Kamis, 05 Juli 2018

JADIKANLAH HATIKU TAHIR DAN PERBAHARUILAH BATINKU

JADIKANLAH HATIKU TAHIR DAN PERBAHARUILAH BATINKU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Jumat, 06/07/2018

Mazmur 51:10 (TB) Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! 

(RSV)  Create in me a clean heart, O God, and put a new and right spirit within me.

Siapa diantara kita yang tidak pernah bersalah? Setiap orang pasti pernah bersalah bukan? tokoh Alkitab sehebat Daud pun pernah mengalaminya. Masalahnya adalah bagaimana kita memperbaiki kesalahan tersebut. Mazmur 51 ini adalah contoh doa pengampunan, dari Daud setelah Nabi Natan mengingatkan hal Batsyeba. Daud menempatkan Uria pada pertempuran yang sulit untuk menang, akhirnya Uria pun mati dan Daud dengan mudah mendapatkan Uria. Tersembunyi dari pengamayan mata manusia namun di mata Tuhan semuanya jelas. Natan hadir mengingatkan Daud.  Daudpun memohon pengampunan dan meminta agar Tuhan memperbaharui dirinya. (Bacalah kisah menarik ini dalam 2 Sam 11-12). Daud tersungkur di hadapan nabi Natan memohon pengampunan.

Jika semua kita pernah melakukan kesalahan, maka bagaimanakan sikap kita terhadap kesalahan? Ada tiga tipe bagimana manusia memperbaiki kesalahan:
1) Dalam banyak kasus orang menutupi kesalahannya dengan mengorbankan orang lain, maka lingkaran korban menutupi kesalahan akan terus, karena untuk menutupi kebohongan akan terus menciptakan kebohongan  demikianlah lingkaran dosa akan membuat dosa manusia semakin  dalam dalam lumpur dosa. Langkah seperti ini akan terus membuat lingkaran korban yang besar saling dan menambah masalah.
2) Ada orang yang tidak memperbaiki kesalahannya dengan mengakhiri hidupnya dan mengubur diri sendiri melalui tindakan bunuh diri. Ini tindakan yang dilakukan Yudas Iskariot. Suatu tindakan yang  sangat disayangkan dan sangat ditentang oleh ajaran Alkitab karena menyianyiakan kesemlatan memperbaiki diri.
3) Memperbaharui diri dengan memohon pengampunan. Pandangan ini didasarkan pada keyakinan bahwa pengampunan terbuka di hadapan Allah, Tuhan maha baik akan menerima kita walaupun kita berdosa.  Sebesar apapun  dosa kita dihadapanNya,  Pengampunan itu terbuka bagi  Tuhan dan Tuhan berkenan menghapuskan pelanggaran  (Band Yesaya 1:18)

Sahabat yang baik hati, renungan hari ini menjadi contoh yang diberikan oleh Daud dalam kesadarannya atas pelanggarannya dia memohon dua hal: bersihkanlah jiwaku dan perbaharuilah batinku.

Bersihkanlah hatiku ya Tuhan. Doa yang sangat tulus yang didorong oleh rasa bersalah yang mendalam. Hati yang bersih bukan berarti tiada noda. Manusia tidak luput dari salah. Hati manusia tidak mungkin bersih dari kekuatan diri manusia, hati manusia bersih karena Tuhan berkenan menyucikannya melalui pengorbanan darah Yesus yang tercurah di Golgatha. Tuhan berkenan menghapuskan pelanggaran dan dosa dari memori hatiNya. Tuhan tidak membuang orang yang memohon pengampunan padanya. Membuang kesalahan ya, namun Tuhan telah menunggu dengan rinduNya yang mendalam seperti rindu seorang Ayah yang menantikan anaknya kembali kepangkuannya (Band Lukas 15)

Perbaharuilah Bathinku dengan Roh yang teguh. Disinilah peran Roh Kudus yang menjaga bathin dan memelihara hati manusia untuk tetap mengingatkan kita apa yang berkenan di hadapan Tuhan. Roh Kudus memberikan kekuatan bagi untuk memperbaharui diri dari kesalahan. Roh Kudus memberikan kekuatan bagi kita untuk dapat melakukan yang lebih baik dan lebih berkenan di hadapan Tuhan.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara.

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...