Minggu, 22 Juli 2018

BERUBAHLAH OLEH PEMBAHARUAN BUDIMU


BERUBAHLAH OLEH PEMBAHARUAN BUDIMU

Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah kita menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan firman Tuhan sebagai sumber kekuatan, inspirasi dan motivasi bagi kita. Senin, 23/07/2018

Roma 12:2 (TB)  Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Romans 12:2 (RSV)  Do not be conformed to this world but be transformed by the renewal of your mind, that you may prove what is the will of God, what is good and acceptable and perfect.

Semua orang pasti menginginkan hidup lebih baik dari keadan hidup sebelumnya itu yang kita sebut dengan prubahan atau transformasi.  Namun jika ditanya siapakah yang bersedia mengubah kebiasaannya? Mungkin tidak seberapa orang yang mau bersedia. Manusia cenderung hidup dalam zona aman atau comfort zone dan membenarkan apa yang biasa. Berdiskusi tentang perubahan orang bisa berhari-hari dalam satu seminar atau workshop, namun siapa yang mau memulai, sangat terbatas.  Orang yang meresahkan kebiasaan buruk sekalipun orang sulit untuk berubah. Saya pernah bertemu dengan alkoholik; dia menyadari meminum alkohol terlalu banyak akan berdampak pada kesehatan. Dia sadar betul akan segala kerugian kebiasaan buruk tersebut namun tak berdaya untuk meluar dari kebiasaan buruknya. Bandingkan pula dengan kebiasaan buruk lainnya: seperti suka terlambat, merokok, marah-marah dll. Bagaimana kita agar bisa meninggalkan kebiasan buruk kepada kebiasaan yang lebih berguna? Rasul Paulus dalam Rom 12 ini: harus berubah dari pembaharuan budi.
 
Berubahlah oleh pembaharuan budimu! Pembaharuam budi adalah hal mendasar dalam hidup seseorang.  Kata "budi" di dalamnya ada akal, logika, perasaan dan hikmat serta bhakti dan pengabdian. Perubahan budi berarti disadari dari perubahan hati yang mendalam; bukan didorong oleh orang lain atau faktor dari luar, tetapi berubah oleh karena kesadaran diri.  Sehingga secara total bersedia meninggalkan kebiasaan lamanya dan memulai hidup baru.

Bagi Paulus, menerima Yesus Kristus harus bersedia meninggal manusia lama. Manusia lama adalah hidup yang seturut dengan dunia ini, bekerja dengan cara dunia dan bertujuan pada dunia. Dalam PB konsep dunia cenderung dinilai jahat, dunia ini gelap dan  dunia ini fana. Kita telah ditebus dari dunia yang gelap, jahat dan fana ini kepada keselamatan di dalam Yesus Kristus.
Roma 6:6 (TB)  Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.

Jangan serupa dengan dunia! Karena kita adalah anak-anak terang (Ef 5:8). Jangan serupa dengan dunia karena kita adalah anak-anak Tuhan. Galatia 3:26 (TB)  Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.  Jangan serupa dengan dunia karena kita tidak berasar dengan dunia. Yohanes 17:16 (TB)  Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.
Pembaharuan budi akan menuntun kita membedakan mana yang baik dan yang berkenan kepada Allah.

Sahabat yang baik hati! Tuhan dan para malaikat akan bersukacita menyambut orang yang mau bertibat dan meninghalkan manusia lama. Namun dunia akan sedih karwna kehilangan followernya. Jika anda ingin mengubah kebiasaan buruk anda, niatkan dan mulailah melangkah. Jangan tunggu keinginan anda untuk berubah, awalilah dan jangan takut gagal, Roh Kudus akan menolong dan menguatkan kita.  Kiranya Tuhan memberikan kekuatan bagi kita agar terus menerus memperbaharui diri, kuat dan berkuasa meninggalkan kebiasan buruk dan bergegas melakukan yang baik dan berkenan di hadapan Allah.

Sahabatku! Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...