjual rumah, wanita tua itu memperkenalkan satu-persatu ruangan yang dalam rumahnya kepada Elisabeth salah satu yang tidak terlupakan adalah ruang doa. Disinilah wanita tua itu menceritakan perilaku suaminya, sekalipun demikian dia mendoakan suaminya. Elisabeth sangat tersentuh perjumpaannya dengan wanita Kristen itu telah mengubah hidupnya. Dia tidak menunggu Tony berubah, tetapi dia mulai dari dirinya sendiri mulai membaca Alkitab, mendoakan suaminya dan memberikan perhatian bagi anak-anakNya serta membereskan rumah dengan rapi dan baik dan tetap berlaku ramah kepada suaminya. Selama ini dia selalu sinis dang kick suaminya, dia berubah lembuh dengan penuh kaaih sayang. Pokoknya Elisabeth mengubah kehidupannya yang dulu apatis sekarang peduli, yang dulu selalu menyalahkan Toni, berubah dengan sikap melayani dengan penuh kasih. Tony sempat dipecat dari pekerjaan namun menjadi kesempatan baik untuk memperbaiki hidupnya. Akhirnya apa yang terjadi, Tony berubah, anak mereka kembali berprestasi dan rumah mereka dimenangkan oleh Kasih Yesus Kristus. Saran saya tontonlah film ini.

Kotbah dalam Minggu ini tanggal 28 Juni mengundang kita bagaimana keluarga agar kita dimenangkan oleh Kasih Tuhan Yesus Kristus.  Ada tiga unsur keluarga: suami, istri dan anak.

Pertama istri harus tunduk kepada suami sama seperti tunduk kepada Kristus karena suami adalah kepala apa artinya ini kasih setia istri terhadap suami. Istilah tunduk kepada suami mendapat kritis teologi feminis, seolah isteri diposisikanntidak sepadan dengan suami. Sesungguhnya, analogi Paulus disini adalah hubungan Kriatus kepada jemaat. Kristus adalah kepala. Dengan demikian alasan tunduk iru cukup beralasan, karena kasih dan pengorbanan Kristus demikian kaaih dan pengorbanan suami terhadap isteri.

Jadi istilah tunduk disini bukanlah dalam posisi subordinat, melainkan keiklasan dan ketulusan karena bukti cinta kasih yang telah nyata.

Tentu dalam hubungan ini masih banyak hal yang semestinya dilakukan oleh isteri pada suami untuk kebahagiaan rumah tangga. Jadilah pendoa bagi suami, rubah rumah anda jadi tempat yang teduh bagi semua penghuni rumah.

Kedua suami harus mengasihi istrinya sama seperti Kristus mengasihi Jemaat. Mengasihi tidak mengenal batas waktu, suami harus mengasihi isterinya dan setia samoai kematian memisahkan.

Suami harus bertanggung jawab atas kesejahteraan lahir dan bathin anggota keluarga. Suami jangan ego, ingin dilayani dan enaknya saja memerintah isteri dan anak tapi harus menjadi pelayan bagi isterinya dan anak-anakNya. Mengasihi adalah hakekat Kristus. Suami tidak boleh ego, demi kesejahteran keluarga suami harus menyerahkan perhatian dan kepedulian pada seluruh anggota keluarga.

Seorang suami mengasihi harus ditunjukkan dengan pengorbanan. Omong kosong jika seseorang suami mengatakan sayang pada isterinya namun tidak mau berkorban untuk kebahagiaan dan sukacita isteri dan keluarganya. Seperti pengorban Kristus yang rel maaih untuk menebus dosa-dosa manusia.

Ketiga anak, sebagi anak hari menghormati orang tua. Orang tua bukanlah hanya sebatas pemberi nafkah bagi anak-anak, tetapi sebagai Allah yang kelihatan, karena pengorbanannya seperti pengorbanan Kristus kepada jemaat. Sebagai orang tua, harus peduli dan mengasihi. Jangan kita biarkan anak-anak kita ditangkap oleh keinginnya sendiri sehingga menjauh dari Tuhan. Biarlah mereka bertumbuh menurut kehendak Kristus.

Orang tua harus menjadi pemberi dan penanggungjawab terhadap anak-anak. Orangtua harus menjadi pengajar (educator) bagi anak-anak. Keluarga adlah lembaga pendisikan pertama dan terutama bagi anak. Maka orang tua harus benar-benar sebagai pengajar. Orangtualah yang memberitahu tentang banyak hal di dlm hidup ini tentang apa yang baik dan buruk dan akan berbagai ilmu am kehidupan ini. Pendidikan bukan hanya didaatkan dari lembaga pendidikan.

Orangtua haru menjadi sahabat bagi anak-anaknya. Siapakah teman hidup yang paling lama bagi anak-anak? Tidak dapat disangkal waktu terbanyak bagi anak adalah hidup bersama dan tinggal dengan orang tua. Karena itu orangtua harus menjadi sahabat yang baik bagi anak-anak.

Orangtua harus menjadi teladan bagi anak-anak. Anak pasti akan banyak menuri orang tuanya. Ungkapan yang terkenal "like father like son". Bagaimanapun, pembentukan pribadi anak itu tidak akan terlepas dari keteladanan orangtuanya.

Sahabat yang baik hati, kiranya Firman Tuhan minggu ini mengingatkan dan memulihkan fondasi keluarga. Setiap unsur-unsur dalm keluarga dapat menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing seturut dengan pengajaran Alkitab.

Tuhan memberikan kebahagian bagi keluarga masing-masing. Amin

Slam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 26 Juni 2020

MENCIPTAKAN SEHALA SESUATU OLEH FIRMAN

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Sabtu 27 Juni 2020

TUHAN MECIPTAKAN SEGALA SESUATU OLEH FIRMAN

Sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Mazmur 33:6 (TB)  Oleh firman TUHAN langit telah dijadikan, oleh nafas dari mulut-Nya segala tentaranya.

Psalms 33:6 (RWV)  By the word of the LORD were the heavens made; and all the host of them by the breath of his mouth.

Mazmur 33 ini merupakan Mazmur pujian bangsa Israel yang memuji dan memuliakan Tuhan karena karyaNya yang besar.  Tuhan adalah pencipta segala sesuatu, langit bumi dan segala isinya, benda mati, benda hidup, yang terlihat dan yang tidak terlihat, yang terjangkau indera dan kala yang tidak. Selain mencipta, Tuhan adalah pemelihara ciptaanNya dan telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepada umat pilihanNya. Dari uraian Mazmur 33 ini bangsa Israel semakin memuliakan Tuhan dalam hidup mereka.

Khusus ayat 6 ini bangsa Israel menyanyikan dan mengagungkan Tuhan sebagai pencipta. Apa makna yang terdalam jika kita mengagungkan Tuhan pencipta?

Pertama, kita diingatkan bahwa manusia adalah ciptaan Tuhan dan tinggal di tengah-tengah ciptaan lainnya. Maka siapapun kita, harus penuh tanggung jawab melakukan apapun aktifitas kita di dunia ini. Manusia tidak boleh hanya mengambil keuntungan dari hasil bumi tanpa merawatNya.

Kedua, Tuhan berdaulat atas ciptaanNya. Tak ada kuasa apapun yang dapat disembah yang menyerupai apapun di dunia ini: baik di langit, di bumi dan dibawah air. Hanya Tuhanlah yang kita sembah

Ketiga, Kuasa Firman. Firman Tuhan itu kuat dan dapat menjadikan apapun. Dalam narasi Penciptaan Kejadian pasal 1-2 semuanya jadi atau otoritas Firman. Jadilah terang, maka terang jadi. Jadilah cakrawala, jadi! Jadilah benda-benda penantang jadi. Demikian hebatNya kuasa Tuhan menjadikan segala sesuatu.

Kuasa Firman itu nyata bukan hanya dalam konteks cerita penciptaan tetapi saat ini juga kita percaya kuasa Firman itu luar biasa. Firman lebih tajam dari pedang bermata dua, firman itu dapat memindahkan gunung, iman timbul dari pendengaran akan Firman.

Sahabat yang baik hati! Kita harus percaya akan kuasa Firman Allah dalam hidup kita. 2 Timotius 3:16 (TB)  Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 25 Juni 2020

SEGALA SESUATU ADA DI DALAM DIA

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Jumat 26 Juni 2020

SEGALA SESUATU ADA DI DALAM DIA

Selmat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Kolose 1:17 (TB)  Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia.

Colossians 1:17 (RWV)  And he is before all things, and by him all things consist.

Paulus seorang pemikir yang sangat brillian, sebagai Yahudi dia ahli dalam teologi Yahudi dan sebagai warga Romawi dia bisa mengikuti pemikiran filsafat Yunani yang berkembang dinjaman itu. Kekayaan berpikir demikian membuat Paulus sangat apik menjelaskan keselamatan di dalam Kristus kepada  setiap orang, lugas menjelaskan dan  cerdas memberikan solusi atas setiap persoalan di jemaat.

Khusus Koloses 1:15-23 merupakan satu perikope menjelaskan tentang keutamaan Kristus. Disini Paulus menjelaskan beberapa hal penting mengenai Kristus, yakni

- Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan. Kristus adalah Allah yang kekal.sejak semua dan sebelum segala sesuatu ada Dia sudah ada.

- Kristus yang sulung dan lebih utama dari seluruh ciptaan dan tidak ada segala sesuatu tanpa Dia. Kristus bukanlah ciptaan, tetapi pencipta.  Segala ciptaan ada di dalam Dia dan dalam Dia segala sesuatu ada.

- Kristus kepala jemaat: jemaat adalah persekutuan orang kudus. Persekutuan orang kudus terdiri dari bebagai orang-orang yang memiliki berbagai kasih (rupa-rupa karunia). Dari.oengertian ini juga dipakai istilah bahwa gereja adalah tubuh Kristus. Krostus adalah kepala kita adalah anggota tubuh Kristus.

- Di dalam Kristus manusia diperdamaikan degan Allah. Peran Kristus sebagai pendamaian dengan Allah. Kenapa didamaikan, karena manusia telah jatuh ke dalam dosa.

Dari penjelasan-penjelasan ini Paulus mau meneguhkan agar tidak ada lagi keraguan jemaat percaya dan menerima Yesus sebagai Yuruselamat. Dia adalah Allah yang kekal yang merencenakan segala sesuatu sejak semula. Di dalam Kristuslah segala sesuatu dipenuhi. Kolose 1:23 (TB)  Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.

Meneguhkan jemaat di dalam iman sangat penting karen masih ada rupa-rupa ajaran yang mau menggoncangkan iman jemaat. Apalagi mitologi-mitologi Yunani kuno di jamannya. Mereka percaya setiap planet ada penguasanya dan memiliki kekuatan-kekuatan. Mereka maaih oercaya adapa penghuni atau penghulu-penghulu di setiap unsur-unsur alam ini.

Dengan penjelasan keutamaan Kristus, Paulus menjelaskan bahwa tak ada satupun elemen-elemen dunia ini yang tidak diciptakan oleh Kristus dan tidak ada satuoun yang tidak dalam kekuasaan Kristus. Kristus memenuhi segalanya, Kristus memenuhi segala alam. Semua ciptaan tunduk di dalam kuasa Kristus. Di dalam Kristus segala sesuatu ada dan tidak ada sehala sesuatu tanpa Dia.

