Sabtu, 21 Juli 2018

MENJADI PEMIMPIN YANG ADIL DAN JUJUR

MENJADI PEMIMPIN YANG ADIL DAN JUJUR
1 Raja-raja 21:1-16

Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, menyimak cerita Ahab dan Izebel dengan topik minggu menurut Almanak: Menjadi Pemimpin Yang Adil dan Jujur, saya jadi teringat peringatan Televisi ketika menanyangkan peran berbahaya maka akan diikuti dengan pealsan: "JANGAN TIRU GERAKAN INI". Peringatan itu ditujukan bagi para pemirsa agar tidak meniru tindakan berbahaya tersebut. Kesan seperti itulah yang dapat saya tangkap dengan pesan kotbah minggu ini. Topik kita berbicara mengenai Menjadi Pemimpin Yang Adil dan Jujur namun isi cerita mengenai kisah Raja Ahab dan Izebel; pasangan pemimpin yang lalim.  Ahab seorang raja Israel yang telah mendatangkan  malapetaka bagi bangsa Israel, dia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.  Apalagi dengan perbuatan isterinya yang mendominasi segala tindakannya: mendatangkan Baal, membunuh para nabi serta melakukan kekejian bagi Tuhan (baca 1 Raj 18). Pemimpin yang baik adalah jangan meniru Ahab, distir isteri dan membiarkan istrinya memakai kekuasaan istana untuk perampasan milik Nabot.

Dalam ceritakan ini secara tragis bagaimana Izebel merampas kebun anggur Nabot dengan kekuasaan istana. Izebel memakai legitimasi istana dengan merekayasa hukum mati bagi Nabot dan merampas kebun anggurnya. Namun Tuhan tidak tinggal diam Ahab dan Izebel berhutang nyawa karena perbuatannya.

1. Jangan Mengingini dan Merampas Milik Sesamamu
Kebun Anggur Nabot ada dekat istana Ahab. Ahab sudah memiliki keinginan yang kuat atas kebun anggur Nabot. Bahasa Batak disebut "mangapian", kebetulan kebun anggur Nabot dekat dengan istana Ahab. Ahab ingin agar kebun anggur Nabot menjadi kebun sayur Ahab. Ahab sebenarnya ingin membeli dan menawargan ganti rugi, namun keinginan Ahab itu ditolak Nabot karena kebun Anggur itu adalah warisan leluhur. Sebagaimana hukum levirat orang Israel tidak boleh menjual warisan pusaka  (baca Imamat 25:23). Atas dasar inilah Nabot menolak keinginan Ahab atas kebun anggurnya. Pemimpin yang baik dan jujur harus menjunjung tinggi hukum. Setiap ornag pasti memiliki keinginan, namun keinginan itu harus dibatasi dan taat azas hukum. Ini jauh dari Ahab justru memakai kekuasan merampas milik Nabot.

2. Raja Yang Dirajai Isteri
Dari banyak kisah tentang perbuatan Izebel, Ahab adalah raja yang sangat lemah dan didominasi isterinya baik dalam hal keagamaan, kepemimpinan dan kebijakan atau keputusan. Dalam hal keagamaan Ahab membiarkan Izebel mandatangkan baal dan membunuh para nabi. Dalam hal kepemimpinan Ahab didominasi oleh Izebel. Istilah sekarang Ahab itu masuk kategori ISTI (Ikatan Suami Takut Isteri). Ini kelemahan  Ahab, dia membiarkan Izebel memakai stempel kerajaan dan merekayasa hukum atas Nabot hingga meleyapkan Nabot. Anehnya setelah Izebel mengambil alih kebun Anggur Nabot, Ahab justru menikmati perbuatan Izebel yang jahat itu. 
Kisah Izebel menjadi peringatan keras bagi para pemimpin.  Kisah Izebel ada dalam kitab para raja agar setiap pemimpin mendapat peringatan keras.  Isteri adalah penolong bagi suami jangan biarkan isteri mencampuri apalagi mengambil alih kebijakan atas nama kekuasaan suami.

3. Hutang Darah atas kelaliman Ahab dan Izebel
Pelajaran ketiga dari kotbah ini adalah bahwa Tuhan tidak tinggal diam atas perampasan yang dilakukan oleh Ahab dan Izebel terhadap nyawa Nabot dan kebun Anggurnya. Tuhan menuntut balas. Kematian seorang raja semestinya terhormat, namun lihatlah kematian Ahab dan Izebel mati terhina hingga darahnya dijilat anjing (1 Raj 22:37-38). Tuhan itu adil dan membela orang yang tertindas.

Kotbah ini memberi pelajaran bagi setiap pemimpin. Memeras dan merampas hak milik orang lain adalah kekejian bagi Tuhan. Kuasa apapun yang ada pada kita jangan gunakan sebagai alat penindasan. Pemimpin yang adil dan jujur menyadari bahwa segala kebijakan didasari takut akan Tuhan. Izebel adalah peringatan keras bagi para pemimpin jangan sampai Izebel model baru memasuki kehidupan para pemimpin. 

Isteri adalah penolong yang sepadan yang diberikan Tuhan pada laki-laki, jangan sampai istri mendominasi, mengambil alih dan mengatasnamakan jabatan suaminya untuk memperkaya diri dan berbagai perbuatan jahat

Ingatlah Tuhan tidak tinggal diam: dia akan bertindak meberikan hukuman yang adil bagi seriap orang. Pekerjaan yang tersembunyi sekalipun seluruhnya terang benderang bagi Tuhan. Amin

Salam
#Nekson M Simanjuntak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...