Minggu, 17 Juni 2018

BERSERU DALAM KESESAKAN

BERSERU DALAM KESESAKAN

Sahabat yang baik hati! Marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 18/06/2018

2 Samuel 22:7 (TB)  Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berseru. Dan Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong masuk ke telinga-Nya.

2 Samuel 22:7 (RSV)  "In my distress I called upon the LORD; to my God I called. From his temple he heard my voice, and my cry came to his ears.

Kisah Daud dan Saul merupakan salah satu sejarah yang banyak kita temukan dalam cerita  Alkitab; baik dalam Mazmur, juga dalam catatan sejarah yang tretulis dalam Kitab 1-2 Samuel dan Kitab 1 Tawarik. Hal ini penting karena kedua tokoh ini merupakan raja pertama dalam Kerajaan Israel.  Kisahnya yang sangat menakjubkan dimana Daud selalu dilindungi Tuhan dari pengejaran Saul. Daud sebenarnya penolong bagi Saul, namun karena iri hati, yang tidak dapat mengelola emosi terhadap pujian masyarakat kepada Daud. Daud lebih disanjung oleh umat Israel apalagi setelah Daud mengalahkan Goliat sang raksasa itu. Spontan para wanita Yerusalem menyorakkan nyanyian: 1 Samuel 18:7 (TB)  dan perempuan yang menari-nari itu menyanyi berbalas-balasan, katanya: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." 

Nyanyian ini sampai kepada Saul dan membuat dia kalah pamor dengan Daud. Saul dipenuhi dengan iri hati, iri hatinya mendatangkan kebencian dan kebencian membuat Saul ingin melenyapkan nyawa Daud. Padahal Daud didatangkan ke istana untuk menenankan hati Saul. Berulang kali Saul hendak membunuh Daud pada saat sama Daud diselamatakan Tuhan dengan berbagai cara. Berulang kali Saul mengejar Daud, namun Tuhan tetap melindungi Daud dan terhindar dari pengejaran Saul. Roh Tuhan pun undur dari Saul, karena sikap dan pribadinya yang tidak baik.

Pengejaran Saul atas Daud terus mewarnai kehidupan Daud yang dilantik Samuel menjadi raja atas Israel. Namun dalam setiap pengejaran, sekalipun dalam keadaan terhimpit dan tersesak, seolah tak ada jalan keluar. Daud ibarat sudah berada dalam perangkap Saul, dihadang dari depan, dikejar dari belakang, dihimpit dari sisi kiri dan kanan. Kemanakah di akannlari? Mazmur ini menginspirasi masih ada celah yang dapat menyelamatkannya yaitu keatas menghadap langit menyampaikan doa dan permohonan kepada Tuhan dalam segala kesesakan dan ketidak berdayaannya dan Tuhan pun menolong,  mengangkatnya dari segala kesesakan yang dialaminya. Ini jugalah pengaharapan setiap orang percaya dalam setiap ketidak berdayaan kita menghadapi beban hidup dannpergumulan yang menghimpit kita: datanglah dan berserulah kepada Tuhan, Dia penolong dan penyelamat yang setia. Perolongannya pasti dan tidak akan pernah terlambat.

Pengalaman yang terlepas berulang kali  dari kesesakan membuat Daud menyanyiikan mazmur dan pujian kepada Tuhan sebagaimana dituangkan juga dalam banyak nyanyian yang kita temukan dalam kitab Mazmur. Salah satunya adalah Mazmur 50:15 menyebutkan: (TB)  Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." Sela

Sahabat yang baik hati! Jangan pernah berputus asa, dalam keadaan tidak berdaya hingga titik nadir tetaplah berpengharapan, karena Tuhan mengetahui dan mendengar seruan pertolongan yang kita ajukan. Tuhan tidak akan membiarkan orang-orang yang dikasihinya tenggelam di dalam badai masalah atau  terkubur oleh beban pergumulan, namun berserulah kepadaNya. Tuhan akan menolong dan menyelamatkan kita dari segala kesesakan.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup anda. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...