FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN
kekuatan, Inspirasi dan Motivasi
Renungan Rabu, 18 Nopember 2020
TUHAN ITU BAIK
Selamat Pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.
Ratapan 3:25 (TB) TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.
Lamentations 3:25 (RWV) The LORD is good to them that wait for him, to the soul that seeketh him.
Ada ungkapan: "pikir dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada guna." Suatu ungkapan yang mengingatkan bahwa sebelum bertindak perhitungkanlah baik buruknya, karena setiap tindakan akan ada konsekwensinya. Setiap orang tentu berkeingingan agar setiap tindakan baik yang mendatangkan manfaat baik, namun jika sampai suatu tindakan dilakukan tetapi berdampak buruk yang merugikan sungguh hanya penyesalan yang akan terjadi.
Demikian bangasa Israel akhirnya menyesali diri di.oembuangan. Para nabi telah berulang kali mengingatkan tindakan mereka yang mendukakan Tuhan dan meninggalkan Tuhan. Tapi mereka tetap tidak memperhatikan suara nabi. Yeremia sendiri ditolak, bangsa Isrsel dan raja lebih mendengarkan nabi-nabi palsu ketimbang dirinya? Nabi-nabi palsu menyuarakan aman-aman tidak ada bahaya, tetapi tak terpikir mereka ditahlukkan oleh Babelonia dan diangkut ke pembuangan.
Penahlukan Babel sangat memerikan hati, semua kota itu habis terbakar dan tinggal puing dan tidak kalah menyedihkan hati bangsa Israel adalah Bait Allah di Yerusalem, tempat Allah bersemayam telah hansur dan tak satu batupun bertindih. Semua kejayaan bangsa Israel sebagai bangsa pilihan dan umat yang diberkati Allah telah sirna. Mereka semua diangkut ke pembuangan tahap demi tahap. Mereka semua meratapi Yerusalem, dulu kota yang indah, teduh dan damai, penuh sukacita dan pengharapan, kini gersang, kosong dan puing belaka.
Bagaimana bangsa Israel menangisi Yerusalem? Itulah isi kita ratapan.
Suatu kitab berisi ungkapan duka dari bangsa Israel yang terbuang di Babel. Mereka meratapi nasib umat buangan yang seolah lehilangan asa. Namun nabi Yerwmia bangkit, tetap memberikan pengharapan bagi bangsa Israel. Tuhan itu baik, kebaikannya akan tetap mereka rasakan sekalipun harus menjalani kepahitan.
Apakah kepahitan yang dialami bangsa Israel telah mengubah hakekat Allah? Kepahitan yang dialami bangsa Israel tak mengubah hakekat Allah yang baik. Allah tetap konsisten dengan janji kasihnya. Allah memelihara perjanjianNya. Allah itu baik dan orang percaya harus tetap berpengharapan padanya.
Ratapan 3:22-23 “Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmatNya, selalu baru tiap pagi, besar kesetiaanMu”.
Sahabat yang baik hati! Keadaan akan mempengaruhi cara pandang! Saat senang dan bahagia mungkin persepsi yang kita hasilkan adalah sukacita dan bahagia dan berseru Tuhan itu baik. Namun saat dirundung oleh berbagai beban dan penderitaan mungkin yang keluar adalah keluhan bahkan telah mengubah pandangan kepada Tuhan itu kejam dan mengutuki diri sendiri. Tidaklah demikian dengan nabi Yeremia, di dalam suka dan duka dia tetap memahami Allah itu baik.
Yeremia adalah seorang nabi yang tetap berpikir tetap tentang Tuhan itu baik, pandangan itu disampaikan bukan saat bangsa Israel mengalami kebaikan tetapi saat bahagia dan susah, saat masih di Yerusalem dan saat menjalani masa-masa sulit di pembuangan. Tuhan itu baik, kaaihnya selalu baru tiap hari dan janjinya akan ditepati seperti fajar yang selalu menyingsing setiap hari tepat waktu. Pembuangan tak boleh menggeser pengharapan bangsa Israel kepada Tuhan. Demikianlah dengan kita, apapun keadaan dan kondisi yang kita alami percayalah Tuhan itu baik dan berharaplah hanya kepada Tuhan, Dia memberikan yang terbaik salam hidup kita.
Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin
Salam: Pdt Nekson M Simanjuntak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar