Selasa, 30 Juni 2020

BERTEPUKTANGANLAH DAN ELU-ELUKANLAH TUHAN

FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Harian, Rabu, 1 Juli 2020

BERTEPUKTANGANLAH DAN ELU-ELUKANLAH TUHAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.

Mazmur (47-2) Hai segala bangsa, bertepuktanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak-sorai!

Psalms 47:1 (RWV) O clap your hands, all ye people; shout to God with the voice of triumph.

Tepuk tangan adalah pujian atau ungkapan ekspressi terhadap karya dan prestasi seseorang. Sudah menjadi pemandangan umum jika dalam suatu festival misalnya saat kontestan usai menyanyikan lagu, orang akan spontan bertepuk tangan, demikian presentasi, pidato dll. Semakin riuh tepuk tangan berarti ada nilai plus dari kontestan. Penghargaan tertinggi atas pujian adalah bertepuk tagan sambil berdiri (standing applaus) sebagai ungkapan rasa kagum.

Kenapa orang bertepuk tangan? Ternyata, tindakan bertepuk tangan dipandang sebagai salah satu cara untuk menyatakan penghargaan atas persembahan yang dinikmati atau sesuatu yang membawa elemen positif kepada seseorang. Bertepuk tangan juga dianggap sebagai tindakan menunjukkan cinta dan kebanggaan pada orang lain. Karena itu, tidak mengherankan jika tempat-tempat seperti aula atau stadion selalu bergemuruh dengan tepuk tangan penonton karena mereka menikmati pertunjukan yang menyenangkan. Tepuk tangan menjadi ungkapan emosi setiap kali orang melihat sesuatu yang menyenangkan.

Pemazmur mengajak umat untuk bertepuk tangan untuk memuji dan memuliakan Tuhan, rasa kagum atas segala karya dan perbutatan Tuhan dalam hidup ini. Dalam nas lain, pemazmur juga mengajak sungai dan gunung bertepuk tangan memuji Tuhan. Mazmur 98:8 "Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama."

Seperti tepuk tangan dan rasa gembira karena pahlawan mereka menang dalam langan pertandingan. Lebih dari itulah Tuhan harus dipuji dan dimuliakan.

Jika kita periksa keseluruhan Mazmur 47 ini ada tiga alasan untuk memuji dan mengelukan Tuhan:
1. Allah itu adalah Maha tinggi, raja atas segala bumi dan ciptaan. Tidak ada Allah yang mengatasinya, karena Dia adalah Raja diatas segala raja, Tuhan diatas segala Tuhan.
2. Allah itu adalah Raja atas segala bangsa dan menahklukkan segala bangsa. Llahnitu rja bukan hanya atas umatnya Israel, tetapi Raja atas segala bangsa. Seluruh bangsa bertekuk lutu kepadaNya
3. Allah itu adalah raja atas umatNya Israel atau keturunan Yakub. Allah sendirilah yang memilih dan menetapkan mereka menjadi umat pilihan dan bangsa yang diberkati Tuhan.

Atas kenyataan diatas, maka sudah sepantasnya seluruh umat bertepuk tangan dan mengelu-elukan Tuhan. Ibarat orang yang bergembira melihat dan menyaksikan sendiei suatu perbuatan besar yang mengagukan demikianlah seluruh umat bertepuk tangan, memuji dan mengeluelukan Tuhan. Tidak ada Allah seperti dia, Dialah Allah yang Maha tinggi dan seluruh alam ciptan tunduk padanya dan segala bangsa ditahlukannya.

Sahabat yang baik hati! Apakah pesan yang sangat berharga bagi kita dalam memaknai renungan pagi ini? Mari muliakan Tuhan dalam segala hal. Jika Allah Maha Tinggi, sama artinya kita harus mengagungkan Allah dalam hidup ini dengan sikap rendah hati. Mari puji dan sampaikan syukur atas segala apa yang terjadi dalam hidup ini. Jika berkat, prestasi dan keberhasilan-keberhasilan serta berbagai hal yang membuat kita bisa tersenyum dan bahagia biarlah Allah yang kita elukan karena itu semua adalah pemberian atau kasih karuniaNya.

Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...