Kamis, 18 Juni 2020

BUKAN SOAL MAKANAN DAN MINUMAN

FIRMAN TUHAN SUMBER KEKUATAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Kamis, 19 Juni 2020

BUKAN SOAL MAKAN DAN MINUMAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Roma 14:17-18 (TB)  Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Karena barangsiapa melayani Kristus dengan cara ini, ia berkenan pada Allah dan dihormati oleh manusia.

Romans 14:17-18 (RWV)  For the kingdom of God is not food and drink; but righteousness, and peace, and joy in the Holy Spirit.
For he that in these things serveth Christ is acceptable to God, and approved by men.

Berbicara tentang Kerajaan Sorga merupakan suatu pokok sangat luas di dalam Alkitab. Konsep Kerajaan Allah adalah Allah menyangkut kedaulatan atas segala ciptaanNya, pemenuhan janji keselamatan dan tanda-tanda Kerajaan Alla di dunia ini melalui missi orang percaya. Yesus sendiri hadir untuk menenghadirkan Kerajaan Allah, Yesus mengajar, berkotbah dan melayani merupakan bahagian dari perwujudan Kerajaan Allah di dunia ini.  Murid-murid diutus untuk mehadirkan Kerajaan Allah dan orang percaya ada dan berada di dunia ini untuk berpengharapan kepada Kerajaan Allah. Jadi seluruh pembicaraan tentang kekristenan adalah bahagian dari menghadirkan Kerajaan Allah sampai kepada pemenuhanNya dalam maranatha.

Satu dari tema besar ini, Paulus memberikan suatu nasihat kepada jemaat mula-mula bahwa hal Kerajaan Sorga bukanlah soal makan dan minum tetapi hidup dalam kebenaran, damai sejahteran dan sukacita di dalam Roh Kudus.

Latar belakang nasehat ini adalah dalam pertemuan jemaat mereka melakukan jamuan kasih untuk mempererat kebersamaan dan solidaritas sesama anggota. Dalam jamuan kasih setiap keluarga terdorong membawa hidangan apa yang dapat disantap bersama usai ibadah. Namun sangat miris ada kelompok-kelompok yang dilihat oleh Paulus yang kurang sehat, satu kelompok misalnya kumpul dan menikmati sendiri hidangannya sendiri. Ada membawa hidangan dengan tujuan pamer dan mungkin ada juga yang pelit dan tak mau berpartisipasi. Tujuan perjamuan kasih untuk mempererat persaudaraan malah menjadi pemandangan yang kurang sedap. Pengelompokan itu semakin parah karena  kalangan tertentu (Yahudi) memantangkan dan mengharamkan makanan-makanan yang disajikan saudaranya non Yahudi. Suasanapun jadi gaduh dan tidak mendatangkan sukacita dan damai sejahtera. Padahal jamuan itu awalnya adalah bukti solidaritas dan mempererat persekutuan tapi kenyataannya menjadi ruang perpecahan bahkan saling menilai dan menghakimi.

Paulus memberikan nasihat kepada jemaat Rom dan menegaskan bahwa pertemuan jemaat bertujuan menghadirkan Kerajaan Allah di dunia ini. Karena itu dalam pertemuan jemaat masing-masing orang harus menyadari dirinya untuk menghadirkan kebenaran, sukacita dan damai sejahtera. Syarat ini menjadi pokok bagi Paulus, dalam pertemuan jemaat harus bertujuan mendatangkan kehendak Allah persekutuan gereja harus menghadirkan Kerajaan Allah.

Dalam renungan pagi ini, tiga hal ini menurut Paulus yang harus diwujudkan oleh orang percaya di dunia ini sebagai persekutuan Kerajaan Allah di dunia ini. Jangan larut hal membenarkan dan menghakimi apa yangborang perbuat dan apa yang orang makan. Tetapi sebagai orang percaya dan pewaris Kerajaan Sorga kita menghadirkan ketiga hal ini.
1) Kebenaran; hidup dalam kebenarann berarti  benar secara hukum dan moral. Hidup didalam kehendak Allah.
2) Damai Sejahtera, inilah missi Injil: dimana berada orang percaya harus memancarkan damai sejahtera. Yesus sendiri mengatakan: "berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka disebut anak-anak Allah."
3. Sukacita dalam Roh Kudus, ada banyak orang membuat orang bersukacita, namunnl sukacita yan di peroleh harus seturut dengan kehendak Allah.

Ketiga hal ini disempurnakan pada ayat 18 yakni mempersembahkan diri ikut melayani Kristus di dunia ini demi kemuliaan Allah.

Sahabat yang baik hati ! Apa yang disampaikan Paulus menyadarkan kita akan hakekat hidup orang percaya harus berpaut pada upaya menghadirkan Kerajaan Allah. Maka ada tiga filter membuat semua aktifitas yang kita lakukan harus berpaut kepada Kerajaan Allah melalui:  hidup dalam kebenaran, apa yang mendatangkan damai sejahtera dan sukacita di dalam Roh Kudus. Mari kita lakukan amanat agung Tuhan Yesus bahwa kita anak-anakNya bertanggung jawab menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah di dunia ini.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...