Senin, 09 Juli 2018

JANGAN HATIMU MELEKAT PADA HARTAMU

JANGAN HATIMU MELEKAT PADA HARTAMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Selasa, 10/07/2018

Mazmur 62:10 (TB)  (62-11) Janganlah percaya kepada pemerasan, janganlah menaruh harap yang sia-sia kepada perampasan; apabila harta makin bertambah, janganlah hatimu melekat padanya.

Psalms 62:11 (RSV)  Put no confidence in extortion, set no vain hopes on robbery; if riches increase, set not your heart on them.

Kotbah minggu lalu telah mengingatkan kita bahwa Alkitab sangat kritis terhadap kekayaan. Bukan berarti Alkitab mengajarkan anti kekayaan sama sekali tidak. Alkitab mengajarkan kekayaan bersumber dari Allah (Amsal 10, 22 dan 1 Taw 29:12). Jika kekayaan bersumber dari Allah mengapa Alkitab kritis terhadap kekayaan? Menurut Alkitab ada beberapa alasan; pertama kekayaan bisa berubah menjadi berhala. Kekayaan yang dimiliki berupa uang, harta dan jabatan dapat menjadi berhala dalam diri seseorang.  Kekayaan bisa menjadi mammon yang menyesatkan hidup (Mat 6:24). Kekayaan bersumber dari Allah, namun manusia melupakan pemberiNya. Alasan kedua, uang adalah berkat dan kekayaan adalah pemberian Tuhan, namun karena mencintai uang orang tak akan puas dengan uang, bahkan dasar dari segala kejahatan adalah cinta uang (1 Tim 6:10). Demi menginginkan uang dan kekayaan orang bisa lupa diri dan kehilangan harga diri, menyiksa diri dalam berbagai rupa-rupa kegelisahan. Dengan demikian Alkitab hendak mengajarkan  dalam hal kekayaan harus ada penguasaan diri.

Menurut Alkitab kebahagiaan bukan diukur dari banyaknya uang yang dimiliki, namun bagaimana seseorang bersyukur atas apa yang Tuhan beri. Itulah sebabnya Alkitab mengajarkan: "Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni:
Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku." (Amsal 30:7-9)

Dalam renungan di pagi hari ini, dua hal yang diingatkan oleh Daud kepada kita:
Pertama: jangan percaya pemerasan dan perampasan dapat menambah kekayaan. Ini jalan pintas yang sangat menyesatkan, dengan menindas dan merampas seolah dapat menjadi kaya. Alkitab mengingatkan hal ini bahwa jalan pintas seperti itu tak diberkati Tuhan bahkan akan mengalami berbagai penderitaan yang tak terperikan.
Kedua, Mazmur ini mengingatkan jika harta semakin bertamba jangan melekat hatimu kepadanya. Ini sejajar dengan apa yang disampaikan oleh Yesus: Matius 6:21 (TB)  Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.

Sahabat yang baik hati! Dua hari ini berturut-turut kita diingatkan perihal harta dan kekayaan. Jika ada pemberian Tuhan yang dianugerahkan pada kita ingatlah pemberinya, cintai dan kasihilah Tuhan yang memberikannya kepada kita. Jangan sama sekali melupakan Tuhan. Biarlah hati kita melekat pada Tuhan sang pemberi, bukan pada pemberiannya.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...