Minggu, 28 Juni 2020

SECANGKIR KEBAIKAN

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Senin, 29 Juni 2020

SECANGKIR KEBAIKAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Markus 9:41 (TB)  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."

Mark 9:41 (RWV)  For whoever shall give you a cup of water to drink in my name, because ye belong to Christ, verily I say to you, he shall not lose his reward.

Nata paralel teks renungan hari ini kita temukan pada Matius 10:42 dan telah pernah menjadi nas renungan pada hari Jumat, 15/06/2018

Matius 10:42 (TB)  Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."

Mengingatkan kita bahwa jangan jemu-jemu berbuat baik. Lakukanlah kebaikan, sekecil appun itu, kebaikan yang diperbuat oleh anak-anak Tuhan tidak akan pernah membuat kita kekurangan. Kala melakukan kebaikan ingatlah kebaikan yang kita perbuat bukanlah untuk diingat atau untuk memperoleh balas jasa. Kebaikan yang lakukan hendaknya dilandasi karena kita telah mengenal kebaikan atau kasih agape dari Tuhan. Jangan pernah menyesali perbuatan baik anda, dan kalau boleh lupakanlah kebaikan yang anda lakukan. Biarlah Tuhan saja yang mengetahuinya.

Kisah ini mungkin sudah pernah anda baca: "Semuanya telah lunas karena kebaikan secangkir kopi susu." Saya sudah lupa sumbernya, kisahnya demikian. Ada seorang anak SMP yang baik, rajin dan pintar.  Dia punya cita-cita kelak akan menjadi seorang dokter.  Dia penuh semangat ke sekolah sekalipun harus berjalan  kaki 5 km jarak rumah dari sekolah. Dapat kita bayangkan betapa lelahnya dia setiap hari berjalan kaki, apalagi pulang sekolah dalam panas terik sering kehausan.  Kawan-kawannya pulang sekolah sering melempari buah-buahan di sepanjang jalan untuk pengganti rasa haus bahkan ada yang memanjat kelapa. Namun yang anak yang satu ini dia tidak melakukannya. Kalau dia sudah kelelahan dan haus dia lebih memilih mengetuk rumah orang dan meminta seteguk air pelepas dahaga. Demikialah  dia melakukannya hari demi hari. Namun ada satu hal yang membuat dia semakin bersemangat meraih cita-cita, ketika dia haus dia mengetuk rumah dan meminta secangkir air. Namun sungguh luar biasa seorang nenek bukan memberikan air, namun membuatkannya secangkir kopi susu yang sangat enak bagi anak-anak sekampung jaman itu hal seperti itu sangat jarang menikmatinya. Dia sangat senang atas kebaikan sang nenek. Memori itu diingatnya terus dan memotivasinya melakukan kebaikan dengan menjadi dokter. Singkat cerita dia pun menjadi dokter di salah satu rumah sakit yang terkenal. Dia melihat salah satu pasiennya adalah yang akrab diingatannya, dia pun dengan segala keahliannya berusaha memberikan yang terbaik untuk penyembuhannya. Ketika si ibu itu sembuh dan hendak pulang pihak rumah sakit memberikan kwitansi pembayaran dalam satu amplop. Mungkin si nenek pasti kebingungan bagaimana dia membanyar semua ini, namun sungguh mengejutkan dia membuka amplop yang diberikan. Ternyata tertulis: Semuanya telah lunas dibayar oleh secangkir kopi susu." Sang dokter memeluk si nenek dan menceritakan dialah yang pernah menerima kebaikan si nenek sekalipun meminta secangir air namun si nenek memberikan secangkir kopi susu.

Kisah diatas merupakan contoh dari sekian banyak kebaikan yang terjadi dalam hidup ini.

Saya juga sering menonton program Channel TV Global "Bedah Rumah" dan "Uang Kaget". Suatu kisah nyata di kehidupan kita. Biasanya dikemukakan latar belakang pemilihan terhadap mereka yang mendapatkan program ini, yakni mereka-mereka yang kesusahan tetapi masih dapat melakukan kebaikan. Dapat anda bayangkan bagaimana bahagia mereka sampai sujud dan hatu yang mendalam ketika melihaat sendiri rumah mereka dibedah dan segala perabotan di dalamnya. Tetaplah berbuat baik, bukan karena kelak kita akan mendapat balasannya. Berbuat baik sekecil apapun itu adalah kewajiban dan rasa syukur kita sebagai oengikut Kristus.

Di dunia ini kita hidup saling membutuhkan. Ada kalanya di depan kita orang membutuhkan uluran tangan, pada saat yang sama tanpa kita minta Tuhan telah menggerakkan orang lain menolong kita.  Ini semua adalah buah dari pengajaran Tuhan Yesus agar kita melakukan kebaikan dengan tulus tanpa harus menuntut balas.

Sahabat yang baik hati, kebaikan itu abadi karena kebaikan itu ada pada kebaikan itu sendiri. Jangan lakukan kebaikan karena hendak menuntut balas, namun lakukanlah kebaikan dengan tulus karena Tuan karena telah menerima kebaikan dari Tuhan.
"Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja pun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya."

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...