Kotbah Minggu PALMARUM
Minggu, 13 April 2025
Ev. Mazmur 68:25-36
MENYANYIKAN ALLAH ITU RAJA
Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kita telah memasuki Minggu Palmarum mengingatkan kita peristiwa Yesus memasuki Yerusalem. Pada saat itu orang banyak mengeku-elukan dan menyambut Yesus, menyanyikan Hosanna dan meletakkan palma atau maremare dan daun-daun hijau di sepanjang jalan. Mereka bersuka cita bersoraksorai menyambut Yesus memasuki Yerusalem. Harapan mereka Yesus akan memenuhi harapan mereka untuk memenuhi janji Allah. Namun orang banyak keliru memahami kehadiran Yesus.
Di satu sisi umat Allah mengelu-elukan Yesus, berharap Yesus naik tahta untuk menghimpun kaum Yahudi agar merdeka dari penjajahan Romawi, namun Yesus tidak naik kuda tetapi naik keledai, Tuhan tidak memimpin pasukan perang melawan tetara Romawi melainkan menghimpun unat Allah untuk menghadap Tuhan. Bukan persng tetapi perdamaian. Keselamatan yang dibawa Yesus bukanlah keselamatan politis tetapi keselamatan yang hakiki bebas dari dosa dan maut melalui pengorbanannya di Salib. Yesus adalah kuban keselamatan, kurban penghapusan dosa yang ditetapkan Allah untuk menyelamatkan manusia.
Sahabat yang baik hati! Kotbah di Minggu Palmarum ini mengajak memuji dan memuliakan Tuhan di tempat yang Maha Kudus. Allah adalah raja yang menang atas segala bangsa.
Mazmur pasal 68 ini dimulai seperti seruan Musa dalam Bilangan 10:35 saat bangsa Israel mengikuti Tabut Perjanjian. Ini pasti mengingatkan pada masa ketika Daud memimpin suatu prosesi penuh sukacita dan membawa Tabut tersebut dari rumah Obed-Edom ke Yerusalem. Dengan sorakan pujian dan bunyi sangkakala, Daud dan rakyatnya membawa Tabut suci itu menuju Gunung Sion. Itulah waktu untuk menyanyikan pujian bagi Tuhan yang kehadiran-Nya mendatangkan sukacita besar. Hanya di dalam Allah ada pengharapan. Daud memuji Allah atas perlindungan dan pemeliharaanNya. Ketika kita melihat keagungan sesungghnya dari Allah, respon kita tentulah memuji Dia. Ini adalah nyanyian iman karena banyak dari kebaikan ini belum terjadi pada zaman Daud.
Sekarang baiklah kita mempelajari pokok penting dari kotbah ini:
1. Arak-arakan memuliakan Tuhan
Mazmur ini merupakan nyanyian iman kita suatu arak-arakan memuliakan Allah, Allah itu adalah Raja yang menang dan raja yang mengatasi segala bangsa. Negara adikuasa tahkluk dan tunduk kepadaNya. Tidak ada bangsa manapun yang tidak di dalam.kekuasaanNya.
Memazmurkan dan memuliakan Allah adalah raja seluruh umat harus datsng kehadaritNya, berarak-arakan memuji dimulai dari imam, penyanyi, pemusik, raja-raja dan pemimpin suku-suku Israel. Semua unsur-unsur ini disebutkan oleh Mazmur 68 sebagai catatan penting, mari seluruhnya tanpa terkecuali ikut menghadap hadirat Tuhan, memulikan dan memberikan hormat dan segala oujian kepadaNya. Biarlah Allah yang diouji dan disembah selama-lamaNya.
Memuji Allah memuliakan Allah secara konsisten inilah undangan bagi kita. Jangan seperti peristiwa Palmarum, seluruh umat bersoraksorai menyambut Yssus dan meletakkan Palma dan kain hijau dijalan, namun saat mereka harapan mereka tidak sesuai berbalik dan berkata: salibkan Dia, salibkan Dia.
Disini kita diajak untuk melakukan refleksi kemanusiaan (kedagingan) kita, senang dan bahagia, memuji dan menyanjung orang saat berharap bisa memenuhi harapannya, apabila harapannya tidak ditemukan maka akan kecewa, berubah dan berbalik memusuhi dan menghianati.
2. Allah di tempat Maha Kudus
Hal kedua yang sangat penting kita perhatikan di dalam Kotbah ini adalah, peran bait Allah. Dalam Mazmur 68 Allah hadir di tempat yang Maha Kudus.
Dalam tradisi Yahudi, hanya Imam Besarlah yang boleh masuk ke ruang Maha Kudus sekali dalam 7 kali 7 Tahun Sabbath. Imam Besar akan mempersembahkan korban penghapusan dosa dan menyatakan pembebasan, lebih tepatnta Tahun Yobel. Di Tahun Yobel merakan kebebasan, bebas dari hutang, tanah yang tergadai akan kembali ke pemiliknya, saudara yang menjadi budak akan dibebaskan menjadi merdeka.
