Sabtu, 26 Agustus 2023

BERKAT TUHAN KEKAL SELAMA-LAMANYA

 Kotbah Minggu XII Stlh Trinitatis

Minggu, 27 Agustus 2023

Nas: 2 Samuel 7:25-29



*BERKAT TUHAN KEKAL SELAMA-LAMANYA*


Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah minggu ini 2 Samuel 7:25-29 merupakan doa dan pujian Raja Daud atas janji Allah tentang pengokohan kerajaan Daud yang memimpin Israel raya. Allah berjanji untuk memberkati Daud, menyertai dan memberikan kejayaan kepada Kerajaan Israel selama-lamanya.  Pengokohan ini memberikan kepastian akan pemimpin yang diharapkan oleh umat Israel. Kerajaan Mesias kokoh selamanya. Jika raja-raja di dunia ini memiliki batas kekuasaan berakhir seturut dengan waktu tetapi kerajaan Mesianis akan tetap selama-lamanya. 


2 Samuel 7:16 (TB)  Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." 


Pemilihan Daud menjadi raja adalah benar-benar urapan Tuhan. Tuhan yang menyuruh Samuel untuk mengurapi anak Isai menjadi raja bagi Israel menggantikan Saul. Dalam keluarga Isai Daud mungkin tidak diperhitungkan karena postur tubuhnya yang tergolong kecil di bawah rata-rata ukuran bangsa Yahudi. Ketika Samuel di rumah Isai satu persatu memperkenalkan anak-anaknya namun tidak ada yang petunjuk bagi Samuel untuk mengurapinya. Sampai Samuel berkata apakah masih ada anaknya yang lain? Isai pun menyebutkan masih ada yaitu Daud yang betubuh kecil dan sedang menggembalakan domba. Daud pun datang, setelah melihatnya Samuel pun yakin  dan atas petunjuk Tuhan mengurapinya menjadi raja bagi Israel. Kasus pertama yang dihadapi oleh Daud adalah mengalahkan Goliad panglima orang Flistin yang bertubuh besar. Atas kekuatan Tuhan Daud mengalahkannya dan memenggal kepala Goliad. Sejak itu nama Daud menjadi tersohor di Israel melebihi Saul. Saul mengalahkan beriburibu, namun Daud berlaksa-laksa. Suatu perbandingan yang tidak terbandingi. 


Daud pun memimpin bangsa Israel, dia diberkati dan dilindungi dari pengejaran Saul. Daud berhasil menyatukan seluruh suku-suku Israel dengan menetapkan Sion sebagai pusat pemerintahan. Semasa Daud umat Israel terlindung dari musuh-musuh, aman dan penuh dengan kesejahteraan. Daud juga berhasil memindahkan Tabut Perjanjian ke kemah Daud di Sion. Sejak itu ibadah menjadi berpusat di Sion. Demikianlah Tuhan memelihara umatNya dan memberikan kesejahteraan, keamanan semasa pemerintahan Daud.


Kasih setia Tuhan kekal dan abadi ini suatu janji penyertaan Tuhan atas umatNya. Tuhan tidak akan pernah meninggalkan umatNya. Kasih setua Tuhan akan tetap tidak akan meninggalkan umatNya.  Hal inilah menjadi kunci pokok pengharapan mesianis dalam pembuangan, sekalipun umat telah terbuang dan identitas mereka sebagai bangsa telah ditelan Babilonia namun mereka tetap meyakini Tuhan tidak akan meninggalkan umatNya. Sisasisa Israel yang meyakini janji ini tetap berpengharapan mesias akan datang. 


2 Samuel 7:15-16 (TB)  Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya, seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul, yang telah Kujauhkan dari hadapanmu.

Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh untuk selama-lamanya di hadapan-Ku, takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya." 


Sahabat yang baik hati, setelah nabi Natan menuturkan janji pengokohan keluarga Daud, Daud pun menyampaikan doa syukur. Dia bersujud dihadapan Allah atas berkat yang diterima.


Sekarang marilah kita petik beberapa pelajaran berharga dari kotbah minggu ini bagi kita.


*1. Janji dan Berkat Allah itu kekal*

2 Samuel 7:25 (TB)  Dan sekarang, ya TUHAN Allah, tepatilah untuk selama-lamanya janji yang Kauucapkan mengenai hamba-Mu ini dan mengenai keluarganya dan lakukanlah seperti yang Kaujanjikan itu.


Kotbah minggu ini mengajak kita untuk bersyukur bahwa Allah senantiasa menepati janjiNya. Allah tidak pernah melupakan apalagi membatalkan janji kepada umatNya. Doa Daud ini mengingatkan kita bahwa Allah itu setia. Allah memberkati para hambaNya bukan karena balas jasa dari apa yang baik dilakukan oleh manusia kepada Tuhan. Tetapi kebaikan yang diterima oleh manusia adalah karena Allah setia pada janjinya memberkati orang-orang yang dipanggilnya menjadi hambaNya.


Dengan demikian kotbah ini meneguhkan kita, jangan pernah ragu atas janji berkat Tuhan dalam hidup kita. Tuhan telah melakukan perbuatan besar dalam hidup kita, Dia bertindak dan berbuat mendatangkan apa yang terbaik untuk hamba-hambaNya.


