Jumat, 13 Juli 2018

JAUHKAN DIRI DARI KETAMAKAN

JAUHKAN DIRI DARI KETAMAKAN

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggjnakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Sabtu, 13/07/2018

Lukas 12:15 (TB)  Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

Luke 12:15 (RSV)  And he said to them, "Take heed, and beware of all covetousness; for a man's life does not consist in the abundance of his possessions."

Mungkin kita sudah pernah mendengar kisah  ketamakan seekor anjing, perhatikanlah jika sedang makan temannya sendiri juga akan dihajar untuk menghabiskan makanan yang didepannya. Dalam buku pelajaran SD tahun 1970an  Ada  cerita mengenai ketamakan seekor anjing, ketika berburu dia mendapat seekor kelinci yang tambun,  dia pun menikmatinya dengan lahap, karena sudah terlalu kenyang dia tidak dapat menghabiskannya. Maka sebahagian yang sisa dia gigit dan bawa pulang. Dalam perjalanan pulang menyeberangi sang anjing melewati waduk dengan jembatan kayu. Ketika berada diatas air dia melihat banyangannya.  Seekor anjing membawa buruannya, sangat tergiur melihat anjing membawa daging, instingnya sangat cepat anjing itu pun langsung mengerang dan melompat menerkam banyangannya...buaaarr... anjing itu pun tercebur. Dia kehilangan buruannya karena rakus dan tamak. Dia akhirnya megap-megap dan bersusah payah sekuat tenaga untuk keluar dari waduk.
Cerita ini adalah salah satu contoh pengajaran agar tidak tamak dan rakus. Dalam segala keadaan kuasai diri, kelola keinginan dengan baik jangan sampai demi pemuasan diri sendiri kehilangan segalanya.  

Alkitab merupakan sumber yang sangat kaya mengajarkan agar jangan rakus dan tamak. Itu pula yang diingatkan oleh renungan pagi hari ini agar berjaga-jaga dan waspada terhadap segala ketamakan. Ketamakan bukan saja merugikan orang namun merusak diri sendiri. Tamak dalam Kata Yunani "epithumia", kata ini  mengungkapkan keinginan yang kuat. Itulah sebabnya kata tamak sangat tidak terlepas dari nafsu dan keserakahan. Membataski keinginan dan ketamakan dipertegas pada Hukum ke X: Jangan mengingini rumah sezamamu, baik hambanya atau pun milik sesama.

Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ketamakan. Ini peringatan dan perintah agar menjauhkan diri dari segala ketamakan. Ketamakan merupakan kebalikan dari prinsip orang percaya. Prinsip ketamakan adalah pemuasan diri sendiri tanpa memperhatikan kebutuhan orang lain. Kekristenan mengajarkan kerelaan berkorban untuk peduli terhadap kepentingan orang lain. Kasih mengajarkan pengabdian dan kepedulian terhadap orang lain. Ketamakan tak beri ruang bagi kebutuhan orang lain, bahkan menyedihkan demi kepentingan diri mengorbankan orang lain. Jika sudah tamak, pastilah serakah: apa saja dilakukan semuanya pasti berorietasi pada pemuasan diri.

Sahabat yang baik hati! Sebagaimana pesan dari renungan di pagi hari ini, jauhkanlah ketamakan karena sangat bertolak belakang dengan prinsip kekristenan. Ketamakannhanya merusak diri kita karena dapat menyiksa diri demi mencapai keinginan diri. Orang percaya hidup di dalam kasih, rela berkorban dan membangun persekutuan. Dimanapun kita berada jauhkanlah segala ketamakan, tetapi buahkanlah kasih

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam.l hidup saudara. Amen

Salam

#Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...