Senin, 05 Maret 2018

DIMERDEKAKAN UNTUK MELAYANI DENGAN KASIH

DIMERDEKAKAN UNTUK MELAYANI DENGAN KASIH

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa 06/03/2018

Galatia 5:13 (TB)  Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.

Galatians 5:13 (RSV)  For you were called to freedom, brethren; only do not use your freedom as an opportunity for the flesh, but through love be servants of one another.

Galatia 5 merupakan pasal yang sering dipergunakan dalam menjelaskan makna teologis kemerdekaan seorang Kristen. Dalam pasal ini Paulus menjelaskab bahwa agar kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Sejak manusia jatuhndalam dosa, manusia telah menjadi hamba dosa. Dosa membawa kita kepada maut. (Band Rom 6:23).  Manusia berdosa tidak akan sanggup melepaskan diri dari perhambaan dosa. Dalam konteks PB seorang budak akan tetap menjadi budak, apapun dilakukannya akan tetap sebagai seorang budak. Satu-satunya jalan menjadi manusia merdeka adalah adanya penebusan. Pandangan inilah yang dipakai Paulus untuk menjelaskan bahwa Kristus telah memerdekakan kita melalui suatu tindakan penebusan. Kita ditebus bukan dengan uang tebusan atau dengan perak tetapi ditebus dengan darah Yesus Kristus. Jadi di dalam Yesus Kristus kita dimerdekakan, bukan karena usaha dan budi baik manusia. Inilah yang dikembangkan teologi anugerah. Kemerdekaan itu adalah anugerah. Di dalam anugerah Kristus kita telah benar-benar dimerdekakan dari penindasan, kuasa dosa dan kematian.

Kemerdekaan adalah milik berharga yang harus dipertahankan. Itulah sebabnya Paulus mengingatkan jangan mau lagi diperhamba oleh kuk pergambaan (Gal 5:1). Dengan demikian kemerdekaan kita bukanlah memerdekaan yang anomia; bebas melakukan apa saja yang dikehendaki. Kemerdekaan kita adalah kemerdekaan yang bertanggung jawab. Kemerdekaan yang bertanggung jawab itu dijelaskan Paulus dalam nats renungan ini, kebebasan untuk melakukan pelayanan dalam kasih.  Orang yang dimerdekakan Kristus harus menghambakan diri untuk melayani seorang dengan yang lain dengan kasih.  Meneladani Yesus Kristus yang penuh kasih. Jangan gunakan kebebasanmu untuk melakukan dosa. Ini adalah perintah, sama seperti Yesus membebaskan seorang perempuan yang kedapatan berzinah. Menurut hukum Yahudi perlakuan seperti itu harus dihukum mati dilempar. Namu  Yesus membebaskannya dan berkata: pulanglah dan jangan berbuat dosa lagi (Yoh 8:11)

Sahabat yang baik hati, siapa pun manusia pasti menginginkan untuk bebas dan merdeka. Alkitab mengajarkan kepada kita bahwa kita sungguh-sungguh telah merdeka oleh Kristus. Kristus membebaskan kita bukan menjadi manhsia bebas untuk berlaku dosa, tetapi untuk melayani seorang dengan yang lain penuh kasih. Ini penting jangan memakai kebebasan kita tetapi menjadi batu sandungan bagi orang lain tetapi menjadi menggarami orang lain. Kebebasan kita memang kebebasan tanpa syarat, namun kita memiliki tanggung jawab menghormati dan memelihara kebebasan orang lain. Mari pertahankan kebebasan kita sebagai anugerah dengan melakukan tangungjawab melayani sesama dengan kasih.

Sahabatku, kiranya segala kebaikan dan kasih karunia Kristus menyertai saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...