Jika di dalam Kristus segala sesuatu ada dan ditentukan olehNya maka harus teguh percaya dan berdiri kokoh di atas landasan iman kepada Yesus Kristus. Sekalipun banyak ajaran-ajaran yang mempesona dan meyakinkan tidak dapat mengalihkan iman percaya kita kepada Yesus Kristus.

Sahabat yang baik hati! Dalam banyak diakusi di jemaat bahwa pemahaman akan adanya penghuni-penghuni dan penjaga-penjaga rumah atau bangun tertentu. Keyakinan seperti itu busa menimbulkan ketakutan namun bisa juga menjadi pertanda keraguan akan kuasa Kristus. Orang percaya tidak boleh ditakut-takuti oleh rupa-rupa ajaran yang membuat kita takut atau gentar. Jika ada ketakutan seseorang akan mudah terjebak kepada perdukunan, seolah membutuhkan kekuatan yang ditawarkan oleh dukun-dukun penahluk.  Sebagai orang percaya, keyakinan seperti itu harus kita jauhkan dari pikiran dannkeyakinan orang percaya. Renungan pagi ini mengaskan akan kuasa dan kepenuhan Kristus dalam setiap ruang dan waktu kehidupan ini. Maka dalam segala hal percayalah akan Kristus.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 24 Juni 2020

FIRMAN TAK KEMBALI DENGAN SIA-SIA

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspiraai dan Motivasi
Renungan Harian, Kamis, 25 Juni 2020

FIRMAN TAK KEMBALI SIA-SIA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Yesaya 55:11 (TB)  demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.

Isaiah 55:11 (RWV)  So shall my word be that proceedeth from my mouth: it shall not return to me void, but it shall accomplish that which I please, and it shall prosper in the thing for which I sent it.

Salah satu keluhan para nabi ketika dipanggil untuk menyampaikan Firman Allah kepada umatNya adalah penolakan umat. Mereka mengenal karakter umat Allah, susah diyakinkan, keras kepala dan bandel. Hal itu dialami oleh Musa, Yesaya, Yeremia dll termasuk kisah Yunus ke Ninive semua itu kisah-kisah hamba Tuhan dalam menyampaikan pesan Allah.

Yeremia misalnya ditangkap, dipenjarakan, dianiaya bahkan diikat dan dijatuhkan ke sumur tua.  Kesulitan-kesulitan itu sangat dirasakan apalagi berkaitan dengan kritik, koreksi, hingga nubuatan akan hukuman, malapetaka dan ancaman yang hendak menimpa umatNya. Namun firman itu harus disampaikan dan harus sampai kepada umatnya.

Hal ini jugalah yang dialami oleh nabi Yesaya, namun Tuhan m3nguatkannya bahwa Firmannitu tidak kembali dengan sia-sia. Firman Tuhan memiliki kekuatan untuk bertumbuh dalam hati manusia. Sekali pun manusia menolaknya dan tidak memperhatikannya, namun Allah sendiri akan bekerja,  firman akan bertumbuh dan menghasilkan perubahan dalam diri manusia. Firman tidak akan sia-sia kembali, cepat atau lambat firman itu seperti benih-benih yang hidup: bertumbuh dan berbuah di dalam diri setiap orang yang mendengarnya. Firman itu tidak akan kembali sia-sia, firman itu akan meresap dan membuat orang insaf atas hidupnya sehingga ada pertobatan dan melakukan kehendak Allah.

Sahabat yang baik hati! Bagaimana dengan keadaan kita sekarang ini?  Apakah firman yang kita dengar berakar, bertumbuh dan berbuah dalam hidup kita. Apakah firman yang kita baca berdampak pada kehidupan kita? Jika kita buat peta dimanakah saudara di empat jenis tanah sebagaimana perumpamaan Tuhan Yesus hal penabur: ada benih yang jatuh di jalan, belum tumbuh sudah dilindas pejalan, ada benih yang jatuh di tanah berbatu, tumbuh tapi tak berakar dan segera mati. Ada benih yang tumbuh di semak belukar, berusaha tumbuh namun terhimpit oleh bebagai kesulitan. Dan ada yang jatuh di tanah yang subur. Inilah yang bertumbuh dan menghasilkan buah hendaklah hati kita menjadi tanah yang subur tempat firman Tuhan berakar dan berbuah. Apakah yang membuat kita menolak firman? Menolak firman dan mengeraskan hati tiada guna. Biarkan firman berakar dan bertumbuh dalam hidup kita.

Firman tidak kembali sia-sia, menjadi semangat bagi pemberita Injil, pengajar dan seluruh orang percaya bahwa Tuhan sendirilah yang memberikan pertumbuhan  firman di dalam diri seseorang. Maka dari kita sebagai pendengar Firman harus melangkah menjadi pelaku Firman. Mari jadikan Firman Tuhan sebagai sumber kehidupan kita sebagai mana manusia membutuhkan roti demikian kita membutuhkan Firman. Saat kita lemah dan tak berdaya, Firman Tuhan menjadi kekuatan bagi kita. Saat pikiran kita kosong dan dan memiliki jalan buntu atas persoalan hidup yang kita hadapi Firman Tuhan sumber inspirasi. Saat rasa malas menimpa, tak ada niat atau kegairahan untuk beraktifitas, hambar dan tak tahu mau berbuat apa, Firman Tuhan sumber menjadi motivasi bagi kita. Tetaplah mendnwgar Firman lewat membaca alkitab, renungan, kotbah atau membuat refleksi pribadi. Itu akan membentuk pribadi kita.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 23 Juni 2020

KAMU TELAH DITEBUS

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Rabu, 24 Juni 2020

KAMU TELAH DITEBUS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

1 Petrus 1:18 (TB)  Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,

1 Peter 1:18 (RWV)  Forasmuch as ye know that ye were not redeemed with corruptible things, as silver and gold, from your vain way of life received by tradition from your fathers;

Jika renungan kemarin menjelaskan keselamatan dari dunia hukum tentang pembenaran. Maka dalam renungan hari ini rasul Petrus memakai istilah ekonomi dan dunia perbudakan menjelaskan arti keselamatan itu adalah penebusan.

Kamu telah ditebus? Mengapa kita harus ditebus? Baiklah saya jelaskan arti penebusan dari dua pendekatan.

Pendekatan pertama: dalam dunia bisnis atau niaga. Ibarat seseorang menggadaikan asset atau barang untuk mendapatkan pinjaman atau hutang. Selama asset itu digadaikan maka pemiliknya ada pada pihak pemiutang. Asset yang digadaikan hanya dapat kembali kepada pemilik semula jika telah ditebus dengan uang tebusan. Tanpa uang tebusan kepemilikan itu adalah hak penggadai.

Pendekatan kedua adalah dalam dunia perbudakan. Pada jaman perbudakan, seorang budak tidak akan pernah bisa menjadi manusia merdeka dari dirinya sendiri. Dia akan tetap menjadi budak dan milik tuannya. Seorang budak hanya bisa merdeka jika ada orang yang menebus dari tuannya. Seorang budak apabila sudah ditebus oleh seorang tuan maka dia akan menjadi milik tuan yang menebusnya. Hal ini dijelaskan Paulus dalam Roma 6:16 (TB)  Apakah kamu tidak tahu, bahwa apabila kamu menyerahkan dirimu kepada seseorang sebagai hamba untuk mentaatinya, kamu adalah hamba orang itu, yang harus kamu taati, baik dalam dosa yang memimpin kamu kepada kematian, maupun dalam ketaatan yang memimpin kamu kepada kebenaran?

Kedua penjelasan ini dapat memudahkan kita mengerti dan memahami penebusan Kristus. Sejak manusia jatuh ke dalam dosa maka manuaia diperhamba oleh dosa. Manusia tidak dapat membebaskan diri dari perhambaan dosa dari dirinya sendiri. Maka Allah sendirilah yang bertindak menebus manusia dari dosa. Allah menebus manusia bukan dengan emas dan perak atau dengan uang tebusan atau dengan barang yang fana. Tetapi kita ditebus dengan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.

Ditebus bukan dengan uang dan perak karena kita bukan berhutang emas dan perak atau dengan barang yang fana tetapi kita berhutang nyawa karena upah dosa adalah maut. Maka kita ditebus dengan pengorbanan Yesus di Kayu Salib. Dia disalibkan dan mati sebagai tebusan dosa kita.Efesus 1:7 (TB)  Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya,

Para ahli Perjanjian Baru menjelaskan arti penting penebusan Kristus di kayu salib dengan mengutip perkataan Tuhan Yesus di kayu salib, yaitu: "sudah selesai" (tetelestai, baca Yoh 19:30). Artinya sudah selesai, hutang kita oleh dosa dan pelanggaran atau jika selama ini manusia yang jatuh dalam dosa diperhamba oleh dosa telah ditebus dan telah lunas dibayar melalui pengorbanan Yesus Kristus di Golgata.

Sahabat yang baik hati! Makna penebusan ini sangat dalam artinya.  Paulus dalam 1 Korint 9 menyebutkan bahwa dia orang yang berhutang. Maka untuk membanyar hutang itu Paulus mempersembahkan hidupnya untuk melayani dan memberitakan Injil. Demikian halnya dengan bapak TB Simatupang (Tokoh Kristen dan teolog Indonesia) dalam biografi hidupnya, membuat judul: Aku orang yang berhutang. Dia mempersembahkan hiduonya untuk mengurus Dewan Gereja-gereja di Indonesia (DGI). Memahami dan merefleksikan penebusan Kristus menyadarkan kita semua akan tanggungjawab kita sebagai umat tebusan Tuhan dengan mengabdi dan mempersembahkan hidup kita untuk Tuhan. Tuhan tidak menuntut balas atas semua pengorbanannya tetapi sudah menjadi tanggung jawab kita untuk merespon kebaikan Tuhan. Maka di pagi ini kita disapa sebagai umat tebusan apakah yang akan yang dapat kita persembahkan untuk Tuhan?

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 22 Juni 2020

DIBENARKAN OLEH KASIH KARUNIA

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Selasa 23 Juni 2020

DIBENARKAN OLEH KASIH KARUNIA

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan

Roma 3:24 (TB)  dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

Romans 3:24 (RWV)  Being justified freely by his grace through the redemption that is in Jesus Christ:

Salah satu kekayaan Paulus menjelaskan ajaran keselamatan adalah wawasannya yang luas untuk memberikan argumentasi dari berbagai sudut pandang. Dalam renungan ini Paulus menjelaskan arti pembenaran dari segi hukum. Manusia itu dibenarkan oleh Allah. Dibenarkan berarti suatu tindakan yang menyebabkan benar. Sesungguhnya tidak benar namun karena tindakan pemegang wewenang dibenarkan maka seseorang itu benar. Inilah yang disebut dengan pembenaran.

