Sabtu, 05 Agustus 2023

MAKANAN DAN MINUMAN ADALAH PEMBERIAN ALLAH

 Kotbah Minggu IX Stlh Trinitatis

Minggu, 6 Agustus 2023

Nas: Matius 14:13-21




MAKANAN DAN MINUMAN ADALAH PEMBERIAN ALLAH


Selamat hari minggu! Sahabat yang baik hati, di Jerman ada satu lembaga yang disebut dengan Tafel. Suatu lembaga sosial yang didirikan untuk menyediakan makanan bagi orang yang membutuhkan atau homeless. Visi Tafel ini adalah "tidak ada penduduk yang kelaparan". Konsep Tafel ini ialah mereka mendapatkan surplus atau sisa bahan makanan dari supermarket atau toko lainnya dan kemudian mereka menyediakan dan membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Jadi ini sebenarnya fungsinya adalah "bank makanan" untuk orang miskin. Setiap orang bisa berkontribusi dengan mengirim makan ke Tafel. Tidak sedikit  toko makanan yang mengirimkan makanan masih bagus dan bisa dimakan dapat dikirimkan ke Tafel.   No hungry in the city, tak ada orang yang kelaparan di kota, suatu visi yang sangat manusiawi. Allah selalu menyediakan makanan dan minuman dan siapaoun dipakai Tuhan untuk memberikan orang makan. Tafel adalah wujud kongkrit dari perkataan Yesus dalam kotbah minggu ini: berilah mereka makan. 


Banyak kotbah yang menekankan nas ini dari aspek mujizat, namun pada kotbah minggu ini harus kita tafsirkan sebagai tanggungjawab. Bagaimana orang percaya menerima perinrmtah dari Tuhan Yesus, yang disampaikan kepada murid: berilah mereka makan. Orang banyak datang dan mendengarkan kotbah dan pengajaran Tuhan Yesus, karena mereka sangat tertarik untuk mendengar dan mengikuti ajaran Tuhan Yesus sampai mereka tak memikirkan waktu untuk makan. 


Murid-murid pun gelisah, orang sebanyak ini harus bagaimana? Jika mereka terus mendengar pengajaran Yesus bisa kelaparan maka ada usulan dari murid agar mereka memulangkan orang banyak. Namun Yesus memerintahkan berikanlah mereka makan.


Dari aspek mujizat, kotbah minggu ini bisa kita lihat dari penjelasan logika yang sulit diterima tetapi terjadi. Yesus memberi makan 5.000 orang, memutar balikkan semua logika matematika kita. 5+2:5000=12.   Lima roti dan dua ikan yang makan lima ribu orang, namun masih bisa sisa dua belas bakul. Kejadian apa semacam ini? Inilah mujizat yang dilakukan oleh Yesus memberi makan orang banyak yang selalu mengikut Dia.


*1. Tergerak Oleh Belas Kasihan*

Kemanapun Yesus pergi selalu banyak orang yang mengikutiNya: ada diantaranya yang hendak mendengar pengajaran dan kotbahNya, ada juga yang membawa orang sakit agar disembuhkan dan ada pula yang hendak melihat tanda-tanda mujizat yang dilakukan Yesus. Mereka seperti domba yang tidak punya Gembala. Kemana Yesus pergi kerumunan massa pun akan selalu ramai. Sekalipun Yesus telah mencoba menghindari keramaian pergi ke tempat yang sepi namun tetap saja orang banyak mengikutiNya. Dalam berbagai kejadian agar tidak memberitahukan mujizat yang dilakukannya, namun dengan cepat tersebar kepada semua orang tentang apa yang dilakukan oleh Yesus.  Daya magnet Yesus  sangat luar biasa. Hal itulah yang membuat Yesus terharu dan melayani mereka dengan penuh kasih. Yesus tergerak oleh belas kasihan menyembuhkan orang sakit dan melayani orang banyak serta apa yang me jadi kebutuhan mereka diperhatikan oleh Yesus.


Matius 14:14 (TB)  Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit.


Yesus melakukan pelayanan digerakkan oleh belas kasihan. Yesus melakukan pwlayanan bukan untuk.populer atau bukan pula untuk diouji namun melayani digerakkan oleh hati yang tulus.


*2. Berilah Mereka Makan!*

Kesungguhan orang banyak nampaknya tidak memperdulikan waktu, sepanjang hari mereka mengikut Yesus sampai lupa makan. Sudah hampir malam namun mereka belum makan. Ada diantara mereka yang menganjurkan agar mereka disuruh pulang? Realistis memang karena bagaimana mungkin mereka melayani makan siang lima ribu orang? Sementara stok makan tidak ada pada mereka. Tak mungkin ada stok makanan bagi orang yang begitu banyak. Dalam keadaan demikian Yesus memerintakahkan murid-murid: "berilah mereka makan!" Selengkapnya dikatan dalam Matius 14:16 (TB)  Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan."


Berilah mereka makan! Ini bentuk imperatif, memerintahkan murid-murid untuk melayani mereka dengan memberi makan. Yesus tidak membiarkan orang-orang yang mengikutiNya lapar. Ketiadaan tidak dapat menjadi alasan untuk melakukan kebaikan. Perintah ini menginspirasi satu komunitas yang mendirikan lembaga yang disebut dengan Tafel: mereka memberikan makan orang miskin dan homeless di Jerman dan mereka tak pernah kekurangan bahan makanan. Sumber makanan yang mereka kumpul adalah dari warga yang kelebihan makanan. Banyak orang berbelanja makanan namun mereka tak menghabiskannya. Pengurus Tafel mengumpulkannya dan menyediakan makan bagi mereka bagi orang miskin, pengangguran dan homeless.


Perintah Yesus ini juga menjadi tugas dan missi gereja, jangan sampai ada disekitar kita yang tidak makan, apalagi mati kelaparan. Bagaimana itu mungkin sementara kita kekurangan? Ini sering menjadi alasan orangnuntuk tidak berbuat. Pikiran yang mengutakan kepentingan diri. Kotbah ini mengingatkan mentalitas: Cukup dulu aku, baru berpikir tentang orang lain. Ingatlah memenuhi kepentingan dan kebutuhan sendiri tak akan pernah cukup. Apakah tidak berbuat bagi orang lain?


*3. Berikanlah apa yang ada padamu!*


Matius 14:17-18 (TB)  Jawab mereka: "Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan." Yesus berkata: "Bawalah ke mari kepada-Ku."


Murid hanya punya lima roti dan dua ikan, itu diserahkan kepada Yesus dan mujizat pun terjadi tetapi bisa diberksti Tuhan Yesus untuk mencukupkan makan banyak orang. 


Lebih menohok lagi menurut versi Yohanes bahwa 5 roti dan 2 ikan milik seorang Yohanes 6:9 (TB)  "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?"


Berkontribusi dan berpartisipasi adalah rahasia dibalik mujizat ini. Sesungguhnya orang Yahudi jika melakukan perjalanan akan mengantongi roti dibalik jubahnya sebagai bekal. Ketika Yesus bertanya apa yang ada pada kamu? Murid menjawab: hanya 5 roti dan 2 ikan. Yesus berdoa, memberkati dan memecahkannya serta membagikannya bagi semua orang. Mujizat pun terjadi karena apa yang ada pada orang banyak diberikan kepada Yesus untuk didoakan dan diberkati menjadi pelayanan bagi sesama. Akhirnya semua orang mengeluarkan roti masing-masing. Semuanya roti dan ikan menjadi jamuan untuk 5000 orang (belum dihitung anak-anak da  perempuan).  Akhirnya semuanya dapat makan bahkan sisa dua belas bakul. 


Ini penting, jangan simpan yang ada padamu hanya untuk dirimu sendiri. Tetapi pesembahkanlah untuk pelayanan Kerajaan Tuhan maka mujizat pun akan nyata. Mujizat nyata bila pengikut Yesus membuka hati untuk berbuat bagi sesama. Persembahkanlah yang ada pada kita demi kesejahteraan sesama. Jika pa yang ada pada kita dipersembhakan dengan sukarela maka akan menghasilkan pekerjaan besar yang mencengahkan dan mensejahterakan orang banyak. 


Sahabat yang baik hati, kiranya firman yang kita dengarkan minggu ini menjadi sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...