Selasa, 17 Juli 2018

MENGELOLA PEMBERIAN TUHAN

MENGELOLA PEMBERIAN TUHAN

Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Rabu, 18/07/2018

Amsal 13:11 (TB)  Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.

Proverbs 13:11 (RSV)  Wealth hastily gotten will dwindle, but he who gathers little by little will increase it.

Amsal Salomo sangat kaya atas pengalaman hidup, dari sekian banyak pengalamannya hendak dishare kepada setiap orang yang mau mencari hikmat.  Dalam renungan pagi ini Salomo hendak berbagi tentang bagaimana sikap terhadap apa yang kita peroleh. Semua pengalaman ini dibagaikan agar kita berhikmat mengelola hidup ini di dalam rasa syukur dan takut akan Tuhan.

Renungan pagi ini merupakan peringatan dan dan motivasi. Jika harta banyak ingatlah harta itu bisa berkurang. Yesus telah memberikan contoh tentang cerita anak yang hilang dalam Lukas 15. Seorang anak yang meminta warisan harta  yang menjadi bagiannya dari bapak. Bapaknya pun memberikannya; apa yang terjadi pada sang anak? Memiliki banyak harta bukan meanfaatkannya dengan baik, justru menghambur-hamburkannya kepada hal-hal tidak berguna. Ketika uangnya masih banyak kerabat pun mengelilinginya, bersama-sama menghabiskannya namun ketika hartanya sudah habis kawan tiada,  dia pun ditinggalkan sendirian menghadapu kesusahannya. Tak seorang pun yang mendampinginya, hingga terpuruk di kandang babi. Akhirnya dia sadar dan hendak kembali ke rumah bapaknya.

Ini adalah salah satu contoh bahwa kekayaan yang diperoleh dengan mudah akan berkurang. Ini peringatan sekaligus nasehat bahwa ketika memiliki uang dan kekayaan harus arif dan bijak sana. Bahkan ketika memiliki uang baiklah tetap seperti seorang yang tidak memiliki, arif dan bijak sana mengelola pemberian Tuhan.  Peringatan ini bukan berarti mengajarkan hidup yang pelit. Alkitab sangat nenentang sifat kikir. Orang kikir tak layak dalam Kerajaan Sorga (band 1 Kor 5:10-11). Orang kikir tergesa-gesa ingin menjadi kaya. Orang kikir beranggapan memberi berarti kerugian, orang kikir hanya berpikir untuk menambahkan hartanya tanpa memberi. Padahal orang kikir akan selalu berkekurangan (Amsal 28:22). Alkitab mengajarkan untuk memberi karena adalah lebih berbahagia memberi dari menerima (Kis Rasul 20:35)

Kekayaan itu amat berharga ketika kita peroleh dari jerih juang dan kerja keras. Ketika mendapat banyak syukurilah dan ariflah mengelolanya, jangan menghambur-hamburkannya kepada hal berguna. Sebaliknya jika hasil kerja kita sedikit dan tak seberapa, jangan berputus asa, tetapi bersabarlah dan bertekunlah karena sedikit demi sedikit lama-lama akan menjadi banyak.  Barang siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya. Hal ini sama dengan apa yang diungkapkan oleh BE HKBP 270:1
Ia aek santetek, na otik do i
Molo sai manetek, mangalantap i
Lagu ini sama artinya dengan ungkapan: "sedikit demi sedikit lama-lama menjadi banyak." Pesan ini mengingatkan bahwa sesuatu yang besar tidak dimulai dengan hal besar namun dimulai dengan yang kecil.

Sahabat yang baik hati! Peringatan dan motivasi dari renungan ini mengajarkan kepada kita bagaimana mengelola pemberian Tuhan. Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, namun jerih juang yang juang yang mengumpulkan sedikit-demi sedikit adalah satu motivasi yang baik, karena tidak ada orang yang langsung menjadi orang besar. Hasil yang sedikit bersumber dari usaha dan kerja keras lebih berharga dari harta kekayaan yang diperoleh dari jalan yang tidak diberkati Tuhan

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...