Sabtu, 22 Juli 2017

ORANG BENAR AKAN BERCAHAYA SEPERTI MATAHARI

ORANG BENAR BERCAHAYA SEPERTI MATAHARI (Matius 13:24-30;36-43)

Selamat Hari Minggu! Topik kotbah minggu ini 23/07/2017 diangkat dari ayat terakhir kotbah minggu ini Matius 13:43 bahwa orang benar akan mengakhiri pergumulannya dalam kemenangan. Dalam dunia Romawi matahari adalah kemenangan. Alkitab memahami matahari adalah sumber terang, benda penerang yang diciptakan Tuhan membedakan siang dan malam. Tidak ada benda penerang yang memancarkan cahaya yang dapat mengalahkan sinar matahari. Demikianlah kemenangan orang-orang benar atas kejahatan. Sehebat apapun kejahatan menempel pada kebaikan, atau selihai apapun kejahatan menyamarkan diri di dalam kebaikan pada akhirnya yang jahat tetaplah jahat, namun kebaikan tetap kebaikan.
Kotbah minggu ini merupakan dua perikop: perumpamaan Tuhan Yesus akan lalang diantara gandum (24-30) dan penjelasannya (36-43). Marilahnkita ambil beberapa pelajaran yang sangat menarik dari kotbah minggu ini:

1. Perumpamaan Yesus tentang ilalang diantara gandum menyadarkan kita bahwa dunia ini adalah ladang yang subur untuk benih kebaikan dan kejahatan. Ketika orang menaburkan kebaikan dan berbuat baik saat yang sama si Iblis pun bekerja menaburkan benih kejahatan. Ini suatu realitas; tidak ada kepastian dunia ini tanpa kejahatan. Tugas anak-anak terang adalah menaburkan kebaikan (gandum). Sebagai mana Yesus menaburkan benih kebaikan melalui pengajaran, melalui kotbah, pelayanan yang dilakukannya demikianlah kita anak-anakNya tetap menaburkan benih kebaikan dalam hidup. Kita semua terpanggil untuk ikut pada missi Allah menaburkan kebaikan.  Kalaupun "lalang" (baca kejahatan) bertumbuh subur di sekitar kita jangan surut,  tetaplah menaburkan kebaikan. Banyak orang tidak berbuat karena takut sana, takut sini: ketika ada ide baik untuk mengembamgkan missi dan pelayanan saat yang sama akan muncul pula ide-ide yang melemahkan sehingga tak menabur apa-apa.  Dengan perumpamaan ini Yesus hendak mengajar kita  fokuslah pada gandum. Jangan karena peluang ilalang ada tak menabur gandum.

2. Dengan perumpamaan ilalang diantara gandum dan penjelasannya: kita menemukan bahwa selama dalam pertumbuhannya sang penabur tidak mencabut ilalang dari antara gandum. Perumpamaan ini hendak menegaskan bahwa tidak ada wewenang manusia untuk mencabut ilalang dari antara gandum. Hal ini hendak mengingatkan kita akanndua hal :
a) Penghakiman adalah milik Allah (Ibrani 10:30). Tugas anak-anak terang adalah menaburkan kebaikan; menasihati dan mengingatkan orang pada jalannya yang sesat agar berbalik. Waktunya akan tiba Tuhan akan menghakimi orang menurut perbuatannya. 1 Korintus 4:5 (TB)  Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.
b) Dalam hal ini Yesus sangat hati-hati agar tidak seorang pun yang merasa berhak atas nama Tuhan menghakimi sesamanya. Manusia memiliki keterbatasan untuk menjangkau akar kejahatan, itulah sebabnya  Yesus menjelaskan perumpamaan ini tak ada wewenang untuk mencabut ilalang karena dapat berdampak maksud hati mencabut ilalang namun gandum ikut tercabut.  Tugas kita adalah menaburkan kebaikan: kalahkanlah kejahatan dengan perbuatan baik (Rom 12:21)

3. Serahkan pada Tuhan, waktu akan menjawab. Biarlah kebaikan berbuah dari orang-orang benar. Kalau pun kejahatan bertumbuh subur, lihai melakukan provokasi dan propaganda serta pandai menyamar dengan berbagai motif pada akhirnya waktu akan menjawab menuju akhir masing-masing. Gandum akan dikumpulkan ke lumbung yang dipersiapkan oleh sang penabur tetapi ilalang akan dipisahkan dari biji-biji gandum. Ilalang  akan hangus terbakar dan menjadi debu yang diterbangkan angin.
Demikianlah akhir akhir kejahatan. Jalan orang fasik akan menuji kebinasaan namun orang-orang benar akan bersinar seperti matahari. Bersinar merayakan kemenangan akhir dalam kerajaan Allah.
Sahabat yang baik hati kotbah minggu ini mengajak kita biarlah benih kebaikan yang bertumbuh dan berbuah dalam hidup kita semua. Amin.

#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH KEKAL

  Kotbah Minggu Akhir Tahun Gerejawi - Peringatan Orang Meninggal Minggu, 24 Nopember 2024 Ev. Daniel 7:9-14 KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH YA...