Pertanyaan sekarang adalah sudah sejauh mana kita telah melakukan tanggung jawab kita kepada Tuhan. Seperti Daud yang memiliki kepedulian akan tabut Allah. Daud telah membangun istananya namun tabut perjanjian masih dalam tenda. Daud bermaksud membangun Bait Allah namun Allah sendiri yang menjawab bukan Daud yang membangun Bait Allah, tetapi anaknya sendiri. Daud tidak merasa ditolak oleh Tuhan atau menyalahkan dirinya hingga jatuh pada merasa bersalah karena bukan dia yang dikehendaki Tuhan mendirikan Bait Allah. Allah sendiri menentukan bahwa anak Daud sendirilah yang akan membangun bait Allah. Daud mengaminkannya hal ini suatu rencana Allah akan masa depan yang lebih baik bagi keluarga dan keturunan Daud. Daud meyakini akan ada keturunannya yang lebih baik darinya yang lebih berkenan dihadapan Tuhan dan melakukan perbuatan-perbuatan besar bagi nama Tuhan. Janji itu ditepati oleh Tuhan dan Daud dan keluarganya diberkati. Salomo anak Daud membangun Bait Allah bagi Tuhan. Bukan hanya itu, jauh ke depan kehadiran Yesus yang merupakan keturunan Daud membuktikan penggenapan janji Allah kepada umatNya. Yesus adalah Yuruselamat yang ditentukan Allah bagi setiap orang yang percaya kepadaNya.


*2. Doa sujud Daud*

Jika kita baca ayat sebelumnya, ada hal menarik dari doa Daud. Dia menyadari sepemuhnya siapa dirinya dihadapan Allah. Daud menyadari banyak kekurangan dan kelemahan dirinya dihadapan Allah. Apa yang diperbuatnya kepada Allah seolah masih belum seberapa dibandingkan dengan berkat yang diterimanya dari Tuhan. 


Baiklah kita baca ayat berikut ini:


2 Samuel 7:18-19 (TB)  Lalu masuklah raja Daud ke dalam, kemudian duduklah ia di hadapan TUHAN sambil berkata: "Siapakah aku ini, ya Tuhan ALLAH, dan siapakah keluargaku, sehingga Engkau membawa aku sampai sedemikian ini? 

Dan hal ini masih kurang di mata-Mu, ya Tuhan ALLAH; sebab itu Engkau telah berfirman juga tentang keluarga hamba-Mu ini dalam masa yang masih jauh dan telah memperlihatkan kepadaku serentetan manusia yang akan datang, ya Tuhan ALLAH. 


Siapakah aku ini Tuhan? Apa yang dilakukan Daud ini sangat penting direnungkan? Dia merasakan begitu baiknya Tuhan, Daud menyadari sepenuhnya siapa dirinya dihadapan Tuhan. Selain menyadari diri, Daud juga merenungkan apa yang diperbuat Tuhan baginya dan yang dilakukannya untuk Tuhan. Sungguh apa yang telah dilakukannya untum Tuhan tidaklah bersrti bila dibandingkan dengan perbuatan Tuhan yang menghantar Daud hingga menjadi raja atas Israel.  Satu persatu musuhnya ditahlukkan, Israel disatukan, Daud memulihkan peribadahan dan menjadikan Israel bangga menjadi bangsa yang besar ditakuti dan disegani oleh bangsa-bangsa sekitar. Dalam semua yang dilakukannya tidak ada kesan untuk memegahkan diri. Justru Daud merendahkan diri di hadapan Allah.


Di dalam pengalaman hidup sehari-hari ada saja orang merasa telah berbuat banyak kepada Tuhan dengan memegahkan diri. Hal itu bisa terjadi dalam kehidupan keluarga dan dalam kehidupan bergereja. 



*3. Permohonan berkat bagi keluarga dan masa depan*

Daud adalah ayah yang baik, yang berdoa dan memikirkan masa depan keluarga dan anak-anakNya. Hal itu nampak dalam permohonannya dalam ayat berikut


2 Samuel 7:29 (TB)  Kiranya Engkau sekarang berkenan memberkati keluarga hamba-Mu ini, supaya tetap ada di hadapan-Mu untuk selama-lamanya. Sebab, ya Tuhan ALLAH, Engkau sendirilah yang berfirman dan oleh karena berkat-Mu keluarga hamba-Mu ini diberkati untuk selama-lamanya." 


Jika kita simak ayat di atas ada dua hal permohonan Daud tentang keluarga:


a. Berkat Tuhan atas keluarga. Daud meminta kepada Tuhan berkat dalam keluarga. Berkat dalam keluarga tentu kebahagiaan dan kebutuhan. Ada banyak masalah keluarga yang bisa timbul, ketidakharmonisan, pertentangan, perceraian dan berbagai masalah yang timbul di dalam keluarga. Disini Daud memohon berkat dalam keluarga agar keluarganya tetap dalam berkat dan penyertaan Tuhan.


b. Keluarga yang tetap setia di hadapan hadapan Allah. Hal kedua yang bisa kita tangkap adalah adanya kekuatiran, apakah keluarga (anak-anak Daud nantinya tetap ada dihadapan Allah? Apakah mereka akan tetap setia kepada Tuhan? Daud memohon agar keluarganya dan anak-anakNya tetap ada dan setia kepada Tuhan.

Kekuatiran Daud ini bisa saja menjadi kekuatiran kita semua di jaman sekarang. Anak-anak yang kita besarkan tetap setia menjadi saksi-saksi Kristus.


Bagaimana berkat keluarga ini terjadi, disinilah kita bisa mempedomani 

Mazmur 128:1, 3-4 (TB)  Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! 

Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu! 

Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN. 


Sahabat yang baik hati! Kotbah minggu ini meneguhkan kita semua bahwa janji berkat Allah kekal selama-lamanya. Janji berkat Tuhanninilah yang membuat kita terus berpengharapan. Tuhan tetap setia pada janjiNya  jika ada di dalam hidup ini belum terwujud, jangan berputus asa tetaplah berpengharapan waktunya Tuhan akan menggenapiNya. Amin


Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...