Minggu, 04 Juni 2017

BERSIHKANLAH HATIKU DAN PERBAHARUILAH BATHINKU

BERSIHKALAH HATIKU DAN PERBAHARUILAH BATHINKU

Selamat Pagi dan Selamat Merayakan Pentakosta II. Sahabat yang baik hati, peringatan Turunnya Roh Kudus merupakan peringatan besar. HKBP dan gereja-gereja lain di SUMUT (warisan RMG) hari besar Natal, Paskah dan Pentakosta merayakan ini sebagai pesta besar gerejawi dengan menetapkan kebaktian berturun-turut dua hari. Pesta pertama menekankan peristiwa alkitab akan momen bersejarah ini dan Pesta kedua menekan makna perayaan besar itu dalam kehidupan orang percaya.   Memang dapat kita bayangkan berbagai kesulitan dalam melaksanakan ibadah minggu biasa di pesta kedua, selain tidak hari libur seperti minggu dan kesibukan masing-masing dalam pekerjaan. Dalam segala kesibukan kita harus tetap mengelola waktu untuk Tuhan.

Firman Tuhan di Pesta II Pentakosta ini dari Mazmur 51:12-14.  Doa permohonan Daud agar Tuhan menghapuskan kesalahannya, membersihkan hatinya dan memperbaharui batinnya. Permohonan ini didasarkan rasa bersalah yang sangat mendalam kepada Tuhan setelah nabi Natan menjumpainya akan pelanggaran yang dilakukannya. Jika anda yang belum memahami alur cerita ini, saya usulkan untuk membaca 2 Samuel 11-12. Daud sangat tertarik kepada Batsyeba istri Uria, maka Uria diperintahkan untuk berperang dalam pertempuran yang sulit untuk menang. Akhirnya Uria meninggal dan Daud pun melindungi Batsyeba dengan menjadikkannya istri. Di jaman itu, dari kaca mata awam itu suatu tindakan mulia, raja yang mengayomi keluarga panglimanya. Namun  sehebat apapun  manusia meyembunyikan niat yang terselubung dalam hati manusia Tuhan Maha Tahu, karena Tuhan yang menempa hati manusia. Inilah yang diingatkan nabi Natan pada Daud. Mazmur 51 ini merupakan mazmur Daud memohon pengampunan; Daud mengungkapkan isi hatinya yang terdalam, rasa bersalah di hadapan Allah yang menginsyafi segala perbuatannya. Rasanya tak sanggup berdiri, tukang-tulangnya serasa kering dan patah.  Tak kuat mengangkat kepala dan menampakkan wajah menatap sesama atas cela dan perbuatannya. Namun inilah kelebihan Daud, dia tidak melakukan dosa lagi untuk menutupi kesalahan. Bagi Daud seorang raja bisa saja mungkin meleyapkan Natan dengan gampang. Namun dia menginsafi kehadiran Natan. Memperbaiki kesalahan dengan memohon Tuhan berkenan menyucikan hatinya dan memperbaharui bathinnya.

Siapa diantara kita yang tidak pernah bersalah? Tokoh-tokoh panutan seperti Daud mengalaminya. Masalahnya adalah bagaimana kita memperbaiki kesalahan tersebut. Ada tiga tipe bagimana manusia memperbaiki kesalahan: 1) Dalam banyak kasus orang menutupi kesalahannya dengan mengorbankan orang lain, maka lingkaran korban menutupi kesalahan akan terus, karena untuk menutupi kebohongan akan terus menciptakan kebohongan  demikianlah lingkaran dosa akan membuat dosa manusia semakin  dalam dalam lumpur dosa. Langkah seperti ini akan terus membuat lingkaran korban yang besar saling dan menambah masalah. 2) Ada orang yang tidak memperbaiki kesalahannya dengan mengakhiri hidupnya dan mengubur diri sendiri melalui tindakan bunuh diri. Ini tindakan yang dilakukan Yudas Iskariot. Suatu tindakan yang  sangat disayangkan dan sangat ditentang oleh ajaran Alkitab. 3) Memperbaharui dengan memohon pengampunan. Pandangan ini didasarkan pada keyakinan bahwa pengampunan terbuka dihadapan Allah, Tuhan maha baik akan menerima kita walaupun kita berddosa.  Sebesar apapun  dosa kita dihadapanNya,  Pengampunan itu terbuka bagi  Tuhan dan Tuhan berkenan menghapuskan pelanggaran  (Band Yesaya 1:18)

Seruan Daud yang memohon: Bersihkanlah hatiku ya Tuhan. Doa yang sangat tulus yang didorong oleh rasa bersalah yang mendalam. Hati yang bersih bukan berarti tiada noda. Manusia tidak luput dari salah. Hati manusia tidak mungkin bersih dari kekuatan diri manusia, hati manusia bersih karena Tuhan berkenan menyucikannya melalui pengorbanan darah Yesus yang tercurah di Golgatha. Tuhan berkenan menghapuskan pelanggaran dan dosa dari memori hatiNya. Tuhan tidak membuang orang yang memohon pengampunan padanya. Membuang kesalahan ya, namun Tuhan telah menunggu dengan rinduNya yang mendalam seperti rindu seorang Ayah yang menantikan anaknya kembali kepangkuannya

Daud Berseru: Perbaharuilah Bathinku dengan Roh yang teguh. Disinilah peran Roh Kudus yang menjaga bathin dan memelihara hati manusia untuk tetap mengingatkan kita apa yang berkenan di hadapan Tuhan. Roh Kudus memberikan kekuatan bagi untuk memperbaharui diri dari kesalahan. Roh Kudus memberikan kekuatan bagi kita untuk dapat melakukan yang lebih baik dan lebih berkenan di hadapan Tuhan.

Kiranya Roh Kudus yang telah memenuhi seluruh orang percaya memperbaharui batjin kita dan memberikan kekuatan bagi kita semua melakukan missi Allah di dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KEBAHAGIAAN ORANG BENAR

  Kotbah Minggu Exaudi Minggu, 12 Mei 2024 Ev. Mazmur 1:1-6 KEBAHAGIAAN ORANG BENAR Selamat Hari Minggu! Sahabat yang baik hati, kotbah ming...