Dalam kotbah ini Allah dipuji dan dimuliakan di ruang yang Maha Kudus, menjelaskan kepada kita akan tindakan Allah yang melakukan penebusan dan pembebasan umatNya.
Pujian dan sorak-sorai yang disampaikan umat adalah bahagian dari sukacita atas tindakan penyelamatan Allah. Inilah yang harus kita syukuri dan kita maknai di Minggu Palmarum ini. Yesus datsng ke Yerusalem he dak memenuhi janji keselamatan Allah dengan oengorbananNya di kayu salib. Yesus adalah imam besar dan sekaligus sebagai korban keselamatan sekali untuk selama-lamanya.
Dalam Mazmur 68 ini juga memuat tanggung jawab raja dan pemimpin-pemimpin terhadap Bait Allah. Disebutkan dalam Mazmur 68:29 (TB) (68-30) Demi bait-Mu di Yerusalem, raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu.
Hal ini mengingatkan kita memuji Tuhan diikuti dengan syukur melalui persembahan.
3. Memohon perlindungan dari ancaman bangsa asing.
Mazmur 68:30-31 (TB) (68-31) Hardiklah binatang-binatang di teberau, kawanan orang-orang kuat, penguasa-penguasa bangsa-bangsa! Injaklah mereka yang mengejar perak; serakkanlah bangsa-bangsa yang suka berperang! (68-32) Dari Mesir orang membawa barang-barang tembaga, Etiopia bersegera mengulurkan tangannya kepada Allah.
Diaimi pemazmur memohon perlindungan dari tantangan bangsa-bangsa asing. Dalam ayat 30-31 ini pemazmur menyebutkan ancaman dari bangsa-bangsa sekitar. Binatang tiberau yang suka mengejar perak dan bangsa-bangsa yang suka bertengkar, dan sepsigim Mssir dan Kus. Disini pemazmur menyebutkan bangsa-bangsa asing yang akan mengancam keberadaan umaat Allah. Pemazmur memohon perlindungan dan biarlah mereka tahkluk.
Dalam PL kita perhatikan pada masa-masa tertentu ada kejayaan satu bangsa yang menahlukkan bangsa-bangsa sekitar, namun kejayaan mereka terbatas kemudiab ditahlukkan oleh bangsa asing dan seluruh daerah kekuasaannya ditahlukkan oleh bangsa yang menang perang. Demikianlah bangsa-bangsa adikuasa menguasai dan menahklukkan bangsa sekitar. Muncullah seperti Mesir, Babelonia, Asyur, Persia, Romawi dll. Demikianlah bangsa-bangsa muncul sebagai penguasa yang menahlukkan bangsa-bangsa namun kejayaan mereka terbatas. Negara-negara yang disebutkan disini kelak akan tahluk dan datang mencari Tuhan di tempat yang Maha Tinggi. Mesir dan Kus, bangsa bangsa lain yang berkeinginan menjadi adikuasa akan sujud dan datang ke Bait Allah yang Maha Kudus.
Sahabat yang baik hati, dari kotbah Minggu ini, kita harus terus memercayai Allah karena pada saatnya, Dia akan memenuhi janji. Allah membebaskan umatNya dan menghancurkan para musuh-Nya. Keselamatan adalah bebas dari dosa dan maut. Orang-orang yang menolak untuk datang kepada Allah akan binasa oleh dosa dan maut. Mereka akan terperangkap oleh dosa yang mereka cintai dan dibinasakan oleh maut yang mereka takuti. Betapa akan jauh lebih baik keadaannya orang-orang yang mengasihi Allah dan takut pada konsekuensi dosa. Ketika kita memikirkan segala sesuatu yang telah Allah perbuat bagi kita, seharusnya kita merasa kagum dan berlutut di hadapan Tuhan di dalam bait-Nya. Alam di sekeliling kita banyak bukti menunjukkan keajaiban kuasa Allah. Kuasa-Nya yang tak terbatas dan keagungan-Nya yang tak terkatakan membuat kita gentar di hadapan hadirat Allah. Betapa beruntungnya kita karena Allah memelihara kita.
Mengingat pemeliharan dan pekerjaan Allah dalam kehidupan ini sebagaimana disaksikan oleh perjalanan umat Israel, seharusnyalah kita selalu rindu berada dalam persekutuan, berada dalam ruang lingkup Jemaah Allah. Apa yang hendaknya kita lakukan ketika kita merasakan berada dalam Jemaah Allah? Tentunya yang kita bicarakan adalah hal-hal yang dikerjakan Allah bagi kita. Tidaklah hanya hal besar dan luar biasa kemudian kita mau menyaksikannya atau memperkatakannya, hal yang biasa-biasa kita alami setiap hari merupakan adalah cara Tuhan memberkati, menyertai dan memelihara kehidupan kita. Jika kita merasa kesepian, atau dalam keadaan tidak nyaman, bergabunglah dengan sesama umat Allah dalam persekutuan dan dalam pujian. Kemudian temukanlah sukacita besar dalam mengasihi dan memuji Allah. Amin
Salam Palmarum
Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar