Selasa, 18 Juli 2017

PENGORBANAN KRISTUS

PENGORBANAN KRISTUS

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita mengambil waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu 19/7/2017

1 Petrus 2:24 (TB)  Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

1 Peter 2:24 (UKJV)  Who his own self bare our sins in his own body on the tree, that we, being dead to sins, should live unto righteousness: by whose stripes all of you were healed.

Sahabat yang baik hati tentu kita telah pernah membaca atau mendengar kisah haru yang menggetarkan jiwa. Misalnya tindakan pengorbanan seorang ibu terhadap anaknya: nekad menerobos api yang menyala demi menyelamatkan anaknya yang terjebak dalam suatu peristiwa  kebakaran. Seorang ibu rela mati ditabrak kereta api ketika kereta dorong bayinya tersangkut di rel. Mungkin juga kisah cinta yang mengharukan seorang kekasih yang nekad melakukan tindakan koyol hingga bunuh diri demi membuktikan cinta kasihnya pada orang yang dicintainya. Mungkin banyak lagi kita temukan kisah-kisah yang mengharukan di dunia ini. Jika kita telisik tentu kisah haru atau pengorbanannya umumnya karena ada ikatan spesial atau hubungan yang khusus.  Namun adakah orang yang mau mengorbankan dirinya bagi seorang pendosa, yang semestinya layak di hukum mati. Adakah orang yang mau berkorban dan mempertaruhkan nyawa bagi seorang yang tidak dia kenal?

Sahabat yang baik hati, inilah pengorbanan Yesus Kristus yang tiada tara, yang melebihi kisah haru dan pengorbanan manapun di dunia ini. Yesus Kristus rela berkorban demi kita orang berdosa. Dia rela menempuh jalan salib, yang penuh dengan penderitaan, hinaan, cacian dan siksaan demi menyelamatkan kita orang berdosa  Dia memikul dosa kita di kayu salib. Oleh bilur-bilurNya kita disembuhkan.

Pertanyaan adalah apakah respon kita terhadap Pengorbanan Kristus? Rasul Petrus hendak menggugah hati kita untuk semakin merasakan begitu berharganya hidup kita. Kalau kita berharga di mata Tuhan apakah yang bisa kita lakukan? Yesus tidak menuntut apapun dari kita, karena kasihNya tulus. Hanya satu yang dia inginkan peliharalah keselamatan yang telah diberikan dengan mengikuti jejak Yesus dalam hidup ini. Teladan sudah ditinggalkan bagi kita yaitu hidup mengasihi.

#pdt nekson m sjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MENGUCAP SYUKUR ATAS KASIH KARUNIA TUHAN

 Kotbah Minggu Setelah Natal MINGGU, 29 Desember 2024 Ev. 1 Timotius 1:12-17 MENGUCAP SYUKUS ATAS KASIH KARUNIA TUHAN Selamat Hari Minggu! M...