Kotbah Minggu VIII Stlh Trinitatis
Minggu, 30 Juli 2023
Nas: Kejadian 28: 10-22
PENYERTAAN DAN PERLINDUNGAN TUHAN
Selamat hari minggu! Sahabat yang baik hati, Yakub adalah salah satu tokoh sentral di dalam sejarah Israel yang secara berurutan Abraham, Ishak dan Yakub. Dari Yakublah lahir nama Israel. Jika kita belajar tentang kehidupan Yakub, sekalipun seperti namanya 'yakub" (penipu), namun dia seorang yang pekerja keras untuk meraih apa yang diinginkan. Dia berusaha meraih kesulungan dari Esau, dia bekerja sama dengan ibunya untuk mendapatkan berkat dari Isak dan segala upaya Yakub tergolong sukses mencapai apa yang diimpikannya di rumah Laban pamannya. Artinya Yakub seorang pekerja keras dan sabar menjalani tahapan untuk meraih apa yang diimpikan. Dia tertarik dengan Rahel, namun harus bersabar sampai tujuh tahun untuk mendapatkannya dan setia bekerja pada Laban selamat tujuh tahun sebagai konsekwensi mendapatkan Rahel. Yakub tergolong berhasil, dia memiliki anak-anak dari Lea dan Rahel. Selain keturunan, Yakub juga memperoleh ternak dan banyak hamba.
Apakah semua yang dimiliki Yakub adalah karena kelihaian dan kepintarannya? Disinilah kotbah Minggu ini, mengajarkan kepada kita apa yang didapatkan oleh Yakub bukanlah kelihaian, kecakapan dan starteginya yang ampuh semata untuk meraih kesuksesan, tetapi terletak pada janji pemeliharaan dan perlindungan Tuhan pada Yakub di Betel. Ada pengalaman Yakub di Betel yaitu Allah menampakkan diri kepada Yakub melalu mimpi, Allah berjanji memberkatinya dan tugu peringatan pun dibuat oleh Yakub dan menamai tempat itu Betel. Janji penyertaan dan perlindungan Tuhan yang menghantarkan Yakub meraih apa yang didapatkannya dalam hidupnya.
Memang cerita Yakub yang sukses bisa diperdebatkan, namun Alkitab meluriskannya dengan mengubah Yakub menjadi Isrsel. Peristiwa itu terjadi saat kembali ke Kanaan, dia bergumul di sungai Jabok dan seharian dia bergulat dengan Allah. Pergulatan ini hebat, sejak malam sampai fajar menyingsing Malaikat itu tak melepaskan Yakub dan sebaliknya Yakub tak melepaskan malaikat itu sebelum memberkatinya. Inilah pergulatan Yakub di sungai Yabok. Malaikat itupun menampar paha Yakub dan pangkal paha Yakub terpelecok dan agak pincang. Namun sebelum malaikat itu melepaskan Yakub, telah memberkatinya dan mengubah nama Yakub (penipu) tetapi menjadi Israel. Kejadian 32:27-28 (TB) Bertanyalah orang itu kepadanya: "Siapakah namamu?" Sahutnya: "Yakub."
Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
Kedua belas anak-anak Yakub inilah yang menjadi kedua belas suku-suku Israel.
Pergulatan Yakob di sungai Yabok, adalah tanda pertobatan. Tuhan tidak membiarkan penipu. Tanah Kanaan adalah tanah yang Kudus karena itu sebelum memasuki Kanan Yakub sudah berubah menjadi Israel.
Dengan cerita diatas meneguhkan bahwa Allah sendirilah yang memlihara dan melindungi Yakub. Penyertaan dan perlindungan Tuhan inilah yang sangat penting kita oegang dalam hidup kita. Janji oenyertaannya akan tetap selamanya. Sekalioun jalan yang kita tempuh menanjak, berliku, licin dan terjal percaga pada penyertaan dan perlindungan Tuhan.
Sekarang marilah kita belajar dari pengalaman Yakub berjumpa dengan Allah di Betel dan bagaimana Allah menunjukkan penyertaan dan perlindungan Tuhan.
1. Penyataan Tuhan - Mimpi Yakub
Peristiwa Bethel adalah suatu pengalaman rohani bagi Yakub dan janji indah tentang perlindungan dan pemeliharaan Tuhan. Allah sendiri yang menyatakan dirinya kepada Yakub. Allah berinisiatif menyatakan diri dan menyampaikan maksud Allah pada Yakub.
Dalam perjalanan menuju rumah pamannya ke Haran, dia berhenti karena lelah untuk beristirahat karena sudah malam. Yakub mengambil batu dan memakainya sebagai alas kepala dan tertidur. Dalam tidurnya Yakub bermimpin, tampak tangga dari bumi dan ujungnya sampai ke langit dan dalam tangga itu naik turun malaikat Allah. Dan Tuhanpun memberkati Yakub . Selengkapnya Kejadian 28:13-15 (TB) Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: "Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.
Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu."
Jika dibuat rangkumannya janji Allah kepada Yakub berisi:
a) memberikan jaminan pemeliharaan hidup Yakub.
b) Allah akan memberkati Yakub,
c) memberikannya banyak keturunan,
d) Allah sendiri akan menyertai dan melindungi Yakub serta
e) menuntun Yakub kembali ke tanah perjanjian, tanah yang dijanjikan kepada Abraham dan Ishak.
Isi janji ini jika diperhatikan dengan seksama merupakan janji Allah yang sama kepada Abraham dan Ishak. Hal inilah yang meneguhkan tradisi Israel menyebutkan leluhur mereka dengan sebutan Bapa: Abraham, Ishak dan Yakub. Mengingat janji ini pula, Israel mengenal Allah dengan sebutan: Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Kehidupan Israel adalah pewaris janji Allah kepada Abraham, Ishak dan Yakub.
Peristiwa ini meneguhkan kesinambungan janji Allah kepada Abraham dan Ishak. Allah memelihara janjinya kepada leluhur Israel dan menunjukkan penyertaannya
2. Memberi nama Betel: rumah Allah
Perjumpaan dengan Allah merupakan pengalaman yang sangat menakjubkan bagi Yakub. Allah yang transenden - jauh di sorga berkenan membuka diri menyatakan diri pafa hambaNya. Yakub tidak mau melupakan pengalaman rohani tersebut bahkan membuat suatu refleksi dan pengakuan: Allah itu dahsyat telah merancang apa yang akan terjadi pada Yakub di masa yang akan datang. Yakub meyakini bahwa tempat itu adalah suatu tempat istimewa, disitu Allah ada dan Allah hadir. Kejadian 28:16 (TB) Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."
Untuk mengingat dan peristiwa yang terjadi pada Yakub malam itu setelah terbangun dia mengambil batu alas kepalanya tertidur dan menjadikannya sebagai tugu peringatan. Yakub menamai nama itu Betel. Betel artinya dalam Bahasa Ibrani adalah "rumah Allah".
Pengalaman Yakub di Betel ini telah menjadi peristiwa historis bagi Israel. Betel telah menjadi tempat kudus dan dikultuskan olehbIsrsel dengan menjadikan Betel sebagai pusat peribadahan.
Kota Betel adalah tempat keramat juga pada zaman Samuel, dan ia tiap thn mengunjunginya (1 Sam 7:16; 10:3). Benda sejarah yg masih ada dari zaman itu menunjukkan suatu masyarakat sederhana dan tak aman. Tempat ini terbakar dua kali, mungkin dibakar oleh orang Filistin.
Betel tempat penyimpanan Tabut Allah.
Sebelum Daud menetapkan Yerusalem sebagai pusat perjbadahan, Betel telah lebih dahulu dijadikan sebagai pusat peribadahan. Artinya Bangsa Israel mengingat tindakan Yusuf di Betel dan menjadikan Betel sebagai pusat peribadahan dan salh satu tempat yang dianggap kudus
Tentu telah banyak pengalaman rohani kita dengan Tuhan melalui pengalaman pribadi masing-masing, baik penyertaan dan perlindungan dari mara bahaya, berkat yang kita terima dan mujizat yang kita alami dalam hidup ini. Jika Yakub mendirikan batu di Betel sebagai tugu peringatan maka seyiao kita mengalami perjumpaan khusus dengan Tuhan sudah selayaknya kita menjadikan itu sebagai monumen berharga, atau titik balik dalam kehidupan kita yang semakin bersyukur dan semakin mengasihi dan mecintai Tuhan dalam hidup kita serta mengaku sungguh penyertaan dan perlindungan Tuhan nyata dalam hidup kita
3. Respon Yakub: membanyar nazar - perpuluhan/ucapan syukur
Yakub bukan hanya sekedar membuat monumen atau tugu sebagai tanda perjumpaannya dengan Tuhan. Namun mengingat janji Tuhan itu Yakub bernazar sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan. Dia akan menyampailan kurban persembahan dan mengampailan perpuluhan.
Kejadian 28:22 (TB) Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."
Ayat ini penting karena bukan hanya tradisi Taurat Musa istilah perpuluhan dalam hidup Israel. Sebagaimana tertulis dalam Taurat Ulangan 14:22 (TB) "Haruslah engkau benar-benar mempersembahkan sepersepuluh dari seluruh hasil benih yang tumbuh di ladangmu, tahun demi tahun.
Jika persepuluhan dikaitkan dengan hukum Musa ini adalah perintah yang didalamnya jika tidak dilakukan dapat dikategorikan sebagai pelanggaran.
Tetapi bapak leluhur Israel khususnya Yakub telah mengenal perpuluhan. Takub bernazar akan memberikan sepersepuluh dari yang diberikan Tuhan kepadanya akan dipersembahkan kepada Tuhan. Ini nazar Yakub sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan. Sepersepuluh yang dinyatakan oleh Yakub adalah lahir dari rasa syukur dan ungkapan hati atas berkat yang diterima.
Jadi persepuluhan bukanlah dalam rangka legalisme keagamaan tetapi rasa syukur atas berkat yang diberi.
Mengenai perpuluhan ini, akhir-akhir ini semakin banyak kritik kepada gereja dan hamba Tuhan yang menekankan perpuluhan. Kewajiban jemaat memberi perpuluhan telah dimanfaatkan untuk mengumpulkan uang untuk pundi-pundi hamba Tuhan. Bahkan Prof Rhenald Kasali ikut membuat analisis terhadap fleksing budaya masyarakat akhir-akhir ini yang memamerkan kekayaan dan harta benda. Tak luput dari keterlibatan pemuka agama dengan dasar teologi persembahan telah dipakai sebagai bisnis mengumpulkan harta dan kekayaan pribadi. Perpuluhan adalah milik Tuhan, bukan milik hamba Tuhan. Gereja harus mengelola dengan baik persembahan dan perpuluhan jemaat untuk pelayanan gereja agar gereja bertumbuh dan berkembang.
Peepuluhan yang ditekankan para hamba Tuhan untuk mengumpulkan pundi-pundi hamba Tuhan adalah tindakan yang tidak dapat diterima. Persembahan persepuluhan adalah milik Tuhan yang dikelola dengan baik menurut tata kelola gereja yang baik.
Apa yang dilakukan oleh Yakub dapat kita teladani: apa yang telah kita terima dari Tuhan sudah sepantasnya kita menyampaikan ucapan syukur dan terima kasih kepada Tuhan. Seberapapun persembahan yang kita serahkan kepada Tuhan mari kita berikan dari ketulusan hati.
Sahabat yang baik hati! Kotbah minggu ini meneguhkan kita semua bahwa Allah tetap memelihara janjinya kepada kita umatNya. Allah akan menyertai dan melindungi kita dalam setiap langkah hidup ini. Dengan penyertaan dan perlindungan Tuhan kita semua.
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar