Minggu, 21 Juni 2020

PERBAIKILAH TINGKAH LAKUMU

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Senin, 22 Juni 2020

PERBAIKILAH TINGKAH LAKUMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dn merenungkan Firman Tuhan.

Yeremia 26:13 (TB)  Oleh sebab itu, perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, dan dengarkanlah suara TUHAN, Allahmu, sehingga TUHAN menyesal akan malapetaka yang diancamkan-Nya atas kamu.

Jeremiah 26:13 (RWV)  Therefore now amend your ways and your doings, and obey the voice of the LORD your God; and the LORD will repent of the evil that he hath pronounced against you.

Nabi disebut sebagai "penyambung lidah Allah" atau juga bisa disebut "mulut Allah".  Seorang hamba Tuhan yang dipakai untuk menyampaikan maksud, rencana dan tindakan Allah kepada umatNya. Apa yang disampaikan nabi bisa saja berupa berkat, peringatan, hukuman atau pun nubuatan. Artinya bisa kabar sukacita namun bisa juga kabar buruk. Nabi tidak berbicara dari keinginannya sendiri, nabi tak boleh membelokkan Firman, apa yang dikatakan demikianlah disampaikan tanpa mengurangi atau menambahi.

Tugas nabi sebagai mulut Allah sangat berat, karena akan menanggung resiko dari reaksi umat yang mendengar. Apalagi kabar buruk atau hukuman, amarah umat yang mendengarkan ditanggung nabi. Seperti pengalaman Yeremia. Dalam perikop ini, Yeremia diperintahkan Tuhan menyampaikan nubuatan bahwa Tuhan akan menghukum UmatNya dan Sion akan hancur. Yeremia 26:4-6 (TB)  Jadi katakanlah kepada mereka: Beginilah firman TUHAN: Jika kamu tidak mau mendengarkan Aku, tidak mau mengikuti Taurat-Ku yang telah Kubentangkan di hadapanmu,
dan tidak mau mendengarkan perkataan hamba-hamba-Ku, para nabi, yang terus-menerus Kuutus kepadamu, — tetapi kamu tidak mau mendengarkan --
maka Aku akan membuat rumah ini sama seperti Silo, dan kota ini menjadi kutuk bagi segala bangsa di bumi."

Mendengar itu para tua-tua berkumpul dan menangkap Yeremia karena dianggap telah menyampaikan yang tidak benar dan mengada-ada. Umat itu dan para tua-tua murka atas Firman yang disampaikan Yeremia hingga menangkap dan merencakan untuk membunuh Yeremia.

Sebenarnya bukan itu saja, Yeremia dikenal seorang nabi yang keras dan melawan perilaku dan perbuatan yang sangat bertentangan dengan kehendak Allah. Yeremia seorang nabi yang sangat kritis terhdap raja, imam-imam dan nabi. Bagi Yeremia ketiga aparatus ini sudah tidak menunjukkan dirinya lagi sebagai gembala. Makanya dalam Yeremia 23 dia mengkritisi habis para raja, imam dan nabi-nabi. Anehnya dari kalangan rakyat atau umat Israel lebih mendengarkan nabi-nabi palsu ketimbang nabi yang sungguh benar-benar melakukan dan menubuatkan apa yang dikehendaki Tuhan. Mereka tidak pro kebenaran yang disampaikan oleh Yeremia, tetapi tekinga mereka terbuka pad nabi-nabi palsu. Itulah sebabnya penolakan terhadap nubuatan Yeremia semakin mengkristal dan melawan Yeremia. Yeremia sendiri dikejar, ditangkap serta disidangkan oleh tua-tua Israel di depan pintu Gerbang. Dia ditangkap dan diaidang dengan tuduhan telah menubuatkan keruntuhan Yerusalem. Hal ini harus dipertanggungjawabkannya di hadapan pemuka dan tua-tua Israel dalam sidang atau pengadilan pintu gerbang. Proses penangkapan dan pengadilan ini sesungguhnya bertujuan untuk membunuh Yeremia.

Yeremia tidak takut karena Tuhan sendiri yang menyampaikan itu. Firman yang disampaikan adalah dari Allah sendiri. Seharusnya umat itu bukan menangkap dan menghentikan Yeremia tetapi bertobat agar hukuman itu berlalu. Nabi Yeremia menyampaikan agar Tuhan berobah pikiran atas hukuman yang telah dinubuatkan, satu-satunua yang mereka lakukan adalah memperbaiki tingkahlaku dan perbuatan mereka.

Hal yang dituntutan Allah atas umat Israel adalah pertobatan. Tuhan adalah pemurah dan penyanyang. Tuhan sendiri akan mengampuni umatNya jika mereka mau berbalik dari jalannya dan memperbaiki tingkah laku mereka.

Hal ini berlaku juga dalam hidup kita saat ini, ingin lebih baik dana da perubahan hidup. Jngan tunggu situasi berubah atau jangan harao orang lain daat memperbaiki keadaan kita. Perubahan itu harus dimulai dari kesediaan memperbaiki diri sendiri.

Sahabat yang baik hati! Disini kita menemukan Allah itu seperti orangtua di rumah. Orang tua pasti tidak suka anaknya melakukan kesalahan apalagi hal yang mendukakan ornag tuanya. Setiap orang tua pasti akan murka dan amarahnya menyala melihat perlakuan anak yang tidak beres. Sekalipun sudah memutuskan akan ada hukuman yang rencanakan namun jika anak berubah dan memperbaiki kelakuannya pasti kembali merangkulnya dengan penuh kasih sayang. Demikianlah Allah akan mengasihi umat dan mengurung niatnya menghukum umatNya dengan kehancuran kota Yerusalem dan keruntuhan Bait Allah kalau mereka memperbaiki tingkah laku mereka. Allah itu kasih.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...