Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merwnungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 02/07/2018
2 Korintus 9:10 (TB) Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;
2 Corinthians 9:10 (RSV) He who supplies seed to the sower and bread for food will supply and multiply your resources and increase the harvest of your righteousness.
Menerima dan memberi aktifitas yang melekat pada manusia. Rupanga penelitian membuktikannbahwa dalamndiri manusia ada kecenderungan sifat menerima dan memberi ada pada diri seseorang. Adam Grant menuliskan satu buku yang menarik berjudul "Give And Take", buku sangatbterkenal danntekah diterjemahkan berbagai bahasa. A.Grant mengemukakan tiga tipe manusia: a) PENERIMA: cara berpikir bagaimana seseorang mendapatkan atau menerima sesuatu dari orang lain, tipe ini akan iri pada orang lain dan berusaha menjatuhkan orang lain jika kalah dalam suatu kompetisi atau kalah dalam penawaran projek. b) PEMBERI selalu berpikir pada apa yang bisa dilakukan untuk orang lain, membuat inovasi apa yang dibutuhkan orang lain. c) Ketiga PENGIMBANG berusaha memelihara keseimbangan memberi dan menerima, biasanya bertindak berdasarkan prinsip keadilan. Dalam buku ini Adam Grant menawarkan berpikir menjadi pemberi akan menjadi pilihan paling sukses. Pemberi akan terus mengevaluasi diri dan membuat inovasi baru menawarkan apa yang bisa membantu orang lain. Hasilnya pemberi mendapat imbalan yang melebihi apa yang dipikirkan.
Apa yang dikemukakan oleh Adam Grant bersumber dari Alkitab sebagaimana dikemukanan Paulus dalam renungan hari ini. 2 Korintus 9:6-7 (TB) Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
Memberi dengan sukacita tidak pernah berpikir untuk menerima balas dari orang yang diberi akan mendapatkan kebaikan dari Tuhan. Dengan memberi kita tidak pernah kekurangan. Hal ini dapat kita bandingkan dengan Danau Galilea; danau ini menerima mata-mata air dari lereng-lereng gunung di sekitarnya, tetapi mengalirkan air juga lewat sungai Yordan. Di danau ini hidup ikan dan masyarakat sekitar memperoleh manfaat. Sebaliknya lihatlah Laut Mati, sumber air yang mengalir masuk ada, namun tidak ada air yang dialirkan keluar dari laut mati. Hasilnya tingkat keasinan air tertinggi di dunia, tidak ada mahluk atau tumbuhan yang hidup.
Ini adalah contoh real penerima dan pemberi; orang yang telah menerima kebaikan dari Tuhan dan disalurkan dengan tulus iklas tanpa mengharapkan balasan bukan kekurangan namun memperoleh manfaat yang lebih besar. Asalakan kebaikan dikukan dengan tulus, jangan dengan sedih hati dan terpaksa. Bukan dari yang kita beri balas dari pada yang kita beri tetapi Tuhan telah mempersiapakannya. 2 Korintus 9:8 (TB) Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Renungan pagi ini, mwngingatkan kita akan manfaat memberi, Tuhan telah menyediakan bibit bagi penabur, menyediakan roti untuk dimakan dan menyediakan benih dan melipatgandakan hasil yang akan dituai oleh orang yang memberi
Sahabat yang baik hati! Tanamkanlah pada hati kita untuk menjadi pemberi jangan hanya penerima, jangan hanya menuntut, tetapi mulai bergegas untuk berpikir apa yang harus kita lakukan bagi orang lain. Jika anda pernah belajar bahasa Inggris, teman kita menyapa dengan kata: "What can I do for you?" Sapaan seperti inilah yang harus kita tempa pada diri kita masing-masing.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam
#Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar