Selasa, 16 Juni 2020

PENGABDIAN YANG TULUS

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Rabu, 17 Juni 2020

PENGABDIAN TULUS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan

Ibrani 6:10 (TB)  Sebab Allah bukan tidak adil, sehingga Ia lupa akan pekerjaanmu dan kasihmu yang kamu tunjukkan terhadap nama-Nya oleh pelayanan kamu kepada orang-orang kudus, yang masih kamu lakukan sampai sekarang.

Hebrews 6:10 (RWV)  For God is not unrighteous to forget your work and labour of love, which ye have shown toward his name, in that ye have ministered to the saints, and do minister.

Satu tujuan kitab Ibrani adalah meneguhkan iman jemaat mula-mula agar bertumbuh menjadi iman dewasa (bukan kristen susu) dan setia dalam iman. Penulis Ibrani hendak mendorong jemaat mula-mula dari Kristen dogmatis yang larut pada perdebatan ajaran-ajaran kepada Kristen Praxis, yang fokus menghasilkan pelayanan dan buah-buah yang baik dari penghayatan iman.


Kalau kita baca pasal 6 ini keseluruhan kita temukan dua masalah, Pertama: 6:1-3 nasihat kepada jemaat yang larut pada perdebatan dogmatis. Mereka terus berdebat hal baptisan, kebangkitan dll. Mereka disapa menjadi kristen yang praksis. Ibrani 6:1-2 (TB)  Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,  yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.

Kedua adalah ada dikalangan Kristen yang murtad dan meninghalkan imannya, bahkan ada pula sudah murtad namun balik lagi kepada Kristen. Atas fakta ini penulis Ibrani mengingatkan jika ada yang murtad dari kaasih karunia yang telah diterima di dalam diri Yesus Kristus itu sama artinya dengan menyalibkan Kristus kedua kalinya dan menghina Kristus. Ibrani 6:4-6 (TB)  Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.

Jadi dengan kedua permasalahan ini, penulis Ibrani mengajak jemaat agar kembalilah kepada panggilan pelayanan yang tulus. Setiap orang Kristen telah menerima kasih karunia di dalam Yesus Kristus, dikuduskan oleh Kristus dsn masuk menjadi persekutuan orang kudus. Sebagai orang pengikut Kristus, orang oercaya dipanggil untuk mempersembahkan pelayanan dan budi bhakti yang tulus.

Jika ada permasalahan, bukan berari Tuhan tidak adil, sama sekali tidak. Allah itu adil dalam setiap tindakanNya. Buah-buah iman yang dihasilkan setiap orang percaya semuanya diketahui Tuhan. Namun harus diingat pelayanan yadi dilakukan haruslah sebagai kerelaan dan ketulusan. Bukan sebagai perbuatan yang menuntut balas. Tetaplah giat dalam pelayanan yang tulus terhadap orang-orang kudus sebagai buah kedewasaan iman.

Sahabat yang baik hati! Saat melayani sebagai Kepala Biro Jemaat saya sering menerima pengaduan dan permasalahan yang muncul di dalam jemaat. Ada banyak permasalahan-permasalahan yang timbul dalam jemaat. Ada pendeta yang merasa paling berkuasa dalam pelayanannya sehingga dialah satu-satunya yang berhak menentukan apa saja di gereja itu. Di kasus lain ada juga tokoh yang merasa berjasa di satu gereja sehingga tak menghargai struktur dan pelayan-pelayan yang ada, seolah hanya dialah yang menentukan apa saja di gereja itu. Sikap-sikap demikian bukanlah iman yang bertumbuh kepada kedewasaan. Syukurlah di dalam renungan hari jini mengingatkan kita semua. Jika ada pendeta yang merasa paling berkuasa ini bukanlah pelayanan namun kekuasaan, jika ada tokoh-tokoh yang merasa paling berjasa dalam suatu gereja itu berarti pengabdiannya yang kurang tulus karena masih mengingat jasa dan perbuatannya. Sikap-sikap demikian bukanlah pelayanan yang tulus. Pelayanan yang tulus adalah saat setiap orang memberikan pengabdian terbaik dengan tulus tanpa menuntut balas jasa. Melayani Tuhan bukan untuk pujian diri tetapi demi kemuliaan Tuhan.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...