Minggu, 07 Juni 2020

BUMI DAN SEGALA ISINYA MILIK TUHAN

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian Senin, 8 Juni 2020

BUMI DAN SEGALA ISINYA MILIK TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan.

Mazmur 24:1 (TB)  Mazmur Daud. TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.

Psalms 24:1 (RWV)  A Psalm of David. The earth is the LORD’S, and all it containeth; the world, and they that dwell in it.

Setelah Colombus menemukan benua Amerika 12 Oktober 1492 banyak orang Eropa beramai-ramai ke Amerika. Saya pernah menonton bagaimana James Cook masuk ke  Amerika. Saat Kapal mereka mendarat dan seolah langsung menjadi pemilik tanah itu, mereka merambahnya dan menanam tanaman-tanaman pertanian seperti jagung, gandum dll. Seolah tidak pernah berpikir akan ada penduduk di sana. Dalam benak mereka karena mereka adalah penemu pulau tersebut merekalah pemiliknya dan berhak atas tanah itu. Dipihak lain suku Indian marah dan murka karena mengambil alih tanah mereka dan terjadilah perang. Pertempuran pun tak sebanding senjata api dengan alat tradisional. Suku Indian semakin terpikir dan terdesak semakin ke pedalaman dan tersisih.

Itu satu fenomena di zaman kolonialisme. Seolah masyarakat Eropa berlomba-lomba menjadikan Asia, Afrika dan Amerika Latin menjadi daerah koloni. Mereka penemu pulau atau benua dan seolah mereka menjadi pemiliknya. Harta kekayaan, tambang dan mineral menjadi hak mereka dan mengeksplotasi sumber-sumber daya alamnya. Akibatnya terjadilah perusakan lingkungan, penduduk peribumi dipaksa bekerja untuk kolonial memasuki dan terjadilah penjajahan dan penindasan.

Itulah kejaman kolonialsme. Kolonialialisme itu bukan hanya penjajahan dalam arti politik kekuasaan, tetapi kolonial dalam arti pemikiran dan idiologi. Eropa memahami dirinya menjadi pemilik atas benua dan pulau-pulau di luar Eropa dan berhak tanah-tanah yang mereka temukan dan menjadikannya menjasi daerah koloni jajahan.

Kolonialisme tidak menghargai kepemilikan tanah sebagi milik ciptaan. Mereka menganggap dirinya menjadi pemilik dan penguasa atas alam. Dampaknya terjadilah pengerusan hasil bumi habis-habisan hingga terjadi dampak kerusakan lingkungan. Etikus Kristen pun mulai mengecam segala bentuk eksplotasi alam yang berdampak buruk pada kelangsungan  hidup dan kerusakan lingkungan maka muncullah etika bumi.
Jaman kolonial adalah suatu kekeliruan yang pernah terjadi dalam sejarah dunia. Seolah Barat menjadi pemilik ada belahan bumi lainnya. Sementara penduduk setempat dianggap sebagai daerah koloni. 

Renungan hari ini mengingatkan,  sesungguhnya hanya Tuhanlah pemilik bumi dan segala isinya. Manusia adalah penatalayan Allah yang menerima mandat untuk menguasi dan melestarikan. Sesuai dengan Kejadian 1:26-31 bahwa manusia bukanlah pemilik namun manusia adalah mandatoris Allah untuk mengusakan dan merawatnya agar tetap baik adanya. Allah menciptakan langit, bumi dan segala isinya baik adanya. Maka manuaia sebagai mandatoris atau penerima mandat ilahi harus bertanghung jawab untuk mengelola dan merawat bumi dengan baik karena bumi ini adalah diciptakan baik adanya.

Sahabat yang baik hati! Renungan hari ini menegaskan bahwa bumi dan segala isinya adalah milik Tuhan. Kepemilikan Tuhan atas bumi dan segala isinya seharusnya menyadarkan bahwa manusia bukan pemilik tapi hanya sebagai ,  penatalayan yang bertanggung jawab pada pemilik.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan pada hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...