Selasa, 03 November 2020

ALLAH MEMGINGINKAN PERTOBATAN UMATNYAN

 FIRMAN TUHAN SUMBER KEHIDUPAN

Kekuatan, Inspirasi dan Motivasi

Rabu, 4 Nopember 2020


ALLAH MENGINGINKAN PERTOBATAN UMAT-NYA


Selamat pagi! Sahabat yang baik hati, marilah menggunakan waktu sejenak di pagi hari ini untuk berdoa, membaca dan merenungkan Firman Tuhan.


Yeremia 18:11 (TB) : Sebab itu, katakanlah kepada orang Yehuda dan kepada penduduk Yerusalem: Beginilah Firman Tuhan: Sesungguhnya, Aku ini sedang menyiapkan malapetaka terhadap kamu dan merancangkan rencana terhadap kamu. Baiklah kamu masing-masing bertobat dari tingkah lakumu yang jahat, dan perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu.


Jeremiah 18:11 (KJV) : Now therefore go to, speak to the men of Judah, and to the inhabitants of Jerusalem, saing, Thus saith the Lord; Behold, I frame evil against you, and device against you: return ye now every one from his evil way, and make your ways and your doings good.


Firman Tuhan dalam perikop ini disampaikan pada tahun-tahun awal pemerintahan raja Yoyakim, sosok raja yang jahat yang diangkat dan dikendalikan oleh Firaun. Kejahatan dan pemberontakan bangsa Yehuda dan penduduk Yerusalem terhadap Allah sangat mendukakan hati-Nya. Apalagi dengan kedegilan mereka mempersembahkan korban bakaran kepada dewa kesia-siaan yang merupakan kekejian bagi Allah. Oleh karena itu Allah mengutus Nabi Yeremia untuk menyampaikan Firman-Nya dan memperingatkan mereka bahwa Allah sedang menyiapkan rancangan hukuman malapetaka yang akan ditimpakan kepada mereka, kecuali bertobat dan berbalik kepada Allah. Celakanya, mereka tidak mau mendengarkan, bahkan marah dan mengancam Nabi Yeremia dan terus terikat penyembahan berhala.


Bagaimana dengan kita umat percaya masa kini di era pandemi Covid-19 ini? Sejauhmana respon ketaatan kita atas kebaikan pemeliharaan Allah? Sebagai pengikut Kristus seharusnya kita mengimani bahwa Allah merancangkan yang baik buat kehidupan kita sekalipun harus melalui lika-liku hidup dalam proses pematangan iman. Umat percaya dituntut untuk tetap taat dan setia kepada Allah Sang Pencipta dengan penyerahan diri sepenuhnya atas pembentukan hidup kita oleh Allah, sebab Dia tahu yang terbaik buat kita. Rancangan-Nya bukanlah rancangan malapetaka, tapi rancangan masa depan yang penuh damai sejahtera sepanjang kita taat dan setia melakukan kehendak Allah.


Perlu disadari bahwa keberadaan kita tak ubahnya seperti tanah liat di tangan tukang periuk yang akan membentuk bejana yang baik, yang kalau rusak siap diperbaiki kembali menjadi bejana yang berharga. Seperti tertulis dalam Yer.18:4,“Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya.” Demikian juga di hadapan Tuhan, kita umat-Nya hanyalah bak tanah liat yang tidak memiliki daya, kekuatan dan nilai apapun. Allah sebagai tukang periuk yang sempurna memiliki otoritas yang bebas untuk mengubah rancangan-Nya bagi kehidupan kita. Allah menginginkan bangsa Yehuda dan penduduk Yerusalem termasuk kita di zaman kini untuk berperilaku hidup sesuai standar yang ditetapkan Allah. Jikalau Ia telah merencanakan kebaikan dan berkat bagi kita akan tetapi kita tetap berpaling dari-Nya, maka hingga titik batas tertentu Ia dapat membuang kita ke tempat kebinasaan.


Memang, di satu sisi Tuhan menjanjikan berkat yang melimpah kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya, tetapi di sisi lain ada ancaman malapetaka yang akan menimpa kita ketika kita meninggalkan-Nya. Dalam Ul.28:1-46, berkat dan kutuk dari Tuhan dituliskan berdampingan. Pertanyaannya kemudian, apakah saat ini kita sedang menyimpang dari jalan Tuhan sehingga mendukakan hati-Nya dengan ragam perbuatan kedagingan seperti tertera dalam Gal.5:19-21? Jika ya, sesungguhnya ketika kita bertobat dan berbalik dari jalan-jalan kedosaan terrsebut, Tuhan akan mendengar dan mengampuni kita (2Taw.7:14). 


Sahabat yang baik! Allah sangat kasih, panjang sabar, bahkan kasih-Nya seolah lautan samudra yang tak bertepi, yang selalu menginginkan pertobatan umat-Nya. Sekalipun kita kerap mengecewakan dan mendukakan hati-Nya melalui perilaku kita baik dalam pikiran, perkataan maupun ragam tindakan, Dia  tetap Maha Pengasih dan Maha Pengampun dan setia akan janji-Nya. Allah sabar menunggu dan menunggu pertobatan orang-orang yang dikasihi-Nya untuk meninggalkan dosa dan berbalik kepada-Nya. Lihatlah contoh kota Niniwe, dimana semula Tuhan berencana membinasakannya, namun karena mereka mengindahkan seruan nabi Yunus dan bertobat, akhirnya Tuhan membatalkan niat-Nya untuk membinasakan kota tersebut (Yun 3:10). Memang Allah tidak menghendaki seorangpun dari anak-anak-Nya binasa, seperti tertulis dalam 2 Pet.3:9:…Ia sabar terhadap kamu, karena Ia mengehendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat." Dia sabar menunggu! Tapi ingat, ada batas kesabaran-Nya! 


Itulah sebabnya dikatakan bahwa hidup kekristenan adalah hidup dalam pertobatan, berbalik dari cara hidup berdosa kepada Kristus dan melalui Kristus kepada Allah. Kita harus menyadari bahwa diri kita ini adalah orang berdosa yang memerlukan pengampunan dari Tuhan dengan merendahkan diri di hadapan-Nya. Pertobatan yang sejati pastilah membuahkan buah-buah pertobatan yang tercermin dalam hidup keseharian kita. Dalam artian ada pembaharuan budi menuju karakter seperti Kristus!  

 

Sahabat yang baik! Mari kita hampiri Tuhan selagi Dia masih berkenan ditemui. Seperti bejana di tangan tukang periuk, kita mohonkan belas kasihan-Nya untuk memulihkan sekaligus membentuk kita menjadi apa yang Tuhan kehendaki. Satu hal yang seyogyanya harus kita imani ialah bahwa Tuhan mempunyai rancangan yang terindah, walau mungkin hal tersebut tidak selalu seirama dengan apa yang kita pikirkan dan kita inginkan. Untuk itu serahkanlah hidup ini kepada Tuhan. Setia dan taatlah pada proses pembentukan Tuhan agar kita dibentuk menjadi bejana indah dan bermakna demi kemuliaan nama-Nya!


Sahabatku, Tuhan memberkati saudara dengan melimpahkan segala kebaikan dalam hidup saudara. Amin.


Salam: Tim Page Pdt. Nekson Simanjuntak - TEN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...