Pembenaran dalam bahasa Yunani kata ini dipakai "dikaiosune", suatu istilah hukum. Dalam suatu peradilan hak dan otoritas untuk menyatakan benar atau menyatakan bersalah adalah hakim. Seseorang yang dinyatakan salah harus menerima hukuman. Hanya satu yang dapat membebaskan seseorang dari hukuman yaitu "grasi". Suatu anugerah yang diberikan oleh seorang kepala negara untuk membebaskan seorang yang divonnis salah. Grasi ini membebaskan seorng terhukum dari segala tuntutan hukum.

Grasi atau gratia inilah yang dipakai oleh Paulus dalam menjelaskan pembenaran manusia di hadapan Allah. Dari segi perbuatan sesungguhnya manusia adalah orang yang bersalah karena melanggar perintah Allah.  Allah telah memberikan perintah kepada manusia, hukum Taurat dan Firman sebagai pedoman hidup. Namun manusia sering kali mengabaikannya dan melanggarnya. Atas pelanggaran perintah Allah manusia harus menerima hukuman mati sebagaimana dalam Roma 6:23 (TB)  Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Allah mengasihi manusia, Allah menyelamatkan manusia dengan Kasih Karunia. Kasih karunia dalam bahasa Yunani disebut dengan "charis" atau "gratia" atau "grace". Kata ini yang dipakai dalam istilah hukum "grasi" bandingkan analogi seorang kepala negara yang memberikan grasi kepada yang divonnis mati menjadi bebas. Allah mengasihi manusia dan membenarkan manusia melalui anugerah (gratia) melalui tindakan Allah di dalam Yesus Kristus. Pengorbanan Kristus di kayu saib menjadikan manusia memperoleh pembenaran.

Jadi manusia dibenar oleh Allah melalui anugerah. Kita diselamatkan bukan karena kita baik atau benar dihadapan Allah, tetapi kita dibenarkan oleh anugerahNya. Dari segi perbuatan dan pelanggaran kota sesungguhnya kita manusia yang harus mati karena pelanggaran kita. Namun seluruh pelanggaran kita itu telah ditebus oleh Yesus Kristus di kayu salib.

Manusia dibenarkan Allah melalui pwngorbanan Yesua Kristus. Inilah jalan keswlamatan yang kita terima. Manuaia daei dirinya sendiri tidak dapat benar dihadapan Allah, karena telah jatuh kedalam dosa dan diperhamba oleh dosa. Syukurlah kepada Allah yang membenarkan kita dsei seluruh pelanggaran sehonghi kita dibenarkan dihadapan Allah.

Sahabat yang baik hati? Apakah respon manusia terhadap Allah atas tindakan pembenaran itu? Manusia yang dibenarkan oleh Allah dan menjadikan kita bebas dari segala hukuman. Maka sudah seharusnya kita menjadi orang yang berhutang kepada Allah. Karena itu, manusia harus mengabdikan diri dihadapan Allah untuk melakukan kehendakNya.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 21 Juni 2020

PERBAIKILAH TINGKAH LAKUMU

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Senin, 22 Juni 2020

PERBAIKILAH TINGKAH LAKUMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dn merenungkan Firman Tuhan.

Yeremia 26:13 (TB)  Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara TUHAN, Allahmu, sehingga TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu.

Jeremiah 26:13 (RWV)  Therefore now amend your ways and your doings, and obey the voice of the LORD your God; and the LORD will repent of the evil that he hath pronounced against you.

Nabi disebut sebagai "penyambung lidah Allah" atau juga bisa disebut "mulut Allah".  Seorang hamba Tuhan yang dipakai untuk menyampaikan maksud, rencana dan tindakan Allah kepada umatNya. Apa yang disampaikan nabi bisa saja berupa berkat, peringatan, hukuman atau pun nubuatan. Artinya bisa kabar sukacita namun bisa juga kabar buruk. Nabi tidak berbicara dari keinginannya sendiri, nabi tak boleh membelokkan Firman, apa yang dikatakan demikianlah disampaikan tanpa mengurangi atau menambahi.

Tugas nabi sebagai mulut Allah sangat berat, karena akan menanggung resiko dari reaksi umat yang mendengar. Apalagi kabar buruk atau hukuman, amarah umat yang mendengarkan ditanggung nabi. Seperti pengalaman Yeremia. Dalam perikop ini, Yeremia diperintahkan Tuhan menyampaikan nubuatan bahwa Tuhan akan menghukum UmatNya dan Sion akan hancur. Yeremia 26:4-6 (TB)  Jadi katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN: Jika kamu tidak mau mendengarkan Aku, tidak mau mengikuti Taurat-Ku yang telah Kubentangkan di hadapanmu,
dan tidak mau mendengarkan perkataan hamba-hamba-Ku, para nabi, yang terus-menerus Kuutus kepadamu, — tetapi kamu tidak mau mendengarkan --
maka Aku akan membuat rumah ini sama seperti Silo, dan kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi."

Mendengar itu para tua-tua berkumpul dan menangkap Yeremia karena dianggap telah menyampaikan yang tidak benar dan mengada-ada. Umat itu dan para tua-tua murka atas Firman yang disampaikan Yeremia hingga menangkap dan merencakan untuk membunuh Yeremia.

Sebenarnya bukan itu saja, Yeremia dikenal seorang nabi yang keras dan melawan perilaku dan perbuatan yang sangat bertentangan dengan kehendak Allah. Yeremia seorang nabi yang sangat kritis terhdap raja, imam-imam dan nabi. Bagi Yeremia ketiga aparatus ini sudah tidak menunjukkan dirinya lagi sebagai gembala. Makanya dalam Yeremia 23 dia mengkritisi habis para raja, imam dan nabi-nabi. Anehnya dari kalangan rakyat atau umat Israel lebih mendengarkan nabi-nabi palsu ketimbang nabi yang sungguh benar-benar melakukan dan menubuatkan apa yang dikehendaki Tuhan. Mereka tidak pro kebenaran yang disampaikan oleh Yeremia, tetapi tekinga mereka terbuka pad nabi-nabi palsu. Itulah sebabnya penolakan terhadap nubuatan Yeremia semakin mengkristal dan melawan Yeremia. Yeremia sendiri dikejar, ditangkap serta disidangkan oleh tua-tua Israel di depan pintu Gerbang. Dia ditangkap dan diaidang dengan tuduhan telah menubuatkan keruntuhan Yerusalem. Hal ini harus dipertanggungjawabkannya di hadapan pemuka dan tua-tua Israel dalam sidang atau pengadilan pintu gerbang. Proses penangkapan dan pengadilan ini sesungguhnya bertujuan untuk membunuh Yeremia.

Yeremia tidak takut karena Tuhan sendiri yang menyampaikan itu. Firman yang disampaikan adalah dari Allah sendiri. Seharusnya umat itu bukan menangkap dan menghentikan Yeremia tetapi bertobat agar hukuman itu berlalu. Nabi Yeremia menyampaikan agar Tuhan berobah pikiran atas hukuman yang telah dinubuatkan, satu-satunua yang mereka lakukan adalah memperbaiki tingkahlaku dan perbuatan mereka.

Hal yang dituntutan Allah atas umat Israel adalah pertobatan. Tuhan adalah pemurah dan penyanyang. Tuhan sendiri akan mengampuni umatNya jika mereka mau berbalik dari jalannya dan memperbaiki tingkah laku mereka.

Hal ini berlaku juga dalam hidup kita saat ini, ingin lebih baik dana da perubahan hidup. Jngan tunggu situasi berubah atau jangan harao orang lain daat memperbaiki keadaan kita. Perubahan itu harus dimulai dari kesediaan memperbaiki diri sendiri.

Sahabat yang baik hati! Disini kita menemukan Allah itu seperti orangtua di rumah. Orang tua pasti tidak suka anaknya melakukan kesalahan apalagi hal yang mendukakan ornag tuanya. Setiap orang tua pasti akan murka dan amarahnya menyala melihat perlakuan anak yang tidak beres. Sekalipun sudah memutuskan akan ada hukuman yang rencanakan namun jika anak berubah dan memperbaiki kelakuannya pasti kembali merangkulnya dengan penuh kasih sayang. Demikianlah Allah akan mengasihi umat dan mengurung niatnya menghukum umatNya dengan kehancuran kota Yerusalem dan keruntuhan Bait Allah kalau mereka memperbaiki tingkah laku mereka. Allah itu kasih.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 20 Juni 2020

TAHUN YOBEL: PEDULI SESAMA DAN ALAM

Kotbah Minggu II Stlh Trinitatis, 21 Juni 2020
Ev. Imamat 25:1-13 dan Ep. Wahyu 7: 1-3

MERAYAKAN TAHUN YOBEL DENGAN PEDULI PADA SESAMA DAN ALAM

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, Imamat 25 adalah penjelasan peraturan Tahun Sabath dan Tahun Yobel (tahun ke 50) bagi bangsa Israel. Tahun sukacita dan penuh kegembiraan. Sukacita dan kegembiraan itu meliputi umat, orang yang tinggal dan berdiam di tengah-tengah Israel (orang asing), para hamba dan juga ladang harus diistirahatkan.

Dari perikope kotbah minggu ini kita menerima.oengajaran yang sangat berharga, yaknk

A. Tahun Sabath - tahun ketujuh: tahun kepedulian
Tahun Sabbath adalah tahun ketujuh, jika enam tahun manusia telah bekerja mengelola ladangnya dan menghasilkan berbagai produk tanaman maka di tahun Sabat mereka tidak boleh mengolahnya. Ladang harus diistirahatkan. Tanaman yang tumbuh dan berbuah pada saat ini haruslah dibagi kepada orang orang asing, hamba dan yang berdiam disekitar mereka.
Dari ayat 1-7 ini tahun Sabath adalah tahun kepedulian, peduli terhadap sesama dan peduli terhadap alam. Alam harus dihargai yang telah berproduksi selama enam tahun dan tahun ke tujuh harus beristirahat. Dasar peristirahatan itu adalah Allah beristirahat pada hari Sabath dan yang memerintahkan manusia beristirahat dan beribadah pada hari Sabat. Maka demikianlah akan tahun-tahun yang kita jalani, pada setiap tahun ke tujuh harus dihargai sebagai tahun peristirahatan bagi alam.

B. Tahun Yobel: Tujuh Kali Tahun Sabath - tahun sukacita, pembebasan, pendamaian dan pengudusan.
Dalam merayakan tahun Yobel Umat Israel merayakan tahun pembebasan; kebebasan dari hutang, membebaskan orang tertindas,  pembebasan lahan yang telah tergadaikan dan juga masa peristirahatan bagi tanah. Perayaaan Tahun Yobel ini adalah tahun setelah 7 kali tahun Sabath. 1 kali tahun Sabath sama dengan 7 tahun, jadi 7 kali tahun Sabath sama dengan 49 Tahun, maka pada tahun ke 50 disebut dengan Tahun Yobel, tahun pembebasan. Tahun pembebasan itu bukan hanya dirayakan oleh manusia, tetapi mahkluk hidup, tanah dan lingkungan hidup.

