Selasa, 20 Februari 2018

BUKAN SOAL MAKANAN SAJA

BUKAN SOAL MAKANAN SAJA

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, mari gunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 21/02/2018

 Matius 4:4 (TB)  Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."

Matthew 4:4 (RSV)  But he answered, "It is written, `Man shall not live by bread alone, but by every word that proceeds from the mouth of God.'"

Ayat renungan ini merupakan jawaban Tuhan Yesus untuk mengcounter godaan Iblis yang berusaha mencobai Tuhan Yesus saat berpuasa. Ketika Yesus lapar, Iblis mencobai Yesus dengan meyakinkan bahwa Anak Manusia memiliki kuasa untuk mengubah batu menjadi roti. Roti tentu kebutuhan orang lapar. Inilah siasat iblis yang sangat mengetahui kondisi seseorang, orang lapar membutuhkan makan, orang yang haus membutuhkan minum dan pikiran logis lainnya. Hal ini harus kita siasati dalam hidup ini, karena iblis selalu berkeliling mengincar korbannya, seperti harimau lapar (Ban 1 Pet 5:8). Namun jawaban Yesus ini mematahkan godaan iblis, dan sekaligus menjadi pedoman bagi kita orang percaya bahwa kita memiliki kekuatan untuk melawan godaan iblis dalam hidup ini.

Selain mematahkan godaan iblis, jawaban Yesus ini juga memberikan pengajaran yang sangat berharga. Orang percaya tidak hidup dari roti saja. Hal itu telah terbukti dalam sejarah perjalanan bangsa Israel di padang gurun menuju Kanaan. Mereka berjalan di padang gurun selama 40 tahun. Tuhan mencukupkan apa yang mereka makan; setiap pagi manna tersedia bagi umat Israel. Manna bagi bani Israel adalah roti sorga, yang disediakan Allah bagi umatNya. Pengalaman leluhur ini adalah bukti sejarah, benar bahwa manusia tidak hidup dari roti saja. Jauh dari itu Yesus menyatakan: "Akilah Roti Hidup" (Yoh 6:35,48) menandaskan kebutuhan utama kita adalah Kehidupan Kekal. Jika roti yang kita makan sekarang kita keyang, maka 3 jam berikutnya kita akan merasa lapar. Namun adalah Roti Hidup. Yesus memberikan bagi kita roti gratis dari Sorga, yaitu tubuhNya sendiri yang menjadi korban keselamatan agar kita beroleh kehidupan yang kekal. Maka terimalah Yesus sebagai roti yang memberikan kehidupan bagi kita.

Dalam banyak pembahasan moral  ada orang yang memaklumi perbuatan mencuri demi perut atau setidaknya hukuman diperringan bagi orang yang mencuri karena lapar. Namun sangat berbeda dengan mencuri karena keinginan.  Ini namanya etika kondisional atau etika situasional. Namun etika Yesus melebihi etika kondisional/situasional. Dengan pernyataan Yesus ini menegaskan bahwa tidak ada alasan bagi orang percaya yang dapat dibenarkan melakukan pelanggaran perintah Allah hanya karena alasan perut atau makanan. Benar setiap orang pasti memiliki pergumulan dalam hal makan. Namun Tuhan menyediakan bagi kita lewat bekerja. Memang harus kita katakan bahwa ada banyak orang yang berjerih juang agar mendapat makanan atau membutuhi nafkah keluarga. Namun jangan sampai ada orang yang melakukan dosa hanya karena hal makanan.

Orang percaya tidak hidup dari roti saja. Kata "tidak hidup dari roti saja" menunjukkan kita butuh makan dan tidak ada orang yang tidak membutuhkan makan namun Kristus juga menyedikan makan rohani kita, yaitu firman Tuhan. Jangan sampai demi mencari makan kita kehilangan kehidupan.

Sahabat yang baik hati, mari hayati Firman karena firman adalah sumber kehidupan kita. Biarlah segala kebaikan dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai kita saudara. Amin

Salam #nekson m simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH KEKAL

  Kotbah Minggu Akhir Tahun Gerejawi - Peringatan Orang Meninggal Minggu, 24 Nopember 2024 Ev. Daniel 7:9-14 KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH YA...