Mengenai tanah dan ladang, Tahun Yobel menjadi salah satu yang disoroti secara mendalam baik itu soal penghargaan terhadap tanah maupun sebagai pembebasan penguasaan atas tanah. Pada tahun Yobel tanah harus diistirahatkan dari produksi. Jika selama ini tanah telah menghasilkan yang baik bagi pengolahnya maka di tahun Yobel harus istirahat. Demikian hal kepemilikan, jika ada yang mengagunkan tanahnya karena terlilit hutang dan tak bisa membanyarkannya lagi, di tahun Yobel mereka harus mengembalikannya kepada pemiliknya. Tanah adalah milik pusaka sebagai warisan berharga dari Tuhan.

Imamat 25:11-13 (TB) "Tahun yang kelima puluh itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, jangan kamu menabur, dan apa yang tumbuh sendiri dalam tahun itu jangan kamu tuai, dan pokok anggur yang tidak dirantingi jangan kamu petik buahnya. Karena tahun itu adalah tahun Yobel, haruslah itu kudus bagimu; hasil tahun itu yang hendak kamu makan harus diambil dari ladang. Dalam tahun Yobel itu kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya."

Mengistirahatkan tanah yang ditetapkan dalam Tahun Yobel adalah bentuk penghargaan terhadap tanah dan pengakuan kepada pemilik tanah. Hak istirahat bagi tanah bukanlah suatu kerugian karena satu tahun tidak berproduksi. Justru sebaliknya menurut Imamat 25 bahwa tanah yang kita hargai untuk beristirahat akan memberikan hasil yang berlipat ganda, membuat pengolahnya kenyang karena tanah menghasilkan yang baik. Dari segi teori pertanian itu dapat diterima, mengistrahatkan tanah dapat memulihkan kesuburan tanah.

Tanah yang subur akan menjadi tanah yang aman untuk ditinggali. Sebaliknya tanah yang gersang dan tak menghasilkan apa-apa akan ditinggalkan dan berpindah mencari tempat yang lebih memungkinkan untuk menyambung kehidupan. Jadi bagaimana agar tanah Kanaan menjadi tempat yang aman untuk dihuni, disinilah peraturan Tahun Yobel umat Allah diwajibkan untuk menghargai tanah, memberikan hak istirahat dan berkewajiban untuk memulihkan kesuburannya.

C. Memaknai Tahun Yobel
Jika kita baca Ayat 8-13 tenyang Tahun Yobel ada tiga kata yang menarik untuk.merayakan Tahun Yobel sebagai Tahun sukacita, yaitu:

1) Pendamaian; rekonsiliasi, pemulihan relasi antar sesama, masalah dan persoalan yang terjadi dapat saling memaafkan dan mengampuni. Termasuk dalam hal ini perselisihan tentang transaksi ekonomi yang tidak saling merugikan (ayat 9). Imamat 25:9 (TB)  Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-mana dalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.

2) Pembebasan, orang yang berhutang, dan tanah atau ladang mereka yang tergadai pada tahun kelima puluh harus dibebaskan dan kembali kepada pemiliknya (ayat 10a, dan ay 13). Termasuk jika dikalangan bani Ibrani yang oleh karena kasus tertentu sehingga dia menjadi hamba saudaranya harus dibebaskan dan dimerdekakan (Kel 21:22). Sehingga waktunya akan bebas dan tidak ada budak dari bani Israel.

3) Pengudusan. Di tahun Yobel Imam Beaar akan memasuki ruang yang Maha Kudus di bait Allah untuk membawa kurban perdamaian, kurban penghapusan dosa bangsa Israel dihadapan Allah. Tahun Yobel adalah tahun pengudusan dimana bangsa Isrsel memohon pengampunan kepada Allah atas dosa dan pelanggaran mereka dan pada pihak Allah, Allah berkenan mengampuni dan tidak akan mengingat lagi oelanggaran umatNya. Jadi merayakan Tahun Yobel adalah merayakan pengudusan, dimana Allah bekenan mengampuni umatNya (ay 10). Imamat 25:10a (TB)  Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itu bagi segenap penduduknya.

D. Yesus Kristus yang mendamaikan, membebaskan dan menguduskan.
Bagaimana hubungan Tahun Yobel dengan Kristus? Makna kepedulian dan penghargaan terhadap sesama, pendamain, pembebasan dan pengudusan semua ini sempurna dilakukan oleh Yesus Kristus di kayu salib. Pengorbanan Kristus membuka mata kita lebih peduli terhada sesama dan Alam sama seperti Kristus yang perduli.

Kristulah telah mendamaikannkita dengan Allah. Dosa dan pelanggaran kita tidak lagi diperhitungkan Allah. Allah menerima kita sebagai manusia berdosa karena tindakan pendamain di dalam Kristus. 2 Korintus 5:19 (TB)  Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

Kristuslah yang menbebaskan kita dari kuk perhambaan. Setiap orang yang berdosa adalah hamba dosa dan konsekwensi dosa adalah maut. Manusia tidak dapat bebas dari hamba dosa melalui perbuatannya sendiri. Hanya melalui tindakan penebusan Kristus kita dimerdekakan (Galatia 5:1)

Kristuslah yang menguduskan kita. Kita adalah manusia berdosa, dan tak layak dihadapan Allah. Namun darah Kristus yangbtercurah di Golgata telah membasuh kita dari dosa dan pelanggaran. 1 Yohanes 1:9 (TB)  Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Jadi Yobel yang sesungguhnya bagi orang percaya adalah menerima dan merayakan tindakan penyelamatan di dalam Yesus Kristus melalui kematian dan kebangkitanNya. Kristus mendamaikan, membebaskan dan menguduskan serta menjadi anak-anak Allah.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 19 Juni 2020

HIDUP DARI PELAYANANNYA

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Sabtu, 20 Juni 2020

HIDUP DARI PELAYANAN

selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merwnungkan Firman Tuhan.

1 Korintus 9:13 (TB)  Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?

1 Corinthians 9:13 (RWV)  Do ye not know that they who minister about holy things live from the things of the temple? and they who wait at the altar are partakers with the altar?

Ada kelompok yang memperhatikan hidup Paulus, dia memberitakan Injil namun menghidupinya diri sendiri. Kalau pun ada persembahan jemaat dia kumpulkan bagi orang-orang kudus yang membutuhkan. Fakta ini digunakan oleh pengkritik Paulus (anti Paulus) dan menjadikannya sebagai argumentasi bahwa Paulus bukanlah rasul karena dia tidak hidup dari pemberitaannya. Ini adalah upaya lawan-lawan Paulus yang selalu mencari-celah-celah yang dapat mempersalahkan Paulus dan menggugat keabsahan kerasulan Paulus.

Paulus sendiri berpendapat bahwa seorang pelayan harus hidup dari pelayanannya. Dengan tegas Paulus mengatakan dalam 1 Korintus 9:14 (TB)  Demikian pula Tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan Injil, harus hidup dari pemberitaan Injil itu. Jika Paulus tidak mengambil upah dari pelayanannya itu bukan berarti dia bukan rasul dan tidak punya hak untuk itu. Itu adalah pilihan Paulus. Dia melayani dengan membiayai dirinya sendiri. Namun Paulus tetap berpendapat bahwa pelayan harus hidup dari pelayanannya.

Dasar pandangan Paulus ini didasarkan dari warisan teologi imam dalam Perjanjian Lama. Imam yang melayani di tengah umat hidup dari ke-imam-annya sebagaimana dalam nas renungan  hari ini. 1 Korintus 9:13 (TB)  Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu?
Nats ini dikutip dari Ulangan 18:1dst peraturan tentang penghidupan imam dan lewi. Suku. Lewi tidak mendapatkan pembagian tanah. Milik pusaka mereka adalah persembahan, perpuluhan dan peraturan keagamaan yang ditetapkan bagi jemaat untuk menopang kehidupan imam dan orang Lewi.

Mengapa Paulus tidak mengambil upahnya sebagai pemberita Inijil dari jemaat? Jawabnya adalah Paulus tidak mau membebani jemaat. Apalagi jemaat mula-mula masih tergolong relatif pemula yang sulit dan bergumul untuk mengelola keuangan jemaat. Banyak diantara mereka yang harus ditopang dari segi ekonomi. Bertahan saja sudah sulit karena tekanan, pengejaran, penganiayaan dan berbagai tantangan yang menimpa gereja mula-mula. Paulus mencukupi kebutuhannya sendiri agar tidak ada penghalang baginya untuk memberitakan Injil.  Paulus sendiri bekerja sebagai tukang tenda atau jala untjk menghidupi dirinya tapi tidak mengabaikan pelayanannya.

Sahabat yang baik hati!  Di masa pandemik ini ada banyak pembahasan mengenai beberapa kotbah hamba Tuhan yang menekankan perpuluhan. Tiada kotbah tanpa pembahasan perpuluhan dan menekankan agar jemaat memberi dan memberi persembahan. Sehingga terkesan ada pemaksaan terhadap jemaat dengan dasar teologi perpuluhan tapi tujuan ekonomis hamba Tuhan. Jika tujuan perpuluhan dan persembahan-persembahan dengan menggemukkan pelayan itu tidak lagi sesuai dengan tujuan persembahan sendiri.
Persembahan bertujuan untuk membangun persekutuan dan dikelola dengan transparan. Persembahan adalah milik Tuhan yanng dikelola oleh penatalayan yang bertugas untuk itu.

Setiap pelayan harus hidup dari pelayanannya, ini berarti bahwa gereja harus memperhatikan hidup pelayannya. Pandangan seperti itu harus diluruskan. Persembahan dan perpuluhan adalah untuk menopang pelayanan hamba Tuhan dan pertumbuhan iman jemaat.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 18 Juni 2020

BUKAN SOAL MAKANAN DAN MINUMAN

FIRMAN TUHAN SUMBER KEKUATAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Kamis, 19 Juni 2020

BUKAN SOAL MAKAN DAN MINUMAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Roma 14:17-18 (TB)  Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Romans 14:17-18 (RWV)  For the kingdom of God is not food and drink; but righteousness, and peace, and joy in the Holy Spirit.
For he that in these things serveth Christ is acceptable to God, and approved by men.

Berbicara tentang Kerajaan Sorga merupakan suatu pokok sangat luas di dalam Alkitab. Konsep Kerajaan Allah adalah Allah menyangkut kedaulatan atas segala ciptaanNya, pemenuhan janji keselamatan dan tanda-tanda Kerajaan Alla di dunia ini melalui missi orang percaya. Yesus sendiri hadir untuk menenghadirkan Kerajaan Allah, Yesus mengajar, berkotbah dan melayani merupakan bahagian dari perwujudan Kerajaan Allah di dunia ini.  Murid-murid diutus untuk mehadirkan Kerajaan Allah dan orang percaya ada dan berada di dunia ini untuk berpengharapan kepada Kerajaan Allah. Jadi seluruh pembicaraan tentang kekristenan adalah bahagian dari menghadirkan Kerajaan Allah sampai kepada pemenuhanNya dalam maranatha.

Satu dari tema besar ini, Paulus memberikan suatu nasihat kepada jemaat mula-mula bahwa hal Kerajaan Sorga bukanlah soal makan dan minum tetapi hidup dalam kebenaran, damai sejahteran dan sukacita di dalam Roh Kudus.

Latar belakang nasehat ini adalah dalam pertemuan jemaat mereka melakukan jamuan kasih untuk mempererat kebersamaan dan solidaritas sesama anggota. Dalam jamuan kasih setiap keluarga terdorong membawa hidangan apa yang dapat disantap bersama usai ibadah. Namun sangat miris ada kelompok-kelompok yang dilihat oleh Paulus yang kurang sehat, satu kelompok misalnya kumpul dan menikmati sendiri hidangannya sendiri. Ada membawa hidangan dengan tujuan pamer dan mungkin ada juga yang pelit dan tak mau berpartisipasi. Tujuan perjamuan kasih untuk mempererat persaudaraan malah menjadi pemandangan yang kurang sedap. Pengelompokan itu semakin parah karena  kalangan tertentu (Yahudi) memantangkan dan mengharamkan makanan-makanan yang disajikan saudaranya non Yahudi. Suasanapun jadi gaduh dan tidak mendatangkan sukacita dan damai sejahtera. Padahal jamuan itu awalnya adalah bukti solidaritas dan mempererat persekutuan tapi kenyataannya menjadi ruang perpecahan bahkan saling menilai dan menghakimi.

Paulus memberikan nasihat kepada jemaat Rom dan menegaskan bahwa pertemuan jemaat bertujuan menghadirkan Kerajaan Allah di dunia ini. Karena itu dalam pertemuan jemaat masing-masing orang harus menyadari dirinya untuk menghadirkan kebenaran, sukacita dan damai sejahtera. Syarat ini menjadi pokok bagi Paulus, dalam pertemuan jemaat harus bertujuan mendatangkan kehendak Allah persekutuan gereja harus menghadirkan Kerajaan Allah.

Dalam renungan pagi ini, tiga hal ini menurut Paulus yang harus diwujudkan oleh orang percaya di dunia ini sebagai persekutuan Kerajaan Allah di dunia ini. Jangan larut hal membenarkan dan menghakimi apa yangborang perbuat dan apa yang orang makan. Tetapi sebagai orang percaya dan pewaris Kerajaan Sorga kita menghadirkan ketiga hal ini.
1) Kebenaran; hidup dalam kebenarann berarti  benar secara hukum dan moral. Hidup didalam kehendak Allah.
2) Damai Sejahtera, inilah missi Injil: dimana berada orang percaya harus memancarkan damai sejahtera. Yesus sendiri mengatakan: "berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka disebut anak-anak Allah."
3. Sukacita dalam Roh Kudus, ada banyak orang membuat orang bersukacita, namunnl sukacita yan di peroleh harus seturut dengan kehendak Allah.

Ketiga hal ini disempurnakan pada ayat 18 yakni mempersembahkan diri ikut melayani Kristus di dunia ini demi kemuliaan Allah.

Sahabat yang baik hati ! Apa yang disampaikan Paulus menyadarkan kita akan hakekat hidup orang percaya harus berpaut pada upaya menghadirkan Kerajaan Allah. Maka ada tiga filter membuat semua aktifitas yang kita lakukan harus berpaut kepada Kerajaan Allah melalui:  hidup dalam kebenaran, apa yang mendatangkan damai sejahtera dan sukacita di dalam Roh Kudus. Mari kita lakukan amanat agung Tuhan Yesus bahwa kita anak-anakNya bertanggung jawab menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah di dunia ini.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Rabu, 17 Juni 2020

MENERIMA BALASAN DARI TUHAN

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Kamis, 18 Juni 2020

MENERIMA BALASAN DARI TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Efesus 6:8 (TB)  Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan.

Ephesians 6:8 (RWV)  Knowing that whatever good thing any man doeth, the same shall he receive from the Lord, whether he be bond or free.

Pernah seorang pendeta senior mengklarifikasi sambutan salah seorang jemaat usai menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim kerja di satu gereja. Tim kerja selesai melakukan tugasnya dengan baik dan hasil.memuaskan. Dalam acara pembubaran tim, seorang perwakilan jemaat menyampaikan sambutan dan ucapan terima kasih yang mengatakan: biarlah Tuhan yang akan mebalaskan pekerjaan baik dari tim.

Sang pendeta senior sebelum menutup acara tersebut menyambangi sambutan jemaat. Dia berkata: tadi saya mendengar ada sambutan biarlah Tuhan  membalaskan pekerjaan tim. Ini kurang benar, Tuhan bukan tukang balas jasa pekerjaan yang kita lakukan apalagi dalam pelayanan. Justru kita harus mengabdi lebih sungguh lagi karena Tuhan telah terlebih dahulu membekali kita, dengan memberikan anugerah dan berkat bagi kita masing-masing. Sekali lagi kita harus mengatakan, terima kasih atas pengabdian dan persembahan tim kerja yang bekerja dengan hasil memuaskan. Pekerjaan mereka menjadi contoh persembahan yang baik.

Sahabat sekalian, dalam dualnia kerja setiap orang pasti ingin mendapatkan imbalan atas karya. Di beberapa kantor yang bagus menyediakan bonus yang besar bagi karyawannya yang berprestasi bahkan diberi gelar "best oglf the year". Apresiasi semacam itu tentu bertujuan untuk memotivasi orang untuk lebih giat bekerja dan berkarya.  Saya setuju dalam dunia kerja dan bisnis imbalan, jasa dan reward harus diperhatikan sesuai fengan hasil kerja mereka. Hak-hak pekerja harus diberikan dan segala bentuk apresiasi untuk lebih mendorong orang lebih giat dan produktif. Hal semacam itu adalah hak seorang pekerja. Namun harus kita sadari bahwa tidak semua bidang pekerjaan itu dihargai atau dihitung dengan jasa materi. Ada pekerjaan yang dihargai dari segi immaterial, apresiasi dan pujian.

Dalam renungan hari ini, kita diajak untuk memaknai suatu bidang yang unik, yaitu imbalan dalam pelayanan. Di dalam pelayanan yang dikemukakan oleh Paulus berbeda dengan dunia kerja. Jika dalam dunia kerja bentuk penghargaan dengan materi dalam pelayanan Paulus menjelaskan di jemaat Efesus bahwa pengabdian dan pelayanan kita bukanlah imbalan jasa yang kita terima tetapi beekat dan pemberian Tuhan. Atas semua yang dikerjakan dan abdikan Tuhan telah terlebih dahulu memberkati kita sehingga kita dapat berkarya dan mempersembahkan sesuatu kepada pelayanan gereja.

Apa yang disebutkan Paulus disini menegaskan apa yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid kalau melayani dan melakukan berbagai mujizat jangan pikirkan uoah tetapi berbahagialah karena mereka telah menjadi pewaris kerajaan sorga. Lukas 10:20 (TB)  Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di sorga."
Jika mereka mengabdi dan berhadapan dengan berbagai penderitaan bahkan penganiayaan  Yesus berkata kepada murid-murid. Lukas 6:23 (TB)  Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan para nabi.

Sahabat yang baik hati! Dari apa yang dijelaskan Paulus mari berlomba untuk memberikan persembahan kepada Tuhan melalui pelayanan terbaik.  Pelayanan yang membangun persekutuan adalah pengabdian dan persembahan hidup semua orang oercaya. Kita merasakan bahwa Tuhan temah memberkati kita. Maka atas segala berkatnya kota terpanggil untuk untuk mempersembahkan kepad  Tuhan. Pelayann adalah pengabdian dan mendapat imbalan. Imbalan bukan hanya materi tetapi bisa berbentuk immaterial yakni sukacita sorgawi. Setiap orang yang mempersembahkan hidupnya Tuhan telah memersiapkan kasih karunia yang tidak ternilai harganya dari materi apapun. Jaminan dan kepastian keselematan adalah upah paling berharga. Mari pastikan hidup kita ini adalah sebagai pewaris kerajaan Allah.

Sahabat yang baik hati, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 16 Juni 2020

PENGABDIAN YANG TULUS

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Rabu, 17 Juni 2020

PENGABDIAN TULUS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan

Ibrani 6:10 (TB)  Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.

Hebrews 6:10 (RWV)  For God is not unrighteous to forget your work and labour of love, which ye have shown toward his name, in that ye have ministered to the saints, and do minister.

Satu tujuan kitab Ibrani adalah meneguhkan iman jemaat mula-mula agar bertumbuh menjadi iman dewasa (bukan kristen susu) dan setia dalam iman. Penulis Ibrani hendak mendorong jemaat mula-mula dari Kristen dogmatis yang larut pada perdebatan ajaran-ajaran kepada Kristen Praxis, yang fokus menghasilkan pelayanan dan buah-buah yang baik dari penghayatan iman.


Kalau kita baca pasal 6 ini keseluruhan kita temukan dua masalah, Pertama: 6:1-3 nasihat kepada jemaat yang larut pada perdebatan dogmatis. Mereka terus berdebat hal baptisan, kebangkitan dll. Mereka disapa menjadi kristen yang praksis. Ibrani 6:1-2 (TB)  Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,  yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.

Kedua adalah ada dikalangan Kristen yang murtad dan meninghalkan imannya, bahkan ada pula sudah murtad namun balik lagi kepada Kristen. Atas fakta ini penulis Ibrani mengingatkan jika ada yang murtad dari kaasih karunia yang telah diterima di dalam diri Yesus Kristus itu sama artinya dengan menyalibkan Kristus kedua kalinya dan menghina Kristus. Ibrani 6:4-6 (TB)  Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

Jadi dengan kedua permasalahan ini, penulis Ibrani mengajak jemaat agar kembalilah kepada panggilan pelayanan yang tulus. Setiap orang Kristen telah menerima kasih karunia di dalam Yesus Kristus, dikuduskan oleh Kristus dsn masuk menjadi persekutuan orang kudus. Sebagai orang pengikut Kristus, orang oercaya dipanggil untuk mempersembahkan pelayanan dan budi bhakti yang tulus.

Jika ada permasalahan, bukan berari Tuhan tidak adil, sama sekali tidak. Allah itu adil dalam setiap tindakanNya. Buah-buah iman yang dihasilkan setiap orang percaya semuanya diketahui Tuhan. Namun harus diingat pelayanan yadi dilakukan haruslah sebagai kerelaan dan ketulusan. Bukan sebagai perbuatan yang menuntut balas. Tetaplah giat dalam pelayanan yang tulus terhadap orang-orang kudus sebagai buah kedewasaan iman.

Sahabat yang baik hati! Saat melayani sebagai Kepala Biro Jemaat saya sering menerima pengaduan dan permasalahan yang muncul di dalam jemaat. Ada banyak permasalahan-permasalahan yang timbul dalam jemaat. Ada pendeta yang merasa paling berkuasa dalam pelayanannya sehingga dialah satu-satunya yang berhak menentukan apa saja di gereja itu. Di kasus lain ada juga tokoh yang merasa berjasa di satu gereja sehingga tak menghargai struktur dan pelayan-pelayan yang ada, seolah hanya dialah yang menentukan apa saja di gereja itu. Sikap-sikap demikian bukanlah iman yang bertumbuh kepada kedewasaan. Syukurlah di dalam renungan hari jini mengingatkan kita semua. Jika ada pendeta yang merasa paling berkuasa ini bukanlah pelayanan namun kekuasaan, jika ada tokoh-tokoh yang merasa paling berjasa dalam suatu gereja itu berarti pengabdiannya yang kurang tulus karena masih mengingat jasa dan perbuatannya. Sikap-sikap demikian bukanlah pelayanan yang tulus. Pelayanan yang tulus adalah saat setiap orang memberikan pengabdian terbaik dengan tulus tanpa menuntut balas jasa. Melayani Tuhan bukan untuk pujian diri tetapi demi kemuliaan Tuhan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 15 Juni 2020

MELAYANI KRISTUS DAN HORMAT KEPADA BAPA

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Selasa 16 Juni 2020

MELAYANI KRISTUS DAN HORMAT KEPADA BAPA

Yohanes 12:26 (TB)  Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.

John 12:26 (RWV)  If any man serve me, let him follow me; and where I am, there shall also my servant be: if any man serve me, him will my Father honour.

Semasa saya remaja, banyak orang menyebutkan siapa artis dan aktor idolanya. Tidak jarang juga membeli gambar foster dan menempelkannya di dinding rumah, setiap ada album baru akan dibeli dan jika ada film yang dimainkan aktris/aktor favoritnya pasti ditonton. Tidak jarang anak muda bergaya rambut, cara pakaian dan gaya bicaranya ditiru agar mirip dengan idola mereka. Itulah jaman old tapi jarak artis dan fans sangat jauh. Tentu zaman now sudah berbeda bukan? Setiap fans sangat dekat dengan artis idolanya melalui sosial media. Siapa saja bisa menjadi populer sesaat dengan berita viral. Setiap orang bisa menjadi follower artis atau pegiat medsos dengan mensubscribe YouTuber yang lagi viral dll. Tidap detik setiap top fans bisa melihat aktifitas mereka, like atau comment status  mereka di berbagai medsos. Pertanyaan mendasar, mengapa seseorang menjadi follower, friend atau mensubsribe akun seseorang, tentu ada tujuannya setidknya mereka mengidolakannya.

Yesus di zamannya sudah sangat populer karena pelayanan, pengajaran dan mujizat yang dilakukan. Selain terkenal di kalangan Yahudi yang berada di Palestina, Yesus juga dikenal orang Yahudi diaspora (perantauan)  dan di kalangan Yunani. Dalam Yohanes 12:20-21 ada orang Yunani ingin menjumpai Yesus. Mereka menghubungi Filipus dan memohon membawa mereka berjumpa dengan Yesus. Yohanes 12:21 (TB)  Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus."

Orang Yunani yang ingin berjumpa dengan Yesus Ibarat fans fanatik ingin berjumpa dengan idolanya. Filipus pun mengajak Andreas untuk memberitahukan permintaan orang Yunani itu kepada Yesus. Andreas adalah murid yang dituakan dan sebagaimana kita tahu, Andreas adalah murid pertama setelah Yohanes dan Simon Petrus (baca Yoh 1:40). Filipus dan Adreas memberitahukan maksud orang Yunani itu.

Apa respon Yesus terhadap permintaan orang Yunani tersebut? Yesus tidak menjawab ya atau tidak, tetapi Yesus memberikan penjelasan kepada  Filipus dan Andreas tentang pemberitahuan penderitaan dan kematian Tuhan Yesus (baca Yoh 12:23-26). Yesus akan dimuliakan melalui kematian yang dijalaniNya, dengan kiasan seperti biji gandum, dia akan ditanam kemudian akan tumbuh untuk menghasilkan gandum. Berikutnya Yesus memberitahukan syarat menjadi murid, harus melayani Yesus dengan setia dan rela menderita. Orang yang mencintai nyawanya tidak layak menjadi murid. Barang siapa yang melayani Yesus menghormati Bapa.

Dari jawaban ini, sesungguhnya Yesus mau mengajarkan, barang siapa yang mau mengikut Yesus bukanlah seperti hubungan fans fanatik dengan artis idolanya. Kerinduan berjumpa dengan Yesus harus merupakan buah penghayatan yang benar akan missi Allah yang diemban Yesus yakni hidup yang kekal. Karena itu barang siapa yang ingin berjumpa dan mengikut Yesus harus setia melayani Yesus, bersedia menjadi murid dan menanggung segala konsekwensinya serta memuliakan Allah. Yesua tak ingin orang mengikutiNya karena Yesua populer, tetapi kerelaan menjadi seorang murid.

Sahabat yang baik hati! Renungan hari ini mengingatkan kita kembali akan makna pemuridan kita masing-masing? Apakah kita seperri orang Yunani tersebut ingin berjumpa karena heran dengan ketenaran Yesus, jika demikian urungkankah niatnya menjadi pengikutNya. Melalui renungan di pagi ini Yesus menghendaki dari kita anak-anakNya agar mempersembahakan hidup kita benar-benar seorang murid yang sungguh-sungguh mau melayani Yesus setia dan rela menanggung segala resiko apapun demi kemuliaan Allah.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Minggu, 14 Juni 2020

ALLAH TURUT BEKERJA MENDATANGKAN KEBAIKAN

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Senin 15 Juni 2020

ALLAH TURUT BEKERJA MENDATANGKAN KEBAIKAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Roma 8:28 (TB)  Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Romans 8:28 (RWV)  And we know that all things work together for good to them that love God, to them who are the called according to his purpose.

Dalam hidup ini banyak sekali yang kita rencanakan dengan matang namun hasilnya berbeda dari yang diharapkan. Pada kesempatan lain, bisa saja terjadi hal yang tak diduga namun telah mendatangkan sukacita. Hidup ini memang harus berjalan, direncanakan dengan matang, namun di semua persiapan yang diakukan kita percaya kekuatan ilahi yang bekerja mendatangkan sukacita. Allah tidak bekerja saat baik-baik saja, keadaan buruk dapat juga dipakai Tuhan mendatangkan kebaikan bagi orang percaya.  Hal inilah yang harua disadari bahwa apa yang terjadi dalam hidup ini bukan semata-mata hasil dari pekerjaan manusia semata tetapi ada Allah yang turut bekerja mendatangkan kebaikan dalam hidup orang percaya. Allah bekerja menentukan apa yang seharusnya terjadi dalam hidup manusia. Jika Tuhan menentukan kemujuran bagi hidup ini tetaplah bersyukur, dan jika ada beban dan kesukaran jalanilah dengan tekun dan sabar siapa yang tahu dibalik itu semua ada buah manis yang dipersiapkan Tuhan.

Paulus dalam Roma 8 menjelaskan dengan baik bahwa Roh Kudus memimpin hidup orang percaya. Roh Kudus yang telah berdiam di dalam diri setiap orang percaya memiliki kuasa (dinamis)  mendorong manusia untuk melakukan kehendak Tuhan. Roh Kudus memanggil, mengajari dan membimbing serta meneguhkan orang percaya sampai hari kedatangan Tuhan Yesus Kristus. Roh tidak pasif dalam diri manusia dan  Roh Kudus turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi orang percaya.

Ada banyak pergumulan dan penderitaan yang menimpa orang percaya dari jaman gereja mula-mula. Mereka dikejar dan dianiaya, mereka terus dikejar-kejar dari satu kota kekota lain. Seolah tidak ada ruang dan kesempatan untuk bernafas, semua nya didesak oleh penderitaan. Namun pengejaran itu membuat Injil semakin cepat tersebar.

Roh Kudus adalah penolong bagi orang percaya. Dalam pergumulan dan penderitaan yang tak terucapkan dengan kata-kata i, Roh kudus membantu kita menyampaikan doa dan permohonan kita kepada Allah.
Karena itu jika seseorang menghadapi pergumulan jangan pernah berputus asa menghadapi penderitaan, tetapi jalanilah  dengan pertolongan Roh Kudus.

Allah turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita. Seperti peneguhan Musa di perjalanan Gurun, Keluaran 14,14 dikatakan: "Tuhan berperang untuk kamu, asal kamu diam saja." Diam bukan berarti pasif, kita mesti berjalan dalam terang Tuhan, usaha kita kita serahkan kepada Tuhan agar diberkati dan sesuai dengan kehendakNya.

Sahabat yang baik hati! Sering orang berpikir demikian, saat mendapat bahagia dan sukacita Tuhan digambarkan begitu baik dan pemuh berkat. Namun saat bergumul dipahami Tuhan itu sangat jauh dan Tuhan telah menjauhkan wajahnya kepada kita. Pandangan inilah yang diluruskan oleh Paulus, Allah melalui Roh Kudus yanh diam di dalam diri manusia tidak pernang meninghalkan orang percaya. Dalam segala keadaan Allah turut bekerja. Saat ada sukacita Allah bersama kita menanti ungkapan syukur. Saat berduka dan bergumun Allah juga bersama kita danntueut bekerja menopang agar kita kuat menjalaninya. Percayalah bahwa Tuhan turut bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita.

Sahabatku, dimanapun saudara berada Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Sabtu, 13 Juni 2020

JAUHI KETAMAKAN

Minggu I Stlh Trinitatis, 14 Juni 2020
Ev. Lukas 12:13-21 Ep. Amsal 22:22-29

JAUHI KETAMAKAN

Selamat Hari Minggu! Minggu pertama setelah Trinitatis ini memberikan naaihat yang berharga bagi orang percaya untuk menjauhi ketamakan.

Waktu duduk di bangku SD saya ingat cerita guru hal ketamakan ini. Tentang kisah seekor serigala yang mendapatkan buruan. Sang serigala pun buru-buru berlari memyantap buruannya dan tak ingin ada yang lain menikmati buruannya. Namun dalam perjalannya serigala melintasi telaga, tiba-tiba dia melihat serigala berjalan mengikuti gerakannya sambil menggigit buruannya. Saat berjalan bayangan itupun berjalan. Jangan janganndia akan mengambil burian saya, maka sang serigala berpikir lebih baik saya merampasnya agar mendapat dua hasil buruan. Maka dengan reaksi cepat sang serigala itu langsung menerkam.....buaaar...! Serigala itu pun basah kuyup, buruannya pun hanyut dan dia sendiri megap-megap dan bersusah payah untuk keluar dari air.

Cerita ini sangat berkesan bagi saya, sekalipun sudah lama diceritakan guru namun masih ingat sampai kini. Jangan tamak, orang yang tamak tidak akan menikmati apa yang dia dapatkan bahkan saat berusaha mementingkan diri sendiri justru saat itu bisa saja kehilangan apa yang sudah didapatkan.

Perumpamaan tentang orang kaya yang bodoh ini merupakan pengajaran Yesus agar tidak tamak, rakus dan mencari kepentingan sendiri. Tetapi biarlah berkat mengalir apa adanya menikmati dan mensyukuri berkat yang diterima. Dengan perumpamaan ini Yesus bukanlah anti  kekayaan, Yesus menegaskan agar anti ketamakan. Tamak membuat orang hanya mementingkan diri sendiri dan tak peduli akan orang lain.

1. Jauhi ketamakan:
Mendengar kata tamak pasti kita tidak suka. Tamak dalam pengertian kamus umum Indonesia adalah sikap rakus tanpa memperhitungkan mana halal dan haram. ... Serakah atau tamak merupakan sikap yang selalu ingin memperoleh sesuatu yang banyak untuk diri sendiri atau kelompoknya.
Orang tamak hanya memikirkan kepentingan dirinya sendiri tak perduli orang lain. Bahkan demi mencapai kepentingan sendiri mengorbankan orang lain termasuk saudara sendiri.

Saya senang sekali kotbah ini mengingatkan kita semua. Sudah banyak permasalahan dalam keluarga hanya karena permasalahan pembagian warisan sebagaimana yang dikemukakan dalam kotbah ini

Dalam kotbah minggu ini, Yesus menceritakan perumpamaan orang kaya yang bodoh bermula dari permintaan seseorang dari antara orang banyak yang mendengar pengajaran Yesus menghadapi maslah keluarga. Lukas 12:13 (TB)  Seorang dari orang banyak itu berkata kepada Yesus: "Guru, katakanlah kepada saudaraku supaya ia berbagi warisan dengan aku."
Mungkin keluarga tersebut bermasalah hal warisan, saudaranya tak mau berbagi warisan dengan saudaranya.

Dalam agama Yahudi sesungguhnya telah dihaturkan hal warisan. Banyak ayat Alkitab yang dapat dirujuk perihal ketentuan pembagian warisan (Bilangan 27:1-11, Ulangan 21:15-17 dll). Namun dalam kasus yang satu ini mungkin mereka tidak dapat lagi berdialog dengan baik karena salah satunya tamak dan rakus serta tidak memikirkan hak-hak saudaranya yang lain

Yesus tidak mau mencampuri urusan rumah tangga mereka karena memang tidak diangkat menjadi hakim dalam keluarga mereka. Sebaiknya masalah keluarga harus diselesaikan di internal keluarga, jangan dijemur keluar karena hanya akanmembuka aib sendiri.

Walaupun demikian Yesus sangat peduli akan permasahannya itulah sebabnya Yesus memberikan nasihat agar menjauhi ketamakan. Akar semua pertengkaran mereka itu adalah ketamakan. Benarlah aoa yang disampaikan dalam 1 Tim.6:10 "akar segala kejahatan adalah cinta uang". Salah satu wujud dari cinta uang adalah ketamakan. Ketamakan adalah penyakit kejiwaan yangbhanya mementingkan kepentingan sendiri dan tak peduli orang lain.

2. Bekerja dan berlelah serta mencari keuntungan dalam hidup sah-sah saja. Namun kebahagiaan tidak datang dari  tumpukan harta.
Anda mungkin sudah pernah mendengar ungkapan ini: Uang bukanlah segalanya.
Dengan uang anda dapat membeli tempat tidur yang mahal, namun uang tidak dapat membeli tidur yang nyenyak
Dengan uang anda dapat membeli rumah mewah, namun uang tak dapat membeli rumah tangga bahagia.

Inilah kekeliruan yang sering terjadi. Dalam swgala kekeliruan inilah Yesus hadir memberikan nasihat agar menjauhi ketamakan.

Jika demikian apakah kita tidak bekerja dan mendapatkan penghasilan yang baik?  Allah memberkati manusia untuk bekerja dan oleh bekerja manusia memperoleh berkat. Sejak penciptaan Allah memberkati manusia dan memberi amanat bagi manhsia untuk bekerja, mengelola dan mengusahakan alam. Yesus tidak melarang kita bekerja dan mendapatkan salary (gaji/penghasilan) terbaik. Perumpamaan ini mengingatkan bahwa kebahagiaan itu bukan ada pada harta. Sebanyak apapun harta yang terkumpul tak dapat membuat orang bahagia. Kebahagiaan ada pada ketenangan hati dan penerimaan jiwa yang bebas dari tekanan appun.

3. Kebodohan orang kaya yang disebutkan dalam perumpamaan ini ada pada kalimat ini. Lukas 12:19 (TB)  Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!

Kotbah ini menyadarkan manusia tidak punya otoritas apapun dalam hidupnya tanpa kehendak Tuhan. Hidup ini adalah anugerah dan pemberian Tuhan. Jika Tuhan berkehendak, tidak ada yang dapat membatasinya dan tidak ada yang dapat meyangkalnya.

Mari kita belajar dari kebodohan orang kaya idalam perumpamaan ini agar kita diberi hikmat dan pengertian untuk melakukan yang terbaik seturut dengan kehwndak Allah?

a) "tenanglah hai jiwaku"
Suatu kekeliruan mendasar, jiwa adalah abadi yang bersunber dari Tuhan. Jiwa ini tidak diikat oleh unsur material, jiwa ini adalah murni dn abadi dalam hati sanubarj manusia. Dengan perumpamaan ini ketenangan jiwa tidak ditentukan oleh gundukan harta. Jiwa yang tenang ada saat manusia merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup. Sebagaimana kata pemazmur. Mazmur Daud. (62-2) *Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.*

b. "hidup ini milik Tuhan"
Kebodohan orang kaya dalam perumpamaan ini adalah orang kaya memahami hidup ini adalah miliknya. Manusia harus sadar, bahwa manusia tidak dapat menambahkan umurnya walau sedetik pun. Hidup ini adalah pemberian Tuhan. Amsal mengingatkan Amsal 16:9 (TB)  Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya.
Maka apapun rencana kita dalam hidup ini selalu sershkan kepada Tuhan.

c. Perencanaan yang keliru? Setelah Tuhan memutuskan hidup orang kaya berakhir, kemanakah semua yang dikumpulkannya?
Fungsi sosial yang tidak ada dalam diri orang kaya yang bodoh ini diingatkan oleh Yesus. Yesus menginginkan kita untuk berguna bagi orang lain. Berkat yang Tuhan berikan bagi kita mari pergunakan untuk melakukan hal yang berguna bagi kita dan berbuah bagi orang lain.
Yesus telah mengingatkan bagaimana kita mengumpulkan harta. Matius 6:20 (TB)  Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.

Sahabat yang baik hati! Kotbah minggu ini mengingatkan kita, untuk menjauhi ketamakan. Mari bekerja dan berkarya untuk membahagiankan hidup kita dengan hidup seturut dengan kehendak Tuhan. Abdikan diri untuk berguna bagi orang lain. Tuhan adalah pemilik kehidupan ini. Padanya kita bersandar. Amen

Tuhan memberkati!

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Jumat, 12 Juni 2020

SEGALA SESUATU DIJADIKAN OLEH DIA

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Sabtu, 13 Juni 2020

SEGALA SESUATU DIJADIKAN OLEH DIA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Fieman Tuhan.

Yohanes 1:3 (TB)  Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

John 1:3 (RWV)  All things were made by him; and without him was not any thing made that was made.

Pembukaan Injil Yohanes ini memberikan penjelasan hubungan Allah dengan Firman. Firman bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Allah pencipta dan Firman itu telah menjadi daging yang hadir di dalam diri Yesus Kristus untuk menebus ciptaanNya. Suatu rumusan singkat namun memiliki makna yang essesial tentang Allah yang kekal.

Pada mulanya adalah firman dan firman itu bersama-sama dengan Allah dan firman itu adalah Allah. Itu mau menjelaskan bahwa Yesus adalah Allah. Allah yang mencipta, memelihara, menebus dan menghakimi ciptaanNya. Allah berdaulat penuh atas seluruh ciptaanNya.

Allah adalah logos.
Logos dalam konteks Yunani menembus alam pikir para filsuf Yunani tentang keberadaan sesuatu (being). Firman itu adalah Allah yang telah menjadi daging. Itulah Yesus yang hadir menebus ciptaanNya. Allah tidak membiarkan ciptaanNya jatuh dan diperhamba oleh dosa. Sejak manusia jatuh dalam dosa, dunia diliputi kegelapan dan diperhamba oleh dosa. Allah di dalam diri Yesus Kristus datang menebus ciptaanNya.  Disinilah kehadiran Yesus Kristus menyelamatkan ciptaanNya yang telah jatuh dalam dosa. Allah tidak membiarkan ciptaanNya dikuasai dosa, Allah berdaulat atas ciptaanNya dan Allah melakukan penebusan melalui Yesus Kristus.

Tidak ada sesuatu tanpa Dia.
Kalimat ini menegaskan bahwa Allah itu pencipta. Tidak ada sesuatu partikel apaun di dunia ini tanpa Dia. Selai itu, Allah pemelihara dan penyelamat ciptaanNya. Dia tahu apa yang telah terjadi, yang sedang terjadi dan yang akan terjadi. Tidak ada dalam hidup ini yang tidak diketahui oleh Allah. Tidak ada sesuatu pun yang terjadi tanpa Dia dan semuanya akan terjadi seturut dengan kehendakNya.

Sahabat yang baik hati! Dengan membaca awal Injil Yohanes kita tak perlu kuatir akan apa yang akan terjadi esok. Tuhan adalah perancang kehidupan ini dari awal hingga akhir. Dialah Alfa dan Omega, tugas kita adalah mari kita yakinkan bahwa hidup kita ikut dalam rancanganNya.

Percayakah kita akan semua itu? Pertanyaan ini menohok, sudah banyak orang-orang yang mengandalkan akal (filsuf), bahkan oleh akalnya meniadakan Tuhan. Lihatlah banyak sekali kejadian alam yang tidak dapat dijawab oleh akal. Apapun teori sain tentang terjadinya kosmos ini tetap sebagai teori. Alkitab bukanlah teori sains tetapi kebenaran. Maka saat ini kita harus lebih percaya pada Tuhan. Apa yang terjadi, sedang terjadi dan yang akan terjadi dalam hidup ini, semuanya kita jalani dengan percaya kepada Yesus. Dialah Yuruselamat yang telah menyediakan kehidupan yang kekal bagi orang yang percaya kepadaNya.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Kamis, 11 Juni 2020

BANGUNLAH SEGERA

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Jumat 12 Juni 2020

BANGUNLAH SEGERA

Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untum berdoa, membaca dan merenu gkan Firman Tuhan.

Kisah Para Rasul 12:7 (TB)  Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: "Bangunlah segera!" Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.

Acts 12:7 (RWV)  And, behold, the angel of the Lord came upon him, and a light shone in the prison: and he smote Peter on the side, and raised him up, saying, Arise quickly. And his chains fell off from his hands.

Kitab Kisah Para Rasul merupakan buku dokumen penting tentang kisah perjalanan pemberitaan Injil oleh Rasul-rasul. Setelah Roh Kudus turun atas mereka, para rasuk sangat bersemangat dalam memberitakan kebangkitan Yesus Kristus.

Lihat misalnya Petrus, seorang nelayan biasa namun mampu beepidato dan berdialog dengan rabi-rabi Yahudi. Petrua tampil dengan meyakinkan setiap orang yang beekumpul di Yerusalem bahwa Yesus Kristus yang disalibkan yang ditentukan Allah menggenapi janjiNya. Pidato ini dapat kita baca dalam Kisah Rasul 2:14-40. Hal yang sangat menarik diperhatikan dari pidato Petrus ini adalah dapat mengutip teks-teks kitab suci dari Perjanjian Lama, di jaman itu hanya dikuasai oleh rabbi-rabi Yahudi dan Ahli Taurat.

Selain itu, para rasul tidak takut diancam, dikejar, ditahan dan dianiaya oleh pemerintah. Sebagaimna dicatat oleh Alkitab setelah kebangkitan Yesus Kristus Herodes semakin keras terhadap perkumpulan jemaat (Kis 12:1): menghukum mati Jakobus dan memasukkan Petrus ke tahanan. Namun para rasul tidak mundur dan tidak takut kepada ancaman. Mereka dengan penuh semangat memberitakan Injil. Seluruh jemaat bertekun dalam doa mendoakan para rasul. Kisah Para Rasul 12:5 (TB)  Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.

Doa jemaat pun terjawab dalam renungan ini Roh Kudus membebaskan Rasul Petrus dari penjara. Sebenarnya Herodes telah memerintahkan para penjaga empat lapis untuk menjaga tahanan Petrus. Herodes telah merencanakan untuk menganiaya Petrus. Nmun pada malam sebelum hari yang ditentukan oleh Herodes, Roh kudus membebaskan rasul Petrus. Rantai besi yang mengikat tangannya runtuh dan pintu-pintu penjara terbuka. Roh Kudus memerintahkan rasul Petrus untuk bangkit dan meninggalkan penjara itu. Rasul Petrus pun bebas. Mungkin Petrus bingung karenasetelah rantai runtuh dan pintu rerbuka dia maaih berdiam. RohbKudus memerintahkan: "bangunlah segera!"

Ini suatu pengalaman nyata dari rasul Petrus yang dituliskan oleh kitab Kisah Para Rasul. Tuhan tidak menghendaki pelayanan Petrus berhenti oleh tangan Herodes. Petrus bebas dan terus memberitakan Injil. Demikian dengan pengalam rasul lainnya bagaimana upaya menghambat Injil namun pada saat itu Tuhan campur tangan. Semakin dikejar, maka kelristenan semakin menyebar, semakin dibabat semakin merambat, semakin hempang semakin berkembang. Sekalioun banyak martir namun semakin banyak pula yang percaya kepada Yesus Krostus. Benar kata Tertulianus: "darah martyr adalah benih gereja."  Kalimat singkat ini juga kita temukan dalam monumen Munson dan Lyman di Lobu Pining, Taput. Monumen ini dibuat untuk mengenang pengorbanan mereka mati karena memberitakan Injil di tanah Batak.

Sahabat yang baik hati! Ada beberapa catatan menarik disini bagaimana Petrus bebas dari tahanan dan juga pengalaman rasul lainnya.
Pertama para rasul ditahan bukan karena kesalahan atau perbuatan mereka yang melanggar hukum.  Mereka melayani Tuhan, mereka dipenjara hanya karena kesewenangan penguasa dan korban penindasan.
Kedua Rasul Petrus tidak takut atas ancaman penguasa, dalam keadaan yang ditekan mereka tetap melayani.
Ketiga dukungan doa seluruh jemaat menjadi semangat bagi para rasul.
Keempat percaya bahwa pertolongan Tuhan itu nyata. Para rasul memegang teguh jaminan penyertaan Tuhan dalam hidup hamba-hambanya.
Keempat hal ini dapat menjadi motivasi yang berharga dalam hidup kita saat ini. Situasi apapun yang kita alami mari tetap percaya akan kuasa Tuhan yang menyertai hidup kita. 
Dalam catatan sejarah gereja, pemberitaan Injil tidaklah selalu mulus, banyak persekusi missionaris hingga mati martyr namun pengorbanan mereka telah menjadi benih yang tumbuh untuk pertumbuhan gereja.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amen

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Selasa, 09 Juni 2020

KARENA IMAN

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian Rabu, 10 Juni 2020

KARENA IMAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Ibrani 11:3 (TB)  Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.

Hebrews 11:3 (RWV)  Through faith we understand that the worlds were framed by the word of God, so that things which are seen were not made of things which are visible.

Hidup orang percaya dialaskan pada satu dasar yaitu: iman.  Ibrani pasal 11 merupakan uraian akan arti iman dalam hidup orang percaya. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (11:1). Disini iman berarti kepastian dalam ketidak pastian, kemungkinan di dalam ketidak mungkinan. Oleh iman kita melihat apa yang tidak kelihatan dan menjangkau apa yang tidak dapat kita jangkau. Rumusan-rumusan itu nyata dalam pengalaman bapak-bapak leluhur orang percaya sebagaimana kesaksian Alkitab.

Iman merupakan suatu kepastian dibuktikan dengan pengalaman tokoh-tokoh Alkitab: Nuh saat menerima perintah membangun bahtera. Bagi Nuh tidak tahu bagaimana akan dahsyatnya air bah namun karena percaya dia menuruti perintah Allah membangun bahtera. Abraham menjadi bangsa yang besar. Keluar dari kamoung halamannya ke negeri yangbdia belum tahu. Iman adalah suatu kepastian, pasti karena Allah sendiri yang menjanjikannya. Ba

Iman memungkinkan orang percaya memahami apa yang tidak dipahami. Ini didasarkan pada kalimat: sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil. Tanpa mengabaikan teori-teori sains, iman membimbing orang percaya memahami apa yang di luar perkiraan manusia. Memang betul, sains telah membantu manusia memahami apa yang terjadi di jagad raya ini namun harus diakui bahwa tak semuanya misteri di alam semesta ini dapat diungkapkan oleh sains.  Sains membangun pikiran logis, menolong manusia menemukan rahasia kebenaran. Namun iman semakin membawa orang percaya memahami dan mengerti rahasia jagad raya ini di dalam terang firman Allah.  Dalam bnyak hal tiada yang mustak dari segi pengetahuan namun terbuknya nyata dlam pengalaman orangboercaya: bagaimana Daud mengalahkan Goliat, bagaimana Sarai yang sudah mandul memiliki anak? Bagaimana Hana ibu Samuel mendaoatkan Anak, Maria ibu Yesus mengandung dari Roh Kudus. Dalam banyak hal kemustahilan dalam pikiran manusia namun bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Inilah yang harus dimiliki oleh orang percaya. Semuanya itu diterima hanya karena iman. 1 Korintus 2:9 (TB)  Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." 

Iman mengajar kita bahwa segala sesuatu terjadi karena firman. Allah mencipta dari yang tidak ada menjadi ada. Allah berfirman jadilah, maka jadilah demikian (Baca kisah Penciptaan dalam Kej 1:1-2:4a). Inilah kemahakuasaan Allah yang tak terjangkau oleh akal.

Sahabat yang baik hati, banyak hal yang tak terpresiksi oleh akal terjadi dalam hidup kita dan kita lihat sendiri. Analisis logis kita juga terbatas untuk memprediksi akan apa yang terjadi esok. Namun oleh iman kita berani melangkah seperti bapak-bapak orang percaya sebagaimana didaftar oleh penulis Ibrani mulai dari Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Hakim-hakim dll. Mereka menjalani hidupnya dengan iman dan melihat sendiri apa yang tak mungkin nyata di dalam hidup mereka. Rahasianya ada pada iman.  Maka jalanilah segala sesuatu di dalam iman.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Senin, 08 Juni 2020

SEGALA SESUATU DICIPTAKAN OLEH DIA

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Selasa, 9 Juni 2020

SEGALA SESUATU DICIPTAKAN OLEH DIA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Kolose 1:16 (TB)  karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

Colossians 1:16 (RWV)  For by him were all things created, that are in heaven, and that are upon earth, visible and invisible, whether thrones, or dominions, or principalities, or powers: all things were created by him, and for him:

Berkaitan dengan alam ini ada satu syair lagu KJ 064 yang sangat menarik, perhatikanlah syair berikut ini:

Bila kulihat bintang gemerlapan
dan bunyi guruh riuh kudengar,
Ya Tuhanku, tak putus aku heran
melihat ciptaanMu yang besar.
Refrain:
Maka jiwakupun memujiMu:
“Sungguh besar Kau, Allahku!”
Maka jiwakupun memujiMu:
“Sungguh besar Kau, Allahku!”

Lagu ini menggambarkan alam ini memancarkan kemuliaan Allah sehingga dengan melihat alam jiwa kita memuji Tuhan. Jika hanya melihat unsur-unsur alam yang kelihatan kita sudah sedemikian kagumnya, bagaimana pula kalau manusia semakin canghih dapat mengakses  alam ini semakin kita ketahui?

Niel Amstrong astronot pertama yang sampai ke bulan saat menginjakkan kakinya berkata:  "lompatan kecil manusia untuk lompatan besar umat manusia." Dia pun sujud dan tersungkur atas apa yang dicapainya. Penemuan luar angkasa semakin membuat umat manusia semakin takjub dan sungguh masih banyak yang belum diketahui dan dilihat oleh manusia tentang karya ciptaan Tuhan. Kalimat tersebut memacu para ahli untuk menciptakan tehnology menjelajahi antariksa. Sungguh masih banyak mistery yang tidak diketahui manusia akan ciptaan Tuhan baik yang kelihatan maupun yang kelihatan.  Tidak ada satu pun baik yang ada di sorga maupun di bumi yang tidak diciptakan oleh Dia. Semuanya bersumber pada Dia dan semuanya diciptakan untuk kemuliaan Kristus.

Berkaitan dengan kemulian dan kekuasan rasul Paulus mengingatkan kuasa appun di dunia ini bersumber dari Dia dan untuk kemuliaan Kristus. Tidak ada kuasa apapun tanpa diberikan Tuhan kepadaNya. Jika kuasa itu bersumber dari Tuhan maka setiap raja atau penguasa harus menyadari bahwa pada hari penghakiman mereka akan mempertanggungjawabkannya amanat yang diberikan kepadanya. Karena itu kuasa dan jabatan tidk dapat disalahgunakan sebagai alat penindasan atau dasar untuk meninggikan diri.

Pertanyaan adalah apa yang membuat manusia jatuh pada kesombongan dan ingin sama dengan Allah? Kesombongan manusia adalah pengingkaran hakekat dirinya sebagai ciptaan. Di dalam Alkitab kita menemukan banyak kisah-kisah yang menentang kesombongan: Raja Nimrot dengan pembangunan menara Babel, Raja Firaun, Holiat, Nebukadnezar dll.

Sahabat yang baik hati! renungan di pagi ini mengingatkan bahwa segala sesuatu yang ada y, yang kelihatan atau tidak kelihatan, kekuasan, kemuliaan dan puncak pretasi manusia: seluruh kekuasaan kerajaan, singgasana, kemuliaan dan seluruh kejayaan manusia adalah bersumber dari sang pencipta dan semua itu diciptakan adalah untuk Dia. Maka dengan demikian jika ada orang memiliki kuasa, jabatan dan yang ada pada diri kita janganlah sombong, tinggi hati dan melupakan Tuhan. Syukurilah bahwa semuanya itu ada oleh karena Dia. Biarlah dengan seluruh yang ada pada kita; kuasa, harta, hidup kita dan segala sesuatu yang kita lakukan semuanya untuk memuliakan Tuhan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

ORANG YANG MENCARI TUHA. AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU

 Kotbah Minggu Kantate, 28 April 2024 Ev. Mazmur 22:26-32 ORANG YANG MENCARI TUHAN AKAN MEMUJI-MUJI NAMAMU Selamat Hari Minggu! Sahabat yang...